Sehari sebelum penyusupan, markas bawah tanah NOX mulai bergeliat dalam keheningan yang menekan. Bukan kesibukan gaduh seperti pasukan biasa, melainkan bisikan senyap dari mesin-mesin berbahaya yang bersiap untuk terbang. Suara logam yang diasah, dan cahaya layar holografik yang menari seperti bayangan hantu.
36Please respect copyright.PENANAwDEkmhzNIA
Lysithea berdiri tegak di hadapan laboratorium portabelnya. Tabung-tabung kristal kecil berisi cairan kehijauan berbaris rapi di dalam koper hitam matte seperti racun yang sedang menunggu perintah. Tangan lembutnya, berbalut sarung tangan hitam, bergerak dengan cetekan presisi, menambah dosis racun terakhir ke dalam peluru injeksi mikro.
36Please respect copyright.PENANA4XJNlVdGz1
"Formulasi Alpha-7 sudah stabil.” Gumamnya. “Efek maksimal dalam empat puluh lima detik. Tidur… tanpa mimpi." Ia hanya tersenyum kecil, refleksi dalam tabung kaca memperlihatkan senyuman dingin seorang ilmuwan yang menari di ambang dilema moral.
36Please respect copyright.PENANAcj3KJpjcPU
Sementara itu, Kael, ahli tecno yang dikenal jenius, duduk membungkuk dalam ruangan semi-gelap yang hanya diterangi oleh layar hologram biru, Ia terbenam dalam dunia virtualnya, mencoba mengecoh simulasi sistem keamanan beta. Dengan tangan yang bergerak lincah di atas hologram, meretas, mengulang, menyempurnakan. Wajahnya nyaris tak berkeringat, tetapi pikirannya berpacu dalam melodi.
36Please respect copyright.PENANAiTB7SB4cvp
Di sisi lain, Viren, yang bergerak dalam bayang-bayang, berdiri diam di depan cermin hitam. Bukan untuk memperindah diri, tapi mempersiapkan penampilan untuk menyatu dengan gelap. Ia menarik perlahan tudung mantel, sarung tangan beludru gelap menyesuaikan topengnya.
36Please respect copyright.PENANAvCjBWXVska
“Bayangan tak pernah membutuhkan izin untuk lewat.” bisiknya, ini bukan sekedar misi, ini adalah tarian tanpa suara di tengah kematian.
36Please respect copyright.PENANAumpt9DSsEO
Sementara di ruangan pengintaian, di sudut lain markas NOX, Nocten duduk dalam ruangan hening berlapis panel transparan. Menganalisis data dari layar-layar pengawasan markas beta. VoxBox miliknya bergetar ringan, mengirimkan gelombang frekuensi aman dari luar. Tidak ada data yang terlewatkan dari matanya, sambil mencatat detail penting dengan tenang.
36Please respect copyright.PENANAXDX8eHFol2
Di ruang logistik senjata, Draven memeriksa satu senjata berat yang akan dibawanya hanya untuk berjaga-jaga jika keadaan lepas kendali. Tubuh besarnya, bergerak dalam sunyi, berdiri di depan peta besar. “Tiga menit. Itu waktu yang cukup untuk mereka.” Ujarnya sambil menatap peta yang diperbesar. “Lewat dari itu, kita akan gagal.” Senyumnya mencerminkan keyakinan, sebuah pernyataan penuh percaya diri bahwa ketika pertarungan akan dimulai, lawan takkan pernah tahu apa yang menghantam mereka.
36Please respect copyright.PENANATc6fBsFv0y
Malam hari, mulainya operasi para anggota NOX. Dunia terasa menahan napas, bahkan malam ini pun begitu mencekam. Langit di atas kota pusat diselimuti awan kelabu pekat, menelan cahaya bulan dan menghapus bintang-bintang dari pandangan. Angin dingin berhembus pelan, menyusup di antara gedung-gedung tinggi dan lorong-lorong sempit yang tak pernah benar-benar sepi.
36Please respect copyright.PENANAW165E6x8FZ
Di bawah sistem pemeliharaan canggih, drone yang melayang dengan lampu biru dan kamera pengintai yang terus berputar, mengintai setiap gerakan, namun di bawah semua itu, ada sesuatu yang bergerak. sekelompok bayangan menyatu dengan kegelapan, nyaris tak terlihat oleh mata biasa. Mereka adalah lima sosok tanpa nama, tak terekam oleh kamera, tidak ada catatan data apa pun, bergerak dalam sunyi, seperti napas gelap yang menyelusup ke setiap celah.
36Please respect copyright.PENANAgXjtwnPiBs
Saat tiba di depan perimeter markas beta, Nocten bergerak lebih dulu. Ia membuka kompartemen kecil dari ikat pinggangnya dan mengeluarkan sebuah drone mini seukuran telapak tangan, desain khusus dengan sayap lipat dan sensor multi-spektrum. Perangkat itu menguap tipis saat aktif, lalu terbang senyap menyusuri celah-celah tak terjamah di antara sensor.
36Please respect copyright.PENANALvAbCO67mI
Dengan satu gerakan halus, Nocten menarik Voxbox miliknya. Layar di pergelangan tangan kiri menala redup, menampilkan rangkaian data visual dan peta termal yang mulai terbentuk.
36Please respect copyright.PENANAYz47DkEE6o
Nocten ( di saluran komunikasi ) “Baiklah semuanya. Data masuk dalam tiga puluh detik. Fokus di titik ventilasi barat dan timur. Pembacaan suhu lingungan… stabil. Tidak ada pergerakan tambahan di jalur cadangan. Lysithea, akan bersiap.”
36Please respect copyright.PENANA7G4l9JBNW9
Tak jauh dari sana, di sektor barat, pipa-pipa ventilasi bergetar ringan, di baliknya seorang wanita melata perlahan. bergerak lincah di balik pipa ventilasi luar. Rambut kelabu kusutnya terikat ke belakang, koper hitam matte melekat erat di sisi tubuhnya, terkunci dengan harness kulit yang membentuk pola silang di punggungnya. Dengan tenang dia membuka resleting kecil pada kopernya dan mengeluarkan tabung transparan seukuran lengan anak kecil, dia menyuntikkan serum cairan kehijauan itu ke saluran udara utama dengan perlahan tetapi pasti, seperti menuangkan racun ke aliran darah experimennya.
36Please respect copyright.PENANApI8TEMM5cW
Cairan itu menguap dalam hitungan detik, tak berbau dan tak terlihat, namun saat efeknya mulai bekerja, dalam waktu singkat, mengendap di paru-paru para penjaga luar, napas mereka berat, mata limbung seperti dibekap kabut. Satu per satu mereka terseret dalam tidur tanpa mimpi, terbenam dalam senyap mematikan.
36Please respect copyright.PENANAFbdmhJ1mwB
“Tidurlah... tiga... dua... satu...” bisik Lysithea, hampir tak terdengar, seolah membacakan mantra. “Meskipun cairan ini belum sepenuhnya sempurna, jadilah kalian kelinci pencobaanku.”
36Please respect copyright.PENANAlwYMbs8azS
Sementara itu, di layar monitor pribadi milik Nocten menampilkan seluruh ruangan maupun penjaga sektor luar terhuyung, lalu ambruk bersamaan, tanpa suara. Dunia mereka terputus-tidur dalam diam yang tak disadari.
36Please respect copyright.PENANACZlhyEbpLd
Nocten (di saluran komunikasi) “Sektor luar steril. Kael, jalurmu aman, berangkat sekarang.” Suaranya tenang.
36Please respect copyright.PENANA7OHC3bH1FS
Kael muncul dari lorong utilitas yang gelap, langkahnya tidak tergesa, penuh kepastian. Sarung tangan logam yang dikenakannya bersinar lembut, mencerminkan cahaya biru dari kendali pusat. Tanpa membuang waktu, dia menempelkan sarung tangan ke pusat kendali, memecahkan teka-teki yang terhampar di layar holografis yang menampilkan jaringan keamanan kompleks. Di sela jarinya, tersembunyi konduktor mikro. Tapi yang lebih penting, Ia menyelipkan satu “Kunci pembakar” protocol digital pemusnah jejak. “Kalau Aku terdeteksi, semua data akan musnah. Jejakku akan hilang. Kalian hanya punya waktu tiga menit sebelum reboot, gunakan kesempatan itu jika tidak terkendali.” Gumamnya.
36Please respect copyright.PENANAyeLDN50kI5
Namun bagi Kael, ini hanyalah teka-teki yang menunggu untuk diselesaikan. Jari-jarinya menari cepat di atas permukaan layar hologram. Seolah sedang menulis simfoni digital yang mengacaukan seluruh sistem pertahanan, menanam loop data rekayasa, membedah sistem keamanan seperti bedah digital yang presisi. Layar menyala biru... berkedip... lalu gelap.
36Please respect copyright.PENANAnfXqv4yFMx
Pada layar pribadi milik Nocten, tampilan berubah drastis. Penjaga yang tadinya tumbang kini tampak masih berjaga. Lorong-lorong yang sudah dilalui tampak kosong. Pintu-pintu yang terbuka kembali terlihat tertutup rapat. Ilusi sempurna, realitas palsu yang diciptakan oleh peretas paling berbahaya dari organisasi hitam NOX.
36Please respect copyright.PENANA5NudvWjcLN
Sementara Lysithea tidak menunggu aba-aba, tak membuang waktu. Dengan keheningan yang tajam, Dia bergerak menuju titik pertemuan berikutnya.
36Please respect copyright.PENANAmeFeQNqTXk
Di sisi lain Viren mulai bergerak. Dari dalam bayangan pilar penyangga, Viren muncul perlahan-seperti hantu yang dilahirkan menyusup seperti kabut malam. Tubuhnya nyaris menyatu dengan dinding gelap, hanya mata merahnya yang menyala seperti bara dalam kabut, bergerak tanpa suara, menunduk, melompat dari satu sisi ke sisi lain. Nafasnya teratur, langkahnya ringan. menyusup ke dalam celah ventilasi kecil, menghindari setiap sudut yang terbuka.
36Please respect copyright.PENANAPbOZsTloss
Seorang penjaga terakhir berdiri di sektor dalam. Viren tak butuh banyak waktu, hanya dengan satu gerakan sebuah bilah tipis meluncur dari dalam jubahnya. Dalam sekejap, menyentuh kulit napas sang penjaga terhenti, tubuhnya diseret ke balik mesin pendingin, tak ada bekas, tak ada suara, tak ada saksi, lenyap tanpa jejak.
36Please respect copyright.PENANABJo9nJNDo5
Viren (via radio): “Sektor aman. lanjut ke jalur bawah.”
36Please respect copyright.PENANANl8LGMLZPL
Di Lorong yang gelap dan sempit, pada akhirnya mereka bertemu, tak ada kata yang perlu diucapkan. Hanya cukup dengan saling tatap pandangan singkat, cukup untuk saling memahami. Lysithea mengambil posisi di belakang, membaur menjadi bayangan dalam bayangan tak terlihat oleh sensor maupun penjaga. Viren memimpin, menembus jalur bawah yang penuh dengan sensor tersembunyi. Misi belum usai, tetapi mereka tahu, bagian tersulit baru saja dimulai.
36Please respect copyright.PENANA9bRa8VaXhL
Jauh dari lokasi penyusupan, Nocten duduk tenang, puluhan layar holografik memantulkan cahaya redup ke wajahnya namun penuh waspada, setiap layar memantau titik panas, sinyal komunikasi, hingga rotasi drone patroli di tampilakan secara real- time.
36Please respect copyright.PENANAbzLE3Hxznf
Nocten “Ada dua drone ulang jalur lebih awal, butuh gangguan di koridor timur, Draven.”
Di sektor timur, Draven sudah siap, berdiri di dekat generator luar, menyamar sebagai teknisi darurat dengan pakaian standar perbaikan. Tangannya dengan cekatan mengaktifkan pemicu kecil, sebuah ledakan ringan meletup. Seketika, api menyala di ujung koridor. Kecil, tetapi cukup untuk memicu protokol keamanan. Dua penjaga langsung berlari ke arah ledakan.
36Please respect copyright.PENANAwesUi4NzAp
Draven (datar) “Dua ekor keluar dari jalur. Tiga puluh detik sebelum drone kembali.”
36Please respect copyright.PENANA7xP0FBFSjD
Detik-detik emas itu cukup untuk membuka jalan bagi Lysithea dan Viren. Mereka bergerak cepat di lorong sempit, melewati sensor laser yang terkamuflase dalam dinding, lantai bertekanan tinggi, dan kamera yang telah dimanipulasi oleh Kael. Langkah mereka nyaris tak bersuara. Gerakan mereka seperti simfoni diam, tarian dalam bayangan yang terlatih untuk menembus kegelapan.
36Please respect copyright.PENANA06HWT8bonb
Di ujung lorong, lima pintu besar berdiri kokoh. Dikelilingi oleh bingkai logam tebal dan pancaran energi samar. Di baliknya, bukan hanya target mereka yang menanti, melainkan awal dari sesuatu yang jauh lebih besar. Mereka tau ini bukan akhir, tapi awal dari sebuah permulaan… dari kebangkitan yang tak bisa dihentikan. Suasana koridor tampak tenang, telalu tenang untuk sesuatu yang akan mengubah segalanya.
ns216.73.216.30da2