
Saat malam tiba, kondisi pabrik masih ramai. Terdengar dorongan troly untuk mengangkut tabung berisi susu ke dalam mobil box. Setiap hari, aku jarang banget bisa tidur. Apalagi dengan kondisiku yang sekarang yang hampir telanjang. Entah kenapa Reno memperlakukanku dengan buruk, aku dipaksa memakai bikini saat tidur.
3567Please respect copyright.PENANAGyjqjzPmRB
Tubuhku berkali-kali menggigil kedinginan, karena udara yang masuk dari jendela yang berbentuk seperti terali besi. Iya memang, ada selimut disini. Tetapi percuma saja, kalau aku mesti tidur hanya berbalut bikini semacam ini.
3567Please respect copyright.PENANAYjyM9xhpWI
Pernah Reno ditegur oleh Digo, kulihat Reno gak peduli. Bahkan dia sempat beradu mulut dengan Digo. Pada akhirnya Digo mengalah dan mengizinkan Reno mengganti dress pendekku dengan bikini.
3567Please respect copyright.PENANAhLmGyrkNzG
Sebenarnya penderitaanku gak seberapa, Lina dan Rindu selalu merintih kesakitan saat malam tiba. Karena kadang kelambu yang menjadi sekat ranjangku dan yang lainnya terbuka, aku jadi tau apa yang terjadi pada mereka.
3567Please respect copyright.PENANAIVvLHImvyQ
"Rindu, kamu gak papa kan?", Tanyaku khawatir.
3567Please respect copyright.PENANAgM71qppPXz
Sekarang Rindu meringkuk ke samping memeluk lututnya, kulihat bibirnya berubah menjadi warna biru.
3567Please respect copyright.PENANAqM9vjDXjCe
"Kamu sakit, Ndu?", Tanyaku.
3567Please respect copyright.PENANAIsdU3xCVA5
"Sakit Da, sakit banget!", Kata Rindu dengan wajah yang pucat.
3567Please respect copyright.PENANA5RA8FoLvRK
Kucoba turun dari ranjangku, karena tali yang mengikat leherku panjang jadi aku bisa berjalan ke arah ranjang Rindu.
3567Please respect copyright.PENANA1bWHk3SFby
"Aku pengen bantuin kamu, Ndu", kataku yang duduk di tepi ranjang sambil mengusap-usap keningnya.
3567Please respect copyright.PENANAPklAzPxVvB
"Gak bisa, Da. Aku udah coba perah susuku sendiri, tapi sakit Da", kata Rindu.
3567Please respect copyright.PENANA4qQF0p2zB5
"Ayok kita coba! Gak usah takut!", Kataku ramah dengan senyum di wajahku.
3567Please respect copyright.PENANAK8RbYJrQvR
Rindu sekarang terlentang, dengan aku sedikit menunduk. Kubelai wajahnya, kudekatkan wajahku untuk mengecup bibirnya.
3567Please respect copyright.PENANAvCJsBedpul
"Emuach."
3567Please respect copyright.PENANA5zLGFBppyQ
Lalu aku pandang wajah Rindu, sambil tanganku perlahan menyentuh payudaranya yang masih tertutup dress pendek. Setelah aku menyentuh payudara Rindu yang masih tertutup dress pendek, aku benar-benar takjub. Payudara Rindu membengkak besar, benar-benar kencang.
3567Please respect copyright.PENANAVEt0eRUML6
"Kubuka ya Ndu?", Kataku dengan tersenyum.
3567Please respect copyright.PENANAstjE1sFdBs
Rindu menganggukkan wajahnya, terlihat wajah Rindu begitu cantik. Entah kenapa, aku terpesona menatap wajahnya. Padahal kita sama-sama perempuan dan aku bukan lesbian.
3567Please respect copyright.PENANASHfJU22zLN
Kubuka dress pendek Rindu turun sampai ke dada, menyembullah payudara Rindu dengan kulit coklat dan puting coklat dengan aerola kecil mencuat sebesar ruas jari kelingkingku.
3567Please respect copyright.PENANA8EmDPtvsgr
Berkali-kali, aku memandang nanar ke arah payudara Rindu. Entah yang aku rasakan adalah perasaan cemburu karena payudara Rindu jauh lebih besar daripada payudaraku, ataukah aku kagum pada payudara Rindu. Aku sama sekali gak tau, yang jelas aku hanya ingin menolong Rindu yang sedang kesakitan.
3567Please respect copyright.PENANAEFhAjMABi9
Kusentuh bulatan payudara Rindu yang menggantung, tanpa meremasnya. Sesekali jariku berputar-putar di aerolanya yang mungil. Kulihat Rindu menggigit bibir bawahnya, dengan mata terpejam.
3567Please respect copyright.PENANAtRIcPSQKAR
"Sakit Ndu?", Tanyaku pada Rindu.
3567Please respect copyright.PENANA9JoXLQ18TL
"Banget Da, sssh", kata Rindu sambil mendesis.
3567Please respect copyright.PENANAOk2I896NkD
Lalu timbul inisiatif dalam pikiranku, tanganku yang semula berada di payudara Rindu, beralih ke vagina Rindu yang masih tertutup dress pendek.
3567Please respect copyright.PENANA9roez9bHHK
Tangan Rindu berusaha menepis tanganku, "Kamu mau ngapain Da?", Tanya Rindu.
3567Please respect copyright.PENANAH1koNIVfuG
"Aku cuma pengen bantu kamu, Da", kataku tersenyum.
3567Please respect copyright.PENANACxPNuzma9n
Kugesek-gesek jariku pada vagina Rindu yang tertutup dress pendek. "Da, aaah ssssh" Rindu mendesah dengan kaki yang mulai dibuka sampai mengangkang.
3567Please respect copyright.PENANA9Z9ni3Cstt
"Enak Ndu?", Tanyaku sambil tersenyum.
3567Please respect copyright.PENANAs8iLmiMDNj
Tanganku yang berada di selangkangan Rindu dipegang Rindu, "Yang cepet Da!", Kata Rindu dengan nafas tersengal-sengal.
3567Please respect copyright.PENANAgG4X4YLM1t
Aku membalasnya dengan tersenyum saja, sambil tanganku dengan tiga jariku menggesek-gesek vagina Rindu. Saat aku menggesek vagina Rindu, aku mengernyitkan dahiku. Kurasakan vagina Rindu begitu lecek, sampai terasa di jariku labia yang mencuat keluar. Bahkan saat tiga jariku menggesek vaginanya, dua jariku dengan mudah masuk ke dalam vagina Rindu yang terbuka.
3567Please respect copyright.PENANAbJJKMZJ9Tm
Tubuh Rindu berkali-kali melengkung, dengan tangannya berada di payudaranya sendiri, meremasnya.
3567Please respect copyright.PENANA3tzjFBf8tp
"Aaaah Da!", Tubuh Rindu melengkung dengan asi yang terus meluber keluar.
3567Please respect copyright.PENANArJrYmLY4OK
"Masih sakit Ndu?", Tanyaku.
3567Please respect copyright.PENANAOHRyItG7Rz
"Masih Da. Tapi ini enak!", Kata Rindu yang terus meremas payudaranya sendiri.
3567Please respect copyright.PENANAz9EMjnfIRq
Lalu kusingkap dress pendek Rindu sampai ke perut, lagi-lagi aku dibuat takjub dengan pemandangan yang aku lihat. Jantungku rasanya deg-degan menyaksikan apa yang terpampang di depanku. Vagina Rindu sangat-sangat berbeda dengan punyaku, yang memiliki bulu lebat yang tumbuh sampai ke pantat. Sedangkan Rindu, meski kita memiliki usia yang sama. Vagina Rindu, bersih hanya ditumbuhi bulu-bulu halus. Meski berkali-kali kuamati, gak mungkin juga Rindu mencukur bulu kemaluannya. Karena jelas di mataku, gak ada bekas bahwa vagina Rindu pernah tumbuh bulu-bulu lebat di vaginanya.
3567Please respect copyright.PENANAk2Zd5Ru3lR
Apa yang aku lihat, benar-benar kontras dengan vaginaku. Vagina Rindu membuat aku terpana, aku juga bingung dengan apa yang aku rasakan. Berkali-kali aku sangkal, kalau aku gak memiliki orientasi untuk menyukai sesama jenis. Tetapi tetap saja sulit, karena payudaraku mengencang menyaksikan keindahan di depan mataku.
3567Please respect copyright.PENANAZy1Up3OJ5X
Dengan tangan bergetar, kupegang vagina indah Rindu. Perlahan aku gesek labia mayora yang menggelambir berwarna merah.
3567Please respect copyright.PENANAQj1QrpcfVj
"Sssh, Da" Rindu mendesah saat dua jariku mulai menyentuh lembut labia rindu yang menggelambir.
3567Please respect copyright.PENANATB4T9mobqy
Saat jari tanganku intens merangsang vagina Rindu dari labia ke arah klitorisnya. Berkali-kali Rindu mendesah hebat, dengan tangannya terus meremas-remas payudaranya.
3567Please respect copyright.PENANAVb5Gpu1s8V
"Sssh aaaah, Da. Masukin jarimu Da! Aku gak tahan!", Kata Rindu memberiku instruksi.
3567Please respect copyright.PENANADxyaxwfLBr
Aku yang awalnya hanya sekedar ingin membantu, jadi hanyut ke dalamnya. Apalagi aku menyaksikan puting Rindu terus memuntahkan asi sampai menyembur-nyembur gak karuan.
3567Please respect copyright.PENANA7d0eOqx07V
Nafasku benar-benar memburu, menyaksikan Rindu yang begitu terangsang oleh sentuhan jariku di titik rangsang Rindu.
3567Please respect copyright.PENANAeeXX7e08mn
Kucoba mengikuti instruksi Rindu, kucoba memasukkan satu jariku. Perlahan tapi pasti, jariku mulai masuk ke dalam vagina Rindu.
3567Please respect copyright.PENANAQKumqc6PoA
Kukeluar masukkan dengan perlahan, sampai vagina Rindu benar-benar lembab.
3567Please respect copyright.PENANAIhTZ7vdUOl
Clok clok clok.
3567Please respect copyright.PENANAB1FkSXgYMX
"Aaah Da, ini enak", kata Rindu meracau gak jelas dengan tangan yang terus-terusan meremas payudaranya sendiri.
3567Please respect copyright.PENANAoPQ1qvxtLO
Aku yang gak kuat menatap pemandangan indah di depanku, kubuka bikiniku sampai aku benar-benar telanjang.
3567Please respect copyright.PENANAhZxt9Cnfxt
Rindu menatapku dengan mengigit bibir bawahnya, "Tubuh kamu bagus Da", kata Rindu.
3567Please respect copyright.PENANACp7v3G9IVf
"Benarkah?", Tanyaku tersenyum.
3567Please respect copyright.PENANAkndLdtjUDU
Lalu Rindu bangun dari posisi rebah, sekarang Rindu berhadap-hadapan denganku.
3567Please respect copyright.PENANAnRNyHTvp02
"Da, boleh aku cium bibir kamu?", Kata Rindu dengan suara manja.
3567Please respect copyright.PENANA9hcJx75RPT
"Boleh, Ndu", kataku tersenyum.
3567Please respect copyright.PENANATYQ3nv8krq
Tangan Rindu melingkar di leherku, sedangkan tanganku berada di pinggang Rindu.
3567Please respect copyright.PENANAiunyH0s87G
"Baru kali ini, aku suka sama perempuan", kata Rindu menatapku dengan pandangan yang membiusku.
3567Please respect copyright.PENANA6XJWWM1gtn
"Benarkah?", Tanyaku malu-malu.
3567Please respect copyright.PENANAclFOFzBmI6
"He'em, kulihat dari mata kamu. Kamu juga begitu juga kan?", Tanya Rindu.
3567Please respect copyright.PENANAiZVIcuLu1G
Menghirup nafas Rindu, aku benar-benar terbawa suasana. Kudekatkan wajahku, sampai bibirku dengan bibir Rindu kembali bertemu. Saat bibirku mulai bersentuhan dengan bibir Rindu, kurasakan leleran asi yang terus menetes dari puting Rindu.
3567Please respect copyright.PENANA33pIxxUUve
Tangan Rindu, yang meremas payudaranya sendiri kugantikan dengan tanganku. Kuremas payudara Rindu perlahan, lalu sedikit demi sedikit kuremas lebih kencang.
3567Please respect copyright.PENANA202032JDQE
"Srup, srup, elm, srup" Rindu terus melumat bibirku saat tanganku gak henti-hentinya meremas payudaranya.
3567Please respect copyright.PENANAU2CG3QM8kN
Tetesan dari asi yang menetes dari puting Rindu, mengalir semakin deras. Sampai menyembur-nyembur mengenai tubuhku.
3567Please respect copyright.PENANArw8tCSCo5m
Terasa semburan asi Rindu, menyembur mengenai payudaraku sampai payudaraku yang basah kuyup oleh asi Rindu turun ke bawah membasahi tubuhku yang bagian bawah. Kurasakan asi Rindu yang mengalir turun ke bagian bawah tubuhku, membasahi vaginaku.
3567Please respect copyright.PENANAeI6hDfAoKf
"Elm, srup, srup" kita terus beradu mulut, dengan bertukar ludah, saling berbelit lidah.
3567Please respect copyright.PENANARSX6cemp19
Aku yang sudah terbawa suasana mendorong tubuh Rindu untuk kembali rebah di atas ranjang. Kita saling tatap, seakan seperti sepasang kekasih.
3567Please respect copyright.PENANAIsE2LfKVeG
"Masih sakit?", Tanyaku pada Rindu.
3567Please respect copyright.PENANAz9wW9dSrDR
"Udah agak mendingan Da", kata Rindu sambil tersenyum.
3567Please respect copyright.PENANAumKw20Jgkc
Sekarang aku naik ke atas ranjang Rindu, menarik tubuh Rindu untuk kembali duduk. Posisiku berada di belakang Rindu, kusibak rambut Rindu yang panjang ke depan lalu aku cium tengkuknya.
3567Please respect copyright.PENANADrht2qYOh3
"Emuach, emmuach" kucium tengkuk Rindu sampai ke pundaknya.
3567Please respect copyright.PENANA8q29tOd1Nb
Kugigit kecil pundak Rindu, Rindu menoleh padaku dengan tersenyum. "Kenapa Ndu?", Tanyaku pada Rindu.
3567Please respect copyright.PENANAKces7HmO9C
"Gak papa", kata Rindu tersenyum malu-malu.
3567Please respect copyright.PENANAGKgfQ8DCmx
Sambil mencium, menjilat tengkuk Rindu yang cokelat mengkilat. Tanganku gak henti-hentinya meremas payudara Rindu sampai air asinya memancar kencang.
3567Please respect copyright.PENANAtka5LJcz7s
"Sssh aaahh, Da!", Rindu mendesah gak karuan.
3567Please respect copyright.PENANAkvBtvOnPR4
Saat aku sedang asyik memadu kasih dengan Rindu, aku sadar kalau aku dan Rindu diawasi oleh CCTV yang ada di ruangan kamar ini. Tetapi aku gak peduli, justru kutatap tajam ke arah CCTV sambil menunjukkan tontonan panas pada mereka. Seakan-akan aku ingin memamerkan kalau aku mampu menolong sesamaku disini, dengan sedikit meredakan rasa sakit karena kelebihan asi.
3567Please respect copyright.PENANAU82NpEdPyg
Remasanku pada payudara Rindu semakin kuat, yang kadang aku pencet puting Rindu dengan sedikit aku tarik agar asi Rindu bisa memancar.
3567Please respect copyright.PENANAcP4MBJVXzm
Kugigit telinga Rindu, karena perasaan gemas yang menyergapku. "Masih sakit Ndu?", Tanyaku sambil memencet puting Rindu.
3567Please respect copyright.PENANAO7ki9QSkZL
"Udah gak, Da", kata Rindu tersenyum.
3567Please respect copyright.PENANAYPAzHaL2Ga
"Syukurlah", kataku.
3567Please respect copyright.PENANAcCyfOQXR4x
Entah kenapa, aku benar-benar gak bisa berhenti untuk engga merasa gemas pada Rindu. Bukan hanya karena wajahnya yang manis, tetapi juga payudaranya yang membuatku terpana. Gak bosan-bosannya kuremas payudara Rindu sampai asinya terus memancar sampai ke lantai.
3567Please respect copyright.PENANAlgUr57pgEn
Kutatap di sebelahku, di ranjang Lina dengan kelambu yang terbuka. Lina yang juga menahan rasa sakit, menatapku dengan pandangan nanar.
3567Please respect copyright.PENANARlKWP0WUZZ
Lina yang menatapku mencoba meremas payudaranya sendiri, karena apa yang dialami Lina sama dengan apa yang dialami Rindu. Lina sedikit berteriak menahan sakit saat mencoba meremas payudaranya sendiri.
3567Please respect copyright.PENANArk2bRQRW9Z
Tanpa aku duga, perempuan yang berada di samping Lina, berjalan ke arah Lina. Lalu duduk di sampingnya. Perempuan itu bernama Cindy.
3567Please respect copyright.PENANAvwUlLg4RfR
"Aku udah ngelihat semuanya", kata Cindy.
3567Please respect copyright.PENANAkXDNLCd5GI
Cindy memegang punggung tangan Lina, "Kita akhiri rasa sakit yang mendera kita, Lin!", kata Cindy sambil melingkarkan tangannya ke leher Lina. Mereka pun berciuman dengan panas.
3567Please respect copyright.PENANAhylaqdzLRY
Aku dan Rindu berhenti sejenak, menyaksikan pemandangan yang ada di samping kita. Rindu menoleh ke arahku dengan tersenyum.
3567Please respect copyright.PENANAKMSJkRd0yb
"Sini pegang tetekku lagi, Da!", Kata Rindu dengan tersenyum.
3567Please respect copyright.PENANAsb0m9o2i6Q
Aku yang berada di belakang Rindu kembali meremas payudara Rindu. Dengan menoleh ke belakang, Rindu bilang, "Cium aku lagi, Da!"
3567Please respect copyright.PENANAXP69AAeO1C
"Emuach, emuach, srup, srup" kita kembali saling lumat, yang kadang disertai juga dengan pertukaran ludah.
3567Please respect copyright.PENANAodCXFNPola
Tanganku yang berada di payudara Rindu, gak henti-hentinya meremas. Semakin kuremas payudara Rindu semakin mengencang, bahkan membengkak sampai menggantung hingga ke perut.
3567Please respect copyright.PENANAJlpwsAbvu6
Aku benar-benar terkejut dengan perubahan payudara Rindu, yang terus membengkak sebesar itu. Tetapi aku semakin gemas untuk meremas payudara Rindu seperti kata orang-orang sekarang, tobrut. Dan aku pikir, payudara Rindu gak bisa disebut tobrut, tetapi super duper tobrut. Entah aku gak tau berapa cup Rindu, juga yang lainnya. Apakah cup F, G, H entah aku gak tau.
3567Please respect copyright.PENANAt1BG4hdTjm
"Tetek kamu menggemaskan Ndu", kataku berbisik.
3567Please respect copyright.PENANA3NPp8zIfe6
"Gara-gara kamu sih", kata Rindu manja.
3567Please respect copyright.PENANA9UBQEFEryv
"Kok gara-gara aku?", Tanyaku sambil sekali-kali mengulum telinga Rindu.
3567Please respect copyright.PENANA6Gzx3mU4Pd
"Bodo, ah", kata Rindu malu-malu.
3567Please respect copyright.PENANAEKHRsLen98
Melihat ekspresi Rindu yang manja membuatku gemas, entah kenapa aku jadi seperti ini. Meski aku punya sisi manja juga, baru kuketahui kalau aku juga punya orientasi seksual yang gak hanya heteroseksual yang baru aku sadari sekarang. Kalau aku gak hanya menyukai lawan jenis saja, tetapi juga sesama jenis.
3567Please respect copyright.PENANAYxerlodIr0
Rasa-rasanya saat aku menjamah tubuh Rindu, sisi femininku hilang seketika. Dan aku merasa sebagai sosok maskulin yang bisa melindungi Rindu, bahkan lebih dari itu bisa memberinya yang setara diberikan oleh laki-laki pada tubuhnya. Kupikir Rindu juga merasakan yang sama, karena Rindu menikmati juga saat kita berdua merasakan birahi. Ya meski baru tahap petting.
3567Please respect copyright.PENANA8ylH8hvWPU
Yang lebih mengherankan lagi dan membuatku tertawa karena aku dulu pernah sewot saat ada sesama wibu terutama yang cowok, menyukai genre yuri. Dan sekarang aku justru mulai menyukai hubungan sesama jenis seperti ini. Ya meski aku gak bisa disebut lesbi juga, karena aku masih menyukai lawan jenis. Lebih tepatnya aku biseks, daripada lesbian.
3567Please respect copyright.PENANAkPNA5WLROk
Sekarang aku dan Rindu berubah posisi, giliran Rindu yang menindihku. "Da, badan kamu basah kuyup deh. Boleh gak aku jilatin asi yang basahin badan kamu?", Kata Rindu dengan tatapan genit.
3567Please respect copyright.PENANAWQj7fy19jp
"Boleh Ndu", kataku sambil merapikan rambut Rindu ke telinganya.
3567Please respect copyright.PENANAXhBUCHtHGX
Sekarang Rindu menunduk menjilati sekujur tubuhku. Mulai dari menjilati pangkal dadaku, dengan mata Rindu menatapku dengan tatapan menggoda.
3567Please respect copyright.PENANAH7vyqC8s22
"Aku suka tetek kamu, Da", kata Rindu menjilati sekujur payudaraku sambil jarinya berputar-putar mengelilingi aerolaku.
3567Please respect copyright.PENANAi5SuLwTf1D
"Apa yang kamu suka dari tetekku, Ndu?", Tanyaku sambil menggigit bibir bawahku karena ujung lidah Rindu berputar-putar menyapu aerolaku yang lebar.
3567Please respect copyright.PENANAZDhFN0X76x
"Aerola kamu, Da. Gemas banget tau gak", kata Rindu yang ujung lidahnya sudah berada di ujung putingku.
3567Please respect copyright.PENANAhB8AtlUYD2
"Sssh aaaah" kupejamkan mataku menikmati sensasi saat lidah Rindu menyapu putingku.
3567Please respect copyright.PENANAig4uS6CJdN
"Enak ya? Hihi", tanya Rindu dengan ekspresi kekanak-kanakan.
3567Please respect copyright.PENANAqEGbQZtiVq
"Iya, Ndu", kataku tersenyum sambil menyingkirkan rambut Rindu yang terurai yang menutupi wajahnya. Aku mau Rindu yang sedang memberi rangsangan pada payudaraku, terlihat wajahnya. Semakin kutatap wajah Rindu yang manis, dengan payudara membengkak besar syahwatku semakin terpicu.
3567Please respect copyright.PENANAlAsxxTdKzD
Dengan mata yang terpejam, aku menikmati sensasi lidah Rindu di putingku. Rindu gak lagi sekedar menyapu putingku dengan ujung lidahnya. Tetapi Rindu sudah mulai menghisap putingku. Kuusap punggung Rindu sambil berkata, "Andaikan tetekku udah bisa keluar asi kayak tetek kamu, Ndu."
3567Please respect copyright.PENANAHxiBzieIEY
"Tetep ngegemesin kok, Hihi", kata Rindu yang tersenyum, dengan menatapku sekilas lalu kembali menghisap putingku.
3567Please respect copyright.PENANA0vNIykMi1C
"Tapi punyaku kecil Ndu", kataku malu-malu.
3567Please respect copyright.PENANAG1CcLVJqPg
"Itu yang bikin gemas, hehe. Engga kok, karena kamu cantik aja sih, Da", kata Rindu menatapku.
3567Please respect copyright.PENANAV64ck3HUyN
Lalu tiba-tiba terbersit di dalam pikiranku, untuk bilang, "Kamu ngerasa aneh gak sih, Ndu sama apa yang kita lakuin sekarang?", Tanyaku pada Rindu.
3567Please respect copyright.PENANAvNU4HcIuyo
"Apa yang aneh?", Tanya Rindu lekat menatap mataku.
3567Please respect copyright.PENANAfDPVaiNjmQ
"Kita kan sama-sama perempuan", kataku pada Rindu.
3567Please respect copyright.PENANAFAfmUYeCVG
"Gak aneh sama sekali. Kamu berpikir kalau kita gak normal?", Tanya Rindu sambil memegang telapak tanganku.
3567Please respect copyright.PENANAYKPIZYHK6N
"Iya, gimana menurutmu?", Tanyaku pada Rindu.
3567Please respect copyright.PENANAF4ihf8DzWH
"Kita normal, Da. Gak ada yang salah dengan orientasi seksual yang berbeda", kata Rindu meyakinkanku.
3567Please respect copyright.PENANAuH7p3JrCRh
Lalu kubalas apa kata Rindu dengan tersenyum, ternyata bukan aku saja yang berpikir seperti itu. Setelah aku tau ternyata Rindu memiliki pendapat yang sama sepertiku, aku lega. Dan apa yang aku lakukan dengan Rindu bukan kesalahan. Apalagi kalau apa yang aku lakukan dengan Rindu juga dilandasi dengan perasaan sayang.
3567Please respect copyright.PENANAdtC5ipPRiW
"Kita berjuang bersama ya, Da! Aku gak mau menjadi budak di pabrik ini selamanya", kata Rindu.
3567Please respect copyright.PENANAZf6yjzoSGR
"Pasti Ndu", kataku sambil tersenyum menatap Rindu.
ns216.73.216.95da2