Tahu tidak? Aku, aku terus memikirkan dirimu, aku ingin terus meminum darahmu.

Musim gugur tahun 2016. Seperti biasa di musim gugur selalu ada perlombaan bola basket tingkat SMA.

“Ayo Yukuzi”

“Scarlett Yukuzi, ayo tembak!”

“Arg! Berisik banget.”

“Bikin ngiri aja.”

“Ayo, maju!”

“Memang benar ya? Katanya Yukuzi benci sama cewek?”

“Yah, semua juga tau, Yukuzi menolak semua cewek yang nembak dia. Mungkin itu sebab semuanya berpikir begitu.”

“Katanya, dia benci dipegang cewek!”

“Apa? Seriusan? Ah, lagian dia itu cowok yang ‘susah’. Susah didapetin.”

“Konyol deh, justru itu yang membuatnya makin menarik.”

Tep..... Zreb......

“Hosh.” cengir

“O EM JI!!!!!!!!!!!!”

“BERISIIK!!”

“Mau mati deh rasanya!” sambil menutup kedua telinga

“Wow”

“Yukuzi imut banget ya? Bener-bener tipe ku.”

“Kenapa sih kamu suka dia? Nyebelin, tau?”

“Ih, dia itu keren banget. Dia dapat tawaran jadi bintang tv, loh.”

“Aku mau langsung nonton setelah jam pelajaran.”

“Eh iya, kalian lihat berita tadi pagi? Beritanya soal vampir.”

“Vampir?”

“Iya, vampir masuk berita pagi ini.”

“Persis seperti kata ibuku, mereka kelihatan persis seperti manusia. Aku nggak bisa bedain mana vampir, mana yang bukan.”

“Ach. Kenapa sih, monster peminum darah itu kita biarin hidup?”

“Mereka juga punya hak hidup. Jadi kita nggak bisa apa-apa.”

“Siapa juga yang peduli sama hak pada vampir?”

PRIIWIIITTT!

“Hoy, berdiri semua!”

“Kenapa mereka masuk berita?”

“Yah, mungkin aja mereka kepergok sedang menghisap darah manusia.”

“Idih, jijay.”

“Terus gimana?”

“Tv bilang apa? Apa vampir akan diusir dari kota ini?”

“Sepertinya ada suatu tenpat yang akan mengurus mereka.”

“Kenapa mereka minum darah sih? Mereka suka banget, ya?”

“Yah, coba aku minum darahmu?”

“Yumi, yuk sini sebentar aja.” Hehehe

“Pergi sana.”

“Ayolah.”

“Aaaaaaaah”

“Lagian, minum darah itu menjijikan. Iya kan, anak baru?”

“........… Iya, sepertinya begitu.”

“Kalau ada vampir yang muncul kesini, mereka aku beginikan!” Sambil menendang bola

Menjijikan. Setiap kali aku mendengar orang yang berbicara seperti itu. Aku merasa sedih. Itu karena aku seorang vampir.