
Chapter 1: Riska yang Kukenal
28466Please respect copyright.PENANAaQEBzC7RQG
Namaku Jaka. Seorang suami biasa dengan hidup yang... sampai beberapa bulan lalu, rasanya adem-adem aja. Aku kerja kantoran, gajian tiap bulan cukup buat hidup layak. Istriku, Riska, wanita paling kalem yang pernah aku kenal. Lulusan kampus Islam, pintar, lembut, dan—kalau boleh jujur—terlalu baik buat dunia ini.
28466Please respect copyright.PENANAsqFTNXCEAL
Riska itu tipe perempuan yang kalau aku ajak ngobrol agak ‘dewasa’ aja langsung bilang, “Mas... astaghfirullah.” Bahkan waktu malam pertama dulu, dia malu-malu banget. Sering kali aku yang harus ngerem diri sendiri, karena dia terlalu takut ‘dosa’.
28466Please respect copyright.PENANAFMNw646F59
Tapi aku suka itu. Aku suka Riska yang polos, sholehah, dan selalu menunduk kalau bicara sama lawan jenis. Dia bikin aku ngerasa tenang. Rumah jadi kayak surga kecil.
28466Please respect copyright.PENANArlFzl3Cltp
Lalu dia mulai kerja lagi.
28466Please respect copyright.PENANAjE0EcEXrJ5
28466Please respect copyright.PENANA0TImfwapfJ
---
28466Please respect copyright.PENANAOU8MFOsPqh
Awalnya aku yang mendorong dia balik ke dunia kerja. Sayang ilmunya kalau nggak dipakai. Setelah nganggur dua tahun lebih, akhirnya dia dapat kerja di kantor distributor alat kesehatan. Posisi administrasi, katanya nggak terlalu berat.
28466Please respect copyright.PENANAb5bR3zidFu
Dari awal dia masuk, aku bisa lihat semangatnya. Tiap pagi dandan lebih rapi, kadang pakai lipstik tipis yang nggak pernah dia sentuh waktu jadi ibu rumah tangga.
28466Please respect copyright.PENANAW8PnMjlMFH
Aku bangga, tapi juga... jujur aja, mulai ada rasa asing. Tapi kubuang jauh-jauh. Mungkin cuma aku yang terlalu sensitif.
28466Please respect copyright.PENANAGsd8xGx16b
28466Please respect copyright.PENANA1CfTUQ3ykf
---
28466Please respect copyright.PENANAm0PAdRSFel
Setelah beberapa minggu kerja, Riska mulai sering cerita soal teman-teman kantornya. Ada satu nama yang paling sering disebut: Nina.
28466Please respect copyright.PENANAMEp6JUDvYN
“Nina itu rame banget, Mas. Orangnya asik, suka becandain aku. Tapi kadang... agak frontal,” katanya sambil senyum-senyum sendiri.
28466Please respect copyright.PENANAt6HgxxhrGX
“Frontal gimana?”
28466Please respect copyright.PENANAOxKx7CVa44
“Ya... suka bahas hal-hal yang agak ‘nakal’. Tadi aja dia cerita soal cowoknya yang suka minta difoto pakai lingerie. Aku sampe kaget, ‘Astaga, Na! Kamu ngomong gitu ke aku?’ Eh dia malah bilang, ‘Ris, kamu tuh kudu belajar nakal dikit, masa iya suami kamu nggak penasaran?’”
28466Please respect copyright.PENANAGACcfa5YRy
Aku ketawa hambar. “Terus kamu jawab apa?”
28466Please respect copyright.PENANAzQk8PXKBRc
“Aku bilang, ‘Gila kamu, Na. Aku mana bisa kayak gitu.’ Tapi terus dia godain lagi, katanya, ‘Justru karena kamu polos, makanya seru kalau dicoba.’”
28466Please respect copyright.PENANAAtzThjT9Y3
Riska ketawa. Tapi aku cuma diam.
28466Please respect copyright.PENANASGbAN3g9uI
Aku tahu Riska masih polos. Tapi dari caranya cerita, dari cara dia ketawa—ada yang berbeda. Seakan... dia nggak sepenuhnya nolak obrolan itu.
28466Please respect copyright.PENANAFMBBAJbBn5
28466Please respect copyright.PENANAMXUbkjhTJV
---
28466Please respect copyright.PENANAZCJIMl2FLR
Beberapa malam kemudian, Riska ngajak nonton film barat yang biasanya nggak dia lirik.
28466Please respect copyright.PENANAbTAsTvZzE3
“Katanya bagus ceritanya,” ujarnya sambil buka laptop.
28466Please respect copyright.PENANAZY1ncWMI8r
Film itu... ya, memang bagus. Tapi ada beberapa adegan ranjang yang cukup eksplisit. Biasanya Riska langsung tutup mata. Tapi kali ini dia nonton aja, meski agak kaku.
28466Please respect copyright.PENANAB15m0e9Oi7
“Geli ya?” tanyaku, coba ledek.
28466Please respect copyright.PENANAfFsWsCssI2
Dia nyengir. “Enggak. Cuma... penasaran aja. Di kantor suka dibahas juga.”
28466Please respect copyright.PENANA5ZN44kXiH9
Aku mengangguk pelan, tapi pikiranku nggak bisa tenang. Ini udah beda dari Riska yang biasa ngerasa berdosa kalau cuma denger lagu cinta terlalu romantis.
28466Please respect copyright.PENANAkzTogLvjJO
28466Please respect copyright.PENANAFRljkxUBL1
---
28466Please respect copyright.PENANAil3Auxxt1v
Suatu sore, aku jemput dia karena hujan turun deras dan dia ketinggalan jas hujan. Kantornya sepi, tinggal beberapa orang.
28466Please respect copyright.PENANAMPik0nd64b
Dari jauh aku lihat Riska lagi ngobrol sama seorang pria—tinggi, necis, wajahnya tenang dan karismatik. Aku tahu dari ceritanya, itu pasti Pak Arman, atasannya.
28466Please respect copyright.PENANAHuk7fxPfix
Pak Arman menyodorkan map sambil tersenyum. Tangannya sempat menyentuh lengan Riska, sekilas aja. Tapi cukup bikin dadaku hangat—bukan karena cinta, tapi karena cemburu.
28466Please respect copyright.PENANABhzDetUYmp
Riska kaget waktu lihat aku. “Mas? Tumben jemput.”
28466Please respect copyright.PENANAP1FQMzlzew
“Hujannya deres,” jawabku datar.
28466Please respect copyright.PENANA4VHWoJCOxR
Pak Arman melirikku. “Wah, suami siaga, nih. Istri Ibu Riska ini rajin banget. Beruntung Bapak.”
28466Please respect copyright.PENANAYnDu2IrNh8
Aku senyum sopan. Tapi hati rasanya nggak nyaman.
28466Please respect copyright.PENANAznH35tiR1o
Di perjalanan pulang, aku tanya, “Itu Pak Arman ya?”
28466Please respect copyright.PENANAdFzNZcufDW
“Iya. Orangnya baik, profesional kok. Nggak macem-macem.”
28466Please respect copyright.PENANALR7eaXPSBR
Aku cuma mengangguk. Tapi tetap aja, ada rasa nggak enak. Aku tahu tipe-tipe pria seperti dia. Sopan di luar, tapi licin kalau ada celah.
28466Please respect copyright.PENANAFBn9gfZ6it
28466Please respect copyright.PENANAkVc976fwtB
---
28466Please respect copyright.PENANAekQnDI8kMf
Malamnya, aku lihat Riska pegang HP sambil senyum-senyum kecil. Kupikir dia lagi chatting sama Nina. Tapi pas dia ke kamar mandi, notifikasi masuk: “Kang Ujang OB: hehe iya Bu, saya ingat yang kemarin...”
28466Please respect copyright.PENANAdmGMjSOuUe
Aku nggak sempat baca lanjutannya. Dan aku juga nggak nanya. Belum.
28466Please respect copyright.PENANAezPfUoI0gY
Mungkin cuma obrolan biasa. Mungkin juga bukan apa-apa.
28466Please respect copyright.PENANAZiNV8852uI
Tapi rasanya... semua yang terjadi belakangan ini, kayak potongan puzzle yang belum nyatu. Riska yang makin sering tertawa sendiri. Riska yang mulai terbuka bahas hal-hal yang dulu dia anggap tabu. Riska yang... bukan lagi Riska yang kukenal dulu.
28466Please respect copyright.PENANAWJnTqKGRFX
Tapi apakah ini cuma perubahan biasa? Atau... awal dari sesuatu yang lebih dalam?
28466Please respect copyright.PENANAd5jVWfF0co
Entahlah.
28466Please respect copyright.PENANACN1o2O6pMK
Untuk sekarang, aku cuma bisa mengamati. Dan berharap... semua ini cuma pikiran berlebih dari seorang suami yang terlalu mencintai istrinya.