(Saat ini di HenCafe, salah satu kafe terkenal di Kota Derisa)189Please respect copyright.PENANAxOwBhplpHi
189Please respect copyright.PENANAtYScM9BOlH
Seorang perempuan yang merasa bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja, saat ini sedang ditemani kongkow dengan 3 orang sahabat baiknya. Dia adalah Melati, apoteker di RS Derisa yang ditemani 3 orang sahabat baiknya, yaitu Tiffany, Gaika, dan Viani.189Please respect copyright.PENANAQAuW3ACwKh
189Please respect copyright.PENANARE62YGNHTa
"Mel.. sudahlah tidak usah dipikirkan lagi..", kata Gaika, salah satu dari 3 orang sahabat Melati.189Please respect copyright.PENANAM4OI6ZgFqW
189Please respect copyright.PENANAEqzBHbNW80
"Gimana gak kepikiran Ka. Si Welly itu nekat, nekat, nekat dan super nekat Lho!!", kata Melati yang kesal sambil terus menerus memakan kentang goreng di hadapannya.189Please respect copyright.PENANAupCd1M2R8T
189Please respect copyright.PENANARoLNLAOATd
"Welly itu nekat karena emang beneran cinta ma kamu, Mel..", balas Gaika dengan lembut serta memberi pengertian ke Melati.189Please respect copyright.PENANAZDhOYbf6SF
189Please respect copyright.PENANAgam8PiaPvA
"Aku tau Ka, tapi sikapnya itu Lho yang malu-maluin plus gak tau diri juga..!!", balas Melati lagi yang semakin kesal mengingat nama Welly.189Please respect copyright.PENANAttHptSH4Aw
189Please respect copyright.PENANAC2yr58gGfn
"Maksudnya malu-maluin itu gimana Mel..?", tanya Viani yang sedari tadi diam menyimak dan juga mendengarkan percakapan.189Please respect copyright.PENANA7NxmY7muMm
189Please respect copyright.PENANA7DPxvj8eaA
"Welly itu sok-sokan banget Vi. Ngerasa dia itu tajir. Waktu itu minta ijin ke ayah ibuku. Dia bilang mau ajak aku makan. Pas sampai di sana ternyata udah ada temen-temennya. Aku sih enjoy aja waktu itu gak terlalu ke ganggu. Si Welly itu tinggi banget omongannya Vi. Dia nggo mau traktirin semuanya. Eh, pas udah selesai makan, dia bisik-bisik ke aku. Katanya pinjem uang nanti dikembaliin. Alasannya ATM dia ketinggalan. Gimana gak kesel. Udah gitu bukan cuma sekali, udah 3 kali lho Vi. Sampai sekarang uang gak dikembaliin juga!!", kata Melati yang sangat kesal sampai memijit keningnya.189Please respect copyright.PENANAFiYhDdkQXw
189Please respect copyright.PENANAGyGqxem88d
"Ada ya cowo kaya gitu?", kata Tiffany yang juga ikut memberi komentar.189Please respect copyright.PENANAfb3uEQOxlo
189Please respect copyright.PENANAWLkJz1kG0Q
"Makanya Fan, aku itu kesel banget. Apalagi pas tau dari om ku, kalo Welly itu minta ijin ke ayah ibuku buat nglamar aku. Ortuku jelas senang-senang aja. Gak tau cerita yang sebenarnya", kata Melati menjelaskan dengan panjang lebar di kali tinggi.189Please respect copyright.PENANAxKCGoPLMEW
189Please respect copyright.PENANA0362o6xVLA
"Emang kamu gak pernah kasih tau ke ayah ibumu tentang kelakuan Welly?", tanya Gaika yang merasa cerita Melati ini cukup menarik dan butuh banyak penjelasan ini.189Please respect copyright.PENANAmiLApk7vhR
189Please respect copyright.PENANAdRI0JKHBES
"Gak bakalan percaya itu ayah ibuku. Welly itu licik banget. Welly kalo di depan ayah ibuku itu dia baik banget. Tapi kalo di belakang itu dia busuknya minta ampun. Ibarat kata 2+2=4, tapi kalo Welly ngomong jumlahnya 5, ayah ibuku pasti langsung percaya!!", kata Melati sambil menghela nafas kasar dan sudah sangat ingin berteriak keras.189Please respect copyright.PENANADNTEvsbjxR
189Please respect copyright.PENANAUd4NaYmGqE
"Sampe separah itu Mel?!", tanya Gaika kaget mendengar deskripsi Melati tentang Welly.189Please respect copyright.PENANA716IuO6lQn
189Please respect copyright.PENANAQ5Q8FGUPbl
"Iya lah, makanya nyampe puyeng kayak gini kan aku", balas Melati sambil memijat-mijat keningnya.189Please respect copyright.PENANAEbzceV5Qgy
189Please respect copyright.PENANAvggec1KQyL
"Mending putusin si Welly aja, Mel!", kata Viani memberi saran karena dia juga sangat membenci tipe lelaki seperti Welly.189Please respect copyright.PENANAkbg1sZzm7m
189Please respect copyright.PENANA4SplcubntZ
"Udah berkali-kali aku putusin Vi, tapi si Welly itu super super duper licik bin picik. Dia langsung ngadu ke ayah ibuku. Dia Bilang macem-macem tentang aku yang gak hargain hubungan kita. Nah ayah ibuku jelas langsung percaya dong. Aku dimarahin ayah ibuku habis-habisan coba!!!", balas Melati sambil sedikit menggebrak meja dan menimbulkan suara yang cukup keras sehingga membuat seorang pengunjung kafe yang berada di sebelahnya merasa cukup kaget.189Please respect copyright.PENANAIN5CW9sMyK
189Please respect copyright.PENANAzOruKYc2oX
"Eh mba.. yang sopan ya. Jangan buat gaduh!", kata pengunjung kafe di sebelahnya itu merasa cukup marah.189Please respect copyright.PENANAgAd4R8ICqC
189Please respect copyright.PENANAWiFLKhtB91
"Maaf, maaf mas.. he he", kata Melati kemudian melakukan gerakan nyengir kuda, yang membuat ketiga orang sahabatnya itu tertawa terbahak-bahak.189Please respect copyright.PENANAVgMbrlG0ML
189Please respect copyright.PENANAfKIAF9ZbI3
"Mending kamu nyari sesama apoteker deh, atau perawat cowok di RS mu itu. Siapa tau juga kamu malah beruntung dapetin dokter ya kan? Di antara sekian banyak cowok di RS itu, masa gak ada yang buat kamu tertarik sih?", kata Tiffany yang juga memberi saran kepada Melati.189Please respect copyright.PENANAlXZwnL4UeH
189Please respect copyright.PENANAq1O6y01k6J
Melati hanya terdiam saja. Dia kembali mengingat sebuah gosip terpanas di RS Derisa saat ini. Dan gosip itu membuat hatinya terasa sakit. Melati sedang akan pulang ke kos nya setelah selesai bekerja ketika gosip panas itu tersebar.189Please respect copyright.PENANAVUn7X76K2u
189Please respect copyright.PENANAqJ7AaTEg2p
Dalam keadaan sangat bersedih, Melati pulang ke kos nya. Lalu dia langsung masuk ke kamar dan mengurung diri di dalamnya. Saat itulah om nya menelepon nya bahwa Welly saat ini sedang berada di rumah dan memberi tahu ke ayah ibunya bahwa Welly akan segera melamarnya. Merasa bingung dengan segala yang terjadi, Melati mengajak ke 3 sahabatnya untuk kongkow di HenCafe.189Please respect copyright.PENANAl5rXAsDna7
189Please respect copyright.PENANAMXAP6b7zNN
"Mel.. Mel.. kok diem?", kata Gaika yang melihat Melati termenung saat ini.189Please respect copyright.PENANAsMx0OQDKar
189Please respect copyright.PENANAzdlWvOn5q7
"Aahh.. kenapa Ka?", kata Melati menjawab.189Please respect copyright.PENANADbxfod2at5
189Please respect copyright.PENANA6l4OtGWRRa
"Yeee.. kamu ini. Tuh di tanya Tiffany tadi. Emangnya gak ada cowok yang buat kamu tertarik di RS?", kata Gaika kepada Melati.189Please respect copyright.PENANA2Z5Vz5tnr8
189Please respect copyright.PENANA65rxUEs4Xo
'Yang buat aku tertarik? Ada.. bahkan aku tertarik dan udah jatuh cinta sama dia saat pertama kali ketemu di apotek lamaku. Tapi sayangnya sekarang dia udah punya Dokter Zelena', kata Melati di dalam hati.189Please respect copyright.PENANAY99s9pQWgf
189Please respect copyright.PENANAohpmQVuCVx
Melati tetap terdiam cukup lama seraya melamun. Pikirannya benar-benar sedang di luar jiwanya saat ini. Akhirnya karena cukup kesal, Tiffany berteriak di telinga Melati.189Please respect copyright.PENANAjxEpDdUGN2
189Please respect copyright.PENANAszZlvmLAa6
"Woyyy Mel..!!,", kata Tiffany yang khawatir.189Please respect copyright.PENANAsg7Y1rbucT
189Please respect copyright.PENANAojMFOYkK7B
"Dokter Zein.. iya Dokter Zein!!", kata Melati yang kaget dan kemudian spontan mengucapkan sebuah nama.189Please respect copyright.PENANAMrmb0zFp9I
189Please respect copyright.PENANApj9HdBDSlA
"Ahaa... Siapa Dokter Zein, Mel?", kata Viani yang tersenyum ceria dan terdengar sedang meledek Melati.189Please respect copyright.PENANAha2rTxZsL6
189Please respect copyright.PENANA46AJFMHpsq
"Ah.. siapa? Bukan siapa-siapa kok.. Yuk ah guys, mending kita happy-happy aja", kata Melati yang spontan mengalihkan pembicaraannya.189Please respect copyright.PENANADObE6yZeDF
189Please respect copyright.PENANA4MzCEc6LHe
Ketiga sahabatnya hanya saling memandang satu sama lain, kemudian tersenyum cerah. Mereka bertiga sudah sangat tahu karakter sahabatnya ini.
'Pasti Dokter Zein ini orang yang membuat Melati tertarik', pikir ketiga sahabat Melati itu.189Please respect copyright.PENANAjgbi3czI2t
189Please respect copyright.PENANAplmZ18b0r1
=========================
(Di Stasiun Kota Derisa)
189Please respect copyright.PENANAMnGUiMWplk
189Please respect copyright.PENANACcYNrnek6u
Sementara saat ini di Stasiun Derisa, seorang perempuan berhijab baru saja turun dari kereta. Benar, dialah Zara Aleefa. Perempuan yang juga tergolong tinggi ini, mempunyai tinggi badan yang sama dengan Zelena, yaitu 183 cm. Selain itu, dia adalah sang pemegang sabuk hitam karate. Gaya berjalannya tidak lebay, tapi elegan dengan aura kuat yang terpancar. Membuat semua driver opang (ojek pangkalan) di sekitar area stasiun menjadi ragu untuk menawarkan jasa transportasi mereka.189Please respect copyright.PENANAV0OblcvmPH
189Please respect copyright.PENANAEvsGVvO3CN
Beberapa saat kemudian, Zara segera menelepon seseorang yang di kenalnya, yaitu Hamid Basrah, sepupu Dokter Zein Al-Ghifari.189Please respect copyright.PENANAUuaeZtps2U
189Please respect copyright.PENANA6Xc5Q5Co1G
"Assalamualaikum, Bang Hamid. Zara udah sampai", kata Zara sambil menelepon Hamid.189Please respect copyright.PENANAqthaAaFhze
189Please respect copyright.PENANAQ8KCa5CsUR
"Wa'alaikumussalam, oh sudah sampai di rumah. Alhamdulillah", kata Hamid yang mengira Zara baru saja kembali dari bepergian.189Please respect copyright.PENANAqAWoJESD1Z
189Please respect copyright.PENANA7taGAkp0Xr
Sebelumnya Hamid memang mengirim pesan kepada Zara, menanyakan dia sedang ada di mana. Dan Zara hanya membalas sedang dalam perjalanan. Pesan dari Khalid, ayah Zara kepada Zara, bahwa dia harus segera memberitahu Hamid jika saat ini sedang dalam perjalanan ke Kota Derisa. Pesan ayahnya diabaikan sendiri oleh Zara. Alasannya, Zara takut jika Hamid memberitahu Dokter Zein bahwa saat ini dia sedang dalam perjalanan ke tempat tinggalnya. Takutnya Dokter Zein yang sudah kecewa, malah pergi dan tidak ingin menemui Zara.189Please respect copyright.PENANAvzn6rDoXIZ
189Please respect copyright.PENANAp5mw7sE7db
"Iya udah cepetan teh", kata Zara sedikit kesal dengan Hamid.189Please respect copyright.PENANAuEQrYS6rDh
189Please respect copyright.PENANA3FF9fmcjEE
"Eh.. Cepetan kenapa teh kopi, naon naon naon?", balas Hamid yang coba menirukan logat daerah tempat Zara tinggal.189Please respect copyright.PENANAB6BbRMw65z
189Please respect copyright.PENANACTsQgKpjZ4
"Astaghfirullah bang, Zara udah sampai di stasiun Kota Derisa", balas Zara yang langsung membuat Hamid terkejut.189Please respect copyright.PENANAGIS0bmEZO2
189Please respect copyright.PENANAGIT5qqP3UV
"Apaaa?!", kata Hamid yang langsung bangkit dari tempat tidurnya.
"Enti kenapa gak bilang dari tadi, untung ane gak lagi pergi. Ya udah, enti nunggu dulu di situ", kata Hamid yang langsung mematikan teleponnya dan bergegas secepat mungkin berganti pakaian untuk menjemput Zara di stasiun Kota Derisa.189Please respect copyright.PENANAOsMNPYTsG2
189Please respect copyright.PENANA4AX5o9kDc1
"Wa'alaikumussalam", balas Zara yang geleng-geleng kepala. Zara mengerti kenapa Hamid terdengar panik sehingga tidak sempat memberi salam. Zara kemudian menunggu Hamid yang akan menjemputnya di sebuah warung kecil di sekitar Stasiun Kota Derisa untuk sekedar membeli makanan ringan dan minuman botol sebagai penghilang rasa lapar dan dahaga.189Please respect copyright.PENANARTR57a7t1c
189Please respect copyright.PENANAdT9EQVHiz2
Setelah menunggu selama lebih kurang 20 menitan, Hamid pun sampai di Stasiun Kota Derisa dengan meminjam mobil pamannya, Pak Abdullah. Hamid keluar dari mobil hendak menelepon Zara, memberitahukan bahwa dia sudah sampai, sebelum suara khas logat daerah yang dia kenal menyapanya.189Please respect copyright.PENANAsEm9cY8d1q
189Please respect copyright.PENANAx1bcC3Mdq0
"Lama pisan euy", kata Zara yang langsung membuka pintu mobil dan duduk di bagian depan.189Please respect copyright.PENANAZjXRQWvkxw
189Please respect copyright.PENANADbE18OquVQ
"Eehh Zara, silahkan masuk ke mobil", kata Hamid yang tersenyum kecut melihat Zara sudah ada di kursi depan.189Please respect copyright.PENANAkBgaAxt7mb
189Please respect copyright.PENANAwMZCXneyBX
"Udah cepetan teh jalan", kata Zara tidak sabar. Hamid pun masuk dan duduk di kursi pengemudi sambil berkata.
"Mana ada teh jalan, ha ha", kata Hamid yang langsung menginjak pedal gas.189Please respect copyright.PENANAw7y9hPMM63
189Please respect copyright.PENANA0mqd7zR7NQ
Zara hanya melihat ke arah Hamid sambil memutar kedua dua bola matanya. Karena perjalanan Zara tadi yang sudah menghabiskan waktu sekitar 5 jam, Zara pun kelelahan dan tertidur pulas.189Please respect copyright.PENANAwljz8SafrI
189Please respect copyright.PENANAzOqCj7u7km
'Zara emang cantik, Masya Allah. Sayangnya ane udah ada bini. Kalo bini ane ijinin poligami, udah dari dulu ane nikahin si Zara ini', kata Hamid dalam hati kemudian mendadak langsung merasa kesal kepada istrinya, Halimah.
Padahal ayahnya dan ke 4 saudara laki-lakinya semua berpoligami. Kedua saudara perempuan Hamid pun juga mempunyai madu dari suaminya masing-masing. Hanya Hamid sendiri yang tidak berpoligami, takut jika dia diam-diam di kebiri oleh istrinya saat sedang terlelap tidur.189Please respect copyright.PENANAzR8HG4hPsX
189Please respect copyright.PENANAOtcXlve3mv
=========================189Please respect copyright.PENANAVNYRqt5OjU
189Please respect copyright.PENANARUmbYQqK7L