Pahlawan Perang Dunia [20]
717Please respect copyright.PENANA40ZrLc17bx
“BAIKLAH CACING CACING MENYEDIHKAN! KALIAN AKAN MENGALAHKANKU DISINI”
717Please respect copyright.PENANAJrK1Uuz48d
Kami semua Kelas J telah dibawa ke lapangan untuk melakukan ajakan ujian dari Sir Igor, 50 Pelajar termasuk aku itu berbaris menghadap ke Si Igor
717Please respect copyright.PENANAyt0t5D07fx
“Baiklah, pertarugn ini sederhana, jika kalian bisa menjatuhkan ku ke lantai maka kalian menang, kalian hanya memiliki waktu 20 menit. Dalam waktu 20 menit itu, kalian bisa menjatuhkanku dengan cara akupun! GYAHAHAHA”
717Please respect copyright.PENANAldmOUqgDqU
Semua pelajar kelas J menelan ludah secara bersamaan, ketika Sir Igor memakai posisi bertarungny. Auran dan bahkan penampilannya begitu mengantimidasi. Bayangan serasa lebih besar dari biasanya. Dan siapapun yang melihatnya, pasti diam tidak bergerak.
717Please respect copyright.PENANAPzVfHdQgke
“Hei hei, apakah kalian takut? Kalian bisa saja menyerah. Oh ya aku lupa, jika kalian kalah. Aku akan memberikan tugas yang sangat banyak! GYAHAHAHA”
717Please respect copyright.PENANAArME2PNoMo
Sir Igor berkepala botak itu semakin mengancam kami. Karena tekanan itu, satu persatu pelajar mulai maju dan menyerangnya. Dan aku hanya diam mengamati dari jauh.
717Please respect copyright.PENANAZkAjkTMd9Z
Setelah 10 menit pertarungan berlangsung, 49 Pelajar terkapar di tanah dan meraung kesakit. Sir Igor bukanlah orang biasa, Gerakannya tidak ada yang sia-sia dan semuanya tajam, sepertinya dia ahli dalam beberapa berladiri dan perpaduan dari tenaganya yang tak normal itu membuatnya tidak bergeming.
717Please respect copyright.PENANA8N5DpUZDdM
“wah wah apakah sudah semua? Hmm… hei bocah, apakah kau takut melawanku? GYAHAHAHA”
717Please respect copyright.PENANAoMhcW8Ftdw
Sir Igor menunjukku dan mulai menertawakanku. Aku berada di posisi yang sulit, dihadapanku, teman-teman sekelasku terkapar tidak berdaya, bahkan ada yang mulai berusaha berdiri, rasa pantang menyerah mereka memaksaku untuk melawannya, tapi aku tak ingin melawan Sir Igor karena mungkin aku akan kalah juga. Setelah beberapa saat berfikir, aku mengangkat tangan.
717Please respect copyright.PENANA9TtP1EU47M
“Sir Igor, aku meminta waktu untuk berbicra dengan teman-temanku, lagian waktu yang tersisa adalah 10 menit lagikan?”
717Please respect copyright.PENANAWJ5cXr23EX
“hmm… baiklah lakukan sesukamu”
717Please respect copyright.PENANA2ieVCLgBrp
Setelah persetujuannya itu, aku mulai mendekati beberapa teman-teman kelasku yang terkapar. Pertama aku mendekati laki-laki berbadan besar dan berambut coklat pendek.
717Please respect copyright.PENANADs9q10FXva
“Hei… apa maumu!?”
717Please respect copyright.PENANAEmBCs7HAEo
“sudahlah, dengarkan saja aku, kau dapat memukulku nanti. Akan menjamin kemengan kita”
717Please respect copyright.PENANAOK1zG1pDyc
Pada awalnya dia menolak untuk mendengarkanku, tapi setelah bisa menjamin kemenangan, dia mendengarkanku dengan seksama. Setelah dia mengaggukkan kepala. Aku mulai mendekati yang nomor dua.
717Please respect copyright.PENANAaoWSsWkvsA
Dia adalah seorang perempuan berambut hitam lurus sampai ke pinggul dan kontras dengan matanya yang coklat. Kesan pertamanya sama seperti lelaki yang pertama, tapi dia tetap setuju denganku.
717Please respect copyright.PENANALyHspWRlsr
Lalu aku mendekati lelaki yang ketiga. Lelaki ketiga ini memiliki badan yang kekar dan rambut pirang jigrak. Dia sepertinya adalah mantan preman atau semacamnya. Orang-orang dikelasku sebelumnya melihat dia dengan tatapan takut. Tapi aku tetap mendekatinya.
717Please respect copyright.PENANAv6r3IXhaMt
Setelah berjarak 1 meter dengannya. Lelaki itu bangun dan melontarkan tendangan kearahku.
717Please respect copyright.PENANAzr4GH7X0dJ
“MENJAUH DARIKU!”
717Please respect copyright.PENANAeoFvQPObQs
“tenanglah kau dapat memukulku atau menyiksaku nanti, tapi aku dapat membuatmu mengalahkan pak botak itu, bagaimana apakah kau tertarik?”
717Please respect copyright.PENANAfRnhxPocOS
Aku yang berhasil mengelak dari serangannya mulai membujuknya. Dia terdiam dan melihatku beebrapa saat, tapi kemudian dia setuju dan aku mulai membisikkan rencananya.
717Please respect copyright.PENANA1Ome1V4pa4
“hei bocah, apakah kau sudah selesai? Aku mulai mengantuk disini”
717Please respect copyright.PENANAVnRUMvTb4X
“ya, maaf menunggu lama Sir.”
717Please respect copyright.PENANACzOCX7UeBZ
Sir Igor yang berkata sombong sambil merenggangkan badannya. Aku yang sudah menyelesaikan memberitahu rencanaku kepada ketiga orang itu mulai berdiri mengitari Sir Igor.
717Please respect copyright.PENANAZMBAEvNhyx
“hei hei apakah kau ingin mengepungku? Tindakan yang pengecut.”
717Please respect copyright.PENANAKvgSCD2IjZ
“hahaha, bukankah kami dapat melakukan apapun. Atau kau takut akan kalah Sir Igor?”
717Please respect copyright.PENANAc9jJTVE7KI
“Ughh… RRRR! KAU BERANI BOCAH AKU AKAN MNGELAHKANMU DULUAN!”
717Please respect copyright.PENANAJXgxUDg3fM
Sir Igor lari dengan sangat cepat tepat ke arahku. Tapi sebelum Sir Igor berhasil menghampiriku, Pelajar perempuan berambut hitam itu mengintervensinya dengan tendangan.
717Please respect copyright.PENANAHguvEqOJHz
“Cih, jadi kau mau kalah duluan PEREMPUAN!?”
717Please respect copyright.PENANAN5m27AiITC
Walaupun tendangan itu tidak dapat mengenainya. Perempuan itu dapat bertahan dari serangan Sir Igor dengan gerakannya yang lincah dan Fleksibel.
717Please respect copyright.PENANA7ymh0hIsPN
“hei Sir Igor”
717Please respect copyright.PENANA0JggMj7mhR
“Ada ap-!? AGHHH MATAKU, BERANINYA KAU!”
717Please respect copyright.PENANAFnjxWGIt7W
Aku yang memanggilnya di tengah-tengah pertarungan melemparkan debu tanah kematanya. Dia yang dalam keadaan buta tersebut mulai membersihkan matanya, kemarahannya semakin besar kearahku.
717Please respect copyright.PENANA63n7Fmuf7E
“MATILAHKAU! EH-!? LEPASKAN AKU!”
717Please respect copyright.PENANAvKrUQnJpsV
Sir Igor yang dipeluk dengan erat dari belakang oleh pelajar berbadan gendut dan besar itu meraung ingin dilepaskan. Tepat ketika ingin dijatuhkan dengan gaya ulat oleh Pelajar gendut itu. /sir /igor data bertahan dari tekanan yang bisa mencapai 100 Kilogram itu.
717Please respect copyright.PENANAr9tVWYMZGz
“hmm… sepertinya belum cukup ya, tapi bagaimana dengan ini?”
717Please respect copyright.PENANAijEhyQnXkS
Tiba-tiba dari belakang pelajar gendut itu, pelajar bertampang preman dan berambut jingrak itu langsung berada di Sir Igor.
717Please respect copyright.PENANAUUVjZHh51t
“Apa!? Dari mana kau datang !?”
717Please respect copyright.PENANAH0hl7BhDAE
“ini adalah kekalahanmu Pak TUA!” Pelajar berambut Jigrak itu mengucapkan salam kemengangan dan mulai melakukan kibasan tendangan bawah.
717Please respect copyright.PENANAB0OjzLI6YR
“hahaha, basgus sekali tapi kalian tetap tidak akan bisa mengalahkanku” Setelah mengucapkan itu, Sir Igor mulai mengangkat kaki kirinya. Tapi hal itu tidak terjadi karena sesuatu menghantam paha kirinya.
717Please respect copyright.PENANA9XDpF7kBfD
“apa!? Batu!?”
717Please respect copyright.PENANA6hQW3vHyC4
Setelah tendangan kibasan itu berhasil mengenai kedua kaki Sir Igor. Pasir yang begitu banyak dihasilkan dari pertarungan itu membuatpandangan kabur. Tapi setelah pasi itu mulai mereda, aku dapat meihat Sir Igor jatuh ke tanah dengan keadaan telungkup.
717Please respect copyright.PENANAbvFfNq9wpw
Aku dan semua Pelajar yang menyaksikan itu terdiam sesaat. Tetapi setelah menyadari pertarungan sudah selesai dan Sir Igor jatuh ke tanah. Teriakan kemenangan terdengar dari mulut kami semua.
717Please respect copyright.PENANA9ZyXuuz4a4
“wah wah aku tidak tahu bahwa kalian dapat menjatuhkanku, ini tdak pernah terjadi semenjak 12 tahun lalu GYAHAHAHA!”
717Please respect copyright.PENANALqbf3LYzQ1
Sir Igor yang berdiri sambil membersihkan pakaiannya itu mulai tertawa dan mengumpulkan kami untuk berbaris sekali lagi.
717Please respect copyright.PENANA6eN939G46j
“baiklah, sepertinya kalian bukanlah CACING-CACING yang menyedihkan… baiklah hasil dari perteuranmu”
717Please respect copyright.PENANAD5LnUFidtu
Sir Igor mulai melihat stopwatch yang ada di sakunya.
717Please respect copyright.PENANAFanpkBSXot
“baiklah, dan hasil waktunya adalah…”
717Please respect copyright.PENANAqUdE1CSerl
Semua Pelajar kelas J terdiam dan menahan rasa harapan yang begitu besar. Kesabaran mereka utnuk melihat hasil seperti gunung merapi yang menahan letusannya. Sedangkan aku hanya diam dan melihat tanpa ekspresi.
717Please respect copyright.PENANAFe5ChHHYuH
“waktunya adalah 20 menit 4 detik. Yang berarti kalian kalah. GYAHAHAHAHA!”
717Please respect copyright.PENANA9xC6hWAWlf
Mendengar itu, semua pelajar yang capek dengan pertarunga itu mulai jatuh satu persatu karena terkulai lemas dan rasa kekecewaan yang begitu besar. dan juga yang berarti tugas yang menumpuk akan datang. aku yang mendengar hal itu memang merasa kecewa, perkiraan waktuku berubah ketika Sir Igor tidak langsung jatuh ketika di kunci dengan teknik gulat itu. Tapi apapun itu, kekalahan harus diterima.
717Please respect copyright.PENANAQwh9IdGgrm
“BAIKLAH CACING-CACING PELAJARAN HARI INI SUDAH SELESAI, KEMBALI KE ASRAMA KALIAN MASING-MASING DAN 1 JAM LAGI KITA AKAN BERKUMPUL LAGI DI LAPANGAN INI. APAKAH KALIAN PAHAM!?”
717Please respect copyright.PENANAiyz8LAkk55
“PAHAM SIR”
717Please respect copyright.PENANAZVr9jr9kWk
Mendengar pemberitahuan itu, kami semua mulai berhamburan pergi dari barisan dan kembali ke asrama. Tapi tepat ketika kau ingin pergi, aku dipanggil oleh Sir Igor untuk menghadapnya.
717Please respect copyright.PENANAuOtccjHNsT
“Hei, siapa namamu?”
717Please respect copyright.PENANAUJ2XZCabD8
“Jusuf Pak!”
717Please respect copyright.PENANAp3wdIFnsKt
“Jusuf, aku ingin kau menjelaskan rencanamu tadi kepadaku”
717Please respect copyright.PENANA2PaFYVezFa
Mendengar hal itu aku mulai menceritakan rencana ku kepada Sir Igor.
717Please respect copyright.PENANAq2QlbHStaB
“aku tidak melakukan hal spesial atau khusus. aku hanya membuatmu marah dan kehilangan konsentrasi”
717Please respect copyright.PENANAyQwR2swQNw
“begitu ya? Terus bagaimana dengan batu yang kau lemparkan tepat ke arahku?”
717Please respect copyright.PENANATdKea4G7ao
“batu? Aku tidak mengetahui maksudmu Sir Igor”
717Please respect copyright.PENANAhKsYpm07d3
“kau tidak tahu ya? Baiklah, dan KEMBALI KE ASRAMA!”
717Please respect copyright.PENANAwUIKnUWxyf
“BAIK SIR!”
717Please respect copyright.PENANADWZfh14ryE
Mendengar perintah itu, aku kembali menuju ke asrama, namun di pintu masuk asrama, laki-laki berambut jigrak dan lelaki gendut dan kekar, serta perempuan berambut hitam mengahadangku. Tanpa basa-basi, laki-laki berambut Jigrak itu memukul hingga aku terlempar kebelakang.
717Please respect copyright.PENANAouw1iWJsxX
“hei hei, kupikir kau kuat, kenapa kau tidak menahan seranganku?” lelaki jigrak itu bertanya kepadaku yang sedang terduduk di tanah
717Please respect copyright.PENANAVvV699UN9l
“tidak mungkin aku bisa menghadang pukulan dahsyat itu. Terlebih lagi aku lemah dalam bertarung”
717Please respect copyright.PENANAzW3EKPkUF4
“benarkah? Hahahaha”
717Please respect copyright.PENANAGTEAlHBnMP
“hahahaha”
717Please respect copyright.PENANAPY1MqY9wme
Kami berdua tertawa seperti orang aneh.
717Please respect copyright.PENANAlpu2a0spzq
“haaa… baiklah. Perkenalkan namaku adalah Bara” Lelaki Jigrak itu memperkenalkan dirinya.
717Please respect copyright.PENANAQ4TVOrBv8C
“Namaku adalah Tara” dilanjutkan murid gendut dan besar itu. “dan namaku adalah Vina, salam kenal!” perempuan berambut hitam semampai itu memperkenalkannya dirinya juga.
717Please respect copyright.PENANAwmLGTAGteq
“baiklah. Namaku Jusuf salam kenal juga.” Aku berdiri dan memperkenalkan diriku.
717Please respect copyright.PENANAenbqoP0vDb
“hei bukankah ini aneh, kalian memukulku dan mengajakku berteman setelahnya. Untuk apa sebenarnya pukulan itu?”
717Please respect copyright.PENANA9qVjXIutYb
Aku mulai bertanya kepada mereka
717Please respect copyright.PENANAbM9I6kM7yH
“bukankah itu tidak aneh, bukannya kau membolehkan kami untuk memukulmu tadi sebelum membisikkan rencana ke kami” lelaki Jigrak bernama Bara itu menjawabnya.
717Please respect copyright.PENANAmdLBRlbZLd
“ya, dan bahkan kami berdua belum mendapat giliran untuk memukulmu hahahaha” lelaki gendut yang bernama Tara juga ikut menimpali
717Please respect copyright.PENANAri0V8gtDuS
“hahahaha”
717Please respect copyright.PENANA4lZM1Tg5Hq
“hahahaha…ha…ha…”
717Please respect copyright.PENANAloMCrio0sD
Aku hanya bisa ikut tertawa bersama mereka, tetapi karena kata ‘belum mendapat giliran memukul’, aku secara perlahan mulai menjauh dari mereka. Tapi mereka berdua mengetahui muslihatku. Aku mulai berlari dan mereka bertiga mulai mengejarku dengan ekspresi seperti rubah yang mengejar mangsanya. Haaaa… aku lebih baik dilihat dengan tatapan iri daripada dipukuli seperti ini.
717Please respect copyright.PENANA7suzzE10S4
717Please respect copyright.PENANAUo3x9aieph
ns 172.69.59.127da2