Di pagi buta, seorang gadis telah terbangun. Sibuk melipat selimut kumalnya. Senyuman tipis tersemat di bibir mungilnya tatkala melihat adik kecilnya masih setia meringkuk dibalik selimutnya.750Please respect copyright.PENANAtFM7wB6xsM
750Please respect copyright.PENANAc6O48QvcMu
"Dika, bangun." Ditepuknya pelan tubuh adiknya. Namun hanya erangan saja yang terdengar. Adiknya tampaknya masih terbuai ke alam mimpi.750Please respect copyright.PENANAed0yrE4Xwm
750Please respect copyright.PENANAZL63Qim4iQ
"Dika bangun. Sholat subuh." Tak menyerah, gadis bermata cokelat itu menepuk bahu adiknya. Namun kali ini tepukannya lebih keras.750Please respect copyright.PENANAI2BR1oEcDV
750Please respect copyright.PENANA4pJqrRH2lP
"Iya, Kak... Iya..." Setengah sadar adiknya berucap demikian.750Please respect copyright.PENANA3jFzmApaoW
750Please respect copyright.PENANAfPoi6p1wpI
Merasa adiknya belum mau terbangun dari tidurnya, gadis itu memutuskan untuk melakukan cara jitunya. Dibisikinya pelan adiknya itu, namun caranya itu ternyata ampuh. Adiknya sontak terbangun.750Please respect copyright.PENANAFCHAe30VAX
750Please respect copyright.PENANAHjuHvqwFcy
Mata anak lelaki itu masih setengah terpejam, namun gadis itu hendak beranjak pergi untuk menyucikan diri.750Please respect copyright.PENANA9i7ANuPYN0
750Please respect copyright.PENANAwMPjK6Vebk
"Buruan kamu wudhu, Ka."750Please respect copyright.PENANAfWbOVjYlzb
750Please respect copyright.PENANAfsf2s91rRz
Begitulah kalimat gadis itu sebelum melengos pergi. Melewati daun pintu dari kayu lapuk. Hendak ke sumur belakang rumah.750Please respect copyright.PENANAgFAVbmHs9F
750Please respect copyright.PENANAsxhCsnZIyq
Adiknya disana bersungut-sungut. Sedikit sebal kakaknya telah memecahkan mimpinya. Padahal ia baru saja menang pertarungan kelereng raksasa. Hadiah sudah di depan mata, pupus karena kakaknya.750Please respect copyright.PENANA9zxt63Sss2
750Please respect copyright.PENANAFPs2p2U0Mb
Kakaknya itu selalu tahu cara membangunkannya. Apa lagi bisikannya tadi?750Please respect copyright.PENANAKULgbrnrS9
750Please respect copyright.PENANAGhLVXKEB2p
'Nenek Parende suka anak-anak yang malas bangun, Dika.'750Please respect copyright.PENANAF9mw4O96Ic
750Please respect copyright.PENANAONVOX41WAZ
Bergidik ia mengingat kalimat kakaknya itu. Tak mau berlama-lama sendirian di kamar mereka, anak lelaki itu segera menuju tempat kakaknya berada.750Please respect copyright.PENANAthbV9XMGSp
750Please respect copyright.PENANAtpiWL9gY5m
750Please respect copyright.PENANAdGEStFFOxJ
🍑🍑🍑750Please respect copyright.PENANA4vDfPh2pr7
750Please respect copyright.PENANAQBadmcVSJc
750Please respect copyright.PENANASnqgmKTDG2
Gadis berjilbab putih lusuh itu meraih tas kantong kreseknya. Memeriksa apa ada sesuatu yang lupa dibawanya. Ia memang sudah menyiapkan peralatan sekolahnya sejak semalam. Namun tak ada salahnya melihatnya lagi.750Please respect copyright.PENANAhhCXAiBzkI
750Please respect copyright.PENANAGPPYInEp1A
"Matematika. Ada."750Please respect copyright.PENANADr5ma2xvfT
750Please respect copyright.PENANAFmpCLjj4o0
"IPA. Ada."750Please respect copyright.PENANA7IOnp6CTL3
750Please respect copyright.PENANAORBBgNDRNj
"Bahasa Indonesia. Ada."750Please respect copyright.PENANAHJcUJAisXr
750Please respect copyright.PENANAHZdZnSsgcD
"Oke, aku bawa semuanya." Gadis itu tersenyum cerah. Kemudian ia menoleh kepada adik lelakinya yang sedari tadi sibuk menunduk. Entah apalagi yang terjadi padanya.750Please respect copyright.PENANAbKOEBRf0x5
750Please respect copyright.PENANAAwHIM8tybD
"Kamu kenapa, Ka?" Tanyanya penasaran. Namun tak ada suara dari adiknya itu.750Please respect copyright.PENANAqcbkcdxKWS
750Please respect copyright.PENANAhZryUEChz2
"Dika? Buruan, kita harus ke sekolah." Ujar gadis itu sedikit tak sabaran.750Please respect copyright.PENANACwiD3JtJ4s
750Please respect copyright.PENANAzzz08A61W8
Walaupun hari masih gelap, namun ia harus bergegas menuju sekolahnya. Pasalnya sekolah tempatnya mengenyam pendidikan sejauh 5 km. Tentu jika berjalan kaki memerlukan waktu yang cukup lama.750Please respect copyright.PENANA9TW2VpucG1
750Please respect copyright.PENANAdbciZezlSM
"Dika nggak mau sekolah, Kak." Balas adiknya kesal.750Please respect copyright.PENANAFxV5frDlH1
750Please respect copyright.PENANACHoHtVOT0A
Sukses gadis itu tersentak. Tak pernah sekalipun ia pernah mendengar adiknya mengatakan itu. Namun kenapa tiba-tiba seperti ini?750Please respect copyright.PENANAxmJ136EWld
750Please respect copyright.PENANAS9CUHI5aQf
"Dika... Kamu kenapa?" Tanyanya melembut. Ia ikut berjongkok, sembari menatap lekat wajah anak lelaki itu.750Please respect copyright.PENANALV42FnqQdw
750Please respect copyright.PENANAmfKge9mbqr
Dika terdiam. Enggan menatap wajah kakaknya.750Please respect copyright.PENANAKZ3vUBLaky
750Please respect copyright.PENANAYohrUOFU0V
"Ayo cerita ke Kakak." Pinta gadis itu lembut. Diusapnya kedua bahu adiknya.750Please respect copyright.PENANAV2VMd1N0br
750Please respect copyright.PENANAQbdpygBxPK
Tangisan anak lelaki itu akhirnya pecah. Tangan mungilnya teracung menunjuk kedua sandal jepit lusuhnya.750Please respect copyright.PENANA05NvlgLTvi
750Please respect copyright.PENANAJZcXc8TS5x
"Di sekolah teman-teman mengejek Dika, Kak. Bilang Dika make sandal jepit, bukannya sepatu. Dika malu Kak..."750Please respect copyright.PENANAYBcJCQYGhm
750Please respect copyright.PENANAdhAy4dSfv9
Mendengar ucapan adiknya, gadis berjilbab putih itu menahan getir. Dengan segala keterbatasan mereka, hal itu bisa menjadi cemohan. Namun, adiknya tidak boleh menyerah hanya karena itu.750Please respect copyright.PENANA2cRfoDq68R
750Please respect copyright.PENANAFmQ85adutK
"Dengarin Kakak, Ka." Dipegangnya kedua bahu adiknya. Tatapan matanya lembut namun tegas. "Kamu jangan nyerah hanya karena itu. Ingat Bapak, Ka. Bapak selalu berusaha untuk kita."750Please respect copyright.PENANABo4vBgzgXQ
750Please respect copyright.PENANAjrXubd6xl2
Perlahan tangisan adiknya mereda. Tatkala terbayang-bayang sosok kepala keluarga mereka. Yang bahkan sebelum kakaknya terbangun, sudah pergi mencari peruntungan dari alam. Bapak adalah satu-satunya yang mereka miliki. Dan tidak akan pernah menyerah demi tercapainya masa depan mereka yang lebih baik.750Please respect copyright.PENANAPVLUKbht0w
750Please respect copyright.PENANA8bsNlEg6Jm
"Udah jangan nangis. Lain kali kalo kamu dengar itu, senyum aja. Anggap angin lalu. Oke, Ka?" Tanya gadis itu dengan senyuman merekah indah.750Please respect copyright.PENANApaZqFibPrn
750Please respect copyright.PENANAIgTgEtab56
Dan anggukan pelan adik kecilnya menjadi balasannya. Kedua kakak beradik itu akhirnya berjalan menuju sekolah. Dengan kantong kresek sebagai pengganti tas, dan sandal jepit kusam. Namun tak mengapa, dengan serba apa adanya, mereka tetap berhak menuntut ilmu.750Please respect copyright.PENANALNMtqEhLgx
750Please respect copyright.PENANA4mgk6GKKDD
Embun menggelayut di dedaunan. Kabut membentang di persawahan. Mentari perlahan naik ke atas cakrawala. Kampung masih sunyi senyap. Hanya suara tapak kaki dua kakak beradik yang terdengar membelah sunyi.750Please respect copyright.PENANAHxtBTk2h1R
750Please respect copyright.PENANABXo8wbva3H
Perjalanan menuju sekolah memang cukup panjang. Sekolah Dasar adiknya sekitar 3 km dari rumah. Sementara sekolahnya lebih jauh lagi.750Please respect copyright.PENANAAGF7lvbgp1
750Please respect copyright.PENANARET8jUHABF
Usai mengantarkan adiknya, gadis berjilbab putih itu segera menuju ke sekolahnya. Sekolahnya terletak di perbatasan kampung. SMP biasa dengan murid yang jumlahnya tiga ratusan. Walaupun begitu, gadis itu tetap bersyukur masih bisa bersekolah.750Please respect copyright.PENANA7XhqdQNIc8
750Please respect copyright.PENANAqsgPOnBvfy
Langit semakin terang. Jalanan mulai ramai. Tak ayal, matanya menangkap satu-dua teman berseragam batik yang sama melintas dengan sepedanya. Gadis itu tersenyum. Ia kenal mereka. Salah satunya teman sekelasnya yang rumahnya lumayan dekat ke sekolah, berkisar 2 km. Dengan sepeda, tentu ia lebih cepat lagi.750Please respect copyright.PENANAxPTbsuRfYL
750Please respect copyright.PENANAGe4TaqQkUo
'Tak apa, Kia. Bersyukur.' Peringatnya pada diri sendiri.750Please respect copyright.PENANABwLNqhLzCP
750Please respect copyright.PENANAk2xw1p82nE
Berjalan riang dengan senyuman terkembang. Keterbatasan tak akan menghalanginya untuk bisa sekolah.750Please respect copyright.PENANAXQpMYjNHOr
750Please respect copyright.PENANAMiVp2OLEk0
Karena ia harus punya masa depan.750Please respect copyright.PENANA8aQQxxyX7A
750Please respect copyright.PENANAALEccRYURt
arrow_back
Sekolah
more_vert
-
info_outline 資料
-
toc 目錄
-
share 分享
-
format_color_text 介面設置
-
exposure_plus_1 推薦
-
打賞
-
report_problem 檢舉
-
account_circle 登入
X
Sekolah
作者:
Selena Agatha

篇 #1
Oneshoot - Sekolah
喜歡 0
閱讀 746
書籤 0
campaign
催更 0
打賞
提出編輯建議

Ad
按此加載下一章
X
每次催更後,作者都會收到通知!
smartphone100 → 催更
×
Sekolah
兒童
短篇故事
最後更新: Jan 31, 2025
總字數: 723
總閱讀時間: 3 分鐘
作者:
keluarga
sekolah
saudara
檢舉這個故事
×
寫下你喜歡這個故事的地方
×
對此喜歡的人