
Bab 1: Panggilan Darurat
193Please respect copyright.PENANArGKlP1uLrx
Sarah Johnson sedang menikmati sore yang tenang di apartemennya yang terletak di pusat kota. Dia baru saja menyelesaikan sebuah kasus besar dan memutuskan untuk mengambil waktu sejenak untuk bersantai. Ruangan apartemennya tertata rapi dengan perabotan minimalis namun elegan. Sebagai seorang pengacara independen yang sukses, Sarah selalu mengutamakan keteraturan dan kerapian, baik dalam pekerjaannya maupun dalam hidup pribadinya.
193Please respect copyright.PENANActjnXvOkWr
Sarah, seorang wanita berusia awal tiga puluhan dengan rambut cokelat panjang yang selalu diikat rapi saat bekerja, memiliki penampilan yang menarik dengan wajah tegas dan mata biru yang selalu memancarkan ketenangan dan kepercayaan diri. Dia adalah sosok yang disegani di dunia hukum, terkenal karena kecerdasannya dan dedikasinya pada kebenaran.
193Please respect copyright.PENANAiLF9rjmvuD
Di tengah kesunyian sore itu, teleponnya berdering. Nama Rafael muncul di layar. Rafael adalah mantan asistennya yang kini bekerja sebagai investigator swasta. Mereka sudah tidak bekerja bersama selama beberapa tahun, namun hubungan profesional dan personal mereka tetap kuat.
193Please respect copyright.PENANAZQF4ENXWs4
"Rafael, ada apa?" tanya Sarah, suaranya terdengar tenang namun penuh perhatian.
193Please respect copyright.PENANA9HwLNY83YR
"Sarah, aku butuh bantuanmu," kata Rafael dengan nada mendesak. "Ada seorang pastor, Pendeta Markus, yang dituduh membunuh seorang gadis muda bernama Elisa selama upaya pengusiran setan. Dia sangat membutuhkan pembelaan, dan aku pikir kau adalah orang yang tepat untuk kasus ini."
193Please respect copyright.PENANAFjWf2XJ8ho
Sarah terdiam sejenak, mencerna informasi yang baru saja diterimanya. "Pengusiran setan? Kau serius, Rafael?"
193Please respect copyright.PENANAzAdd22Vara
"Ya, Sarah. Ini kasus yang rumit dan kontroversial. Elisa meninggal selama ritual itu, dan sekarang Pendeta Markus dituduh melakukan pembunuhan. Aku yakin dia tidak bersalah. Dia hanya berusaha menolong gadis itu," Rafael menjelaskan dengan suara yang penuh keyakinan.
193Please respect copyright.PENANAfpQof1ySHo
Sarah menarik napas dalam-dalam. Meskipun dia seorang ateis dan skeptis terhadap hal-hal supranatural, dia tahu bahwa Rafael tidak akan meminta bantuannya jika situasinya tidak serius. "Baiklah, Rafael. Aku akan mengambil kasus ini. Mari kita bertemu besok untuk membahas detailnya."
193Please respect copyright.PENANAsjsGIDinKF
"Terima kasih, Sarah. Kau tidak tahu betapa berartinya ini bagi Pendeta Markus dan keluarganya," kata Rafael dengan suara lega.
193Please respect copyright.PENANAEOs3tb0q6P
Setelah menutup telepon, Sarah duduk sejenak, merenungkan keputusan yang baru saja diambilnya. Dia tahu bahwa kasus ini akan menantang keyakinannya sendiri, namun dia juga merasa terpanggil untuk mencari kebenaran dan keadilan.
193Please respect copyright.PENANAJ5iickl1Ng
---
193Please respect copyright.PENANAxpMPHnsJPY
Keesokan harinya, Sarah tiba di kantor Rafael, sebuah ruang kecil namun penuh dengan dokumen dan peralatan investigasi. Rafael, seorang pria berusia akhir tiga puluhan dengan rambut hitam dan tubuh yang kekar, menyambutnya dengan senyum lelah namun penuh semangat.
193Please respect copyright.PENANAPPc0wZxmuz
"Terima kasih sudah datang, Sarah," kata Rafael, menawarinya secangkir kopi.
193Please respect copyright.PENANA0DlX7oiV4X
"Tentu, Rafael. Kau tahu aku selalu siap membantu," jawab Sarah sambil duduk di kursi yang disediakan.
193Please respect copyright.PENANASj8f7y9LrO
Rafael mengambil beberapa berkas dari meja dan menyerahkannya kepada Sarah. "Ini semua informasi yang aku punya tentang kasus ini. Elisa adalah seorang gadis berusia 19 tahun yang mulai menunjukkan tanda-tanda kerasukan beberapa bulan sebelum kematiannya. Keluarganya menghubungi Pendeta Markus untuk melakukan pengusiran setan setelah berbagai upaya medis gagal."
193Please respect copyright.PENANAJAGAKG2Uhd
Sarah membuka berkas-berkas itu dan membaca dengan seksama. "Apa yang sebenarnya terjadi selama ritual itu?"
193Please respect copyright.PENANAylBWsNLJWV
"Menurut Pendeta Markus dan beberapa saksi, Elisa menjadi sangat agresif dan kekuatan fisiknya meningkat secara luar biasa. Ritual itu berlangsung berjam-jam, dan di tengah proses, Elisa tiba-tiba berhenti bernapas. Meskipun Pendeta Markus mencoba melakukan resusitasi, dia tidak berhasil," jelas Rafael.
193Please respect copyright.PENANAIKje9DkfaI
Sarah mengangguk, mencoba memahami situasi yang terjadi. "Apakah ada bukti fisik atau medis yang mendukung tuduhan pembunuhan?"
193Please respect copyright.PENANAm00HfVJtJt
"Tidak ada bukti fisik yang jelas. Otopsi menunjukkan bahwa penyebab kematian Elisa adalah serangan jantung. Tapi karena keadaannya yang aneh dan kontroversial, jaksa menuduh Pendeta Markus melakukan kekerasan yang menyebabkan kematiannya," kata Rafael.
193Please respect copyright.PENANA40w2J2YPBp
Sarah menatap Rafael dengan tatapan tajam. "Baiklah, Rafael. Aku akan berbicara dengan Pendeta Markus sendiri untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas. Kita perlu mengetahui setiap detail yang terjadi malam itu."
193Please respect copyright.PENANAgomvCNxtqV
---
193Please respect copyright.PENANAtbzKUXsTpz
Sarah dan Rafael pergi ke penjara tempat Pendeta Markus ditahan. Mereka disambut oleh seorang penjaga yang membawa mereka ke ruang wawancara. Pendeta Markus, seorang pria berusia lima puluhan dengan rambut yang mulai memutih dan wajah penuh kelelahan, duduk di sana dengan tangan yang terborgol.
193Please respect copyright.PENANAhLWpY3GrhB
"Pendeta Markus, saya Sarah Johnson, pengacara yang akan mewakili Anda," kata Sarah sambil mengulurkan tangan.
193Please respect copyright.PENANAvYaBpr1VM4
Pendeta Markus tersenyum lemah dan menjabat tangan Sarah. "Terima kasih telah datang, Ms. Johnson. Saya tidak tahu harus berbuat apa tanpa bantuan Anda."
193Please respect copyright.PENANAMi5zPA72EK
Sarah duduk di depan pendeta dan membuka catatannya. "Pendeta Markus, saya ingin mendengar langsung dari Anda tentang apa yang terjadi malam itu. Tolong ceritakan semuanya dengan detail."
193Please respect copyright.PENANAwkFH8t9XYa
Pendeta Markus menghela napas panjang, mencoba mengingat kembali kejadian tragis itu. "Elisa adalah seorang gadis yang baik. Dia mulai menunjukkan tanda-tanda kerasukan beberapa bulan lalu. Keluarganya sangat khawatir dan meminta bantuan saya. Selama ritual itu, Elisa berteriak, berbicara dengan suara yang bukan miliknya, dan menunjukkan kekuatan fisik yang luar biasa. Saya membaca doa-doa dan mencoba mengusir roh jahat itu."
193Please respect copyright.PENANAzy61KYfouE
"Apakah ada tanda-tanda bahwa Elisa mengalami kesulitan fisik sebelum serangan jantungnya?" tanya Sarah.
193Please respect copyright.PENANAs1QdMgpMWu
"Tidak ada tanda-tanda jelas. Dia hanya berhenti bernapas tiba-tiba. Saya melakukan yang terbaik untuk menyelamatkannya, tetapi tidak berhasil," kata Pendeta Markus dengan suara penuh penyesalan.
193Please respect copyright.PENANAAPFNAMwWBc
Sarah mengangguk. "Apakah ada saksi lain yang bisa memberikan keterangan tentang kondisi Elisa saat itu?"
193Please respect copyright.PENANARPqBNx2aUf
"Ya, ada beberapa anggota gereja yang hadir. Mereka semua bisa bersaksi bahwa saya tidak melakukan kekerasan apa pun terhadap Elisa," jawab Pendeta Markus.
193Please respect copyright.PENANA6WLv4DSV1U
Sarah mencatat semua informasi ini dengan teliti. "Baik, Pendeta Markus. Kami akan mengumpulkan semua bukti yang diperlukan untuk membela Anda. Saya akan memastikan bahwa kebenaran terungkap di pengadilan."
193Please respect copyright.PENANA9SRMtawXZ0
Pendeta Markus menatap Sarah dengan penuh harapan. "Terima kasih, Ms. Johnson. Saya hanya ingin kebenaran terungkap dan nama baik saya dipulihkan."
193Please respect copyright.PENANAMAy82G2MiU
Sarah dan Rafael meninggalkan penjara dengan tekad yang kuat untuk menemukan kebenaran. Mereka tahu bahwa kasus ini tidak akan mudah, tetapi dengan kerja keras dan dedikasi, mereka yakin bisa memberikan keadilan bagi Pendeta Markus dan Elisa.
193Please respect copyright.PENANACC5UfIAxPR
---
193Please respect copyright.PENANAW6WBwQ5eM4
Malam itu, Sarah kembali ke apartemennya dan merenungkan percakapan yang baru saja terjadi. Dia tahu bahwa kasus ini akan menantang semua yang dia yakini, tetapi dia siap untuk menghadapi tantangan itu. Sarah membuka laptopnya dan mulai merencanakan langkah-langkah yang akan diambil untuk membela Pendeta Markus.
193Please respect copyright.PENANAnvY0mepnYv
Dia memutuskan untuk mulai dengan mengumpulkan semua saksi yang hadir selama ritual pengusiran setan, serta mencari ahli medis yang bisa memberikan pendapat profesional tentang kondisi Elisa. Sarah juga berencana untuk menyelidiki latar belakang Elisa lebih dalam, mencari tahu apakah ada faktor lain yang mungkin berkontribusi pada kematiannya.
193Please respect copyright.PENANASMiOnkotw9
Saat malam semakin larut, Sarah merasa tekadnya semakin kuat. Dia tahu bahwa perjalanan ini tidak akan mudah, tetapi dia juga tahu bahwa dia telah mengambil langkah pertama menuju kebenaran. Dengan keyakinan yang diperbarui, Sarah siap untuk menghadapi segala rintangan yang akan datang demi keadilan bagi Elisa dan Pendeta Markus.
193Please respect copyright.PENANAarDaVAtxCc