
729Please respect copyright.PENANANsp92vYnXM
Sejak pertemuan di taman sore itu, Arya dan Ayla semakin sering menghabiskan waktu bersama. Seperti dulu, mereka tertawa tanpa beban, membayangkan hal-hal kecil, dan menghidupkan kembali kebiasaan lama—seperti berjalan-jalan di sekitar kota sambil menikmati es krim favorit mereka.
729Please respect copyright.PENANAsPN8f3eESY
*Namun, ada sesuatu yang berbeda.*
729Please respect copyright.PENANARugALwyy8W
Setiap kali Arya melihat Ayla tertawa, ada debaran halus di dadanya yang tidak bisa dia abaikan. Setiap kali tangan mereka bersentuhan secara tidak sengaja, dia merasa jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya.
Suatu malam, mereka duduk di sebuah kafe kecil di sudut kota. Hujan gerimis turun di luar, menciptakan suasana hangat di dalam.
729Please respect copyright.PENANAbGRfxFlVN6
"Arya, kamu masih suka menulis?" tanya Ayla tiba-tiba.
729Please respect copyright.PENANAzV6XHRZntq
Arya mengangguk, tersenyum. "Masih, Aku bahkan baru saja menyelesaikan satu cerita."
729Please respect copyright.PENANAS75YyaOUpF
Ayla mencondongkan tubuhnya, tertarik. "Tentang apa?"
729Please respect copyright.PENANA3CyyEYwBO9
Arya ragu sejenak. "Tentang seseorang yang menyukai sahabatnya, tapi dia takut mengungkapkan perasaan karena tidak mau merusak persahabatan mereka."
729Please respect copyright.PENANAnTkp5T5K2m
Ayla terdiam. Dia menatap mata Arya dalam-dalam, seolah mencoba membaca sesuatu dari wajahnya.
729Please respect copyright.PENANAKZvmxrvAZZ
"Kamu percaya kalau persahabatan bisa berubah jadi cinta?" tanyanya pelan.
729Please respect copyright.PENANAWR9nvogUgi
Arya menelan ludah. Pertanyaan itu terasa terlalu dekat dengan kenyataan yang dia alami.
729Please respect copyright.PENANAfaciOUXRvE
"Aku tidak tahu," jawabnya akhirnya. "Tapi kalau bisa...menurutku itu indah."
729Please respect copyright.PENANAxV6GLUmGZZ
Ayla tersenyum kecil, tapi ada sesuatu di matanya yang sulit diartikan. Sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu, tapi menahannya.
729Please respect copyright.PENANAnTzXxGdb3V
------------------------------------------------------------------------
Beberapa hari kemudian, Arya dan Ayla pergi ke festival malam yang diadakan di kota mereka. Lampu-lampu warna-warni berpendar di udara, suara musik dan tawa memenuhi suasana.
Ayla tampak bahagia, matanya berbinar-binar saat mereka berjalan melewati berbagai stan makanan dan permainan.
729Please respect copyright.PENANAR9StP2aFOA
“Ini mengingatkanku pada waktu kita kecil,” kata Ayla sambil mengambil sebatang permen kapas.
729Please respect copyright.PENANADbRvxgxOnH
Arya tertawa. "Dulu kamu selalu menangis kalau permennya jatuh ke tanah."
729Please respect copyright.PENANA6Pn5ajgsEo
"Dan kamu selalu beli yang baru buat aku," balas Ayla sambil tersenyum lembut.
729Please respect copyright.PENANAdsiBv0Az8q
Arya merasakan sesuatu yang hangat menjalar di dadanya. Itu adalah salah satu dari banyak hal kecil yang dia lakukan untuk Ayla dulu—hal-hal yang dia lakukan tanpa berpikir, tapi sekarang dia sadar bahwa itu bukan sekadar perhatian biasa.
Malam itu, mereka duduk di tepi sungai, menikmati semilir angin.
729Please respect copyright.PENANA9XLuxJFjNm
"Arya..." panggil Ayla pelan.
729Please respect copyright.PENANAN0RoDlcaDG
"Hmm?"
729Please respect copyright.PENANAQ2quFJ8Q9p
"Aku senang kita bisa seperti ini lagi."
729Please respect copyright.PENANAJQ4VrraBK1
Arya menoleh, menemukan Ayla menatapnya dengan ekspresi yang sulit dijelaskan. Mata mereka bertemu, dan untuk sesaat, waktu terasa berhenti.
729Please respect copyright.PENANA52R68rM0u1
"Aku juga," kata Arya akhirnya.
729Please respect copyright.PENANA2biXy8Ao0q
Dia ingin mengatakan lebih lanjut. Dia ingin mengungkapkan semuanya—tentang perasaannya, tentang bagaimana dia melihat Ayla bukan lagi sekedar sahabat, tapi seseorang yang lebih "berarti" dari itu.
729Please respect copyright.PENANAar3VafS0fi
Namun, ketakutan menghantuinya.
729Please respect copyright.PENANArux7eNMZRi
Bagaimana kalau Ayla tidak merasakan hal yang sama? Bagaimana kalau dia hanya menganggap mereka sebagai teman yang akhirnya bertemu lagi setelah sekian lama?
729Please respect copyright.PENANARYoEinSctL
Jadi, Arya memilih untuk diam.
729Please respect copyright.PENANAIwQskCMapY
Tanpa menyadari bahwa Ayla juga sedang menunggu—menunggu Arya untuk menyadari sesuatu yang sudah lama ada di antara mereka.
ns18.119.248.249da2