Ternyata istriku sangat bilal

aahhhhhh... Geli.. enak kaakkk..." Zhea mendesah.

banget... Terus

"Bayangkan yang nyusu sama kamu sekarang

adalah mang Bejo.. panggil aku mang Bejo"

kata suaminya dan kembali menghisap puting

istrinya.

"Aaahhhh.. mang Bejo.. enakhhhh... Terus

jilatinhhh" Zhea yang mulai paham apa yang

diinginkan oleh suaminya, menuruti perintah

suaminya tanpa protes.

zhea meremas rambut Muchlis dan

menekankan kepala Muchlis di payudaranya.

Zhea pun tak mengerti mengapa ia begitu

sebirahi ini saat ini.

"Oouphhhh mang Bejo.... Pengen penis mang

Bejo." Zhea melenguh.

Muchlis berhentimenghisap payudara istrinya.

Ia berdiri dan mendekatkan penisnya ke wajah

istrinya.

"Kamu tau juga? Mang Bejo suka sekali kalo

penisnya aku kulum" dengan segera penis

Muchlis tenggelam dalam mulut Zhea.

Muchlis mendesis menikmati servis terbaik

dari istrinya. Selama ini, istrinya tampak

begitu kurang bergairah namun kali ini ia lebih

dari seperti seorang pelacur profesional.、

"Sshshhh. ahahhhhh... Nikmat sekali

mulutnu... Dasar... Aku mau ngentotin kamu

sekarang" kata Muchlis.

Zhea mengeluarkan penis Muchlis dari

mulutnya. Lalu ia berbaring dengan kedua

kaki dilebarkan.

"Kak, tiap kakak kerja, mang Bejo suka banget

setubuhin vagina aku" Kata Zhea.

"Dia ngentotin begini kan?" Kata Muchlis,

berusaha menembus pertahanan vagina Zhea

yang benar benar sempit karena sudah dua

tahun tak di penetrasi.

"Aahhhhh... Pelan.. kaakkhhh.. ehh mang

Bejoooohhh.. uuhhh enakkhhh" Zhea mendesah.

penismang Bejo

"Memek nakal ini harus dihukum karena

dengan sukarela dientot kontol tukang sayur"

kata Muchlis dengan kasar mencoba

menerobós masuk kedalam vagina istrinya.

Zhea mencengkram sprei kasur. Bibir

bawahnya digigit dan matanya terbelalak

memperlihatkan bagian putihnya. Kepalanya

mendongak dengan mulut sedikit terbuka.

Penis Muchlis akhirnya kembali ke rumah

yang dirindukannya selama dua tahun ini.

Muchlis menggenjot vagina istrinya dengan

cepat.

"Aahhh.. kaakkkkhhh.. enaakkkhhhh" Zhea berteriak.

"Sebut mang Bejo.. ahahh sempit sekali

memek mu.. pantas mang Bejo suka" kata Muchlis.

"Iyaahhhh...Aahhhhh...Akuhh jugah sukaahh

penisshhhb mang Bejoooohh.. Oouuhhhhh"

Zhea terds mendesah menikmati sodokan penis suaminya.

"Memek lonte! Enakan mana kontol mang Bejo

atau kontol suamimu?" Tanya Muchlis disela

sela genjotannya.

"Aahhh maannggghhh.. enakkkhh peniiisshh

mamamg Bejoohhh" Kata Zhea.

"Aahhh rasakan kontol tukang sayu...

Aaahhhhhhh aku gakkhh tahaaanhhhh.."

Muchlis mempercepat genjotannya. Ia merasa

kepala penisnya akan memuntahkan cairan

kental hangat. "Eeenaaakkhhhh maaaang... Penis mang Bejooo nikmathhhhh... Aahhhhh... Terushh

manghhh.." Zhea berteriak, kepalanya

menggeleng geleng akibat merasakan nikmat

yang telah lama tak ia rasakan.

"Aaaahhhh Zheaahhh... Dasar... Pelacur

kamuuuhhh.. lontehhhhh... Lonte nya siapa

kamuhhh????" Kata Muchlis yang semakin

mempercepat tempo genjotan nya.

"Iyaaah., aahhhhh aahhkuhhhhhh lontehhh..

Lontehh mang Bejooohhh...

"Aahhhhh rasakan pejuh kuhhhh..dasar Zhea

lontehhh!!!!!" Semburan cairan kental terasa

hangat dalam vagina Zhea. Seketika Muchlis

menghentikan genjotannya dan membiarkan

penisnya tersebut memuntahkan berkali kali

spermanya.

Nafas keduanya saling memburu. Keringat

bercucuran dari dada bidang Muchlis. Muchlis

perlahan mencabut penisnya dari dalam vagina Zhea.

"Terima kasih sayang.. Semoga kita bisa punya

anak ya.., Bisik Muchlis. Zhea memeluk Muchlis.

"Maafi aku ya kaak. tolong jangan dibayangin

kalo bener bener berhubungan sex sama mang

Bejo.Aku cuma mau sama kamu, walaupun

itu cuma dalam khayalan mu..." Kata Zhea,

sambil meneteskan air mata. la merasa telah

dilekehkan oleh suaminya sendiri. Namun ia

tidak bisa marah karena ini adalah satu

satunya solusi agar mereka bisa meraih

kepuasan intim.

"Gak apa, aku juga gak nganggap kamu

beneran pernah selingkuh sama mang Bejo

kok." Kata Muchlis.

"Tapi kamu nafsu banget tadi.. sampe aku

merasa itu seperti bukan kakak..." Zhea

menyeka sisa sisa air mata dikedua matanya.

"Kenapa ya? Gak tau juga, tapi aku memang

nafsu sekali tadi ketika kamu membayangkan

dientot orang lain" kata Muchlis.

"Kakak kok sekarangsukangomongkayak gitu?

Eh aku gak ngebayangin ya.. kan itu

permintaan kamu...." Protes Zhea.

"Kamu bayangin juga gak apa kok. Biar lebih

meresapi dan menjiwai akting mu tadi" kata

Muchlis dengan tenang.

"Ihhh, suami mesum.. harusnya kakak marah

kalo aku ngebayangin sama cowok lain, ini

malah di support, mana terangsang lagi" kata

Zhea dan tanganya meraba penis Muchlis

yang kembali tertidur.

"Tidur yang nyenyak ya deek..jangan ikut ikut

tuan mu yang terangsang membayangkan

vagina pasanganmu dinikmati orang lain'

Zhea mendekatkan wajahnya ke penis Muchlis

dan mencium kepala penis Muchlis.

"Bukan vagina, tapi memek em e me, em e me

K, memek!" Kata Muchlis sambil mengelus kepala istinya. Ngomong apa sih?" Zhea menampar bibir

Muchlis dengan pelan.

"Gak mau bangun lagi ya?" Tanya Zhea dengan

menekan nekan penis yang tertidur tersebut

dengan ujung jarinya.

"Kalo bangun emang kenapa?Mau lagi?" Tanya Muchlis.

"Hmmm..mau gak yaaa??? Kali kakak yang

mau..."Tanya Zhea, dengan tatapan menggoda.

"Mau banget lah.. gak mungkin nolak" kata

Muchlis.

"Tapi vagina ku masih perih setelah kakak

genjot tadi" kata Zhea sambil memegang vagina nya.

"Memek, bukan vagina" Muchlis protes.

"Cak mau. aku gak biasa ngomong begitu"

bantal zhea

"Ya sudah, kamu buat kontol aku bangun lagi

deh,/dan kocokin ya" kata Muchlis.

"Ini sudah dicium cium tapi gak mau bangun"

Zhea berkali kali mencium penis Muchlis.

"Yang kayak tadi, sshhh... cerita kayak tadi"

Muchlis mendesis karna penisnya dirangsang

oleh istrinya namun tak juga kunjung berdiri.

"Ihh masa sih harus ngebayangin digituin

sama cowok lain lagi" Zhea menekan penis

Muchlis dengan telapak tangannya

"Digituin apa? Apa itu digituin? Dientot

sayaaang, Kata Muchlis.

"Ihh kakak ngajarin istrinya ngomong kotor"

kata Zhea.

"Kan gák apa, buat nyenengin suaminya" kata

Muchlis.

"Siapla ya?" Zhea berpikir, matanya melihat

"Kayak temen kakak yang dulu pernah nginep

disini mungkin ya.. yang itu yang kakak bawa

dia kesini karena ketemu dia mabuk pas

dijalan" jelas Zhea.

"Ohh si Satria?" Tanya Muchlis.

"Nahh iya, Satria namanya yang pagi pagi kita

sarapan lontong tapi aku makan dikamar"

kata Zhea.

"Kamu mau sambil bayangin dia?" Tanya

Muchlis. Kok nanya aku sih, kan kakak yang

ngebayangin bukan aku.." protes Zhea.

"Ya sudah deh, boleh.." Muchlis tersenyum.

"Hmnm... Kapan lagi mas Satria kesini, kak?"

Zhea memulai cerita.

"Emang kenapa?" Sahut Muchlis.

"Kakak mau aku di en... eh disetubuhi siapa?"

Tanya Zhea. Ia sudah merubah posisinya

dengan memiringkan badannya dan

payudaranya tepat berada didamping wajah

Muchlis sedangkan tangan kanannya masih

membelai-bslai penis suaminya.

"Mang Bejo lagi deh" usul Muchlis.

"Ihh gak mau... Nanti aku beneran kebayang

tiapbelanjasayurdanterangsanggimanacoba?"

Kata Zhea.

"Ya bagus dong, aku suka kalo kamu binal

sama pria lain" Muchlis mulai merasakan

adanya aliran darah kearah penisnya.

"Gak bener nih ini suami. Masa istri cantik,

mulus dan seksi begini dibiarin dinikmatin

sama mang Bejo? Kan dia bukan tipe aku" kata

zhea.

"Jadi,kamu mau nya sama siapa? Yang

dikereta tadi?" Tanya Muchlis.

"Member boyband Korea

Seventeen ya" jawab Zhea.

deh, boyband

"Semuanya kan? Kamu digangbang?" Tanya

Muchlis lagi.

"Ihhh nggak.. maksudnya cuma salah satu

dari mereka.." Zhea protes.

"Bagusan gemuanya, jadi kamu dientotin 13

cowok. Biar memek mu puas banget" lagi lagi

penis Muchlis perlahan berdiri.

"Ihh parah ya kakak... Ogah, nanti vaginaku

melar." kata Zhea dengan ketus.

"Ya sudah, gak usah member boyband K-Pop.

Kamy mau nya sama yang gimana?" Tanya

Muchlis.

"Kok ini seolah olah aku yang emang mau

ngebayangin sih" protes Zhea lagi.

"Ya gak apa, lagian kan gak beneran.. kan

demi memuaskan suamimu sendiri, istriku

sayang.." kata Muchlis.

"Dasar suami mesum... Boleh nih aku tentuin

sendiri?" Tanya Zhea dan dijawab dengan

anggukan kepala Muchlis.

"Yang kulitnya putih, tinggi, badannya kekar,

ganteng juga sih" kata Zhea.

"Kayak siapa ya?" Tanya Muchlis.

"Aku kangen dia.. kangen penisnya" jawab

Zhea sambil mengelus elus penis Muchlis

yang perlahan mulai berdiri

"Kontol, bukan penis" protes Muchlis.

"Kalo kakak maksa ngomong gitu, aku udahan

nih" jawab Zhea.

"Ahh.. iya deh.. emang kamu pernah lihat

kontol dia?" Tanya Muchlis yang mulai

merasakan penisnya berdiri dalam genggaman

tangan Zhea.

"Pernah.." jawab Zhea singkat sambil sesekali

mengocok penis suaminya.

"Ahh shhh... Kok bisa sih kamu liat kontol dia?"

Muchlis medesah menikmati kocokan tangan

Zhea padg pénisnya.

"Hmmm...gimana ya?" Zhea diam sejenak

memikirkan jawaban nya, kocokannya terhenti.

"Gimana?" Tanya Muchlis lagi.

"Kita kan waktu habis begituan, nah pas kakak

tidur setelah kakak orgasme, aku keluar

kamar. Soalnya aku denger suara berisik

didapur. Jadi aku keluar kamar sambil

telanjang... Aku lupa kalo dirumah kita ada

Satria.. ternyata dia yang didapur dan dia lihat

aku telanjang." Kata Zhea dan kembali

melanjutkan kocokan nya.

"Sshhh... jadi dia lihat kamu telanjang?

Kenapa kamu gak cepet-cepet masuk kamar?

Muchlis mendesis.

"Hmmm.. dia langsung meluk aku.." Jawab Zhea.

"Uuhh.. KamuTanya Muchlis gak teriak atau melawan?"

ns216.73.216.206da2

介面主題:

字體大小:

行距:

段距:

自動加載下一章