(Di Tempat Keributan)110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ77TzcyN1mo
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKor4DiRYVG
"Dasar kau p*****r sialan!!", kata seorang pria paruh baya yang menghujat seorang wanita.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEXtP3Zody0
"Aku tau kau sengaja menabrakku kan?!", kata pria paruh baya itu melanjutkan ucapan nya.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeogVuYpfQl
"Tuan, maaf sekali lagi. Saya sudah meminta maaf kepadamu kan?", kata perempuan itu berkata lembut yang ternyata adalah Heendon.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI6z8pRuqA0
"Kau cantik tapi tidak memiliki mata!!", kata pria paruh baya itu yang bernama Dodi Jatmiko.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGYDdrzirOy
"Saya harus berapa kali untuk meminta maaf padamu Tuan?", kata Heendon dengan ekspresi memelas.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWbXAT9RxM2
"Kau tidak pantas di maafkan. Kau membuatku malu saja kepada calon klienku!!", kata Dodi yang benar-benar sangat marah.
Dodi sudah berdandan super rapi untuk menemui klien nya ini. Tapi seperti di sengaja, Heendon memang terlihat sangat jelas menabrak dan kemudian menumpahkan minuman kopi hitam ke baju putih nya. Kacau sudah pertemuan nya saat ini.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡktfAoigYxA
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi1m84XbJEY
Karena terlalu marah, Dodi akhir nya melayangkan tamparan nya ke wajah Heendon. Heendon mencoba diam saja dan menutup mata. Lama Heendon menunggu tamparan itu, tapi tidak kunjung datang.
Akhir nya Heendon pun membuka mata nya.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAApGIaf5vI
Seorang lelaki yang sudah cukup tua ternyata memegang tangan Dodi. Pak Rudi lah orang nya. Dengan ekspresi menatap tajam pada Dodi, Pak Rudi berkata.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJAvFuzN7it
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1gtBg5HA0g
"Aku malu padamu. Sebagai sesama lelaki, kau bertindak seperti banci. Kau adalah seorang laki-laki tapi bisa-bisa nya akan menampar wanita yang tidak berdaya!", kata Pak Rudi marah kepada Dodi.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvapia90dYH
"Tidak usah ikut campur urusanku!!", kata Dodi kepada Pak Rudi.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU0NUtWOy7W
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKRcrj0UEIR
Kraakkkk...110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnPjo0GrL9Q
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡisiZRcxEtY
Terdengar suara renyah dari pergelangan tangan manusia. Kemudian di ikuti dengan teriakan. Pak Rudi yang sudah cukup tua ternyata mampu mematahkan pergelangan lelaki itu dengan hanya meremas nya.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhw2uTVkfgN
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVHuEtd8jR6
"Aarrghhhh!!", kata Dodi yang berteriak kesakitan.
Dodi refleks memegang pergelangan tangan nya yang patah. Belum selesai dengan kesakitan nya, badan nya di tendang lagi oleh lelaki lain yang sedang berdiri bersama orang itu hingga Dodi jatuh terjerembab ke pasir.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBGq6WQ2262
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnHy199QU6n
Duaagggg..110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0MEnTFdF9I
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCDYJF5eEkc
Dodi masih dalam keadaan sadar dengan mulut yang mengeluarkan darah. Meskipun kepala nya sudah berkunang-kunang, Dodi coba menahan sebisa mungkin agar tidak pingsan.
Seperti nya saat ini organ dalam nya sudah terluka. Dodi menatap kedua pria yang ada di hadapan nya itu dengan ekspresi yang ketakutan.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsbAHau2Dmf
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKdFNUE0cCl
"Jika kau tidak terima, kau bisa mencariku!", kata Pak Rudi yang melemparkan kartu nama nya ke arah Dodi.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyggSs3PCOT
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAUe9Wi9j1o
"Rudi Sadewo!!!", kata Dodi yang tahu bahwasa nya Rudi Sadewo adalah salah satu pejabat di Kota Derisa ini.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡORthF0E7rR
"Seperti nya kau mengenalku dengan cukup baik. Pergilah dan jangan lagi-lagi berbuat seperti itu kepada wanita", kata Pak Rudi yang seolah-olah adalah seorang guru sedang menasehati murid nya.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2EUDqGC6Jw
"Maaf Pak Rudi. Maaf. Saya tidak akan berbuat seperti itu lagi. Permisi!!", kata Dodi yang segera melarikan diri dari tempat itu.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv9ZhkKDxk8
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZOCpPXWEs2
'Yes.. it works!!', kata Heendon dalam hati nya yang memang sengaja memancing Pak Rudi dan Komisaris Wawan agar keluar dari tempat nya.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNPNzXa8KLz
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLDmrSW8Jzi
"Terima kasih Pak. Terima kasih juga untuk Bapak yang ini. Maaf sebenar nya saya yang salah tadi. Orang itu tidak salah", kata Heendon yang berakting dengan sangat baik.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVoZn0dINc1
"Nona, meskipun kau yang salah, dia tidak berhak memukulmu. Ngomong-ngomong apa yang anda lakukan di tempat ini?", kata Pak Rudi berlagak seperti ayah.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIpUzR7Ydk1
"Itu.. itu.. maaf.. ", kata Heendon yang kemudian berakting menangis tersedu-sedu yang membuat Pak Rudi dan Komisaris Wawan saling memandang.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtiNaT28fOM
"Sebaiknya kita bicarakan di sana saja Nona. Kebetulan kami sedang makan di sana", kata Pak Rudi menunjuk ke suatu arah.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk2tBshMaCp
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡix1ZutTAXK
"Apa itu tidak mengganggu kalian Pak.. Saya kan hanya..", kata Heendon yang kemudian langsung di sela perkataan nya oleh Pak Rudi.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZfvjNBk1FS
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1LvEzcuBpl
"Nona, tidak usah sungkan. Mari silahkan. Kami berdua mengundang anda", kata Pak Rudi yang sopan dan mendapatkan persetujuan juga dari Komisaris Wawan.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZKVRTwYecp
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQnjn7FeSOf
Akhir nya mereka bertiga menuju ke tempat yang ditunjuk tadi.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ogyXDOj9d
'Tidak ku sangka aktingku sangat sempurna. Aku cukup hebat juga dalam hal ini', kata Heendon berbicara di dalam hati nya.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiBt1timBmr
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPmit49QJc0
==========================110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqmi9Hee1CH
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdABWXNrVwX
(Saat ini di Rumah Pak Abdullah)110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF81uvMnVrr
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYLt0iR9Mc9
"Abi, Umi. Tolong jujur sama Zia", kata Fazia yang kini sedang menangis sesenggukan.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyH9wmiNy4n
"Zia..", kata Bu Hajjar yang juga menangis karena tidak menyangka rahasia besar keluarga nya akan terbongkar.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJgxdk9yl0W
"Tidak apa-apa Umi, Zia ikhlas. Abi sama Umi sudah Zia anggap orang tua Zia sendiri. Abi, tolong ceritakan sama Zia ya", kata Fazia memohon.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0HPq3Jjvda
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVCR47U36zR
Pak Abdullah menarik nafas sesaat. Kemudian dengan mata berkaca-kaca, beliau menceritakan.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdHbFeGXAqJ
"Semua ini berawal dari 25 tahun yang lalu", kata Pak Abdullah mengawali cerita. Sedangkan Bu Hajjar dan Fazia hanya diam mendengarkan.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDK9fJsVAF1
"Anak dari kakekmu, seperti yang sudah kau tau, memiliki 3 orang anak. Aku dan ke 3 bibimu itu. Kau sudah mengenal nya bukan?", kata Pak Abdullah yang mata nya semakin berkaca-kaca.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7totG0noUy
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQcjDoAmVUV
Pak Abdullah lalu melanjutkan cerita nya. Pak Abdullah menarik nafas dalam-dalam kemudian berbicara.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6SwnAx3Wv4
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyibu6xPdyM
"Sebenarnya ada satu lagi anak dari kakekmu. Dia bernama Zaid Al-Ghifari. Dia adalah ayah kandungmu", kata Pak Abdullah kembali menjelaskan.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs3Nh1sNugM
"Karena suatu hal, ayahmu dan kakekmu bertengkar hebat. Itu hanya gara-gara seorang wanita, Sofiyya Nur. Dan dia adalah ibu kandungmu", kata Pak Abdullah dan tanpa terasa butiran air mata mengalir membasahi pipi nya.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfJOJCJXAEL
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlWjQ3H5Vwz
Akhir nya mulailah Pak Abdullah menceritakan segala nya. Cerita ini bersumber dari Zaid sendiri, ayah kandung Fazia.
Cerita itu di mulai dari kisah awal pertama ayah dan ibu Fazia bertemu, hingga merembet menuju inti pokok masalah. Itu adalah saat dimulai nya perseteruan antara ayah kandung Fazia dan kakek nya.
Kemudian identitas ibu Fazia yang masih menjadi misteri, hingga akhir nya ayah Fazia di usir dari keluarga besar Al-Ghifari. Sebab nya hanyalah karena Ayah kandung Fazia sudah menikah diam-diam dengan Ibu kandung Fazia tanpa restu kakek nya.
Dan cerita itu di akhiri saat Fazia yang masih bayi terpaksa harus di titipkan kepada Pak Abdullah. Karena pada saat itu Zaid, adik Pak Abdullah sedang dalam situasi genting dan Zaid sendiri tidak mau memberitahu dengan detail tentang masalah nya.
Sampai sekarang, Zaid dan Sofiyya tidak pernah kembali lagi untuk menemui Fazia.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjK6dglyjsb
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF5asSV0nJX
(NB : Akan diceritakan dengan detail di bab-bab selanjutnya ketika waktunya sudah tepat. He he.. Sabar ye)110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡliK1PnPc2R
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2weZpkFuZL
Hanya tangis yang terdengar setelah Pak Abdullah menceritakan semua kisah itu. Kisah yang mungkin akan menyakitkan untuk Pak Abdullah dan keluarga nya.
Juga pasti akan menyakitkan untuk hati Fazia saat mengetahui kebenaran nya. Pak Abdullah dan Bu Hajjar tidak pernah tahu bahwa Fazia ternyata sudah menyiapkan diri untuk hal ini.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdIC3PLhcyM
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRZh7mG9zEY
"Abi.. Umi.. apapun yang terjadi, kalian berdua tetap ku anggap orang tuaku", kata Fazia tersenyum.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4nnvA1xOcn
"Zia.. apa kau tidak sedih?", tanya Pak Abdullah yang heran melihat kondisi Fazia yang hanya sedih untuk sesaat saja.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk2gd2Hma9F
"Zia sedih. Sangat sedih. Tapi bagaimana pun, Zia juga mendapatkan hikmah dari semua ini. Dan yang pasti sekarang Zia sangat bahagia. Itu yang membuat Zia bisa tetap tersenyum", kata Fazia menjelaskan.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqf66AcdaSj
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSMF3WmsGy8
"Maksudmu Zi?", kata Bu Hajjar penasaran begitu pula Pak Abdullah.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRUdETP0MWB
"Semua nya karena akhiy, maksudku Bang Zein Mi..", kata Fazia membalas.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwf0Fe2Gmug
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnEhv31kMlB
"Maksudmu Zein sudah tau masalah ini?", tanya Pak Abdullah merasa terkejut.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsClKQhnnZ0
"Bang Zein belum tau Bi. Yang Zia maksud, Zia dan Bang Zein dengan status Zia saat ini", kata Fazia yang membuat Pak Abdullah dan Bu Hajjar semakin kebingungan.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxFG220nDDf
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdbI1zyqP0u
"Abi dan Umi gak ngerti. Wallahi gak ngerti", kata Pak Abdullah lagi.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEqXb0myFJK
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNSZ88pPFgD
"Maksud Zia, dengan status Zia saat ini, Bang Zein itu kakak sepupu Zia kan?", kata Fazia menambahkan lagi.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBaTcunvmDZ
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnlmzvUKeA2
"Benar.. Kau dan Zein sebenar nya adalah sepupu", kata Pak Abdullah mengangguk.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq6n5GoUMUP
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbTuplRo5AC
"Dan itu artinya, Zia dan Bang Zein bukanlah mahrom kan? Zia juga berharap.. Zia bisa menikah dengan Bang Zein", kata Fazia yang akhir nya jujur mengakui perasaan nya kepada Dokter Zein di depan Pak Abdullah dan Bu Hajjar.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgYyEXyMbva
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJqxOg7SB68
Duuaaaaaarrrrrrrrrrrrrr...110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡab11wqUkUR
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMPHAOYjRem
"Apaaaaaaaa?!!!", kata Pak Abdullah dan Bu Hajjar yang berteriak bersamaan.110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPL381MQlOo
110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ09mrZ9YRCf
=======================110Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsDEl0j2NeH
然後按「加至主畫面」