(Di Halaman Belakang Rumah Pak Abdullah)100Please respect copyright.PENANATD7Ier377v
100Please respect copyright.PENANAHXCR8R9Dbw
Bug bug dukk dukk.. duagg duagg buagg buagg.. blaarrrr...100Please respect copyright.PENANAzHokyMsW8Q
100Please respect copyright.PENANAXw831rml4D
"Kau cukup hebat Nona Zara! Ha Ha Ha Ha.. Hufft.. hufft..!!", kata Heendon tersenyum dengan nafas yang cukup terengah-engah.
Heendon kini sedang berlatih tanding dengan Zara. Kekuatan Zara membuat Heendon sedikit terkejut.100Please respect copyright.PENANAeDgh96N9FO
100Please respect copyright.PENANA100DCmojCK
"Hufft.. hufftt.. He he he.. Kau terkejut ya?! Hiaattt!!", kata Zara yang memulai kembali menyerang Heendon.
Kedua nya benar-benar tidak ingin mengalah satu sama lain. Semakin Heendon meningkatkan teknik serangan nya, saat itu juga Zara akan meningkatkan lagi teknik nya.100Please respect copyright.PENANAkM91R900Jl
100Please respect copyright.PENANAkZLv825ufF
'Ini gila.. Perempuan bernama Zara ini bisa mengimbangi teknik seranganku. Menarik.. Ini sangat membuatku tertarik.. Ha Ha Ha Ha.. Semua wanita yang dekat dengan suamiku itu pasti mempunyai kelebihan masing-masing', kata Heendon saat menyerang Zara sambil berpikir seperti itu.100Please respect copyright.PENANABsCwh1r8Qq
100Please respect copyright.PENANAWxLufg7l1c
Zara pun berpikir demikian. Sebelum nya dia sempat meremehkan kekuatan dan keahlian bela diri Heendon.
Tapi kini, Zara harus mengerahkan segala kemampuan terbaik nya untuk melawan istri dari pria yang di cintai nya ini.100Please respect copyright.PENANArLl9xstS1d
100Please respect copyright.PENANAqlsiDnq7KI
Heendon bertarung melawan Zara. Bisa dikatakan ini adalah pertarungan pribadi antara dua wanita yang mencintai satu orang yang sama. Pertarungan yang intense.
Zara Sang Ratu Karate mencoba melawan Heendon, perempuan yang penuh misteri ini, yang dalam pengakuan nya juga pernah belajar Karate beberapa tahun yang lalu.
Tendangan dan pukulan yang di arahkan masing-masing dari kedua nya itu, bisa di block satu sama lain, dan ada juga yang beberapa teknik yang sudah terbaca.100Please respect copyright.PENANAysamjqxRWH
100Please respect copyright.PENANAnpEMJp9i85
"Suara apa itu? Seperti ada orang yang sedang bertarung!", kata Dokter Zelena kepada Dokter Zein yang masih berada di dalam kamar.
"Emm.. Seperti nya Heendon dan Zara sedang berlatih tanding", kata Dokter Zein berasumsi.
"Benarkah?? Ayo kita lihat..!!", kata Dokter Zelena yang merasa tertarik dan kemudian mengajak Dokter Zein untuk melihat nya.100Please respect copyright.PENANA2V3sFwyy9Y
100Please respect copyright.PENANAK4o95VzyZq
Dokter Zein pun hanya mengangguk dan berjalan keluar dari kamar bersama Dokter Zelena, kemudian langsung menuju ke halaman belakang yang ternyata cukup luas itu.100Please respect copyright.PENANAPiaMM38XBs
100Please respect copyright.PENANAv25dqgNZpb
"Di mana sepupumu itu?", kata Dokter Zelena bertanya kepada Dokter Zein.
"Sepupuku? Maksudmu si Hamid?", kata Dokter Zein lagi.
"Benar.. Aku hanya sekali saja melihat nya saat dia membawa teteh Zara ke sini", lanjut Dokter Zelena.100Please respect copyright.PENANAuqTMfoaXuj
"Sepertinya Hamid sudah kembali ke rumah nya. Dia kan sudah punya istri", kata Dokter Zein mencoba menjelaskan.100Please respect copyright.PENANA2v57wAXll9
100Please respect copyright.PENANAMdG0lGUjNo
Dan Dokter Zelena pun hanya mengangguk saja, kemudian kedua nya tidak mengatakan apa-apa lagi hingga sampai ke halaman belakang tersebut.100Please respect copyright.PENANAvNirBwylYO
100Please respect copyright.PENANAsPDwjDvCIJ
(Saat Ini Di Halaman Belakang Rumah)100Please respect copyright.PENANA08Nl3ezaC5
100Please respect copyright.PENANAryyxTE0DON
Di halaman belakang rumah, terlihatlah pertarungan antara Heendon dan Zara.
Dokter Zelena yang melihat mereka berdua bertarung dengan serius pun menjadi sangat antusias. Dokter Zelena kemudian berteriak.100Please respect copyright.PENANABaeEYsNWTK
100Please respect copyright.PENANAyHckDJy6QP
"Nyonya Zein!!. Aku juga mau berlatih!!", kata Dokter Zelena berteriak dan mengejutkan Dokter Zein yang ada di sebelah nya.100Please respect copyright.PENANAmJsaWLUJfb
100Please respect copyright.PENANAz35kMc7Huj
'Sialan si Zelena ini. Sebutan Nyonya Zein itu panggilan sakral. Padahal dia sendiri juga mau di panggil begitu. Huh!!', kata Dokter Zein kesal dan berbicara dalam hati nya.100Please respect copyright.PENANAbDyR66yQHQ
100Please respect copyright.PENANAbdgohYEcPv
"Baiklah, kemarilah Nona Zein!!", kata Heendon yang berteriak juga ke arah Dokter Zelena dan teriakan Heendon itu kembali mengejutkan Dokter Zein.100Please respect copyright.PENANABt5Eze0ulS
100Please respect copyright.PENANA3Nde3VdGHa
'Lagi-lagi. Mereka kan punya nama sendiri. Kenapa harus memakai namaku? Aneh sekali', kata Dokter Zein lebih kesal lagi dan saat berbicara di dalam hati.100Please respect copyright.PENANALbvX1NF1v5
100Please respect copyright.PENANAJO00eTW5Cn
Mereka bertiga, Dokter Zelena, Zara dan Heendon pun akhir nya berlatih tanding bersama. Mereka bertiga saling menyerang masing-masing dengan keahlian mereka.
Tidak ada yang bergabung atau membela satu sama lain. Yang ada hanya tiga orang yang saling melawan. Terlihat di sana Dokter Zelena yang sedikit lebih unggul dari Heendon dan Zara.
Selain karena Heendon dan Zara sudah sedikit kehabisan tenaga, Dokter Zelena juga unggul dalam hal kecepatan. Dokter Zelena jika sudah memegang alat apa pun untuk menyerang, serasa kecepatan nya bertambah dua kali lipat.
Maklum saja, karena Dokter Zelena adalah seorang ninja di balik identitas dokter nya.100Please respect copyright.PENANAqjqGcPaQok
100Please respect copyright.PENANAhS7BakPUtv
Sesudah berlatih tanding selama hampir 45 menit, mereka bertiga kelelahan. Mereka bertiga duduk bersama dan saling memuji keahlian nya masing-masing.
Dokter Zein yang melihat mereka bertiga sedari tadi pun hanya tersenyum saja.100Please respect copyright.PENANA0lLx5SxTPC
100Please respect copyright.PENANAipV6tLWtFS
(Beberapa saat kemudian)100Please respect copyright.PENANAZ4lWT29bNo
100Please respect copyright.PENANA2swGZprMG0
Terdengar suara mobil yang di parkir di halaman depan rumah. Kapten Lenny turun dari mobil dengan tergesa-gesa. Dokter Zein yang mengerti situasi nya pun segera menemui Kapten Lenny.100Please respect copyright.PENANAJKTxBJCOum
100Please respect copyright.PENANAHvwwaDd5aB
"Dokter Zein.. Dokter Zein!!", kata Kapten Lenny setengah berteriak.100Please respect copyright.PENANAHylWm8nIv9
"Ya.. aku di sini Nona", kata Dokter Zein sambil berjalan cepat mendekati.100Please respect copyright.PENANA9cBH5gcGXQ
"Ada apa Nona kapten?", kata Dokter Zein setelah berhadapan dengan Kapten Lenny.100Please respect copyright.PENANAXccm2G6dGw
"Panggil Lenny saja", kata Kapten Lenny, kemudian memberitahu sesuatu yang penting.100Please respect copyright.PENANAwLLZR94kOw
"Dokter Zein, mungkin kecurigaanmu benar", kata Kapten Lenny.100Please respect copyright.PENANAFrcG9VaMFL
"Apa kau menemukan sesuatu?", tanya Dokter Zein.100Please respect copyright.PENANABtSEgCuYP1
Kapten Lenny mengangguk, kemudian berkata.100Please respect copyright.PENANAk1DZQEETcC
100Please respect copyright.PENANAQ3t1bvmE4m
"Aku tadi melewati ruangan Komisaris Wawan. Setelah itu, aku melihat dia tergesa-gesa keluar ruangan. Aku sempat mendengar nya menelepon seseorang dan memanggilnya Pak Rudi", kata Kapten Lenny yang masih terengah-engah.100Please respect copyright.PENANAJpzDoVGvff
100Please respect copyright.PENANA93Zcdi8FZE
"Pak Rudi?", kata Dokter Zein mengerutkan dahi nya.100Please respect copyright.PENANA0HxCgY2paJ
"Kau mengenal nya?", tanya Kapten Lenny bertanya.100Please respect copyright.PENANA0amMgVToJE
"Aku tidak yakin, Nona Lenny. Banyak orang yang bernama Rudi", kata Dokter Zein mengangguk.100Please respect copyright.PENANAYb1ICdZwQ3
100Please respect copyright.PENANAIdQp69r3XM
'Tapi aku sangat mengenal seseorang yang bernama Rudi juga. Dia adalah..', pikir Dokter Zein merenung dalam diam.100Please respect copyright.PENANAkCmeT9IkAV
100Please respect copyright.PENANAJ2DBqhcBnf
"Dokter Zein.. Apa kau tidak apa-apa?", kata Kapten Lenny bertanya.100Please respect copyright.PENANAebwvd4CDzC
"Apa kau tau di mana atasanmu itu sekarang?", kata Dokter Zein lagi yang langsung kembali bertanya.100Please respect copyright.PENANAoxqYCsc2a8
100Please respect copyright.PENANAUwjEGb8ZZ6
"Sejak kau memintaku untuk mengawasi atasanku itu, aku sudah menempatkan alat pelacak di mobil Komisaris Wawan", kata Kapten Lenny mengangguk.100Please respect copyright.PENANAk23HVqkmTR
100Please respect copyright.PENANAurziNBuFh7
"Terima kasih Kapten Lenny", kata Dokter Zein yang kini terlihat lebih menghormati Kapten Lenny.100Please respect copyright.PENANAOKc8qRv1ii
100Please respect copyright.PENANACtDWhtHUKA
Melihat Kapten Lenny dan Dokter Zein berbicara berdua, 'The Three Musketeers Girl', sebutan untuk trio wanita ini, Dokter Zelena, Zara dan Heendon mendekati mereka.100Please respect copyright.PENANA5vtd83PSol
"Selamat datang, Kapten", kata Heendon kemudian berjabat tangan kepada Kapten Lenny.100Please respect copyright.PENANAyA9vMZE45I
100Please respect copyright.PENANAVwMLPsDAdA
Dokter Zelena dan Zara pun berbuat hal yang sama dengan nya. Kapten Lenny hanya mengangguk dan sempat berpikir.100Please respect copyright.PENANAcwdmiZVEwx
100Please respect copyright.PENANA06Q70ZSLDm
'Mereka bertiga terlihat rukun sekali. Huh!', kata Kapten Lenny dalam hati nya.100Please respect copyright.PENANA6vRIut06Ss
100Please respect copyright.PENANAAcLIoYd3oE
Kemudian Kapten Lenny menceritakan semua nya tanpa ada yang di tutupi. Ketiga gadis itu hanya menganggukkan kepala mereka masing-masing.100Please respect copyright.PENANAEu3uMOotAq
100Please respect copyright.PENANAGr46zpET2B
"Oh iya, Nona Lenny. Aku akan ikut denganmu malam ini", kata Dokter Zein menawarkan.100Please respect copyright.PENANAN8rKrKEwIq
100Please respect copyright.PENANAiuYmR50upH
"Benarkah?! Oh maaf.. Ehemm.. Baiklah kalau begitu", kata Kapten Lenny senang meskipun terlihat ekspresi wajah nya yang datar.
Ketiga wanita itu saling memandang satu sama lain kemudian tersenyum bersama. Seperti nya mereka baru saja mengerti akan satu hal.100Please respect copyright.PENANAHADyGbM2uT
100Please respect copyright.PENANASTm5jcANDQ
(Di malam harinya)100Please respect copyright.PENANAdTZWeTUz0B
100Please respect copyright.PENANAQdzkR9wyos
Kapten Lenny dan Dokter Zein berangkat bersama dari rumahnya. Alat pelacak itu mendeteksi lokasi di mana mobil Komisaris Wawan itu berada.
Rupanya ada di daerah sekitar Pantai Trahar, beberapa kilo meter dari pusat Kota Derisa. Dan benar saja, saat mobil Kapten Lenny mendekat ke arah titik lokasi itu, mobil Komisaris Wawan benar-benar ada di sana.100Please respect copyright.PENANA1lBn3xQ8Zc
100Please respect copyright.PENANAtZY2O4Pb3L
Kapten Lenny yang saat ini hanya memakai Jaket Hoodie Hitam dan Celana Jeans Biru panjang, benar-benar terlihat berbeda.
Dokter Zein pun sempat terkejut melihat penampilan keren dari Kapten Lenny saat ini.100Please respect copyright.PENANA52L8IeqNVX
100Please respect copyright.PENANAV8kIcjEFum
"Wow.. Anda terlihat cukup menawan di mataku Kapten", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.100Please respect copyright.PENANA9hqgUCya0t
"Sudah.. Diam!!. Jangan meledekku lagi!!", kata Kapten Lenny tegas, tapi sebenar nya wajah nya sudah memerah sekarang.100Please respect copyright.PENANAyXdsnPTTqN
"Ayo kita cari dia!", kata Kapten Lenny lagi yang kemudian berjalan di depan sambil melirik ke arah kanan dan kiri nya seperti sedang mencari seseorang.100Please respect copyright.PENANADux8HDBYli
100Please respect copyright.PENANA3u8ojBvy1s
Dokter Zein dan Kapten Lenny berjalan bersama dengan Kapten Lenny yang menggandeng lengan Dokter Zein.100Please respect copyright.PENANA3lzqCLxJVF
100Please respect copyright.PENANAhdNFPwM2KG
Dokter Zein sebenarnya merasa sedikit tidak nyaman saat di gandeng seperti itu. Itu karena Kapten Lenny terlihat begitu kaku seperti orang yang belum pernah berpacaran sebelum nya.
Kapten Lenny yang menggandeng lengan Dokter Zein dengan cukup kuat membuat lengan Dokter Zein terasa sakit.100Please respect copyright.PENANAs3N1vXbF6M
100Please respect copyright.PENANAfJSgReYJuG
"Nona, kau menyakiti lenganku. Ini lumayan sakit", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.100Please respect copyright.PENANA2TOaSd68ms
"Oh benarkah.. Kalau begitu aku minta maaf", kata Kapten Lenny membalas perkataan Dokter Zein.100Please respect copyright.PENANA46gDiEAPlY
"Seperti nya kau tidak punya pengalaman berkencan ya?. Ha.. Ha.. Ha.. Ha", kata Dokter Zein tertawa terbahak-bahak.100Please respect copyright.PENANAHXgIL3Yy3c
"Hei kau diamlah.. Sudahlah kita fokus saja!", kata Kapten Lenny yang menahan malu karena sudah menjadi merah wajah nya.100Please respect copyright.PENANAKMtFVCG2Lq
100Please respect copyright.PENANAuIs3Rr1pjE
Dan setelah berjalan berkeliling hampir selama 15 menit, terlihatlah seseorang yang dikenal oleh Kapten Lenny.100Please respect copyright.PENANAvQ9lDRfbSc
100Please respect copyright.PENANA6EuaZUbwwK
"Ah.. Komisaris Wawan ada di sana!!", kata Kapten Lenny menunjuk suatu arah.100Please respect copyright.PENANA89NqMEvHju
"Ya.. Dan aku juga melihat nya. Bahkan seseorang yang sedang berbicara dengan nya pun aku kenal", kata Dokter Zein menatap ke arah yang di tunjuk Kapten Lenny.100Please respect copyright.PENANADAt91sWslN
"Benarkah kau mengenal nya? Siapa dia? Apa dia adalah orang yang di panggil 'Pak Rudi' itu oleh Komisaris Wawan di telepon?!", kata Kapten Lenny menganalisa dengan segala kecocokan yang ada.100Please respect copyright.PENANAlZoXTnBmq3
100Please respect copyright.PENANAjbrwJkapOt
"Benar.. Orang di sebelah Komisaris Wawan bernama Rudi. Tepatnya Rudi Sadewo, mantan HRD di RS Derisa", kata Dokter Zein sambil menyipitkan mata nya.100Please respect copyright.PENANA8kVRNBYSwZ
100Please respect copyright.PENANAR1ISja1JN0
========================100Please respect copyright.PENANAckxxgdfTW7