(Di Halaman Belakang Rumah Pak Abdullah)96Please respect copyright.PENANAMb1p6QQT7c
96Please respect copyright.PENANA0oNTfW3C6W
Bug bug dukk dukk.. duagg duagg buagg buagg.. blaarrrr...96Please respect copyright.PENANAYzhlaAlFfr
96Please respect copyright.PENANAMEvJ64u7ZP
"Kau cukup hebat Nona Zara! Ha Ha Ha Ha.. Hufft.. hufft..!!", kata Heendon tersenyum dengan nafas yang cukup terengah-engah.
Heendon kini sedang berlatih tanding dengan Zara. Kekuatan Zara membuat Heendon sedikit terkejut.96Please respect copyright.PENANAW1ZGOoIbiN
96Please respect copyright.PENANA9se46PQiRL
"Hufft.. hufftt.. He he he.. Kau terkejut ya?! Hiaattt!!", kata Zara yang memulai kembali menyerang Heendon.
Kedua nya benar-benar tidak ingin mengalah satu sama lain. Semakin Heendon meningkatkan teknik serangan nya, saat itu juga Zara akan meningkatkan lagi teknik nya.96Please respect copyright.PENANAOSLforRGXB
96Please respect copyright.PENANApQ4Y321ULV
'Ini gila.. Perempuan bernama Zara ini bisa mengimbangi teknik seranganku. Menarik.. Ini sangat membuatku tertarik.. Ha Ha Ha Ha.. Semua wanita yang dekat dengan suamiku itu pasti mempunyai kelebihan masing-masing', kata Heendon saat menyerang Zara sambil berpikir seperti itu.96Please respect copyright.PENANA1N0ToSBhNi
96Please respect copyright.PENANAmgT5lz7Qxa
Zara pun berpikir demikian. Sebelum nya dia sempat meremehkan kekuatan dan keahlian bela diri Heendon.
Tapi kini, Zara harus mengerahkan segala kemampuan terbaik nya untuk melawan istri dari pria yang di cintai nya ini.96Please respect copyright.PENANAS62YiN4mMC
96Please respect copyright.PENANArkfzHtyWpn
Heendon bertarung melawan Zara. Bisa dikatakan ini adalah pertarungan pribadi antara dua wanita yang mencintai satu orang yang sama. Pertarungan yang intense.
Zara Sang Ratu Karate mencoba melawan Heendon, perempuan yang penuh misteri ini, yang dalam pengakuan nya juga pernah belajar Karate beberapa tahun yang lalu.
Tendangan dan pukulan yang di arahkan masing-masing dari kedua nya itu, bisa di block satu sama lain, dan ada juga yang beberapa teknik yang sudah terbaca.96Please respect copyright.PENANALRf3SqZ8Cz
96Please respect copyright.PENANAFOvQmuf60c
"Suara apa itu? Seperti ada orang yang sedang bertarung!", kata Dokter Zelena kepada Dokter Zein yang masih berada di dalam kamar.
"Emm.. Seperti nya Heendon dan Zara sedang berlatih tanding", kata Dokter Zein berasumsi.
"Benarkah?? Ayo kita lihat..!!", kata Dokter Zelena yang merasa tertarik dan kemudian mengajak Dokter Zein untuk melihat nya.96Please respect copyright.PENANAvMizds4xla
96Please respect copyright.PENANAo9zX5eFKVn
Dokter Zein pun hanya mengangguk dan berjalan keluar dari kamar bersama Dokter Zelena, kemudian langsung menuju ke halaman belakang yang ternyata cukup luas itu.96Please respect copyright.PENANAxfbEi0SZwu
96Please respect copyright.PENANAZJCdoN3boj
"Di mana sepupumu itu?", kata Dokter Zelena bertanya kepada Dokter Zein.
"Sepupuku? Maksudmu si Hamid?", kata Dokter Zein lagi.
"Benar.. Aku hanya sekali saja melihat nya saat dia membawa teteh Zara ke sini", lanjut Dokter Zelena.96Please respect copyright.PENANAGqVc2iPjHf
"Sepertinya Hamid sudah kembali ke rumah nya. Dia kan sudah punya istri", kata Dokter Zein mencoba menjelaskan.96Please respect copyright.PENANA6Wu0zj71mo
96Please respect copyright.PENANAczpzB5oIER
Dan Dokter Zelena pun hanya mengangguk saja, kemudian kedua nya tidak mengatakan apa-apa lagi hingga sampai ke halaman belakang tersebut.96Please respect copyright.PENANAzn2wEYrXPV
96Please respect copyright.PENANArfdUo8pmJX
(Saat Ini Di Halaman Belakang Rumah)96Please respect copyright.PENANAFXMFq2zFac
96Please respect copyright.PENANApSde7wKno3
Di halaman belakang rumah, terlihatlah pertarungan antara Heendon dan Zara.
Dokter Zelena yang melihat mereka berdua bertarung dengan serius pun menjadi sangat antusias. Dokter Zelena kemudian berteriak.96Please respect copyright.PENANAuZOu0dIylm
96Please respect copyright.PENANAMWazc8DOCo
"Nyonya Zein!!. Aku juga mau berlatih!!", kata Dokter Zelena berteriak dan mengejutkan Dokter Zein yang ada di sebelah nya.96Please respect copyright.PENANAguQbcKK31S
96Please respect copyright.PENANAIl239UbPfZ
'Sialan si Zelena ini. Sebutan Nyonya Zein itu panggilan sakral. Padahal dia sendiri juga mau di panggil begitu. Huh!!', kata Dokter Zein kesal dan berbicara dalam hati nya.96Please respect copyright.PENANABGl9WyI9kv
96Please respect copyright.PENANALQx3CjQhK8
"Baiklah, kemarilah Nona Zein!!", kata Heendon yang berteriak juga ke arah Dokter Zelena dan teriakan Heendon itu kembali mengejutkan Dokter Zein.96Please respect copyright.PENANAfGLMx9ij6B
96Please respect copyright.PENANAOuJqaJKICd
'Lagi-lagi. Mereka kan punya nama sendiri. Kenapa harus memakai namaku? Aneh sekali', kata Dokter Zein lebih kesal lagi dan saat berbicara di dalam hati.96Please respect copyright.PENANAs9iUR8v1Oa
96Please respect copyright.PENANAMDgL3nqxKe
Mereka bertiga, Dokter Zelena, Zara dan Heendon pun akhir nya berlatih tanding bersama. Mereka bertiga saling menyerang masing-masing dengan keahlian mereka.
Tidak ada yang bergabung atau membela satu sama lain. Yang ada hanya tiga orang yang saling melawan. Terlihat di sana Dokter Zelena yang sedikit lebih unggul dari Heendon dan Zara.
Selain karena Heendon dan Zara sudah sedikit kehabisan tenaga, Dokter Zelena juga unggul dalam hal kecepatan. Dokter Zelena jika sudah memegang alat apa pun untuk menyerang, serasa kecepatan nya bertambah dua kali lipat.
Maklum saja, karena Dokter Zelena adalah seorang ninja di balik identitas dokter nya.96Please respect copyright.PENANAsr5GNk7Gvy
96Please respect copyright.PENANAmoj6iiZeux
Sesudah berlatih tanding selama hampir 45 menit, mereka bertiga kelelahan. Mereka bertiga duduk bersama dan saling memuji keahlian nya masing-masing.
Dokter Zein yang melihat mereka bertiga sedari tadi pun hanya tersenyum saja.96Please respect copyright.PENANAwVXB3xCGoG
96Please respect copyright.PENANAGdAmWV6q5f
(Beberapa saat kemudian)96Please respect copyright.PENANAo9sREb94C6
96Please respect copyright.PENANACQDShxG7Zy
Terdengar suara mobil yang di parkir di halaman depan rumah. Kapten Lenny turun dari mobil dengan tergesa-gesa. Dokter Zein yang mengerti situasi nya pun segera menemui Kapten Lenny.96Please respect copyright.PENANA6YsD6TJIiN
96Please respect copyright.PENANA0VzAtlAptT
"Dokter Zein.. Dokter Zein!!", kata Kapten Lenny setengah berteriak.96Please respect copyright.PENANAeq0UnGIzls
"Ya.. aku di sini Nona", kata Dokter Zein sambil berjalan cepat mendekati.96Please respect copyright.PENANAloa7PzCjSJ
"Ada apa Nona kapten?", kata Dokter Zein setelah berhadapan dengan Kapten Lenny.96Please respect copyright.PENANAH3n8Xm50nj
"Panggil Lenny saja", kata Kapten Lenny, kemudian memberitahu sesuatu yang penting.96Please respect copyright.PENANAGwgAkVHvCy
"Dokter Zein, mungkin kecurigaanmu benar", kata Kapten Lenny.96Please respect copyright.PENANAWk1WxN2vnr
"Apa kau menemukan sesuatu?", tanya Dokter Zein.96Please respect copyright.PENANAwwPUryAQV1
Kapten Lenny mengangguk, kemudian berkata.96Please respect copyright.PENANA7GicxJyTn3
96Please respect copyright.PENANAQAPvEkiapK
"Aku tadi melewati ruangan Komisaris Wawan. Setelah itu, aku melihat dia tergesa-gesa keluar ruangan. Aku sempat mendengar nya menelepon seseorang dan memanggilnya Pak Rudi", kata Kapten Lenny yang masih terengah-engah.96Please respect copyright.PENANAosCExX6Exo
96Please respect copyright.PENANAUenMe8ccr5
"Pak Rudi?", kata Dokter Zein mengerutkan dahi nya.96Please respect copyright.PENANANibMJqVEIw
"Kau mengenal nya?", tanya Kapten Lenny bertanya.96Please respect copyright.PENANAdJpy1ESAYB
"Aku tidak yakin, Nona Lenny. Banyak orang yang bernama Rudi", kata Dokter Zein mengangguk.96Please respect copyright.PENANAOVjwfPXtEZ
96Please respect copyright.PENANA6v0rGm5Mbj
'Tapi aku sangat mengenal seseorang yang bernama Rudi juga. Dia adalah..', pikir Dokter Zein merenung dalam diam.96Please respect copyright.PENANAJXqSv2dxO5
96Please respect copyright.PENANA8Via1A1GWG
"Dokter Zein.. Apa kau tidak apa-apa?", kata Kapten Lenny bertanya.96Please respect copyright.PENANAjjOZSrEGcg
"Apa kau tau di mana atasanmu itu sekarang?", kata Dokter Zein lagi yang langsung kembali bertanya.96Please respect copyright.PENANAv5PY73BTb2
96Please respect copyright.PENANApKTT5wtAWL
"Sejak kau memintaku untuk mengawasi atasanku itu, aku sudah menempatkan alat pelacak di mobil Komisaris Wawan", kata Kapten Lenny mengangguk.96Please respect copyright.PENANAVdne0qJDLK
96Please respect copyright.PENANA6wY9WshJsG
"Terima kasih Kapten Lenny", kata Dokter Zein yang kini terlihat lebih menghormati Kapten Lenny.96Please respect copyright.PENANAy1yByrggwr
96Please respect copyright.PENANAyy4uW41GMt
Melihat Kapten Lenny dan Dokter Zein berbicara berdua, 'The Three Musketeers Girl', sebutan untuk trio wanita ini, Dokter Zelena, Zara dan Heendon mendekati mereka.96Please respect copyright.PENANAk6jjVPxZE6
"Selamat datang, Kapten", kata Heendon kemudian berjabat tangan kepada Kapten Lenny.96Please respect copyright.PENANAPotc8jpimp
96Please respect copyright.PENANAXx13H33jdo
Dokter Zelena dan Zara pun berbuat hal yang sama dengan nya. Kapten Lenny hanya mengangguk dan sempat berpikir.96Please respect copyright.PENANA8x99RU6lkk
96Please respect copyright.PENANAGlguzz55Lp
'Mereka bertiga terlihat rukun sekali. Huh!', kata Kapten Lenny dalam hati nya.96Please respect copyright.PENANAq5J8rO5LYY
96Please respect copyright.PENANAwIOtV5HDTt
Kemudian Kapten Lenny menceritakan semua nya tanpa ada yang di tutupi. Ketiga gadis itu hanya menganggukkan kepala mereka masing-masing.96Please respect copyright.PENANALWG01c8ZOK
96Please respect copyright.PENANA07rHFx4Xc7
"Oh iya, Nona Lenny. Aku akan ikut denganmu malam ini", kata Dokter Zein menawarkan.96Please respect copyright.PENANApSzsP9tQ7b
96Please respect copyright.PENANAik1KM4cCqP
"Benarkah?! Oh maaf.. Ehemm.. Baiklah kalau begitu", kata Kapten Lenny senang meskipun terlihat ekspresi wajah nya yang datar.
Ketiga wanita itu saling memandang satu sama lain kemudian tersenyum bersama. Seperti nya mereka baru saja mengerti akan satu hal.96Please respect copyright.PENANATg2dD9OD0Y
96Please respect copyright.PENANALtvIgXhzah
(Di malam harinya)96Please respect copyright.PENANAPCkrMZdfH5
96Please respect copyright.PENANA7twbUVViqf
Kapten Lenny dan Dokter Zein berangkat bersama dari rumahnya. Alat pelacak itu mendeteksi lokasi di mana mobil Komisaris Wawan itu berada.
Rupanya ada di daerah sekitar Pantai Trahar, beberapa kilo meter dari pusat Kota Derisa. Dan benar saja, saat mobil Kapten Lenny mendekat ke arah titik lokasi itu, mobil Komisaris Wawan benar-benar ada di sana.96Please respect copyright.PENANAjf3Jp9OiKf
96Please respect copyright.PENANAtXjX5zqLYk
Kapten Lenny yang saat ini hanya memakai Jaket Hoodie Hitam dan Celana Jeans Biru panjang, benar-benar terlihat berbeda.
Dokter Zein pun sempat terkejut melihat penampilan keren dari Kapten Lenny saat ini.96Please respect copyright.PENANASgD34F1R7Z
96Please respect copyright.PENANA1pVroHb7ez
"Wow.. Anda terlihat cukup menawan di mataku Kapten", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.96Please respect copyright.PENANAzwJ5YQVEMo
"Sudah.. Diam!!. Jangan meledekku lagi!!", kata Kapten Lenny tegas, tapi sebenar nya wajah nya sudah memerah sekarang.96Please respect copyright.PENANAe7aVPscrcs
"Ayo kita cari dia!", kata Kapten Lenny lagi yang kemudian berjalan di depan sambil melirik ke arah kanan dan kiri nya seperti sedang mencari seseorang.96Please respect copyright.PENANA7bpnph1TJD
96Please respect copyright.PENANAaZaX4UGkjy
Dokter Zein dan Kapten Lenny berjalan bersama dengan Kapten Lenny yang menggandeng lengan Dokter Zein.96Please respect copyright.PENANAvTMXm07PrH
96Please respect copyright.PENANAwUM10aDngE
Dokter Zein sebenarnya merasa sedikit tidak nyaman saat di gandeng seperti itu. Itu karena Kapten Lenny terlihat begitu kaku seperti orang yang belum pernah berpacaran sebelum nya.
Kapten Lenny yang menggandeng lengan Dokter Zein dengan cukup kuat membuat lengan Dokter Zein terasa sakit.96Please respect copyright.PENANACkIhnQCz8p
96Please respect copyright.PENANAfKyFBFXdLt
"Nona, kau menyakiti lenganku. Ini lumayan sakit", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.96Please respect copyright.PENANAsKm6dD8X0Y
"Oh benarkah.. Kalau begitu aku minta maaf", kata Kapten Lenny membalas perkataan Dokter Zein.96Please respect copyright.PENANArOmUY5KzY5
"Seperti nya kau tidak punya pengalaman berkencan ya?. Ha.. Ha.. Ha.. Ha", kata Dokter Zein tertawa terbahak-bahak.96Please respect copyright.PENANAU3cpAccGry
"Hei kau diamlah.. Sudahlah kita fokus saja!", kata Kapten Lenny yang menahan malu karena sudah menjadi merah wajah nya.96Please respect copyright.PENANAkp5nkLEO6T
96Please respect copyright.PENANAqZcXcTgGN5
Dan setelah berjalan berkeliling hampir selama 15 menit, terlihatlah seseorang yang dikenal oleh Kapten Lenny.96Please respect copyright.PENANAkY8petQ3qC
96Please respect copyright.PENANAJEHAgqc5bI
"Ah.. Komisaris Wawan ada di sana!!", kata Kapten Lenny menunjuk suatu arah.96Please respect copyright.PENANAaD3V1TjHhn
"Ya.. Dan aku juga melihat nya. Bahkan seseorang yang sedang berbicara dengan nya pun aku kenal", kata Dokter Zein menatap ke arah yang di tunjuk Kapten Lenny.96Please respect copyright.PENANACn0BZmSiRt
"Benarkah kau mengenal nya? Siapa dia? Apa dia adalah orang yang di panggil 'Pak Rudi' itu oleh Komisaris Wawan di telepon?!", kata Kapten Lenny menganalisa dengan segala kecocokan yang ada.96Please respect copyright.PENANAl1IYW4daVX
96Please respect copyright.PENANAUDWSsIvUPp
"Benar.. Orang di sebelah Komisaris Wawan bernama Rudi. Tepatnya Rudi Sadewo, mantan HRD di RS Derisa", kata Dokter Zein sambil menyipitkan mata nya.96Please respect copyright.PENANAt9wBGzgwI7
96Please respect copyright.PENANADSeZRxKFFz
========================96Please respect copyright.PENANAtOeyi94S1G