/story/155766/mencumbu-ibu/?load=0
Mencumbu Ibu | Penana
arrow_back
Mencumbu Ibu
more_vert share bookmark_border file_download
info_outline
format_color_text
toc
exposure_plus_1
coins
Search stories, writers or societies
Continue ReadingClear All
What Others Are ReadingRefresh
X
Never miss what's happening on Penana!
G
Mencumbu Ibu
Vicente Bacaya
Intro Table of Contents Top sponsors Comments (2)

Hamidah (nama samaran) dan anaknya bernama Anwar (nama samaran) sudah tidak berkutik lagi ketika puluhan warga menggerebek rumahnya dan mempergoki ibu-anak ini berduaan di dalam kamar tanpa memakai baju.

Saat didatangi warga, ibu berusia 50 tahun ini dan anak laki-lakinya berusia 22 tahun tersebut berusaha menutupi tubuhnya dengan selimut.

Keduanya kemudian diminta memakai baju oleh warga dan dibawa ke balai desa setempat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Takut keduanya diamuk massa, akhirnya Hamidah dan Anwar dibawa ke kantor polisi untuk ditindak lebih lanjut.

Warga sebenarnya sudah cukup lama menaruh curiga dengan sikap Hamidah yang sudah setahun lebih berstatus janda. Hamidah menjanda setelah dicerai suami keduanya.

Perbuatan terlarang ini terbongkar berawal dari pengakuan tetangga yang melihat Hamidah bermesraan dengan anaknya di teras rumah.

Hamidah terlihat memeluk dan mencium anaknya secara berlebihan. Ditambah dengan kata-kata mesrah. Padahal anaknya sudah berumur dewasa, namun belum menikah.

Hal itu beberapa kali diketahui tetangganya, terutama saat di rumah itu sedang sepi, hanya ada Hamidah dan Anwar.

Diketahui Hamidah tinggal bersama 3 anaknya. Anak pertama, perempuan berusia 25 tahun yang juga belum menikah. Anak kedua,  Anwar. Anak ketiga, perempuan berusia 16 tahun yang masih sekolah.

Gerak-gerik Hamidah dan anak keduanya ini pun kemudian menyebar menjadi perbincangan warga. Kecurigaan warga juga bertambah, karena rumah itu kadang terlihat tertutup rapat saat anak pertama dan ketiga Hamidah pergi.

Sehingga warga pun merencanakan penggerebekan. Saat itu anak pertama dan ketiga Hamidah keluar. Tinggal Hamidah dan Anwar di dalam. Rumah terlihat tertutup dan tirai tertutup rapat, padahal baru jam 7 malam.

Hamidah dan Anwar pun kaget saat tiba-tiba mendengar puluhan warga datang dan masuk ke kamarnya. Kebetulan pintu rumah dan kamar tidak dikunci. Hamidah memang jarang mengunci pintu rumah, sebelum anak-anaknya ada di rumah semua.

Kepada polisi, keduanya mengaku sudah berkali-kali melakukan hubungan badan selama setahun belakangan ini. Anwar kerap meminta jatah ke ibunya saat rumah sepi atau di malam hari saat saudaranya tertidur. Bahkan, kadang ibunya yang lebih dulu minta untuk berhubungan.

Show Comments (1)
BOOKMARK
Total Reading Time: 15 minutes
toc Table of Contents
bookmark_border Bookmark Start Reading >
×


Reset to default

X
×
×

Install this webapp for easier offline reading: tap and then Add to home screen.