Ternyata istriku sangat bilal

Zhea dan Muchlis sedang menikmati sarapan

bersama, ia sedang memakai setelan piyama

namun tak memakai pakaian dalam sama

sekali. Saat terbangun dari tidur, ia tak ingat

kapan ia memakai pakaian dan pindah ke

kamar setelah semalam ia di setubuhi oleh

Muchlis hingga mengalami tiga kali orgasme.

Ia meraba vagina nya yang sedikit masih

terasa kenikmatan. Bagaimana tidak, penis

yang menggenjot vagjna nya memiliki ukuran

hampir dua kali lipat dengan ketahanan yang

lebih lama Walaupun Zhea tetap mengira

bahwa itu adalah penis suaminya.

"Gimana semalem?" Tanya Muchlis disela sela

suapan nasi gorengnya.

"Enak banget. Kok semalem beda banget

rasamya?" Zhea menjawab dengan senyuman.

la meraba vagina nya yang sedikit masih

terasa kenikmatan. Bagaimana tidak, penis

yang menggenjot vagjna nya memiliki ukuran

hampir dua kali lipat dengan ketahanan yang

lebih lama Walaupun Zhea tetap mengira

bahwa itu adalah penis suaminya.

"Gimana semalem?" Tanya Muchlis disela sela

suapan nasi gorengnya.

"Enak banget. Kok semalem beda banget

rasanya?" Zhea menjawab dengan senyuman.

"Enak gak?" Muchlis menoleh ke wajah

istrinya yang duduk dihadapan nya.

"Enak banget, jadi ketagihan" Zhea tersenyum

seraya memasukan suapan nasi goreng

kedalam mulutnya

"Aku gak pernah sepuas semalem loh kak"

lanjut Zhea.

"Tapi sebenarnya ada yang mau aku akui,

sebenarnya semalam itu bukan kontol ku"

ujar Muchlis, Zhea menatap ke wajah Muchlis

dan menghentikan tangannya menyuapkan

sesendok nasi goreng kedalam mulutnya.

"Maksud kakak?" Zhea mengerutkan dahinya.

"Sebentar" Muchlis bangun berdiri dan

mengambil sesuatu dari tasnya. Ia mengambil

sebyah benda panjang berwarna pink."Ini yang semalem" Muchlis menyerahkan

sebuah dildo pink yang ukuran nya 15cm.

"Jadi, semalem aku keenakan karena benda

beginian?" Zhea berkali kali memindahkan

tatapan matanya antara suaminya dan dildo

tersebut.

"Aku masih ngantuk kak, mau tidur lagi.

Jangan lupa kunci pintu kalo pergi " Zhea

meminum segelas air putih lalu beranjak

menuju kamar.

"Kamu marah? Aku gak tau kalo kamu gak

suka" Muchlis meraih tangan Zhea hingga

mendudukannya di sofa.

"Kalo aku tau kamu akan pake benda begituan,

aku pasti nolak." Zhea menjawab dengan

ketus.

"Maaf ya, Jea. Aku buang saja dildo nya" kata

Muchlis dengan nada bicara lesu."Kenapa kamu mau pakai benda seperti itu?"

Zhea memalingkan wajahnya.

"Aku pengen kamu ngerasain kontol lain"

Muchlis tertunduk.

"Haruskah?" Zhea kembali

menatap Muchlis dalam dalam.

duduk dan

"Aku merasa terangsang dengan hal itu.

Waktu kamu ketiduran semalam, aku

ngentotin kamu" Muchlis menatap kedalam

mata Zhea.

"Kamu membayangkan aku berhubungan sex

dengan Satria semalam?" Tanya Zhea.

"Iya, ditambah kamu nyebut nama nama

Satria, aku makin terangsang" jawab Muchlis

sambil menundukan wajahnya.

"Madf ya kak, sepertinya mulai sekarang akugak bisa nurutin fantasi kakak lagi" Zhea

tersenyum.

"Kenapa?" Muchlis menatap wajah Zhea

dengan rasa kecewa.

"Aku takut kamu terlalu terobsesi kak. Nanti

kamu nekat sampe nyuruh dan maksa aku

begituan sama orang lain. Walaupun kamu

memang kurang dalam hal urusan begituan,

tapi aku gak mungkin mau selingkuh. Aku gak

mau ada orang ketiga kak" Zhea memeluk

lengan Muchlis.

"Kamu sudah maafin aku?" Muchlis menatap

kearah mata Zhea yang terhalangi oleh

sepasang kacamata dengan anggukan. dan Zhea menjawab

Muchlis mencium kening Zhea lalu beralih ke

bibirnya.

"Muuaacchhhh... aku sange, mau ngentot lagi

samg kamu, sayang" Muchlis mencium kening"Aku cuma mau begituan sama kamu, gak

sama yang lain" kata Zhea.

"Kita lakukan ini hanya kita berdua saja ya..

jangan bawa bawa siapapun." Kata Muchlis

dengan pelan.

Yakin mau sekarang? Kamu mau kerja kan?

"Zhea melihat ke arah jam dinding.

"Gak apa, kita cepetin" jawab Muchlis.

Zhea tersenyum dan merebahkan dirinya

keatas sofa. Muchlis melihat Zhea seperti

mangsa yang telah pasrah untuk dinikmati

dan menyambar leher Jea sebagai sasaran

ciuman.

"Aahhhhh kakkhhh ssshhhh..geliii" Zhea

menggeliatkan tubuhnya sebagai respon atas

rangtangan yang ia terima.

CMuchlis tak menggubris perkataan Zhea. la

terus menerus menciumi leher Zhea bahkan

sesekali nenjikatinya.

"Aaaahhhhh kaaakkhhhhh" Zhea mengerang

kenikmatan.

Tangan Muchlis mulai menjelajah ke bukit

kenyal di dada Zhea dan meremasnya dengan

keras. Kemudian bibirnya pun menyambar

bibir Zhea dengan gemas dan membuat suara

desahan tertahan didalam bekapan bibir

Muchlis. Sedangkan tangan Muchlis satunya

meremas vagina Zhea dari luar celana piyama

nya. Mychlis dapat merasakan betapa

basahnya vagina Zhea dari luar celana. Tanpa

berlama-lama, Muchlis melucuti piyama yang

dipakai oleh Zhea dan segera melahap

hidangan tubuh Zhea yang tersedia

dihadapannya. Bibirnya yak bisa berhenti

mengecup dan menikmati kedua puting

payudara Zhea secara bergantian.

"Aaahhh kaaakkhhhh. geliihhh.. gak tahankakkkhhh"Zhe meremas rambut Muchlis

seiring dengan kenikmatan yang ia rasakan.

Tangan Muchlis pun tak henti hentinya

menekan nekan klitoris Zhea yang timbul

seperti sebuah kacang.

Namun seperti sebelumnya, Muchlis masih

kurang merasa excited dengan apa yang ia

lakukan sehingga penisnya pun masih tetap

berdiam seakan sama sekali tak tergoda pada

tubuh indah Zhea didepannya.

"Penis kakak bangun gak? Tanya Zhea sambil

berusaha meraih penis suaminya yang masih

tersembunyi didalam celana.

"Nggak bangun, gimana?" Muchlis membuka

celananya dan memperlihatkan penisnya yang

masih tertidur layu

"Ya pudah, kakak gesek gesekin aja ya di

vagima aku kayak dulu" kata Zhea dengan

menyembunyikan perasaan kecewa. Tanpa

menjawab, Muchlis menggesek

gesekkan penisnya diatas vagina Zhea dengan

cepat. Zhea yang berharap penis tersebut

dapat masuk kedalam vaginanya dan

menggantikan rasa nikmat yang ia dapatkan

hanya berpura pura mendesah

"Aahhh enak banget kak. Segini aja udah enak

kak aahhhh" Zhea mendesah dengan desahan

palsu.

Muchlis terus menggesekkan penis nya yang

tak kunjung berdiri dan mengetahui bahwa

istrinya hanya berpura pura merasakan

kenikmatan. Muchlis berpura pura tidak

menyadari bahwa istrinya hanya berpura pura

dan terus menggesekkan penisnya. Baginya, ia

hanya ingin orgasme tanpa peduli soal

kepuasan istrinya. Ia terus menggesekkan

penisnya dan menekannya dengan kuat. Zhea

merasa birahinya mulai terpancing namun

sayangnya birahinya tersebut tidak

mendapatkan pelayanan yang baik dan benar

dari guaminya sedangkan ia dituntut untuk

terliMat menikmati ini semua.Muchlis makin

mempercepat gesekkan

penisnya dan ia pun merasa hampir orgasme.

Ia menekan penisnya lebih keras dan akhirnya

lubang penisnya mengeluarkan cairan putih

kental di labia minora istrinya.

Muchlis segera beranjak dari atas tubuh

istrinya dan tersenyum kepada Zhea yang

dibalas pula oleh Zhea.

"Terimakasih ya sayang" Muchlis mencium

pipi Zhea dan segera memakai kembali

pakaiannya lalu pamit berangkat kerja.

Zhea mrengantar suaminya hingga ke pintu

dengan tanpa memakai pakaian apapun.

Jantungnya berdegup kencang saat ia berdiri

didepan pintu dengan keadaan masih

telanjang bulat. Selepas suaminya pergi

Zhea mengambil beberapa lembar tissue dan

membersihkan sperma pada vaginanya. la

menghela nafasnya sambil menatap gorden diruang tamu dan memperlihatkan beberapa

orang lalu lalang. Sedikit, ia merasa kesal

kepada ketidak mampuan suaminya untuk

memuaskan nafsu birahinya tanpa harus

dipancing dengan kecemburuan.

Mata Zhea tak sengaja melihat dildo

berukuran 15cm yang tergeletak diatas sofa

dan Zhea meraihnya.

"Jadi kamu yang semalam buat aku puas?"

Zhea mencium ujung dildo tersebut

membayangkan dia sedang mencium penis

sungguhan. Tidak, pikirannya bukan kepada

penis suaminya. Ia tahu penis suaminta tidak

sepanjang/dan segemuk itu bahkan tidak

mungkin penis suaminya bisa berdiri keras

seperti itu.

"Kira kira, penis Satria sebesar ini gak ya? Bisa

langsung tegang gak ya?" Tanpa sadar, pikiran

Zhea embayangkan penis laki laki yang

sering menjadi bahan fantasi mereka.Zhea kemudian melihat Hp Muchlis diatas

meja. "Hp nya ketinggalan?" Zhea meraih hp

"Pasti orangnya sudah jauh, biarin lah paling

mutar balik" guman Zhea dan meletakkan

kembali Hp tersebut.

Namun pikirannya teringat sesuatu.-Ia

kembali mengambil Hp tersebut dan dan

mencari kontak WhatsApp Satria.

"Ah gak ada fotonya" raut muka kecewa

terlihat saat Zhea mendapati kontak

WhatsApp milik Satria tidak memperlihatkan

foto penggunanya.

Lalu Zhea beralih ke Instagram dan mencari

akun dengan nama Satria di daftar followers

suaminya."Ketemu, bener ini orangnya" Zhea tampak

kegirangan.

ns216.73.216.206da2

介面主題:

字體大小:

行距:

段距:

自動加載下一章