-
info_outline Info
-
toc Table of Contents
-
share Share
-
format_color_text Display Settings
-
exposure_plus_1 Recommend
-
Sponsor
-
report_problem Report
-
account_circle Login
Nouha Sofea
Dia selalu ada di situ—di meja yang sama, di sudut kafe tempat aku sering menghabiskan waktu selepas kerja. Dengan sebuah buku tebal di tangannya, dia tampak tenggelam dalam dunianya sendiri. Tapi setiap kali aku memandang ke arahnya, hati ini seperti berhenti berdetak sejenak.
Aku tak tahu namanya, apalagi punya keberanian untuk menyapanya. Namun, kehadirannya membuat hariku terasa lebih berwarna. Setiap tegukan kopi di kafe itu seakan menjadi lebih manis hanya karena dia ada di sana.
Hingga pada suatu hari, dia berdiri meninggalkan mejanya seperti biasa. Tapi kali ini berbeda. Dia meninggalkan sesuatu di atas meja—secarik nota kecil. Dengan penuh rasa ingin tahu, aku menatap ke arahnya. Dia hanya tersenyum tipis sebelum melangkah pergi.
Dengan jantung yang berdegup kencang, aku membuka nota itu. Tulisan tangan di atasnya berbunyi
"Saya perasan awak selalu di sini. Bila nak kongsi meja dan kopi?"
Hari itu aku mengerti bahwa cinta bukan hanya tentang keberanian, tapi juga tentang waktu yang tepat.
___
After each update request, the author will receive a notification!
smartphone100 → Request update
Thank you for supporting the story! :)
Please Login first.
Reading Theme:
Font Size:
Line Spacing:
Paragraph Spacing:
Load the next issue automatically
Reset to default