
Pram Suseno bukan sekadar lelaki pengangguran yang kini tinggal di kamar kos sempit, bergantung pada kemurahan hati wanita-wanita haus kenikmatan. Lelaki tinggi dengan kulit sawo matang, tubuh kekar karena kerja kasar dan sorot mata tajam yang selalu menyimpan bara itu... adalah lelaki yang pernah bermimpi besar. Pernah hampir menggenggam masa depan.
1521Please respect copyright.PENANA6VmSpWfRuS
Dulu, ayah Pram adalah pemilik usaha kayu terbesar di Jawa Tengah. Bersahabat dekat dengan ayah Lilian, mereka sering bekerja sama dalam proyek-proyek besar, terutama dalam pengadaan bahan bangunan. Tapi segalanya berubah ketika Lilian beranjak dewasa.
1521Please respect copyright.PENANAkX4uRfQfwE
Lilian, si bunga keluarga Ling, tak hanya cantik dan putih khas Tionghoa, tapi juga pintar dan berani. Sejak remaja ia sering bermain di gudang usaha Pram. Saat usianya 18 dan Pram 19, benih cinta tumbuh di antara tumpukan balok kayu dan aroma getah yang tajam. Hubungan mereka menggebu, liar, tapi tersembunyi. Ciuman pertama mereka terjadi di belakang truk pengangkut kayu. Dan sejak itu, mereka tak pernah bisa saling melepaskan.
1521Please respect copyright.PENANA4xwfGSTb2Y
Namun cinta mereka tak mendapat restu. Keluarga Lilian marah besar. Bagi mereka, Pram hanyalah anak Jawa biasa. Miskin. Tak berkelas. Sementara keluarga Ling punya gengsi, harga diri, dan rencana besar: Lilian harus menikah dengan keturunan keluarga Tanuwijaya.
1521Please respect copyright.PENANA7v3JHaQqyi
Maka dimulailah penghianatan. Ayah Lilian, diam-diam memutus semua kontrak kerja dengan ayah Pram. Tidak hanya itu, ia melobi semua rekan bisnis yang biasa bekerja dengan Pram untuk tidak memperpanjang kontrak, bahkan menyebarkan fitnah kejam tentang manipulasi pajak dan utang fiktif. Dalam waktu 6 bulan, bisnis keluarga Pram hancur total.
1521Please respect copyright.PENANAUmU3YgqFwQ
Ayah Pram meninggal karena serangan jantung. Ibunya jatuh sakit, tak lama kemudian menyusul suaminya. Hanya Pram yang tersisa. Tanpa harta, tanpa masa depan, dan... tanpa Lilian.
Karena pada saat yang sama, Lilian dijodohkan dengan Andi Tanuwijaya. Seorang pria 6 tahun lebih tua, anak tunggal dari keluarga kaya raya yang punya pabrik besi dan baja. Mereka menikah dengan pesta besar yang disiarkan di majalah bisnis dan sosialita. Di balik senyuman Lilian saat itu... hanya Pram yang tahu, gadis itu sebenarnya sedang menangis.
1521Please respect copyright.PENANAhwKJAijrnd
Tapi Pram tak pernah benar-benar pergi. Meski hatinya koyak, tubuhnya tetap menyala untuk Lilian. Beberapa tahun kemudian, saat Lilian menghubunginya kembali diam-diam—dengan alasan iseng, rindu masa lalu, atau sekadar ingin mencoba sesuatu yang "berbeda
Pram mendesah pelan, tubuhnya masih hangat, kulitnya lengket oleh keringat bercampur nafsu yang belum sempat reda. Ia duduk di ujung ranjang, batangnya yang keras belum sempat dilampiaskan karena telepon dari Lilian datang tiba-tiba—dan tak mungkin ia abaikan.
Wajahnya terpantul samar di cermin kecil yang tergantung miring di dinding kos murahan itu. Rambutnya sedikit berantakan, dagunya dihiasi cambang tipis, dan matanya menyimpan banyak luka yang telah ia telan dalam diam.
1521Please respect copyright.PENANAofc6S3p0WC
"Lilian..." gumamnya pelan, seperti nama itu adalah doa dan racun sekaligus.
Lilian adalah masa lalunya. Sekaligus luka terdalam yang tak pernah bisa ia sembuhkan.
Dulu, Pram bukan siapa-siapa—tapi keluarganya adalah salah satu pemilik bisnis baja berskala nasional di Jawa Tengah. Ayahnya keras, tegas, dan punya mimpi besar untuk menjadikan Pram pewaris sejati. Mereka menjalin kerja sama dagang dengan banyak pihak, salah satunya keluarga Tanuwijaya—pemilik pabrik besi di Jakarta yang masih kecil saat itu.
Pram bertemu Lilian saat sebuah pertemuan bisnis keluarga diadakan di Semarang. Lilian, dengan kecantikannya yang khas—kulit putihnya, cara bicaranya yang ceplas-ceplos tapi memikat—membuat Pram jatuh hati pada pandangan pertama.
Mereka menjalin hubungan diam-diam. Lilian membawanya ke dunia penuh gairah dan tawa, sementara Pram mengajarkan Lilian caranya mencintai tanpa pamrih. Dan di balik semua itu, tubuh mereka sudah lebih dulu saling mengenal.
Namun dunia tak pernah ramah pada cinta yang tak sesuai kasta.
Lilian dari keluarga Tionghoa kaya raya. Pram hanyalah anak pengusaha Jawa yang tak punya "darah murni" menurut ukuran keluarganya. Hubungan mereka ditentang keras.
Lilian mencoba melawan. Tapi orangtuanya lebih kejam dari yang Pram duga. Dengan cara licik, mereka menghancurkan bisnis ayah Pram. Membocorkan kontrak, menjegal tender besar, hingga menggiring publikasi hitam yang menjatuhkan kredibilitas keluarganya.
1521Please respect copyright.PENANAHsWhmINGmv
Dan dalangnya? Adalah ayah Andi Tanuwijaya. Sahabat bisnis ayah Pram—yang ternyata sudah lama mengincar kerja sama darah melalui pernikahan dengan Lilian.
1521Please respect copyright.PENANAPDdf6q1pG0
Semua selesai hanya dalam hitungan bulan. Usaha keluarga Pram bangkrut. Ayahnya jatuh sakit dan meninggal tak lama kemudian. Ibunya menyusul karena depresi berat.
1521Please respect copyright.PENANAdmB8JaMmYf
Namun luka terbesar Pram bukan hanya kehilangan orang tua.
1521Please respect copyright.PENANAQWFI0HRtuB
Adik perempuannya, Sinta, gadis cerdas berusia 19 tahun yang baru masuk kuliah, tak kuat menahan tekanan. Ia dirundung, dilecehkan, dan dijatuhkan harga dirinya oleh geng pergaulan Andi dan kawan-kawannya yang tahu keluarga mereka telah hancur.
1521Please respect copyright.PENANAd77R8mEWK3
Suatu malam, Sinta ditemukan tewas di kamar kosnya. Surat kecil tertinggal—isi pesannya gamang, penuh kepedihan. Pram tahu siapa yang harus disalahkan, tapi polisi tak pernah benar-benar menyelidiki. Tak cukup bukti, katanya. Andi terlalu berpengaruh. Terlalu kaya.
Dan Pram... terlalu miskin untuk memperjuangkan keadilan.
Kematian Sinta menjadi api dendam yang tak pernah padam.
1521Please respect copyright.PENANAiJux7s3RRR
Sedangkan Lilian... menikah dengan Andi.
Pram tak pernah benar-benar bangkit sejak saat itu. Ia pindah ke Jakarta, hidup berpindah-pindah, menjadi buruh lepas, sopir online, hingga kini tinggal di kos-kosan sempit di pinggiran kota. Tapi satu yang tak pernah padam adalah dendam dan hasratnya pada Lilian.
1521Please respect copyright.PENANAk7AbVzslE6
Saat Lilian diam-diam kembali mencarinya setahun lalu, Pram tak menolak. Karena api lama itu belum mati. Bahkan kini menyala lebih besar, lebih panas, lebih liar.
1521Please respect copyright.PENANApll693wF40
Baginya, Lilian bukan hanya cinta masa lalu.
1521Please respect copyright.PENANAMwuaFzXSB4
Ia adalah kehormatan yang dicuri.
1521Please respect copyright.PENANAQ6KZS3pl1i
Dan kini, lewat tubuh Lilian yang ia taklukkan malam demi malam, Pram merasa perlahan mengambil kembali apa yang telah direnggut darinya.
1521Please respect copyright.PENANAIlhu1LrrIz
1521Please respect copyright.PENANABmmcbGFBir
---
1521Please respect copyright.PENANAcJlw4BYURs
Pram mengenakan celana pendek dan meraih rokok dari atas meja. Rani, gadis tetangga kosnya, sudah tertidur telanjang di balik selimut tipis. Napasnya teratur, bibirnya masih merah karena bekas gairah yang belum lama dilepaskan.
1521Please respect copyright.PENANAAv7j4LkBTa
Pram menyulut rokok dan menyandarkan tubuh ke dinding.
1521Please respect copyright.PENANAd0zjtpVJfP
Malam ini, ia akan bertemu Lilian lagi.
1521Please respect copyright.PENANATFFhIZDAEB
Dan setiap pertemuan itu, bagi Pram, bukan hanya tentang seks
Tapi juga tentang mengembalikan martabat.
Dan menghancurkan keluarga yang pernah menghancurkannya—perlahan-lahan dari dalam ranjang mereka sendiri.
ns3.23.86.150da2