Pagi itu.
Aisyah bangun lebih awal dari biasanya.
Matahari belum sepenuhnya menguak ketika ia sudah berdiri di bawah pancuran air hangat, membasuh diri, ia lakukan setiap hari.
Tetapi pagi ini, ada sesuatu yang berbeda sebuah gejolak kecil di dadanya, seperti bisikan halus yang mengusik ketenangannya.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMNJKdyOTyb
Setelah mandi, ia mengeringkan tubuhnya dengan handuk lembut, lalu mengambil celana dalam dan beha garis putih biru hadiah dari Fadhil setahun lalu yang jarang ia pakai.
Warnanya masih cerah, hampir tak pernah tersentuh.
"Kenapa aku memakai ini hari ini?" pikirnya, merasa aneh dengan pilihannya sendiri.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNnWQbdIRqI
Sebelum mengenakan abaya panjang, ia berhenti sejenak di depan cermin.
Jilbab biru itu ia lingkarkan perlahan, menutupi rambutnya yang masih sedikit basah.
Matanya menatap pantulan dirinya seorang wanita berjilbab dengan wajah teduh hanya mengenakan beha dan celana dalam, tapi ada sesuatu di balik sorot matanya yang gelap.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9gX4zFHFaN
"Masih cantikkah aku?"
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8eCawyyEo2
Pertanyaan itu tiba-tiba muncul, membuatnya tertegun.
Tangannya turun perlahan, menyentuh lekuk tubuhnya, mengesekkan jari tengah dan manis di belahan celana dalam nya yang terlihat tembam dengan sedikit belahan yang tampak., dan meremas kedua payudaranya yang bulat dan masih padat.
Bayangan Arjun, tetangga barunya yang selalu menyapanya dengan senyum menggoda, tiba-tiba melintas di kepalanya.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXZvo9rmRuc
Ketika lamunan, suara memekik dari luar kamar.
"Aisyah, kamu kok lama banget? Nanti terlambat ngajar!" suara Rania dari luar kamar menyadarkannya.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ68psvX7zUf
Ia menghela napas, berusaha mengusik pikiran yang tak seharusnya ada.
Tapi di balik cermin itu, ada seorang wanita yang mulai meragukan batas-batas yang ia teguhkan selama ini.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBgn5pIHpbb
---
"Terkadang, godaan tidak datang dengan terang. Ia menyelinap lewat celah-celah kesepian."
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzFnybvxWyT
Aisyah menghela napas, memaksakan diri untuk berpaling dari cermin, bisiknya pelan, seakan berusaha mengusir bayangan Arjun yang tadi menyelinap di pikirannya.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3f6bfxj6Ps
Dengan cepat, ia mengenakan abaya panjang berwarna biru gelap biasanya ia memilih warna-warna lembut, tak ingin menarik perhatian.
Tapi hari ini, entah mengapa, ia memutuskan untuk menyelipkan jilbab kecil berwarna biru sebagai aksen.
"Ini hanya agar tidak terlalu monoton," ia membela diri dalam hati.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXFWcJBdjSX
Teriakan Rania kembali terdengar,
"Aisyah, sarapannya sudah kuletakkan di meja! Aku buru-buru dulu, ya!" teriak Rania dari ruang tamu kost mereka yang kecil.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ9QaZ3bH38
"Iya, Ra! Hati-hati di jalan!" balas Aisyah sambil merapikan jilbabnya sekali lagi.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8wmV7uNoCb
Kost ini adalah tempat singgahnya sejak Fadhil sering dinas keluar kota.
Awalnya, ia hanya menginap sesekali jika terlalu lelah pulang ke rumah mereka di pinggiran kota.
Tapi belakangan, ia lebih sering tidur di sini menghindari kesepian di rumah kosong.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGNr8TPPzIc
Rania, sahabat sekaligus rekan kerjanya, dengan baik hati menawarkan untuk sekostan.
"Daripada kamu sendirian di rumah besar itu, mending di sini. Lagian aku juga sering kesepian," kata Rania waktu itu.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyUDOOlsmG8
Ia mengangkat tas kerjanya, berjalan keluar kamar.
Di ruang kamar kos kecil kost, foto pernikahannya dengan Fadhil terpajang di meja kecil senyum mereka bahagia, tapi sekarang terasa begitu jauh.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡysbNmGAGP5
"Aku istri orang, tapi kenapa..." pikirnya, lalu segera memotong kalimat itu.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAoRlPOLnen
Di luar, langkahnya terhenti sebentar.
Arjun, yang kebetulan sedang menyiram tanaman di halaman rumahnya, menoleh dan memberikan senyum yang membuat telapak tangannya berkeringat.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzsJHlPRoIv
"Selamat pagi, Miss Aisyah. Jilbabnya cantik hari ini."
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFi7ThTaJlt
Aisyah tersipu, berusaha menunduk agar tak terlihat wajahnya yang memerah.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpPzNBjY4tw
"T-Terima kasih," balasnya cepat, lalu bergegas pergi.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJBU2vRF6yU
Tapi dalam hati, ia tahu ini sudah mulai berbahaya.
Karena ia merasa, ia harus menjaga kehormatan sebagai seorang istri.
Dan Arjun memiliki latar yang sangat berbeda dengannya.
Arjun ialah tetangga barunya. Ia berdarah India namun ada beberapa usahanya di Indonesia.
Dia India, dan Aisyah Pribumi, tentu saja berbeda itu hanya satu point dasar yang ia rasa cukup sebagai batasan.
Arjun pernah memintanya sebagai Guru Privat adiknya pelajaran ringan, namun sampai saat ini sudah seminggu belum ia putuskan.
---
Udara pagi masih sejuk ketika Aisyah melangkah keluar dari kompleks kost, menuju sekolah dengan jalan kaki seperti biasa.
Jilbabnya berkibar lembut diterpa angin, sementara tangannya erat memegang tas berisi buku-buku mengaji.
"Lima belas menit lagi sampai, dan ia harus dalam sepuluh menit lagi sampai."
ia membatin, mencoba fokus pada jadwal pelajaran hari ini.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3aQRIGTmPQ
Tiba-tiba, suara mesin motor mendekat dari belakang, perlahan melambat saat sejajar dengannya.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPoQvRJ7Izd
"Miss Aisyah, mau kutumpangkan? Kebetulan aku lewat sana."
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb33d6Nx52r
Suara itu dalam, beraksen India, dan terlalu menggoda untuk diabaikan membuat Aisyah menoleh.
Arjun duduk di atas motornya dengan senyum yang terlalu manis, matanya berbinar di bawah sinar matahari pagi.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG3mIZ9x7jz
"Tidak usah, terima kasih. Aku biasa jalan kaki," jawab Aisyah cepat, menghindari kontak mata.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdu1ov3QVjW
Tapi Arjun tidak menyerah. Motor nya tetap melaju pelahan, mengikuti langkahnya.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMILu4A6MZM
"Ayo, Miss. Nanti kamu capek, dan aku kan memang lewat situ. Tenang, tidak akan ada yang lihat."
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQG9Eeo5koF
"Tidak ada yang lihat." Kalimat itu seperti godaan sekaligus jaminan palsu.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡARuioGjkSd
Aisyah menggigit bibir bawahnya. Dia tahu ini tidak pantas tapi kaki nya sudah lelah, dan tawaran itu... terlalu menggoda.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfaHDxBOZmG
"Tapi—"
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwpxV8dzzjU
"Aku janji tidak nakal," Arjun menyela dengan tawa kecil, sengaja membuat situasi terasa lebih ringan daripada sebenarnya.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfZgRxTf7Se
Aisyah merasa jantungnya berdegup kencang. Ini salah, pikirnya.
Tapi sebelum ia bisa menolak lagi, Arjun sudah mengambil helm cadangan dan menyodorkannya.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx0SvJnYmmn
"Ayo, sebelum kamu terlambat."
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡva5iqir8lN
Dan dengan napas yang tiba-tiba menjadi pendek, Aisyah akhirnya naik ke motor itu.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMJzsrKvcmc
Begitu motor bergerak, Aisyah berusaha menjaga jarak, tapi jalanan yang sedikit bergelombang memaksanya sesekali menyentuh punggung Arjun.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡecaKzRJqzH
"Pegang saja pinggangku, biar aman," kata Arjun, suaranya seperti madu yang dituang perlahan ke telinganya.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRWJ26V9iap
Aisyah tidak menjawab, tapi tangannya dengan gemetar akhirnya memegang sisi jaket Arjun.
Panas.
Itu yang ia rasakan. Bukan dari matahari pagi, tapi dari tubuh pria itu, dari cara bau parfumnya kayu dan sesuatu yang eksotis menyelinap masuk ke hidungnya.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZYk72Rjy9P
"Apa yang kulakukan?"
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxrxLwEMgc1
Tapi motor terus melaju, dan sekolah masih lima menit lagi.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5wtaeWHFTW
Lima menit terlalu lama... atau terlalu sebentar?
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe3fDaY2aaj
---
Jalanan yang rusak dan berlubang membuat motor sedikit terombang-ambing.
Aisyah berusaha keras menjaga jarak, tangannya masih bertahan hanya memegang jaket Arjun.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVzybxEIeCm
Tapi tiba-tiba—
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnlWsUZGW1n
"Hati-hati!" seru Aisyah.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRjEueIbe85
Motor melintasi lubang besar, dan tubuh Aisyah tergeser ke depan tanpa bisa dicegah.
Payudaranya yang padat menekan punggung Arjun, terasa bahkan melalui lapisan kain abaya dan jilbabnya.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKEhijFDv7P
"Maaf! Aku—aku tidak sengaja".
Aisyah buru-buru menarik diri, wajahnya memerah sampai ke telinga.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhPfPrF7Q4y
Tapi Arjun tidak segera merespons.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAfefcSIjuE
Diam.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmH9pn4CytP
Diam yang terlalu tegang, terlalu berisi.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡACzaJiRHjH
Kemudian, suaranya keluar lebih rendah, lebih berat dari tadi.
"Jalanannya memang jelek... Tapi aku tidak keberatan kalau kamu pegang aku lebih erat."
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFt7mxSgJmd
Kalimat itu disampaikan dengan nada bercanda, tapi matanya yang mencuri pandang melalui kaca spion terlalu gelap untuk sekadar main-main.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZUWEChsNIx
Aisyah menjadi semakin panas. Ia tidak bisa mengelak tubuhnya bereaksi, setiap lubang membuat payudaranya terus menempel dan mengesek punggung Arjun dan itu membuatnya semakin malu.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTuCwFWKUAf
"Aku... lebih baik turun saja," katanya, suaranya gemetar.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO2iSCT9KHc
"Tenang, Miss Aisyah," Arjun tertawa pelan.
"Hanya sedikit guncangan. Tidak ada yang perlu malu."
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSnKU1qJYO4
Tapi keduanya tahu itu bukan hanya 'sedikit guncangan.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrTNOuOb54U
Setiap kali motor bergerak tidak stabil, Aisyah tidak bisa menghindari sentuhan itu lagi.
Dan semakin ia berusaha menjauh, semakin terasa getaran aneh di sekujur tubuhnya.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh05H9CZ5AO
Arjun sengaja tidak menghindari lubang.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ISvEkTyGy
Dan Aisyah?
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaxfXQOgA6S
Ia mulai menahan napas setiap kali tubuhnya terpaksa mendekat.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTVEBLdJ79T
Arjun sengaja tidak memperbaiki posisi berkendara, membiarkan guncangan terjadi.
Aisyah merasa bersalah tapi tidak bisa menyangkal reaksi tubuhnya.
Keringat dingin di punggungnya takut ketahuan, tapi juga... tidak sepenuhnya ingin berhenti.
Motor mulai melambat saat mendekati gerbang sekolah. Aisyah bersiap turun, tubuhnya sudah sedikit condong ke belakang untuk mengurangi kontak dengan Arjun. Tapi tiba-tiba—
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvS5FNR5gvL
"Krik—!"
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLySSuAQus1
Rem depan dikeraskan secara tiba-tiba.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlAoeK5eupa
Tubuh Aisyah tertekan ke depan, payudaranya yang besar dan bulat menekan kuat pada punggung Arjun dengan tekanan yang lebih kuat dari sebelumnya.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkRBHXZLVYq
Tangannya yang semula memegang pinggang pria itu refleks mencengkeram lebih keras untuk menahan diri.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRIX11AEMVq
Dan menyentuh sesuatu.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsq782yzPjg
Sesuatu yang keras.
Panjang.
Berdarah panas di balik celana.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI0mNGAsAIj
"Ehh!"
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZVtKsgFf1u
Dia tersentak seperti tersengat listrik, langsung melepaskan pegangan dan hampir terjatuh saat kakinya menyentuh tanah.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZgdK7tUYrQ
Arjun tidak meminta maaf seketika, hanya tersenyum kecil.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Q3lsnPABP
Dia hanya menoleh dengan senyum setengah minta maaf, setengah menantang, sambil sengaja menyesuaikan posisi duduknya yang tiba-tiba tidak nyaman.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnUeyDeUHil
"Maaf, ada anak kecil lewat tadi," ujarnya, alasan yang terlalu klise untuk dipercaya.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtGezFOKSuP
Aisyah tidak bisa menatapnya.
Kakinya gemetar, tapi dia berusaha terdengar normal.
"T-terima kasih atas tumpangannya."
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4sTWjZFRHg
"Sama-sama. Besok aku antar lagi, ya?"
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz0NqDnDGxE
Aisyah hanya mengangguk kecil, terlalu malu untuk bicara, lalu berbalik dan berjalan cepat ke gerbang sekolah.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2QVvanQldA
Pikiran yang Berkecamuk
Sepanjang jalan menuju ruang guru, Aisyah berusaha mengusir bayangan "benda" yang tidak sengaja dia pegang tadi.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiY6sgvjFIp
Itu... tidak mungkin.
Tidak mungkin sebesar itu.
Tidak mungkin sekeras itu.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡefkaD3diDc
Tapi yang lebih membuatnya gemetar adalah reaksi tubuhnya sendiri ada rasa penasaran yang seharusnya tidak ada, panas yang seharusnya membuatnya mual, bukan... bukan berdebar.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGZ0dNE1tjO
Di Sisi Lain: Kemenangan Kecil Arjun
Sementara itu, Arjun menghela napas panjang sambil menyalakan motor kembali.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3LAZosi4cN
"Ayoo yoo..." gumamnya, matanya masih gelap oleh bayangan tubuh Aisyah yang baru saja lengket di punggungnya.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7LrQF4N05F
Dia tersenyum puas, satu tangan menggosok celananya yang tiba-tiba terasa sempit.
3607Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4uQ7DQxMrD
然後按「加至主畫面」