(Di Tempat Keributan)104Please respect copyright.PENANAb49B1WZed4
104Please respect copyright.PENANAWf1vl7TTlU
"Dasar kau p*****r sialan!!", kata seorang pria paruh baya yang menghujat seorang wanita.104Please respect copyright.PENANAMv8qTm1MK3
"Aku tau kau sengaja menabrakku kan?!", kata pria paruh baya itu melanjutkan ucapan nya.104Please respect copyright.PENANA7JKLZAAbTX
"Tuan, maaf sekali lagi. Saya sudah meminta maaf kepadamu kan?", kata perempuan itu berkata lembut yang ternyata adalah Heendon.104Please respect copyright.PENANAchcVTphcYv
"Kau cantik tapi tidak memiliki mata!!", kata pria paruh baya itu yang bernama Dodi Jatmiko.104Please respect copyright.PENANAou1cHi9h6P
"Saya harus berapa kali untuk meminta maaf padamu Tuan?", kata Heendon dengan ekspresi memelas.104Please respect copyright.PENANA6wDgado3wP
"Kau tidak pantas di maafkan. Kau membuatku malu saja kepada calon klienku!!", kata Dodi yang benar-benar sangat marah.
Dodi sudah berdandan super rapi untuk menemui klien nya ini. Tapi seperti di sengaja, Heendon memang terlihat sangat jelas menabrak dan kemudian menumpahkan minuman kopi hitam ke baju putih nya. Kacau sudah pertemuan nya saat ini.104Please respect copyright.PENANAu6wyRDrJ18
104Please respect copyright.PENANAVCJeGELhYU
Karena terlalu marah, Dodi akhir nya melayangkan tamparan nya ke wajah Heendon. Heendon mencoba diam saja dan menutup mata. Lama Heendon menunggu tamparan itu, tapi tidak kunjung datang.
Akhir nya Heendon pun membuka mata nya.104Please respect copyright.PENANAYSogGywRBo
Seorang lelaki yang sudah cukup tua ternyata memegang tangan Dodi. Pak Rudi lah orang nya. Dengan ekspresi menatap tajam pada Dodi, Pak Rudi berkata.104Please respect copyright.PENANAP6h1ZlwdWp
104Please respect copyright.PENANAWzxWKHugdL
"Aku malu padamu. Sebagai sesama lelaki, kau bertindak seperti banci. Kau adalah seorang laki-laki tapi bisa-bisa nya akan menampar wanita yang tidak berdaya!", kata Pak Rudi marah kepada Dodi.104Please respect copyright.PENANAOV0FRiB9or
"Tidak usah ikut campur urusanku!!", kata Dodi kepada Pak Rudi.104Please respect copyright.PENANAubyMqWCZAI
104Please respect copyright.PENANA6GC8VuLBYv
Kraakkkk...104Please respect copyright.PENANAGEOkFttbFV
104Please respect copyright.PENANACAoiiRfdlB
Terdengar suara renyah dari pergelangan tangan manusia. Kemudian di ikuti dengan teriakan. Pak Rudi yang sudah cukup tua ternyata mampu mematahkan pergelangan lelaki itu dengan hanya meremas nya.104Please respect copyright.PENANAaRhceRnvMp
104Please respect copyright.PENANAr6OrDqBqhh
"Aarrghhhh!!", kata Dodi yang berteriak kesakitan.
Dodi refleks memegang pergelangan tangan nya yang patah. Belum selesai dengan kesakitan nya, badan nya di tendang lagi oleh lelaki lain yang sedang berdiri bersama orang itu hingga Dodi jatuh terjerembab ke pasir.104Please respect copyright.PENANAOfrzj7miZY
104Please respect copyright.PENANAU1cgAENMG9
Duaagggg..104Please respect copyright.PENANAmCuq4jppOq
104Please respect copyright.PENANAi288xdhkdR
Dodi masih dalam keadaan sadar dengan mulut yang mengeluarkan darah. Meskipun kepala nya sudah berkunang-kunang, Dodi coba menahan sebisa mungkin agar tidak pingsan.
Seperti nya saat ini organ dalam nya sudah terluka. Dodi menatap kedua pria yang ada di hadapan nya itu dengan ekspresi yang ketakutan.104Please respect copyright.PENANAcPMnGxrIbr
104Please respect copyright.PENANACAVrIa5HM3
"Jika kau tidak terima, kau bisa mencariku!", kata Pak Rudi yang melemparkan kartu nama nya ke arah Dodi.104Please respect copyright.PENANA5swOWaFeuY
104Please respect copyright.PENANAxjHYHaYoCJ
"Rudi Sadewo!!!", kata Dodi yang tahu bahwasa nya Rudi Sadewo adalah salah satu pejabat di Kota Derisa ini.104Please respect copyright.PENANAdWtY8ORYqh
"Seperti nya kau mengenalku dengan cukup baik. Pergilah dan jangan lagi-lagi berbuat seperti itu kepada wanita", kata Pak Rudi yang seolah-olah adalah seorang guru sedang menasehati murid nya.104Please respect copyright.PENANAiaZBMavBfa
"Maaf Pak Rudi. Maaf. Saya tidak akan berbuat seperti itu lagi. Permisi!!", kata Dodi yang segera melarikan diri dari tempat itu.104Please respect copyright.PENANAfHWRkjctRT
104Please respect copyright.PENANAg4cbI6p1s5
'Yes.. it works!!', kata Heendon dalam hati nya yang memang sengaja memancing Pak Rudi dan Komisaris Wawan agar keluar dari tempat nya.104Please respect copyright.PENANAiL8BAxsviF
104Please respect copyright.PENANAnIe2iKbrp2
"Terima kasih Pak. Terima kasih juga untuk Bapak yang ini. Maaf sebenar nya saya yang salah tadi. Orang itu tidak salah", kata Heendon yang berakting dengan sangat baik.104Please respect copyright.PENANA20S50ICE42
"Nona, meskipun kau yang salah, dia tidak berhak memukulmu. Ngomong-ngomong apa yang anda lakukan di tempat ini?", kata Pak Rudi berlagak seperti ayah.104Please respect copyright.PENANAwSRXvQ6TWu
"Itu.. itu.. maaf.. ", kata Heendon yang kemudian berakting menangis tersedu-sedu yang membuat Pak Rudi dan Komisaris Wawan saling memandang.104Please respect copyright.PENANAyEO5xwR52d
"Sebaiknya kita bicarakan di sana saja Nona. Kebetulan kami sedang makan di sana", kata Pak Rudi menunjuk ke suatu arah.104Please respect copyright.PENANAzrY3gEYJH6
104Please respect copyright.PENANAOpT48nvfOI
"Apa itu tidak mengganggu kalian Pak.. Saya kan hanya..", kata Heendon yang kemudian langsung di sela perkataan nya oleh Pak Rudi.104Please respect copyright.PENANATSwPvkgV7K
104Please respect copyright.PENANAhjZr5qh1eZ
"Nona, tidak usah sungkan. Mari silahkan. Kami berdua mengundang anda", kata Pak Rudi yang sopan dan mendapatkan persetujuan juga dari Komisaris Wawan.104Please respect copyright.PENANAhld4dUdTMn
104Please respect copyright.PENANAsJsvfH69Jk
Akhir nya mereka bertiga menuju ke tempat yang ditunjuk tadi.104Please respect copyright.PENANA3h5AWvqCxV
'Tidak ku sangka aktingku sangat sempurna. Aku cukup hebat juga dalam hal ini', kata Heendon berbicara di dalam hati nya.104Please respect copyright.PENANAdZNzoxNcSx
104Please respect copyright.PENANAtleJin596C
==========================104Please respect copyright.PENANAhpyNKUPlR9
104Please respect copyright.PENANAKudJUvXDDR
(Saat ini di Rumah Pak Abdullah)104Please respect copyright.PENANAMVlBUNzDEc
104Please respect copyright.PENANAQHgKPpc5tb
"Abi, Umi. Tolong jujur sama Zia", kata Fazia yang kini sedang menangis sesenggukan.104Please respect copyright.PENANATPRtKXuky1
"Zia..", kata Bu Hajjar yang juga menangis karena tidak menyangka rahasia besar keluarga nya akan terbongkar.104Please respect copyright.PENANAYaMHp1lMqC
"Tidak apa-apa Umi, Zia ikhlas. Abi sama Umi sudah Zia anggap orang tua Zia sendiri. Abi, tolong ceritakan sama Zia ya", kata Fazia memohon.104Please respect copyright.PENANAEHuwbiAanI
104Please respect copyright.PENANA8Wie2EHa5N
Pak Abdullah menarik nafas sesaat. Kemudian dengan mata berkaca-kaca, beliau menceritakan.104Please respect copyright.PENANAqL5eYMamnL
"Semua ini berawal dari 25 tahun yang lalu", kata Pak Abdullah mengawali cerita. Sedangkan Bu Hajjar dan Fazia hanya diam mendengarkan.104Please respect copyright.PENANAK4Lf0Wakwx
"Anak dari kakekmu, seperti yang sudah kau tau, memiliki 3 orang anak. Aku dan ke 3 bibimu itu. Kau sudah mengenal nya bukan?", kata Pak Abdullah yang mata nya semakin berkaca-kaca.104Please respect copyright.PENANA3ONkiVKuRc
104Please respect copyright.PENANA9goiKycPlw
Pak Abdullah lalu melanjutkan cerita nya. Pak Abdullah menarik nafas dalam-dalam kemudian berbicara.104Please respect copyright.PENANAXt5QCcXGM2
104Please respect copyright.PENANAfmFNlj4KgJ
"Sebenarnya ada satu lagi anak dari kakekmu. Dia bernama Zaid Al-Ghifari. Dia adalah ayah kandungmu", kata Pak Abdullah kembali menjelaskan.104Please respect copyright.PENANAy58bn8E4XI
"Karena suatu hal, ayahmu dan kakekmu bertengkar hebat. Itu hanya gara-gara seorang wanita, Sofiyya Nur. Dan dia adalah ibu kandungmu", kata Pak Abdullah dan tanpa terasa butiran air mata mengalir membasahi pipi nya.104Please respect copyright.PENANARDhIdM9RYf
104Please respect copyright.PENANAWduUQBVodN
Akhir nya mulailah Pak Abdullah menceritakan segala nya. Cerita ini bersumber dari Zaid sendiri, ayah kandung Fazia.
Cerita itu di mulai dari kisah awal pertama ayah dan ibu Fazia bertemu, hingga merembet menuju inti pokok masalah. Itu adalah saat dimulai nya perseteruan antara ayah kandung Fazia dan kakek nya.
Kemudian identitas ibu Fazia yang masih menjadi misteri, hingga akhir nya ayah Fazia di usir dari keluarga besar Al-Ghifari. Sebab nya hanyalah karena Ayah kandung Fazia sudah menikah diam-diam dengan Ibu kandung Fazia tanpa restu kakek nya.
Dan cerita itu di akhiri saat Fazia yang masih bayi terpaksa harus di titipkan kepada Pak Abdullah. Karena pada saat itu Zaid, adik Pak Abdullah sedang dalam situasi genting dan Zaid sendiri tidak mau memberitahu dengan detail tentang masalah nya.
Sampai sekarang, Zaid dan Sofiyya tidak pernah kembali lagi untuk menemui Fazia.104Please respect copyright.PENANAiHh9r6R3rH
104Please respect copyright.PENANAD2X3aRfIG9
(NB : Akan diceritakan dengan detail di bab-bab selanjutnya ketika waktunya sudah tepat. He he.. Sabar ye)104Please respect copyright.PENANAtzAStfQa6U
104Please respect copyright.PENANAyVhqJh6wtU
Hanya tangis yang terdengar setelah Pak Abdullah menceritakan semua kisah itu. Kisah yang mungkin akan menyakitkan untuk Pak Abdullah dan keluarga nya.
Juga pasti akan menyakitkan untuk hati Fazia saat mengetahui kebenaran nya. Pak Abdullah dan Bu Hajjar tidak pernah tahu bahwa Fazia ternyata sudah menyiapkan diri untuk hal ini.104Please respect copyright.PENANA4lzSUaO4Yf
104Please respect copyright.PENANANXtAb5zLPG
"Abi.. Umi.. apapun yang terjadi, kalian berdua tetap ku anggap orang tuaku", kata Fazia tersenyum.104Please respect copyright.PENANATAtkg4WjdN
"Zia.. apa kau tidak sedih?", tanya Pak Abdullah yang heran melihat kondisi Fazia yang hanya sedih untuk sesaat saja.104Please respect copyright.PENANA3x0N2cRfkk
"Zia sedih. Sangat sedih. Tapi bagaimana pun, Zia juga mendapatkan hikmah dari semua ini. Dan yang pasti sekarang Zia sangat bahagia. Itu yang membuat Zia bisa tetap tersenyum", kata Fazia menjelaskan.104Please respect copyright.PENANAJhdOFWmVMC
104Please respect copyright.PENANArhtetC2bKn
"Maksudmu Zi?", kata Bu Hajjar penasaran begitu pula Pak Abdullah.104Please respect copyright.PENANAYkHeLyppz9
"Semua nya karena akhiy, maksudku Bang Zein Mi..", kata Fazia membalas.104Please respect copyright.PENANApB1dioBqUq
104Please respect copyright.PENANAmMHMYBP4kP
"Maksudmu Zein sudah tau masalah ini?", tanya Pak Abdullah merasa terkejut.104Please respect copyright.PENANAs867JNcKy3
"Bang Zein belum tau Bi. Yang Zia maksud, Zia dan Bang Zein dengan status Zia saat ini", kata Fazia yang membuat Pak Abdullah dan Bu Hajjar semakin kebingungan.104Please respect copyright.PENANAQu7aneSWyO
104Please respect copyright.PENANA6XXfVqBX9M
"Abi dan Umi gak ngerti. Wallahi gak ngerti", kata Pak Abdullah lagi.104Please respect copyright.PENANAGiTSfz25tn
104Please respect copyright.PENANAkfW7qRRne1
"Maksud Zia, dengan status Zia saat ini, Bang Zein itu kakak sepupu Zia kan?", kata Fazia menambahkan lagi.104Please respect copyright.PENANAgrON9c63tC
104Please respect copyright.PENANAk5DQN4A5TZ
"Benar.. Kau dan Zein sebenar nya adalah sepupu", kata Pak Abdullah mengangguk.104Please respect copyright.PENANAjjz6ayXvl8
104Please respect copyright.PENANAHwPflaW3k0
"Dan itu artinya, Zia dan Bang Zein bukanlah mahrom kan? Zia juga berharap.. Zia bisa menikah dengan Bang Zein", kata Fazia yang akhir nya jujur mengakui perasaan nya kepada Dokter Zein di depan Pak Abdullah dan Bu Hajjar.104Please respect copyright.PENANAh9idBNH1sV
104Please respect copyright.PENANAfkOtp44cBG
Duuaaaaaarrrrrrrrrrrrrr...104Please respect copyright.PENANAezpgQekYYB
104Please respect copyright.PENANAd1MAdzWXC9
"Apaaaaaaaa?!!!", kata Pak Abdullah dan Bu Hajjar yang berteriak bersamaan.104Please respect copyright.PENANAyw0P6CSXT6
104Please respect copyright.PENANA2t1wpFxecA
=======================104Please respect copyright.PENANAzwVbZLWJaG