
Saat malam tiba, kondisi pabrik masih ramai. Terdengar dorongan troly untuk mengangkut tabung berisi susu ke dalam mobil box. Setiap hari, aku jarang banget bisa tidur. Apalagi dengan kondisiku yang sekarang yang hampir telanjang. Entah kenapa Reno memperlakukanku dengan buruk, aku dipaksa memakai bikini saat tidur.
3107Please respect copyright.PENANA56YxuCyCRA
Tubuhku berkali-kali menggigil kedinginan, karena udara yang masuk dari jendela yang berbentuk seperti terali besi. Iya memang, ada selimut disini. Tetapi percuma saja, kalau aku mesti tidur hanya berbalut bikini semacam ini.
3107Please respect copyright.PENANA82skUWLNfO
Pernah Reno ditegur oleh Digo, kulihat Reno gak peduli. Bahkan dia sempat beradu mulut dengan Digo. Pada akhirnya Digo mengalah dan mengizinkan Reno mengganti dress pendekku dengan bikini.
3107Please respect copyright.PENANAkP5LbNvUis
Sebenarnya penderitaanku gak seberapa, Lina dan Rindu selalu merintih kesakitan saat malam tiba. Karena kadang kelambu yang menjadi sekat ranjangku dan yang lainnya terbuka, aku jadi tau apa yang terjadi pada mereka.
3107Please respect copyright.PENANAQKZKvOqLue
"Rindu, kamu gak papa kan?", Tanyaku khawatir.
3107Please respect copyright.PENANAa3QCbfUEJm
Sekarang Rindu meringkuk ke samping memeluk lututnya, kulihat bibirnya berubah menjadi warna biru.
3107Please respect copyright.PENANAU6EJLrNs4b
"Kamu sakit, Ndu?", Tanyaku.
3107Please respect copyright.PENANAtnCMYlmrgn
"Sakit Da, sakit banget!", Kata Rindu dengan wajah yang pucat.
3107Please respect copyright.PENANAWBDC3zXvE6
Kucoba turun dari ranjangku, karena tali yang mengikat leherku panjang jadi aku bisa berjalan ke arah ranjang Rindu.
3107Please respect copyright.PENANA78ICbRIfIG
"Aku pengen bantuin kamu, Ndu", kataku yang duduk di tepi ranjang sambil mengusap-usap keningnya.
3107Please respect copyright.PENANA7vPsZhnoJt
"Gak bisa, Da. Aku udah coba perah susuku sendiri, tapi sakit Da", kata Rindu.
3107Please respect copyright.PENANA6c1AGNLr9Z
"Ayok kita coba! Gak usah takut!", Kataku ramah dengan senyum di wajahku.
3107Please respect copyright.PENANAngM6Ckkrrc
Rindu sekarang terlentang, dengan aku sedikit menunduk. Kubelai wajahnya, kudekatkan wajahku untuk mengecup bibirnya.
3107Please respect copyright.PENANAVMaS0yDusB
"Emuach."
3107Please respect copyright.PENANAFCO9RqOgjK
Lalu aku pandang wajah Rindu, sambil tanganku perlahan menyentuh payudaranya yang masih tertutup dress pendek. Setelah aku menyentuh payudara Rindu yang masih tertutup dress pendek, aku benar-benar takjub. Payudara Rindu membengkak besar, benar-benar kencang.
3107Please respect copyright.PENANAu87hRdNXZJ
"Kubuka ya Ndu?", Kataku dengan tersenyum.
3107Please respect copyright.PENANASlCoDPke0u
Rindu menganggukkan wajahnya, terlihat wajah Rindu begitu cantik. Entah kenapa, aku terpesona menatap wajahnya. Padahal kita sama-sama perempuan dan aku bukan lesbian.
3107Please respect copyright.PENANAkimdjXUtIn
Kubuka dress pendek Rindu turun sampai ke dada, menyembullah payudara Rindu dengan kulit coklat dan puting coklat dengan aerola kecil mencuat sebesar ruas jari kelingkingku.
3107Please respect copyright.PENANA6eZMX4Mwdo
Berkali-kali, aku memandang nanar ke arah payudara Rindu. Entah yang aku rasakan adalah perasaan cemburu karena payudara Rindu jauh lebih besar daripada payudaraku, ataukah aku kagum pada payudara Rindu. Aku sama sekali gak tau, yang jelas aku hanya ingin menolong Rindu yang sedang kesakitan.
3107Please respect copyright.PENANAS8Z6br1kN0
Kusentuh bulatan payudara Rindu yang menggantung, tanpa meremasnya. Sesekali jariku berputar-putar di aerolanya yang mungil. Kulihat Rindu menggigit bibir bawahnya, dengan mata terpejam.
3107Please respect copyright.PENANAy7bwOF2sh3
"Sakit Ndu?", Tanyaku pada Rindu.
3107Please respect copyright.PENANABSXqmYufOq
"Banget Da, sssh", kata Rindu sambil mendesis.
3107Please respect copyright.PENANAAMmRhSvtHU
Lalu timbul inisiatif dalam pikiranku, tanganku yang semula berada di payudara Rindu, beralih ke vagina Rindu yang masih tertutup dress pendek.
3107Please respect copyright.PENANAIAogciamaC
Tangan Rindu berusaha menepis tanganku, "Kamu mau ngapain Da?", Tanya Rindu.
3107Please respect copyright.PENANA9v84Q4Df6Y
"Aku cuma pengen bantu kamu, Da", kataku tersenyum.
3107Please respect copyright.PENANAkrRFUExJjP
Kugesek-gesek jariku pada vagina Rindu yang tertutup dress pendek. "Da, aaah ssssh" Rindu mendesah dengan kaki yang mulai dibuka sampai mengangkang.
3107Please respect copyright.PENANAApI4lEUdkl
"Enak Ndu?", Tanyaku sambil tersenyum.
3107Please respect copyright.PENANAh96VOUVi5d
Tanganku yang berada di selangkangan Rindu dipegang Rindu, "Yang cepet Da!", Kata Rindu dengan nafas tersengal-sengal.
3107Please respect copyright.PENANAdbIxKQ7LGy
Aku membalasnya dengan tersenyum saja, sambil tanganku dengan tiga jariku menggesek-gesek vagina Rindu. Saat aku menggesek vagina Rindu, aku mengernyitkan dahiku. Kurasakan vagina Rindu begitu lecek, sampai terasa di jariku labia yang mencuat keluar. Bahkan saat tiga jariku menggesek vaginanya, dua jariku dengan mudah masuk ke dalam vagina Rindu yang terbuka.
3107Please respect copyright.PENANAM7vjKNti7A
Tubuh Rindu berkali-kali melengkung, dengan tangannya berada di payudaranya sendiri, meremasnya.
3107Please respect copyright.PENANAkwU8qOUOtN
"Aaaah Da!", Tubuh Rindu melengkung dengan asi yang terus meluber keluar.
3107Please respect copyright.PENANAwINOsUdKR6
"Masih sakit Ndu?", Tanyaku.
3107Please respect copyright.PENANAudcATC1r7s
"Masih Da. Tapi ini enak!", Kata Rindu yang terus meremas payudaranya sendiri.
3107Please respect copyright.PENANAILqzW7peNW
Lalu kusingkap dress pendek Rindu sampai ke perut, lagi-lagi aku dibuat takjub dengan pemandangan yang aku lihat. Jantungku rasanya deg-degan menyaksikan apa yang terpampang di depanku. Vagina Rindu sangat-sangat berbeda dengan punyaku, yang memiliki bulu lebat yang tumbuh sampai ke pantat. Sedangkan Rindu, meski kita memiliki usia yang sama. Vagina Rindu, bersih hanya ditumbuhi bulu-bulu halus. Meski berkali-kali kuamati, gak mungkin juga Rindu mencukur bulu kemaluannya. Karena jelas di mataku, gak ada bekas bahwa vagina Rindu pernah tumbuh bulu-bulu lebat di vaginanya.
3107Please respect copyright.PENANAv9dAIOFQ5p
Apa yang aku lihat, benar-benar kontras dengan vaginaku. Vagina Rindu membuat aku terpana, aku juga bingung dengan apa yang aku rasakan. Berkali-kali aku sangkal, kalau aku gak memiliki orientasi untuk menyukai sesama jenis. Tetapi tetap saja sulit, karena payudaraku mengencang menyaksikan keindahan di depan mataku.
3107Please respect copyright.PENANABZfB0hjz4b
Dengan tangan bergetar, kupegang vagina indah Rindu. Perlahan aku gesek labia mayora yang menggelambir berwarna merah.
3107Please respect copyright.PENANAMwr4QwJqUn
"Sssh, Da" Rindu mendesah saat dua jariku mulai menyentuh lembut labia rindu yang menggelambir.
3107Please respect copyright.PENANAc5h44rLNFU
Saat jari tanganku intens merangsang vagina Rindu dari labia ke arah klitorisnya. Berkali-kali Rindu mendesah hebat, dengan tangannya terus meremas-remas payudaranya.
3107Please respect copyright.PENANAnhEG5jZJXG
"Sssh aaaah, Da. Masukin jarimu Da! Aku gak tahan!", Kata Rindu memberiku instruksi.
3107Please respect copyright.PENANAHKVbulpgwv
Aku yang awalnya hanya sekedar ingin membantu, jadi hanyut ke dalamnya. Apalagi aku menyaksikan puting Rindu terus memuntahkan asi sampai menyembur-nyembur gak karuan.
3107Please respect copyright.PENANACgGkaKwLCA
Nafasku benar-benar memburu, menyaksikan Rindu yang begitu terangsang oleh sentuhan jariku di titik rangsang Rindu.
3107Please respect copyright.PENANA1aJsax18jO
Kucoba mengikuti instruksi Rindu, kucoba memasukkan satu jariku. Perlahan tapi pasti, jariku mulai masuk ke dalam vagina Rindu.
3107Please respect copyright.PENANAPSyTqeTGuy
Kukeluar masukkan dengan perlahan, sampai vagina Rindu benar-benar lembab.
3107Please respect copyright.PENANAbTkJ98gwHx
Clok clok clok.
3107Please respect copyright.PENANAo337CRTn60
"Aaah Da, ini enak", kata Rindu meracau gak jelas dengan tangan yang terus-terusan meremas payudaranya sendiri.
3107Please respect copyright.PENANAmn0mIwAYUH
Aku yang gak kuat menatap pemandangan indah di depanku, kubuka bikiniku sampai aku benar-benar telanjang.
3107Please respect copyright.PENANA0hcJL1oikg
Rindu menatapku dengan mengigit bibir bawahnya, "Tubuh kamu bagus Da", kata Rindu.
3107Please respect copyright.PENANAqb0XJaeFar
"Benarkah?", Tanyaku tersenyum.
3107Please respect copyright.PENANAgTiTb9moQD
Lalu Rindu bangun dari posisi rebah, sekarang Rindu berhadap-hadapan denganku.
3107Please respect copyright.PENANAwHgTpFP2vn
"Da, boleh aku cium bibir kamu?", Kata Rindu dengan suara manja.
3107Please respect copyright.PENANACYsRszynq8
"Boleh, Ndu", kataku tersenyum.
3107Please respect copyright.PENANA8Hj43edtPm
Tangan Rindu melingkar di leherku, sedangkan tanganku berada di pinggang Rindu.
3107Please respect copyright.PENANAqw0vkwMdu5
"Baru kali ini, aku suka sama perempuan", kata Rindu menatapku dengan pandangan yang membiusku.
3107Please respect copyright.PENANAprGtM1VISK
"Benarkah?", Tanyaku malu-malu.
3107Please respect copyright.PENANAe3mXwQKRZa
"He'em, kulihat dari mata kamu. Kamu juga begitu juga kan?", Tanya Rindu.
3107Please respect copyright.PENANAOIVvviCYFd
Menghirup nafas Rindu, aku benar-benar terbawa suasana. Kudekatkan wajahku, sampai bibirku dengan bibir Rindu kembali bertemu. Saat bibirku mulai bersentuhan dengan bibir Rindu, kurasakan leleran asi yang terus menetes dari puting Rindu.
3107Please respect copyright.PENANAbzQdLQhkGG
Tangan Rindu, yang meremas payudaranya sendiri kugantikan dengan tanganku. Kuremas payudara Rindu perlahan, lalu sedikit demi sedikit kuremas lebih kencang.
3107Please respect copyright.PENANAyyGEQEItQM
"Srup, srup, elm, srup" Rindu terus melumat bibirku saat tanganku gak henti-hentinya meremas payudaranya.
3107Please respect copyright.PENANA38XQkNHkXj
Tetesan dari asi yang menetes dari puting Rindu, mengalir semakin deras. Sampai menyembur-nyembur mengenai tubuhku.
3107Please respect copyright.PENANAlh3FGPQuW7
Terasa semburan asi Rindu, menyembur mengenai payudaraku sampai payudaraku yang basah kuyup oleh asi Rindu turun ke bawah membasahi tubuhku yang bagian bawah. Kurasakan asi Rindu yang mengalir turun ke bagian bawah tubuhku, membasahi vaginaku.
3107Please respect copyright.PENANAUdSlaQluLf
"Elm, srup, srup" kita terus beradu mulut, dengan bertukar ludah, saling berbelit lidah.
3107Please respect copyright.PENANA1Erzs97RDk
Aku yang sudah terbawa suasana mendorong tubuh Rindu untuk kembali rebah di atas ranjang. Kita saling tatap, seakan seperti sepasang kekasih.
3107Please respect copyright.PENANAdQtiA2poaD
"Masih sakit?", Tanyaku pada Rindu.
3107Please respect copyright.PENANAvmDPJjbPWn
"Udah agak mendingan Da", kata Rindu sambil tersenyum.
3107Please respect copyright.PENANAzDfQXaNQRJ
Sekarang aku naik ke atas ranjang Rindu, menarik tubuh Rindu untuk kembali duduk. Posisiku berada di belakang Rindu, kusibak rambut Rindu yang panjang ke depan lalu aku cium tengkuknya.
3107Please respect copyright.PENANAKmtJnxqhV0
"Emuach, emmuach" kucium tengkuk Rindu sampai ke pundaknya.
3107Please respect copyright.PENANAFMsD7L7xHm
Kugigit kecil pundak Rindu, Rindu menoleh padaku dengan tersenyum. "Kenapa Ndu?", Tanyaku pada Rindu.
3107Please respect copyright.PENANAgBrxmOlUi3
"Gak papa", kata Rindu tersenyum malu-malu.
3107Please respect copyright.PENANA1iyK6XTkoN
Sambil mencium, menjilat tengkuk Rindu yang cokelat mengkilat. Tanganku gak henti-hentinya meremas payudara Rindu sampai air asinya memancar kencang.
3107Please respect copyright.PENANAi4AUNyv3VC
"Sssh aaahh, Da!", Rindu mendesah gak karuan.
3107Please respect copyright.PENANAHceTpZPrGt
Saat aku sedang asyik memadu kasih dengan Rindu, aku sadar kalau aku dan Rindu diawasi oleh CCTV yang ada di ruangan kamar ini. Tetapi aku gak peduli, justru kutatap tajam ke arah CCTV sambil menunjukkan tontonan panas pada mereka. Seakan-akan aku ingin memamerkan kalau aku mampu menolong sesamaku disini, dengan sedikit meredakan rasa sakit karena kelebihan asi.
3107Please respect copyright.PENANArVwety3Gkx
Remasanku pada payudara Rindu semakin kuat, yang kadang aku pencet puting Rindu dengan sedikit aku tarik agar asi Rindu bisa memancar.
3107Please respect copyright.PENANAAkIQ0J4aAu
Kugigit telinga Rindu, karena perasaan gemas yang menyergapku. "Masih sakit Ndu?", Tanyaku sambil memencet puting Rindu.
3107Please respect copyright.PENANAZWKR6MR80M
"Udah gak, Da", kata Rindu tersenyum.
3107Please respect copyright.PENANASpmKDJobCW
"Syukurlah", kataku.
3107Please respect copyright.PENANAj0TsQQy2uF
Entah kenapa, aku benar-benar gak bisa berhenti untuk engga merasa gemas pada Rindu. Bukan hanya karena wajahnya yang manis, tetapi juga payudaranya yang membuatku terpana. Gak bosan-bosannya kuremas payudara Rindu sampai asinya terus memancar sampai ke lantai.
3107Please respect copyright.PENANAA9IqyNQ3rr
Kutatap di sebelahku, di ranjang Lina dengan kelambu yang terbuka. Lina yang juga menahan rasa sakit, menatapku dengan pandangan nanar.
3107Please respect copyright.PENANAnW70PQ6Pfb
Lina yang menatapku mencoba meremas payudaranya sendiri, karena apa yang dialami Lina sama dengan apa yang dialami Rindu. Lina sedikit berteriak menahan sakit saat mencoba meremas payudaranya sendiri.
3107Please respect copyright.PENANALLLVo0up0h
Tanpa aku duga, perempuan yang berada di samping Lina, berjalan ke arah Lina. Lalu duduk di sampingnya. Perempuan itu bernama Cindy.
3107Please respect copyright.PENANA2fYZFGctN9
"Aku udah ngelihat semuanya", kata Cindy.
3107Please respect copyright.PENANANy5ZKICrNp
Cindy memegang punggung tangan Lina, "Kita akhiri rasa sakit yang mendera kita, Lin!", kata Cindy sambil melingkarkan tangannya ke leher Lina. Mereka pun berciuman dengan panas.
3107Please respect copyright.PENANAiTsU26cHuS
Aku dan Rindu berhenti sejenak, menyaksikan pemandangan yang ada di samping kita. Rindu menoleh ke arahku dengan tersenyum.
3107Please respect copyright.PENANA0lLJaLIJbL
"Sini pegang tetekku lagi, Da!", Kata Rindu dengan tersenyum.
3107Please respect copyright.PENANA9qgLGgMgXt
Aku yang berada di belakang Rindu kembali meremas payudara Rindu. Dengan menoleh ke belakang, Rindu bilang, "Cium aku lagi, Da!"
3107Please respect copyright.PENANAszDeLSu0Op
"Emuach, emuach, srup, srup" kita kembali saling lumat, yang kadang disertai juga dengan pertukaran ludah.
3107Please respect copyright.PENANAExUlrK4Erx
Tanganku yang berada di payudara Rindu, gak henti-hentinya meremas. Semakin kuremas payudara Rindu semakin mengencang, bahkan membengkak sampai menggantung hingga ke perut.
3107Please respect copyright.PENANAj9xJlLuZdD
Aku benar-benar terkejut dengan perubahan payudara Rindu, yang terus membengkak sebesar itu. Tetapi aku semakin gemas untuk meremas payudara Rindu seperti kata orang-orang sekarang, tobrut. Dan aku pikir, payudara Rindu gak bisa disebut tobrut, tetapi super duper tobrut. Entah aku gak tau berapa cup Rindu, juga yang lainnya. Apakah cup F, G, H entah aku gak tau.
3107Please respect copyright.PENANAX9efcG9JeW
"Tetek kamu menggemaskan Ndu", kataku berbisik.
3107Please respect copyright.PENANAKq2XrfKn1l
"Gara-gara kamu sih", kata Rindu manja.
3107Please respect copyright.PENANAHsqm6NPKqU
"Kok gara-gara aku?", Tanyaku sambil sekali-kali mengulum telinga Rindu.
3107Please respect copyright.PENANAY4L7BA5Hsp
"Bodo, ah", kata Rindu malu-malu.
3107Please respect copyright.PENANApgANlosV8N
Melihat ekspresi Rindu yang manja membuatku gemas, entah kenapa aku jadi seperti ini. Meski aku punya sisi manja juga, baru kuketahui kalau aku juga punya orientasi seksual yang gak hanya heteroseksual yang baru aku sadari sekarang. Kalau aku gak hanya menyukai lawan jenis saja, tetapi juga sesama jenis.
3107Please respect copyright.PENANACAfezNlYyw
Rasa-rasanya saat aku menjamah tubuh Rindu, sisi femininku hilang seketika. Dan aku merasa sebagai sosok maskulin yang bisa melindungi Rindu, bahkan lebih dari itu bisa memberinya yang setara diberikan oleh laki-laki pada tubuhnya. Kupikir Rindu juga merasakan yang sama, karena Rindu menikmati juga saat kita berdua merasakan birahi. Ya meski baru tahap petting.
3107Please respect copyright.PENANAWrvvyzXo1a
Yang lebih mengherankan lagi dan membuatku tertawa karena aku dulu pernah sewot saat ada sesama wibu terutama yang cowok, menyukai genre yuri. Dan sekarang aku justru mulai menyukai hubungan sesama jenis seperti ini. Ya meski aku gak bisa disebut lesbi juga, karena aku masih menyukai lawan jenis. Lebih tepatnya aku biseks, daripada lesbian.
3107Please respect copyright.PENANAG7gBHFewaq
Sekarang aku dan Rindu berubah posisi, giliran Rindu yang menindihku. "Da, badan kamu basah kuyup deh. Boleh gak aku jilatin asi yang basahin badan kamu?", Kata Rindu dengan tatapan genit.
3107Please respect copyright.PENANAuZ3qxInHKO
"Boleh Ndu", kataku sambil merapikan rambut Rindu ke telinganya.
3107Please respect copyright.PENANA0t1p3he0Ie
Sekarang Rindu menunduk menjilati sekujur tubuhku. Mulai dari menjilati pangkal dadaku, dengan mata Rindu menatapku dengan tatapan menggoda.
3107Please respect copyright.PENANASMj02EbvEY
"Aku suka tetek kamu, Da", kata Rindu menjilati sekujur payudaraku sambil jarinya berputar-putar mengelilingi aerolaku.
3107Please respect copyright.PENANAv6AGqHXXeo
"Apa yang kamu suka dari tetekku, Ndu?", Tanyaku sambil menggigit bibir bawahku karena ujung lidah Rindu berputar-putar menyapu aerolaku yang lebar.
3107Please respect copyright.PENANAxp2B6Ivtik
"Aerola kamu, Da. Gemas banget tau gak", kata Rindu yang ujung lidahnya sudah berada di ujung putingku.
3107Please respect copyright.PENANAaDNVoRVKa2
"Sssh aaaah" kupejamkan mataku menikmati sensasi saat lidah Rindu menyapu putingku.
3107Please respect copyright.PENANAbwiHY31glo
"Enak ya? Hihi", tanya Rindu dengan ekspresi kekanak-kanakan.
3107Please respect copyright.PENANAoEzrQOLJno
"Iya, Ndu", kataku tersenyum sambil menyingkirkan rambut Rindu yang terurai yang menutupi wajahnya. Aku mau Rindu yang sedang memberi rangsangan pada payudaraku, terlihat wajahnya. Semakin kutatap wajah Rindu yang manis, dengan payudara membengkak besar syahwatku semakin terpicu.
3107Please respect copyright.PENANA9YKJ2AeMOM
Dengan mata yang terpejam, aku menikmati sensasi lidah Rindu di putingku. Rindu gak lagi sekedar menyapu putingku dengan ujung lidahnya. Tetapi Rindu sudah mulai menghisap putingku. Kuusap punggung Rindu sambil berkata, "Andaikan tetekku udah bisa keluar asi kayak tetek kamu, Ndu."
3107Please respect copyright.PENANAQcFezYnOLQ
"Tetep ngegemesin kok, Hihi", kata Rindu yang tersenyum, dengan menatapku sekilas lalu kembali menghisap putingku.
3107Please respect copyright.PENANAbqb4WUiwUP
"Tapi punyaku kecil Ndu", kataku malu-malu.
3107Please respect copyright.PENANA1Nbry6l22W
"Itu yang bikin gemas, hehe. Engga kok, karena kamu cantik aja sih, Da", kata Rindu menatapku.
3107Please respect copyright.PENANAqqFRM8iAir
Lalu tiba-tiba terbersit di dalam pikiranku, untuk bilang, "Kamu ngerasa aneh gak sih, Ndu sama apa yang kita lakuin sekarang?", Tanyaku pada Rindu.
3107Please respect copyright.PENANAnqcoIcYGnk
"Apa yang aneh?", Tanya Rindu lekat menatap mataku.
3107Please respect copyright.PENANAUg92ogSTaK
"Kita kan sama-sama perempuan", kataku pada Rindu.
3107Please respect copyright.PENANAUcgZd5owYj
"Gak aneh sama sekali. Kamu berpikir kalau kita gak normal?", Tanya Rindu sambil memegang telapak tanganku.
3107Please respect copyright.PENANA75XrUTvVxL
"Iya, gimana menurutmu?", Tanyaku pada Rindu.
3107Please respect copyright.PENANAI0CvGOJo2k
"Kita normal, Da. Gak ada yang salah dengan orientasi seksual yang berbeda", kata Rindu meyakinkanku.
3107Please respect copyright.PENANAaThFO7ykgV
Lalu kubalas apa kata Rindu dengan tersenyum, ternyata bukan aku saja yang berpikir seperti itu. Setelah aku tau ternyata Rindu memiliki pendapat yang sama sepertiku, aku lega. Dan apa yang aku lakukan dengan Rindu bukan kesalahan. Apalagi kalau apa yang aku lakukan dengan Rindu juga dilandasi dengan perasaan sayang.
3107Please respect copyright.PENANAMy14QoJaTs
"Kita berjuang bersama ya, Da! Aku gak mau menjadi budak di pabrik ini selamanya", kata Rindu.
3107Please respect copyright.PENANA074uan6fYU
"Pasti Ndu", kataku sambil tersenyum menatap Rindu.
ns18.188.149.185da2