Hembusan angin malam yang dingin menemani Max berjalan seorang diri. Kaki berayun pelan, menapaki jalanan sambil berusaha menyingkirkan rasa sesak di dada.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxMnbabEYFr
Berulang kali berdecak dan menghela napas kasar. Coba menegur diri agar tidak bersedih atas wanita yang sudah berkhianat. Namun, rasa yang dimiliki sangat dalam, tidaklah mudah mengubahnya menjadi benci meski sudah dikhianati.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuDXt1tcjFe
Cekit!!! Decitan suara ban mobil tiba-tiba terdengar.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSruFLHNjxc
Lamun Max buyar. Ia menoleh, melihat beberapa pria berpakaian serba hitam turun dari mobil itu. Bersamaan orang-orang berjalan mendekat dan mengepungnya.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJHkEY87mQT
Max sama sekali tidak takut. Ia diam saja ketika pria-pria berbadan kekar sudah mengelilinginya. Max mengenali orang-orang itu. Ya, mereka adalah anak buah Jackson Yan, daddynya.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7FTzMxD9I4
Decitan suara ban yang bergesekan dengan aspal kembali terdengar. Kali ini mobil sedan SUV mahal warna hitam mengkilap yang berhenti.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYhWyTqjsHa
Sepatu kulit hitam seharga ribuan dolar terlihat keluar dari dalam mobil. Pemilik sepatu itu mengenakan setelan jas berwarna abu gelap, berdiri dengan gagah di samping mobil. Dia adalah Jackson Yan yang terburu-buru datang setelah mendengar putranya ditemukan.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtwl1DZkM7Z
Selangkah demi selangkah Jackson berjalan, menghampiri Max yang terpaku seperti patung.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuDw1XpTFHm
Ayah dan anak itu saling menatap. Jelas terlihat kobaran api amarah dari sorot mata Jackson. Lagi-lagi Max tidak takut, sebab merasa tidak bersalah.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTqhisiolhg
“Dad,” panggil Max pelan.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKcEMJ8MpcM
Bug! Tiba-tiba hantaman keras mendarat di wajah tampan Max hingga tersungkur. Jackson benar-benar mengerahkan seluruh tenaganya.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ37JscZsbPH
“Sial!” pekik Jackson kesal dengan diri sendiri dan janjinya kepada Jesslyn. “Jika tidak ingat Jessy sudah kuhancurkan wajahmu,” sambungnya menggeram.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8SGG7AlveK
“Jangan sebut nama wanita murahan itu lagi, Dad. Aku tak ingin mendengarnya,” berang Max masih terduduk di tanah.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcg7IfFNTDZ
Jackson semakin murka, tidak peduli lagi dengan janjinya. Dengan cepat meraih keras baju Max dan melayangkan tinju lagi hingga bibir Max pecah, darah segar mengalir cukup banyak.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWbTvdjHSQc
“Brengsek! berani sekali kau menghina putriku!”
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLiIV2DpUea
“Dia bukan putrimu, Dad. Kamu hanya memiliki dua putri Daisy dan Emily.”
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvxcEG9cfvq
“Diam!” Satu tinju kembali dilayangkan. Kali ini di hidung.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2PBrhtWn19
Tetesan darah pun mengalir dari hidung mancung Max.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkhbUahtA4o
“Jangan terus membelanya, Dad. Wanita pengkhianat itu tidak pantas mendapat kebaikanmu. Dia sudah mengkhianati kita, Dad. Buka matamu!” Jerit Max tak mau diam meski sudah berulang kali mendapatkan pukulan.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjSgGem16rn
Rahang Jackson semakin mengeras. Tangan mengepal erat, siap menghantam lagi.
“Argh!” Mengerang panjang seraya menghempaskan tubuh Max. Jackson urung untuk menghajar lagi. Sudah benar-benar muak berurusan dengan putranya yang selama ini sangat disayangi.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡttJjVG2T1Y
Max mengira ayahnya mempercayai ucapannya. Susah payah berusaha berdiri dan berbicara lagi. “Wanita sampah itu sudah mendekam di penjara bersama pria kepaarat itu, Dad. Aku yang menangkapnya langsung,” ucapnya penuh percaya diri membuat amarah Jackson kembali bergejolak.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡasLgqxEk5A
“Dasar bodoh!” maki Jackson kembali mencengkram kerah baju Max dengan kedua tangan, lalu menghempaskan kasar. Max sampai terhuyung ke belakang beberapa langkah.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0a0Y8IWC7B
Satu tangan Jackson menengadah. Dengan cepat salah seorang anak buahnya mendekat. Memberikan senapan laras pendek.
“Kamu sudah mengisinya?” tanyanya sambil menatap Max tajam.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSX3To3dVZg
“Sudah, Tuan.”
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKO5JuUAcLi
Jackson tak lagi bertanya, lewat lirikan mata meminta anak buahnya menyingkir. Lantas, mengacungkan senjata api itu ke arah Max.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTWlwDUEzZQ
Mata Max membulat, sedikit gentar khawatir timah panas akan menembus kepala.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt77KQvXeUd
Jackson menarik pelatuk dengan perlahan.
Dor! Lepas sudah timah panas dari tempatnya. Melesat cepat menyerempet pipi dan telinga Max hingga darah bercucuran. Jackson sengaja tidak mengarahkan ke tengah kepala putranya. Hanya memberi sedikit luka ringan.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO2Hfkfw1xV
Max membeku. Tubuhnya kaku karena sangat terkejut. Ia tak mengira ayahnya bisa sekejam itu. Atas keberhasilan menangkap pengkhianat, harusnya ia mendapat pujian dan hadiah. Bukan hinaan seperti sekarang ini.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf22NEBU6FF
“Kematian terlalu indah untuk pria bodoh sepertimu.” Jackson melempar senjata kepada salah satu anak buahnya. Dengan yang tangkas dapat ditangkap.
“Hidupmu akan lebih mengerikan dari kematian karena sudah melepaskan wanita seperti Jessy,” sambungnya kemudian berlalu. Kembali ke mobil meninggalkan Max begitu saja.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCJ5NESPXAU
Kaca jendela mobil terbuka sebelum mobil melaju Jackson berpesan, “sembuhkan lukamu. Aku tidak ingin Jessy kecewa karena aku sudah melanggar janji.”
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8C5hGWsENf
Belum Max sempat menjawab, kaca sudah terlebih dahulu menutup. Orang-orang yang mengepung Max pun bubar. Kembali ke mobil mengawal Jackson dari belakang.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxBBASevD1j
“Argh!” Max menendang udara kuat-kuat. Marah dan kecewa daddynya sama sekali tidak mau mendengar. Jelas-jelas Jesslyn sudah berkhianat tetapi tidak juga percaya.
***
Keesokan harinya Max mendengar Jesslyn sudah dibebaskan dari penjara dengan jaminan.
Menjadi murka mengetahui daddynya, Jackson Yan yang membayar jaminan.
“Brengsek! kenapa dibebaskan?!” pekiknya seraya menghantam meja, membuat seorang wanita dan teman-teman Max lainnya terperanjat kaget.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd18LHL53nJ
“Jesslyn dan daddy-nya terlalu banyak tahu rahasia perusahaan keluargamu. Pasti daddy-mu diancam,” ujar wanita seksi memprovokasi.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Dmzy8ujx9
“Tapi Jesslyn bukan orang yang seperti itu,” bantah pria bernama Brandon yang tak setuju. Sejauh yang ia amati, Jesslyn bukanlah wanita jahat.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4KeZGky3P0
Wanita seksi pemilik nama Glenda itu mendesis. Matanya menyorot tajam kepada Brandon, tak suka pria itu membela Jesslyn.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv8Cw19YPVq
Max semakin bingung, yang dikatakan Brandon tidak salah memang, Jesslyn dan paman Ron bukan orang-orang pengecut yang suka mengancam.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhdck7zs8Z5
“Siapapun orangnya, pasti akan berubah jika dalam keadaan terdesak,” kata Glenda berbisik di telinga Max.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSuoVW90513
Hati yang marah membuat Max mudah terprovokasi. Sambil mengerat gigi, ia memikirkan cara untuk kembali membuat perhitungan kepada Jesslyn.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzI0A4bbaqn
“Daisy pasti bisa membantuku," batin Max, lekas berdiri teringat saudari angkatnya.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6uEll880dv
“Kamu mau kemana?” tanya Glenda genit. Dia sudah sejak lama menyukai Max. Namun, selama ini Max hanya memandang Jesslyn. Tanpa diduga keadaan berpihak padanya, kesempatan untuknya pun datang. Glenda tidak akan menyia-nyiakan waktu sedikitpun untuk mendekati Max
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5MjdTUILbX
“Aku ingin menemui Daisy,” jawab Max menyingkirkan tangan Glenda yang bergelayut di lengan.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Zgxxn7bnC
“Aku ikut.”
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOvJk5uKer3
"Tidak perlu, Daisy tidak menyukaimu."
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK54bMi2qux
Glenda menghela napas kasar. Ia langsung kesal kepada Daisy. Ya, Daisy dan Jesslyn memang tidak ada bedanya. Sama-sama menyebalkan.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3yu7H21viU
Max pergi seorang diri, meninggalkan tempat persembunyiannya beberapa hari belakangan ini. Sebelum melajukan mobil, ia terlebih dahulu menghubungi Daisy. Sayangnya tidak satupun panggilan yang terjawab.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1FLhb1D1eY
Tahu kemana harus mencari saudarinya, Max tak lagi menelepon. Langsung menyalakan mesin mobil dan menancap gas. Melesat cepat menuju Skyhigh, perusahaan milik kakek dari mommy-nya, Tonny Wang.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBAFrHId00X
Dalam waktu singkat, Max sudah tiba di perusahaan itu. Daisy yang tengah pusing memikirkan perusahaan sang kakek, terkejut dengan kehadiran Max.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh4wc5qhAFq
"Max," ucapnya lirih.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtTrbjC5UoX
Max berjalan mendekat, duduk di sofa tanpa permisi. Menyandarkan tubuh dan menghela napas berat. "Aku sedang membutuhkan bantuanmu, tapi kamu justru terlihat lebih membutuhkan bantuan."
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTEVCGtdvSB
Daisy melirik malas. "Berani sekali kamu datang meminta bantuan setelah kekacauan yang kamu buat. Aku sampai malu menunjukkan wajahku di depan Jessy," jawab Daisy sinis. Sekuat tenaga menahan diri agar tetap tenang dan tak menampar wajah Max.
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf8NHcPkLja
"Ck, kamu sama saja seperti daddy. Terlalu membela pengkhianat itu. Padahal aku sudah membuktikannya secara langsung."
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpihttloUFp
Daisy terkekeh, "malang sekali nasib sahabatku terlalu mempercayai pria payah sepertimu."
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdm0CabjaKY
"Cukup, Dee. Aku saudaramu jangan membela pengkhianat itu terus menerus."
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKQ4Dv5CU9P
Daisy menggelengkan kepala tak habis pikir, kemudian menghela napas berat. Sungguh saat ini, ia tak memiliki energi lagi untuk berdebat. "Masalahku tidak lebih kecil darimu, Max. Jadi aku tidak bisa membantumu dan ikut campur. Aku hanya bisa mengatakan, Jessy tidak pernah sekalipun mengkhianatimu. Dia sangat mencintaimu. Andai dia mengizinkan aku pasti sudah memberitahu semuanya. Maaf, hanya sebatas itu yang bisa kukatakan."
298Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlwKwD6JtBJ
Max terdiam, memikirkan baik-baik ucapan saudari angkatnya. "Jelas-jelas aku mengetahui dan menangkapnya sendiri. Kenapa masih dikatakan tidak berkhianat juga?" batin Max semakin tidak karuan.
Tbc
ns3.17.154.155da2
然後按「加至主畫面」