/story/186906/penyesalan-pertamaku/toc
Penyesalan Pertamaku | Penana
arrow_back
Penyesalan Pertamaku
more_vert share bookmark_border
info_outline
format_color_text
toc
exposure_plus_1
coins
搜尋故事、作者及社群
繼續閱讀全部清除
別人在看刷新
X
開啟推送通知以獲得 Penana 上的最新動態!
G
已截止
Penyesalan Pertamaku
Fhiya
勝出方法: 以「喜歡」數目排名
題目 參賽作品 留言 (0)
Fahira memainkan ponsel android pertamanya. Ia mendapatkan ponsel baru itu daei hadiah ultahnya yang ke-13 diberikan ayahnya. Dengan senang hati, Fahira memotret dirinya yang tidak mengenakan jilbab. Foto-foto tersebut dipostingnya di halaman facebooknya. Akun facebook milik Fahira bermunculan dengan selfi-selfi dirinya. Banyak yang menggambarkan dirinya cantik.
Fahira terbiasa dengan kebiasaan tersebut. Indra adalah teman barunya Fahira di kelas 7 SMP atau kelas 1SMP. Baru menginjak bangku SMP, Fahira sudah berani menutup auratnya bila pergi sekolah dan memamerkan auratnya bila sudah sampai rumah untuk selfie lalu posting di facebook.
“Fahira, dosa tahu kelihatan auratnya kamu posting ya di facebookmu.” Kata indra. “Kamu kok bisa tahu?” kata Fahira. “Kita berteman di facebook.” Kata Indra. “Oh ya.” Kata Fahira. “Lihat saja nanti.” Kata Indra. “Apaan sih.” Kata Fahira. “Aku kan sudah memberi nasehat, jangan lagi posting foto kamu yang tidam berjilbab.” Kata Indra. “Ih suka-suka aku dong.” Kata Fahira.
Indra pergi ke bangku kelasnya meninggalkan bangku Fahira. Fahira belajar dengan tekun dan rajin di kelas. Tiba bel pulang sekolah. Dengan semangat, Fahira pulang ke rumahnya karena ingin memainkan telepon androidnya lagi. Fahira pulang sekolah bersama Shintya dan Aeni berjalan kali. Fahira melewati rumah neneknya. Ia memutuskan untuk datang mmapir sebentar ke warung milik neneknya.
“Dah, kita duluan ya.” Kata Aneni dan Shintya.
Tibalah Fahira di warung milik neneknya. Warung dengan rumah nenek itu bersebelahan.
“Eh, Ira ada apa kesini kok gak bareng ibu dan ayah?” kata nenek. “Enggak, nek. Fahira mau curhat deh sebentar.” Kata Fahira. “Ayo, minum tehnya.” Kata nenek. “Iya, nek.Nanti saja.” Kata Fahira. “Memangnya ada apa, Nak?” kata nenek. “Nenek, memangnya pamer aurat enggak pakai jilbab itu dosa ya?” kata Fahira. “Iya, dosa lah. Eh, nanti nenek mau ke pengajian bareng ibu-ibu.” Kata nenek. “Oh gitu ya sudah. Ira pulang dulu ya.” Kata Fahira.
Fahira pulang ke rumah. Ada ibu di dalam rumah. “Assalamualaikum.” Kata Fahira. “Wa'alaikumsalam.” Kata ibu. “Ibu sudah masak apa?” kata Fahira. “Ikan goreng dan ayam opor.” Kata ibu. “Wah, enak nih.” Kata Fahira.
Fahira menyimpan tasnya di kamar dan berganti pakaian. Fahira makan dengan lahap bersama ibu. “Ayah pulang jam berapa, bu?” kata Fahira. “Nanti malam, karena lembur.” Kata ibu. "Oh." Kata Fahira.
Fahira makan melanjutkannya sampai habis. Fahira memainkan handphonenya lagi. Lalu, dia selfie-selfi lagi. Tiba-tiba akun facebooknya segera keluar sendiri. Fahira langsung menangis di kamar. Ia menyesal karena belum sempat menghapus foto-foto selfienya dan sudah bertebaran di sosmed. Fahira segera melakukan shalat taubat. “Ini penyesalan pertamaku.” Kata Fahira. Fahira berjanji pada dirinya sendiri tidak akan mengirimkan fotonya yang tidak memakai jilbab.
留言
書籤
預計閱讀時間:
toc 參賽作品
未有標籤
bookmark_border 書籤 開始閱讀 >
×


還原至預設

X
×
×

在主頁加入 Penana 以更方便離線閱讀:按 然後按「加至主畫面」