
Seorang pria berdiri di atas gedung tinggi, sendirian di tengah gemuruh kota yang mulai redup saat senja datang. Semilir angin senja yang sejuk menerpa tubuhnya dengan sangat lembut, seakan-akan ia berusaha menenangkan pikirannya yang sedang gelisah. Matahari yang terbenam di ufuk barat memancarkan warna oranye kemerahan yang indah, menciptakan pemandangan yang cukup menakjubkan. Namun, di balik keindahan itu, hati pria itu terasa hampa.
269Please respect copyright.PENANAmjgMgeoLdG
269Please respect copyright.PENANA9s7dcx3jGi
Dia menatap cakrawala dengan mata yang kosong, seakan mencari jawaban dari kegelapan yang menguasai pikirannya. Dengan perlahan, tiba-tiba air mata pun mengalir di pipinya. Dia tidak tahu mengapa dia menangis, mungkin karena beratnya beban yang dia pikul atau mungkin karena kesendirian yang selalu menghantui. Sesaat setelah air mata itu jatuh, pria itu pun menghilang secepat kilat, lenyap tanpa jejak.
269Please respect copyright.PENANAwUrdfOIczX
269Please respect copyright.PENANA9dX0Ub3TY1
Sementara itu, di sebuah kamar yang tenang dan hangat, seorang bayi tidur dengan nyenyak di tempat tidurnya. Pria yang tadi pun tiba-tiba muncul di sudut ruangan. Diam-diam ia mulai mengamati bayi tersebut. Senyum lembut muncul di wajahnya saat dia melihat bayi itu. Bayi itu tiba-tiba terbangun, matanya yang besar dan cerah memandang pria itu dengan rasa penasaran. Pria itu semakin tersenyum, merasa seolah menemukan kebahagiaan yang lama hilang.
269Please respect copyright.PENANAzNMDLagHNn
269Please respect copyright.PENANAsMyLWOdNm8
Namun, senyum itu segera berganti menjadi kesedihan yang mendalam. Air mata kembali mengalir di wajahnya. Dengan raut muka yang nampak tiada keraguan, secara perkahan ia memunculkan sebuah senjata api dari tangan kanannya. Mata bayi itu masih memandangnya dengan polos, tidak menyadari apa yang akan terjadi.
269Please respect copyright.PENANAO4tNMrgQDf
269Please respect copyright.PENANAOAkbT0LMpe
"Door!!!" Bunyi tembakan senjata api.
269Please respect copyright.PENANAcOLVFhJ8ay
269Please respect copyright.PENANAbnvxFJBfkK
Pria itu pun menarik pelatuk senjata api yang dipegangnya tepat kerah bayi tersebut. Seketika itu juga suara tembakan dari senjata api pun menggema di seisi kamar hingga memecah keheningan yang mencekam. Bayi itu terdiam, nyawanya terenggut dalam sekejap karena terkena peluru tajam dari senjata api yang berjenis revolver.
269Please respect copyright.PENANAxGWqe8SylM
269Please respect copyright.PENANAl3m1I4lLtj
Setelah diam beberapa saat, pria itu pun mulai menurunkan tangan yang sedang memegang senjata api tersebut. Sambil senjata api tersebut perlahan mulai menghilang dari tangan kanannya, ia pun menyeka air mata yang mengalir dipipinya. Sesaat setelah menyeka air matanya, kini raut muka pria tersebut pun mulai berubah menjadi cukup serius dengan sorot mata yang seakan-akan menyimpan tujuan yang besar. Seraya dengan raut mukanya yang serius, pria itu pun pergi meninggalkan ruangan tersebut dengan bergerak mundur dan menghilang secara perlahan.
269Please respect copyright.PENANAUouqT7aMBC
269Please respect copyright.PENANAtvn1XTNa8x
Pria itu sekarang berada di sebuah zaman yang berbeda. Dia muncul di tengah taman istana yang rimbun dengan pepohonan dan bunga-bunga yang bermekaran. Ia duduk di bangku kayu di bawah naungan pohon besar sambil menikmati ketenangan dan keindahan yang ada disekelilingnya. Burung-burung berkicau merdu, dan angin sepoi-sepoi membawa aroma bunga yang menyegarkan.
269Please respect copyright.PENANADNrLocpCGv
269Please respect copyright.PENANAST89MyV1DK
Pria itu tampak santai, menikmati momen tersebut. Dia mengamati sekelilingnya dengan rasa ingin tahu, mencoba memahami tempat dan waktu di mana dia berada sekarang. Pakaian yang dikenakan orang-orang, bahasa yang mereka gunakan, dan suasana yang berbeda dari yang pernah dia ketahui menandakan bahwa dia berada di masa lalu.
269Please respect copyright.PENANAtbTkdjgqHM
269Please respect copyright.PENANAtRoQpycQRG
Beberapa orang lewat, mengenakan pakaian-pakaian kerajaan yang kuno dan berbicara dalam bahasa yang sama kunonya. Mereka tidak menyadari kehadiran pria itu, yang tampak seperti bagian dari bayangan di taman. Dia mengamati mereka dengan seksama, mencoba memahami kebiasaan dan budaya zaman itu.
269Please respect copyright.PENANAVVVLWaoDIK
269Please respect copyright.PENANAwoI9u5bmMk
Di kejauhan, terdengar suara musik yang dimainkan oleh orkestra kerajaan, mengiringi tarian para penari yang anggun di halaman istana. Pria itu tersenyum tipis, menikmati harmoni yang jarang ia temui.
269Please respect copyright.PENANA1uQpKgQvfy
269Please respect copyright.PENANAzAwrCI111q
Tiba-tiba, perhatian pria itu teralihkan oleh suara tawa riang seorang anak kecil yang berlari di taman. Anak itu berhenti sejenak, memandang pria itu dengan mata yang penuh rasa ingin tahu. Pria itu tersenyum, dan anak itu segera berlari kembali, menghilang di balik pepohonan. Namun, ketenangan taman tersebut tidak berlangsung lama. Terdengar suara gaduh dari arah gerbang istana. Beberapa prajurit kerajaan bergegas masuk, wajah mereka menunjukkan kekhawatiran.
269Please respect copyright.PENANA8mggydUhMm
269Please respect copyright.PENANA5O7YEmdsHj
"Cepat! Lindungi raja!" teriak salah satu dari mereka. (dengan menggunakan bahasa mereka).
269Please respect copyright.PENANA8LtbMIXvJu
269Please respect copyright.PENANAmMYJCPuAE9
Pria itu tetap duduk di bangkunya, mengamati dengan tenang. Seorang pria dengan penampilan megah, yang tak lain adalah raja, muncul di pintu gerbang taman, diapit oleh para pengawalnya. Wajahnya yang tegang menunjukkan bahwa situasi sedang gawat.
269Please respect copyright.PENANAGkhuVM5Efn
269Please respect copyright.PENANAJasSorx7wr
"Siapa yang berani menyerang istana ini?" gumam raja dengan suara penuh Otoritas. (Dengan menggunakan bahasa kerajaaan pada zaman tersebut).
269Please respect copyright.PENANArRYCiRjhty
269Please respect copyright.PENANAOgaQ1xNJIa
Dari balik pepohonan, muncul sekelompok besar pria bersenjata yang tampaknya adalah barisan para pemberontak kerajaan. Mereka bergerak cepat, mengarahkan senjata mereka ke arah raja. Dalam sekejap, pertempuran pecah di taman yang biasanya damai itu.
269Please respect copyright.PENANAYO94DoI6GT
269Please respect copyright.PENANAHDlfOAk22I
Pria yang duduk di bangku kayu mengamati dengan mata tajam. Dia tidak bergerak, namun matanya memancarkan rasa ingin tahu yang dalam. Dia menyaksikan bagaimana prajurit kerajaan berjuang untuk melindungi rajanya, sementara barisan para pemberontak tersebut mencoba merangsek maju.
269Please respect copyright.PENANAycWQDLWfFC
269Please respect copyright.PENANAoIqDsmlvwY
Salah satu prajurit terjatuh dekat bangku tempat pria itu duduk, terluka parah. Dengan perlahan, pria itu mulai bangkit dan mendekati prajurit yang tergeletak di tanah.
269Please respect copyright.PENANAv53nQzMz8v
269Please respect copyright.PENANA7MIXkooMmQ
"Tolong... lindungi raja," bisik prajurit itu dengan suara lemah sebelum menghembuskan napas terakhirnya. (Menggunakan bahasa kuno dari kerajaan tersebut).
269Please respect copyright.PENANASRu21sZ9VX
269Please respect copyright.PENANAlpD8t5rRXV
Pria itu menatap tubuh prajurit yang tak bernyawa dengan ekspresi datar. Kemudian, tanpa sepatah kata pun, dia perlahan bergerak maju menuju pusat pertempuran. Langkahnya yang tenang, namun penuh dengan tekad dan percaya diri. Dia tidak peduli pada bahaya yang mengintai, seakan-akan ada sesuatu yang mendorongnya untuk terlibat.
269Please respect copyright.PENANAml0gOupcoF
269Please respect copyright.PENANAuOFSTrwzMH
Saat dia mendekat, salah satu pemberontak melihatnya dan mengarahkan senjata. Pria itu tidak menunjukkan ketakutan sedikit pun. Dengan gerakan yang cepat dan presisi, dia menghilang dengan seketika, lalu ia pun muncul di belakang pemberontak tersebut dan melumpuhkannya dengan pukulan keras. Prajurit kerajaan yang tersisa tertegun saat melihat pria asing itu bertarung dengan keahlian yang luar biasa.
269Please respect copyright.PENANAXY2FVr3boz
269Please respect copyright.PENANA4rSK44MzWg
Seorang pemberontak mencoba menyerang dari belakang, tetapi pria itu sekali lagi menghilang dalam sekejap mata kemudian muncul kembali beberapa meter dari tempatnya semula. Dia mengangkat tangannya, dan seketika ruang di sekitarnya pun bergetar. Dengan gerakan tangannya, dia memanipulasi ruang, mengubah posisi dan arah serangan para pemberontak.
269Please respect copyright.PENANAbyk33q9ArH
269Please respect copyright.PENANA18baWvDloe
Pria itu bergerak dengan kecepatan tinggi, seperti bayangan yang melesat di antara para pemberontak. Setiap gerakannya tampak seperti sebuah glitch, bergerak dari satu titik ke titik lain tanpa pola yang bisa ditebak. Dalam beberapa detik, dia berhasil melumpuhkan beberapa pemberontak dengan serangan cepat dan presisi.
269Please respect copyright.PENANAuQbQbb26Gf
269Please respect copyright.PENANAZuXqcxIq6Y
Para pemberontak mulai ketakutan, melihat bagaimana pria itu mengendalikan ruang dan waktu dengan mudah. Salah satu dari mereka mencoba melarikan diri, namun pria itu sekali lagi menghilang dan muncul di depan pemberontak tersebut, menghentikannya dengan satu pukulan telak yang membuatnya terhempas ke tanah.
269Please respect copyright.PENANAaxegDvipGI
269Please respect copyright.PENANAQevPzRmK6X
Perlahan namun pasti, pria itu membantu mengubah arah pertempuran. Para pemberontak yang semula dominan kini mulai terdesak mundur. Raja yang menyaksikan dari kejauhan tampak terkejut namun juga kagum. Pria misterius tanpa latar belakang yang jelas itu telah menjadi kunci dalam mempertahankan istana.
269Please respect copyright.PENANAq7rsN4I7Oe
269Please respect copyright.PENANA70G0E05W73
Setelah pertempuran usai, pria itu kembali ke bangku kayu, duduk dengan tenang seperti tidak terjadi apa-apa. Raja mendekat, diiringi oleh pengawalnya.
269Please respect copyright.PENANAif0Rkul3s2
269Please respect copyright.PENANA8rVKGcrHS5
"Siapakah engkau?" tanya raja dengan suara penuh rasa ingin tahu. (Dengan menggunakan bahasa kuno dari kerajaan yang ia pimpin).
269Please respect copyright.PENANAeGVLYf4JNn
269Please respect copyright.PENANAwmyzP00prT
Pria itu hanya tersenyum tipis, pandangannya tetap pada langit senja yang mulai gelap.
269Please respect copyright.PENANAMnk07sz6jl
269Please respect copyright.PENANAxSJZcUwSBG
"Seorang pengamat," jawabnya singkat, sebelum sekali lagi menghilang, meninggalkan misteri yang tak terjawab bagi semua yang menyaksikannya. (Menggunakan bahasa kerajaan kuno tersebut yang ternyata bisa ia kuasai).
269Please respect copyright.PENANAViReeuNUon