(Saat ini di HenCafe, salah satu kafe terkenal di Kota Derisa)193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNSSge8ORPY
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMXYY0cwAap
Seorang perempuan yang merasa bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja, saat ini sedang ditemani kongkow dengan 3 orang sahabat baiknya. Dia adalah Melati, apoteker di RS Derisa yang ditemani 3 orang sahabat baiknya, yaitu Tiffany, Gaika, dan Viani.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnDQJyBE7bx
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPrayZClKEP
"Mel.. sudahlah tidak usah dipikirkan lagi..", kata Gaika, salah satu dari 3 orang sahabat Melati.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ59KYbSfGjH
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1LM6eD1Kc9
"Gimana gak kepikiran Ka. Si Welly itu nekat, nekat, nekat dan super nekat Lho!!", kata Melati yang kesal sambil terus menerus memakan kentang goreng di hadapannya.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeVyLbLlHE9
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGoF11Ecc9Z
"Welly itu nekat karena emang beneran cinta ma kamu, Mel..", balas Gaika dengan lembut serta memberi pengertian ke Melati.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTILP2X4qTE
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb549FXxQ44
"Aku tau Ka, tapi sikapnya itu Lho yang malu-maluin plus gak tau diri juga..!!", balas Melati lagi yang semakin kesal mengingat nama Welly.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLrOYT9ekmF
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOdCQoy9Ecl
"Maksudnya malu-maluin itu gimana Mel..?", tanya Viani yang sedari tadi diam menyimak dan juga mendengarkan percakapan.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡldiu4nTlnH
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡil6Wzp4rJ5
"Welly itu sok-sokan banget Vi. Ngerasa dia itu tajir. Waktu itu minta ijin ke ayah ibuku. Dia bilang mau ajak aku makan. Pas sampai di sana ternyata udah ada temen-temennya. Aku sih enjoy aja waktu itu gak terlalu ke ganggu. Si Welly itu tinggi banget omongannya Vi. Dia nggo mau traktirin semuanya. Eh, pas udah selesai makan, dia bisik-bisik ke aku. Katanya pinjem uang nanti dikembaliin. Alasannya ATM dia ketinggalan. Gimana gak kesel. Udah gitu bukan cuma sekali, udah 3 kali lho Vi. Sampai sekarang uang gak dikembaliin juga!!", kata Melati yang sangat kesal sampai memijit keningnya.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNGXy2NXshv
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyRA5mjjYTv
"Ada ya cowo kaya gitu?", kata Tiffany yang juga ikut memberi komentar.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXqxzUW4QII
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGiDsPHUsyV
"Makanya Fan, aku itu kesel banget. Apalagi pas tau dari om ku, kalo Welly itu minta ijin ke ayah ibuku buat nglamar aku. Ortuku jelas senang-senang aja. Gak tau cerita yang sebenarnya", kata Melati menjelaskan dengan panjang lebar di kali tinggi.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYsf1FBwpyd
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5jxLcL505g
"Emang kamu gak pernah kasih tau ke ayah ibumu tentang kelakuan Welly?", tanya Gaika yang merasa cerita Melati ini cukup menarik dan butuh banyak penjelasan ini.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE9NxsRwFyh
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt6HiaJxJsi
"Gak bakalan percaya itu ayah ibuku. Welly itu licik banget. Welly kalo di depan ayah ibuku itu dia baik banget. Tapi kalo di belakang itu dia busuknya minta ampun. Ibarat kata 2+2=4, tapi kalo Welly ngomong jumlahnya 5, ayah ibuku pasti langsung percaya!!", kata Melati sambil menghela nafas kasar dan sudah sangat ingin berteriak keras.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjCblpgjbLQ
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlgxPozB5fE
"Sampe separah itu Mel?!", tanya Gaika kaget mendengar deskripsi Melati tentang Welly.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡryCGCRbpm1
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAGW3q4lwCi
"Iya lah, makanya nyampe puyeng kayak gini kan aku", balas Melati sambil memijat-mijat keningnya.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAsmJjomLar
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRjfcWBjEJB
"Mending putusin si Welly aja, Mel!", kata Viani memberi saran karena dia juga sangat membenci tipe lelaki seperti Welly.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk8lRi5C7NL
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXVQAYJCgkc
"Udah berkali-kali aku putusin Vi, tapi si Welly itu super super duper licik bin picik. Dia langsung ngadu ke ayah ibuku. Dia Bilang macem-macem tentang aku yang gak hargain hubungan kita. Nah ayah ibuku jelas langsung percaya dong. Aku dimarahin ayah ibuku habis-habisan coba!!!", balas Melati sambil sedikit menggebrak meja dan menimbulkan suara yang cukup keras sehingga membuat seorang pengunjung kafe yang berada di sebelahnya merasa cukup kaget.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0RU2vK1GGZ
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIdE27h96s3
"Eh mba.. yang sopan ya. Jangan buat gaduh!", kata pengunjung kafe di sebelahnya itu merasa cukup marah.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM0Fh6JcWwx
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy1zPAFzj70
"Maaf, maaf mas.. he he", kata Melati kemudian melakukan gerakan nyengir kuda, yang membuat ketiga orang sahabatnya itu tertawa terbahak-bahak.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxgxkTjSpZl
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL5WsV18pfZ
"Mending kamu nyari sesama apoteker deh, atau perawat cowok di RS mu itu. Siapa tau juga kamu malah beruntung dapetin dokter ya kan? Di antara sekian banyak cowok di RS itu, masa gak ada yang buat kamu tertarik sih?", kata Tiffany yang juga memberi saran kepada Melati.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnhR3G4lFm5
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8RyQKtIbzx
Melati hanya terdiam saja. Dia kembali mengingat sebuah gosip terpanas di RS Derisa saat ini. Dan gosip itu membuat hatinya terasa sakit. Melati sedang akan pulang ke kos nya setelah selesai bekerja ketika gosip panas itu tersebar.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6XF5zoU5rZ
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL2oubG4oOW
Dalam keadaan sangat bersedih, Melati pulang ke kos nya. Lalu dia langsung masuk ke kamar dan mengurung diri di dalamnya. Saat itulah om nya menelepon nya bahwa Welly saat ini sedang berada di rumah dan memberi tahu ke ayah ibunya bahwa Welly akan segera melamarnya. Merasa bingung dengan segala yang terjadi, Melati mengajak ke 3 sahabatnya untuk kongkow di HenCafe.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjDyz1B1A1k
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrAI70FCDZj
"Mel.. Mel.. kok diem?", kata Gaika yang melihat Melati termenung saat ini.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzjctJNqsod
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQsRBV04hjg
"Aahh.. kenapa Ka?", kata Melati menjawab.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ724NJvZgJ6
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWwiXr0EOTt
"Yeee.. kamu ini. Tuh di tanya Tiffany tadi. Emangnya gak ada cowok yang buat kamu tertarik di RS?", kata Gaika kepada Melati.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡikp1McCQsU
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdJHyDLMcUu
'Yang buat aku tertarik? Ada.. bahkan aku tertarik dan udah jatuh cinta sama dia saat pertama kali ketemu di apotek lamaku. Tapi sayangnya sekarang dia udah punya Dokter Zelena', kata Melati di dalam hati.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUuWmjDczwM
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcz38jMMma9
Melati tetap terdiam cukup lama seraya melamun. Pikirannya benar-benar sedang di luar jiwanya saat ini. Akhirnya karena cukup kesal, Tiffany berteriak di telinga Melati.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLyz4QGmHTD
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz0EgMRcRvL
"Woyyy Mel..!!,", kata Tiffany yang khawatir.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMgDVEvhc6w
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxOS9FOTghL
"Dokter Zein.. iya Dokter Zein!!", kata Melati yang kaget dan kemudian spontan mengucapkan sebuah nama.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzOSwZCdDYe
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnHHUJ36m1v
"Ahaa... Siapa Dokter Zein, Mel?", kata Viani yang tersenyum ceria dan terdengar sedang meledek Melati.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGjGBQGRifd
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVsac04SL9U
"Ah.. siapa? Bukan siapa-siapa kok.. Yuk ah guys, mending kita happy-happy aja", kata Melati yang spontan mengalihkan pembicaraannya.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ652P21a0gK
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTOrCseQSzD
Ketiga sahabatnya hanya saling memandang satu sama lain, kemudian tersenyum cerah. Mereka bertiga sudah sangat tahu karakter sahabatnya ini.
'Pasti Dokter Zein ini orang yang membuat Melati tertarik', pikir ketiga sahabat Melati itu.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZeV95vwDLD
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0PLvmBwwW0
=========================
(Di Stasiun Kota Derisa)
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE9CrnqfZyN
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ETl7qpEGR
Sementara saat ini di Stasiun Derisa, seorang perempuan berhijab baru saja turun dari kereta. Benar, dialah Zara Aleefa. Perempuan yang juga tergolong tinggi ini, mempunyai tinggi badan yang sama dengan Zelena, yaitu 183 cm. Selain itu, dia adalah sang pemegang sabuk hitam karate. Gaya berjalannya tidak lebay, tapi elegan dengan aura kuat yang terpancar. Membuat semua driver opang (ojek pangkalan) di sekitar area stasiun menjadi ragu untuk menawarkan jasa transportasi mereka.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG9e9DOwgxi
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWcpmOQJCeJ
Beberapa saat kemudian, Zara segera menelepon seseorang yang di kenalnya, yaitu Hamid Basrah, sepupu Dokter Zein Al-Ghifari.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfgKD9fiY2j
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ47MA2uPVp6
"Assalamualaikum, Bang Hamid. Zara udah sampai", kata Zara sambil menelepon Hamid.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkGBStUqraM
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR6OR63A5n9
"Wa'alaikumussalam, oh sudah sampai di rumah. Alhamdulillah", kata Hamid yang mengira Zara baru saja kembali dari bepergian.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX4C1RswfPu
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡALHrb0vkmi
Sebelumnya Hamid memang mengirim pesan kepada Zara, menanyakan dia sedang ada di mana. Dan Zara hanya membalas sedang dalam perjalanan. Pesan dari Khalid, ayah Zara kepada Zara, bahwa dia harus segera memberitahu Hamid jika saat ini sedang dalam perjalanan ke Kota Derisa. Pesan ayahnya diabaikan sendiri oleh Zara. Alasannya, Zara takut jika Hamid memberitahu Dokter Zein bahwa saat ini dia sedang dalam perjalanan ke tempat tinggalnya. Takutnya Dokter Zein yang sudah kecewa, malah pergi dan tidak ingin menemui Zara.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvZrub8vFin
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx29ql8xY15
"Iya udah cepetan teh", kata Zara sedikit kesal dengan Hamid.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5BXHVjXytc
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwtoKF6gmpb
"Eh.. Cepetan kenapa teh kopi, naon naon naon?", balas Hamid yang coba menirukan logat daerah tempat Zara tinggal.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl7f5hPRvph
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVrwXyhtJOz
"Astaghfirullah bang, Zara udah sampai di stasiun Kota Derisa", balas Zara yang langsung membuat Hamid terkejut.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnjfuzfdASH
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyujlG3sd64
"Apaaa?!", kata Hamid yang langsung bangkit dari tempat tidurnya.
"Enti kenapa gak bilang dari tadi, untung ane gak lagi pergi. Ya udah, enti nunggu dulu di situ", kata Hamid yang langsung mematikan teleponnya dan bergegas secepat mungkin berganti pakaian untuk menjemput Zara di stasiun Kota Derisa.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ940IZf9pko
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPCd9C0DFTN
"Wa'alaikumussalam", balas Zara yang geleng-geleng kepala. Zara mengerti kenapa Hamid terdengar panik sehingga tidak sempat memberi salam. Zara kemudian menunggu Hamid yang akan menjemputnya di sebuah warung kecil di sekitar Stasiun Kota Derisa untuk sekedar membeli makanan ringan dan minuman botol sebagai penghilang rasa lapar dan dahaga.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPofmtZR9v6
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvtdW0lsDdL
Setelah menunggu selama lebih kurang 20 menitan, Hamid pun sampai di Stasiun Kota Derisa dengan meminjam mobil pamannya, Pak Abdullah. Hamid keluar dari mobil hendak menelepon Zara, memberitahukan bahwa dia sudah sampai, sebelum suara khas logat daerah yang dia kenal menyapanya.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ362gh26n51
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBpnQWuRUQs
"Lama pisan euy", kata Zara yang langsung membuka pintu mobil dan duduk di bagian depan.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgN2SryIS5l
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCub7esFjDk
"Eehh Zara, silahkan masuk ke mobil", kata Hamid yang tersenyum kecut melihat Zara sudah ada di kursi depan.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZEis4LxTd4
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡorE2woqDa6
"Udah cepetan teh jalan", kata Zara tidak sabar. Hamid pun masuk dan duduk di kursi pengemudi sambil berkata.
"Mana ada teh jalan, ha ha", kata Hamid yang langsung menginjak pedal gas.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhRAOMsxOuG
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYpxkCL37RH
Zara hanya melihat ke arah Hamid sambil memutar kedua dua bola matanya. Karena perjalanan Zara tadi yang sudah menghabiskan waktu sekitar 5 jam, Zara pun kelelahan dan tertidur pulas.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqb88tJA1sX
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Yj6f2y1AG
'Zara emang cantik, Masya Allah. Sayangnya ane udah ada bini. Kalo bini ane ijinin poligami, udah dari dulu ane nikahin si Zara ini', kata Hamid dalam hati kemudian mendadak langsung merasa kesal kepada istrinya, Halimah.
Padahal ayahnya dan ke 4 saudara laki-lakinya semua berpoligami. Kedua saudara perempuan Hamid pun juga mempunyai madu dari suaminya masing-masing. Hanya Hamid sendiri yang tidak berpoligami, takut jika dia diam-diam di kebiri oleh istrinya saat sedang terlelap tidur.193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3sOvtTz6JN
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnMpQVk79ZW
=========================193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmKypzhlOKy
193Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0cG2XGCV3K
然後按「加至主畫面」