/story/172004/kembali-dalam-bayangmu
Kembali dalam bayangmu | Penana
arrow_back
Kembali dalam bayangmu
more_vert share bookmark_border file_download
info_outline
format_color_text
toc
exposure_plus_1
coins
Search stories, writers or societies
Continue ReadingClear All
What Others Are ReadingRefresh
X
Never miss what's happening on Penana!
G
Kembali dalam bayangmu
Lovembers
Intro Table of Contents Top sponsors Comments (0)

Kau, serpihan kenangan yang pernah kugenggam

lalu kupatahkan sendiri,

dengan tangan yang kini gemetar

menyentuh dinginnya udara yang tak kau hangatkan lagi.


Langit malam masih menabur bintang yang sama,

seperti saksi bisu dulu—

saat kita merajut mimpi dengan benang doa

yang akhirnya kusut karena egoku.


Kini, aku berlari dalam lorong sunyi

tempat namamu masih terukir di dinding-dinding jiwa.

Kukira aku kuat melepaskan

nyatanya aku hanya menunda rindu

yang perlahan menjelma nyeri.


Bagaimana bisa aku jatuh lagi

pada senyum yang pernah kutinggalkan?

Mungkin karena senyum itu

tak pernah benar-benar pergi dari mataku.


Kembalilah,

bukan untuk memaafkan waktu yang kita sia-siakan,

tapi untuk menyusun ulang cerita,

dengan aksara baru yang lebih lembut.

Sebab aku tahu kini:

kamu adalah rumah,

dan aku hanya pelancong yang tersesat

dalam penyesalan.

Show Comments
BOOKMARK
Total Reading Time: 1 minute
toc Table of Contents
No tags yet.
bookmark_border Bookmark Start Reading >
×


Reset to default

X
×
×

Install this webapp for easier offline reading: tap and then Add to home screen.