Di pagi buta, seorang gadis telah terbangun. Sibuk melipat selimut kumalnya. Senyuman tipis tersemat di bibir mungilnya tatkala melihat adik kecilnya masih setia meringkuk dibalik selimutnya.1658Please respect copyright.PENANAkFYZW3Uidi
1658Please respect copyright.PENANACY7NDieEkr
"Dika, bangun." Ditepuknya pelan tubuh adiknya. Namun hanya erangan saja yang terdengar. Adiknya tampaknya masih terbuai ke alam mimpi.1658Please respect copyright.PENANARJHCTAo0Ac
1658Please respect copyright.PENANA6dINAFGZRM
"Dika bangun. Sholat subuh." Tak menyerah, gadis bermata cokelat itu menepuk bahu adiknya. Namun kali ini tepukannya lebih keras.1658Please respect copyright.PENANAVB0GYEP1TQ
1658Please respect copyright.PENANAmsOrzmocvF
"Iya, Kak... Iya..." Setengah sadar adiknya berucap demikian.1658Please respect copyright.PENANANPaGbcW9P5
1658Please respect copyright.PENANAXpcj5T18Xi
Merasa adiknya belum mau terbangun dari tidurnya, gadis itu memutuskan untuk melakukan cara jitunya. Dibisikinya pelan adiknya itu, namun caranya itu ternyata ampuh. Adiknya sontak terbangun.1658Please respect copyright.PENANAwC5joUPGnq
1658Please respect copyright.PENANAOEXjVeAaFd
Mata anak lelaki itu masih setengah terpejam, namun gadis itu hendak beranjak pergi untuk menyucikan diri.1658Please respect copyright.PENANAF89fLGfbqz
1658Please respect copyright.PENANAWa7vf1woFV
"Buruan kamu wudhu, Ka."1658Please respect copyright.PENANA3q5Gqwu1cO
1658Please respect copyright.PENANAb9Mp0rmx1M
Begitulah kalimat gadis itu sebelum melengos pergi. Melewati daun pintu dari kayu lapuk. Hendak ke sumur belakang rumah.1658Please respect copyright.PENANAeELtCv3qiZ
1658Please respect copyright.PENANAJXgJ4uv34m
Adiknya disana bersungut-sungut. Sedikit sebal kakaknya telah memecahkan mimpinya. Padahal ia baru saja menang pertarungan kelereng raksasa. Hadiah sudah di depan mata, pupus karena kakaknya.1658Please respect copyright.PENANA8T0IPY8TXT
1658Please respect copyright.PENANA6BuUBBtQIP
Kakaknya itu selalu tahu cara membangunkannya. Apa lagi bisikannya tadi?1658Please respect copyright.PENANAIp6Gy67VvY
1658Please respect copyright.PENANA8dfSLYrbeW
'Nenek Parende suka anak-anak yang malas bangun, Dika.'1658Please respect copyright.PENANAoLSSuDlNvK
1658Please respect copyright.PENANAz0Wmv2CVIa
Bergidik ia mengingat kalimat kakaknya itu. Tak mau berlama-lama sendirian di kamar mereka, anak lelaki itu segera menuju tempat kakaknya berada.1658Please respect copyright.PENANA9Flzx01fDh
1658Please respect copyright.PENANAiBjC6kM3nA
1658Please respect copyright.PENANAPICFH6HjZb
🍑🍑🍑1658Please respect copyright.PENANAnuDwyd5pfL
1658Please respect copyright.PENANAPX3NmSZ9ED
1658Please respect copyright.PENANADmmBl2DVtd
Gadis berjilbab putih lusuh itu meraih tas kantong kreseknya. Memeriksa apa ada sesuatu yang lupa dibawanya. Ia memang sudah menyiapkan peralatan sekolahnya sejak semalam. Namun tak ada salahnya melihatnya lagi.1658Please respect copyright.PENANARvOakIBeWm
1658Please respect copyright.PENANAGquGeGqG7l
"Matematika. Ada."1658Please respect copyright.PENANAIV5Nxj0Kt7
1658Please respect copyright.PENANAddO9vCbcji
"IPA. Ada."1658Please respect copyright.PENANABQmC7LdjVt
1658Please respect copyright.PENANAhn9SldDhgR
"Bahasa Indonesia. Ada."1658Please respect copyright.PENANAki0xW6k8S5
1658Please respect copyright.PENANATUDSqq0rw3
"Oke, aku bawa semuanya." Gadis itu tersenyum cerah. Kemudian ia menoleh kepada adik lelakinya yang sedari tadi sibuk menunduk. Entah apalagi yang terjadi padanya.1658Please respect copyright.PENANAb7V9ggLi8Z
1658Please respect copyright.PENANAn9ctvfo0jC
"Kamu kenapa, Ka?" Tanyanya penasaran. Namun tak ada suara dari adiknya itu.1658Please respect copyright.PENANA4fsqxLruNN
1658Please respect copyright.PENANAaaIXsXvtJ8
"Dika? Buruan, kita harus ke sekolah." Ujar gadis itu sedikit tak sabaran.1658Please respect copyright.PENANAlgiUjMR9YX
1658Please respect copyright.PENANAwGprF09BUq
Walaupun hari masih gelap, namun ia harus bergegas menuju sekolahnya. Pasalnya sekolah tempatnya mengenyam pendidikan sejauh 5 km. Tentu jika berjalan kaki memerlukan waktu yang cukup lama.1658Please respect copyright.PENANASIUuRo8ROM
1658Please respect copyright.PENANACuQEJC4Vpe
"Dika nggak mau sekolah, Kak." Balas adiknya kesal.1658Please respect copyright.PENANA7pio95IjBt
1658Please respect copyright.PENANAQhoMH9LcJr
Sukses gadis itu tersentak. Tak pernah sekalipun ia pernah mendengar adiknya mengatakan itu. Namun kenapa tiba-tiba seperti ini?1658Please respect copyright.PENANAp0Yj2tjgef
1658Please respect copyright.PENANA0lMejFS9tv
"Dika... Kamu kenapa?" Tanyanya melembut. Ia ikut berjongkok, sembari menatap lekat wajah anak lelaki itu.1658Please respect copyright.PENANAl63zTslqUh
1658Please respect copyright.PENANAEQNJ0fyMkG
Dika terdiam. Enggan menatap wajah kakaknya.1658Please respect copyright.PENANAi5PdASKila
1658Please respect copyright.PENANAZukjcbCEgy
"Ayo cerita ke Kakak." Pinta gadis itu lembut. Diusapnya kedua bahu adiknya.1658Please respect copyright.PENANArqRL19NZRp
1658Please respect copyright.PENANAsycE7PLscl
Tangisan anak lelaki itu akhirnya pecah. Tangan mungilnya teracung menunjuk kedua sandal jepit lusuhnya.1658Please respect copyright.PENANANVMFKOsZ26
1658Please respect copyright.PENANA1dWBQjLx46
"Di sekolah teman-teman mengejek Dika, Kak. Bilang Dika make sandal jepit, bukannya sepatu. Dika malu Kak..."1658Please respect copyright.PENANAioR3zIjYbS
1658Please respect copyright.PENANA5pIm4pY6UR
Mendengar ucapan adiknya, gadis berjilbab putih itu menahan getir. Dengan segala keterbatasan mereka, hal itu bisa menjadi cemohan. Namun, adiknya tidak boleh menyerah hanya karena itu.1658Please respect copyright.PENANAUbI9i7TPDU
1658Please respect copyright.PENANAuARG3xGRLM
"Dengarin Kakak, Ka." Dipegangnya kedua bahu adiknya. Tatapan matanya lembut namun tegas. "Kamu jangan nyerah hanya karena itu. Ingat Bapak, Ka. Bapak selalu berusaha untuk kita."1658Please respect copyright.PENANAMIkjhFBpxY
1658Please respect copyright.PENANAYMpGT0Exui
Perlahan tangisan adiknya mereda. Tatkala terbayang-bayang sosok kepala keluarga mereka. Yang bahkan sebelum kakaknya terbangun, sudah pergi mencari peruntungan dari alam. Bapak adalah satu-satunya yang mereka miliki. Dan tidak akan pernah menyerah demi tercapainya masa depan mereka yang lebih baik.1658Please respect copyright.PENANA5RNDecKJDd
1658Please respect copyright.PENANA3eILRW24Hj
"Udah jangan nangis. Lain kali kalo kamu dengar itu, senyum aja. Anggap angin lalu. Oke, Ka?" Tanya gadis itu dengan senyuman merekah indah.1658Please respect copyright.PENANASwDrt7y963
1658Please respect copyright.PENANADSSjnpW0Zo
Dan anggukan pelan adik kecilnya menjadi balasannya. Kedua kakak beradik itu akhirnya berjalan menuju sekolah. Dengan kantong kresek sebagai pengganti tas, dan sandal jepit kusam. Namun tak mengapa, dengan serba apa adanya, mereka tetap berhak menuntut ilmu.1658Please respect copyright.PENANAmmvMW7pCUn
1658Please respect copyright.PENANAoBISkOIAGz
Embun menggelayut di dedaunan. Kabut membentang di persawahan. Mentari perlahan naik ke atas cakrawala. Kampung masih sunyi senyap. Hanya suara tapak kaki dua kakak beradik yang terdengar membelah sunyi.1658Please respect copyright.PENANA7mFTZYYjX5
1658Please respect copyright.PENANA5KmVRVezEM
Perjalanan menuju sekolah memang cukup panjang. Sekolah Dasar adiknya sekitar 3 km dari rumah. Sementara sekolahnya lebih jauh lagi.1658Please respect copyright.PENANAKHPkDyGC4j
1658Please respect copyright.PENANAbLc1Y4ovrN
Usai mengantarkan adiknya, gadis berjilbab putih itu segera menuju ke sekolahnya. Sekolahnya terletak di perbatasan kampung. SMP biasa dengan murid yang jumlahnya tiga ratusan. Walaupun begitu, gadis itu tetap bersyukur masih bisa bersekolah.1658Please respect copyright.PENANA6trqksI4vj
1658Please respect copyright.PENANAztbjj38obW
Langit semakin terang. Jalanan mulai ramai. Tak ayal, matanya menangkap satu-dua teman berseragam batik yang sama melintas dengan sepedanya. Gadis itu tersenyum. Ia kenal mereka. Salah satunya teman sekelasnya yang rumahnya lumayan dekat ke sekolah, berkisar 2 km. Dengan sepeda, tentu ia lebih cepat lagi.1658Please respect copyright.PENANAkmljCk7g2F
1658Please respect copyright.PENANApOR39BbyM0
'Tak apa, Kia. Bersyukur.' Peringatnya pada diri sendiri.1658Please respect copyright.PENANAesR8AQYcJp
1658Please respect copyright.PENANAUHGmOW6IH2
Berjalan riang dengan senyuman terkembang. Keterbatasan tak akan menghalanginya untuk bisa sekolah.1658Please respect copyright.PENANANl4w4Gheqr
1658Please respect copyright.PENANAYy4NJmlT9Z
Karena ia harus punya masa depan.1658Please respect copyright.PENANAz6PLr6ca37
1658Please respect copyright.PENANANtGKn7xoeu
arrow_back
Sekolah
more_vert
-
info_outline 資料
-
toc 目錄
-
share 分享
-
format_color_text 介面設置
-
exposure_plus_1 推薦
-
打賞
-
report_problem 檢舉
-
account_circle 登入
X
Sekolah
作者:
Selena Agatha

篇 #1
Oneshoot - Sekolah
喜歡 0
閱讀 1654
書籤 1
campaign
催更 0
打賞
提出編輯建議

Ad
按此加載下一章
X
每次催更後,作者都會收到通知!
smartphone100 → 催更
×
Sekolah
兒童
短篇故事
最後更新: Jan 31, 2025
總字數: 723
總閱讀時間: 3 分鐘
作者:
keluarga
sekolah
saudara
檢舉這個故事
×
寫下你喜歡這個故事的地方
×
對此喜歡的人