Hembusan angin malam yang dingin menemani Max berjalan seorang diri. Kaki berayun pelan, menapaki jalanan sambil berusaha menyingkirkan rasa sesak di dada.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ55GsjwsoB2
Berulang kali berdecak dan menghela napas kasar. Coba menegur diri agar tidak bersedih atas wanita yang sudah berkhianat. Namun, rasa yang dimiliki sangat dalam, tidaklah mudah mengubahnya menjadi benci meski sudah dikhianati.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG9U2Pi2UEz
Cekit!!! Decitan suara ban mobil tiba-tiba terdengar.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO7eXlRwyxT
Lamun Max buyar. Ia menoleh, melihat beberapa pria berpakaian serba hitam turun dari mobil itu. Bersamaan orang-orang berjalan mendekat dan mengepungnya.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg9xLuicUAL
Max sama sekali tidak takut. Ia diam saja ketika pria-pria berbadan kekar sudah mengelilinginya. Max mengenali orang-orang itu. Ya, mereka adalah anak buah Jackson Yan, daddynya.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaKw0ikg2d3
Decitan suara ban yang bergesekan dengan aspal kembali terdengar. Kali ini mobil sedan SUV mahal warna hitam mengkilap yang berhenti.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡidgfuqd2SD
Sepatu kulit hitam seharga ribuan dolar terlihat keluar dari dalam mobil. Pemilik sepatu itu mengenakan setelan jas berwarna abu gelap, berdiri dengan gagah di samping mobil. Dia adalah Jackson Yan yang terburu-buru datang setelah mendengar putranya ditemukan.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRUYbczczW6
Selangkah demi selangkah Jackson berjalan, menghampiri Max yang terpaku seperti patung.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpWBQ1qwHDb
Ayah dan anak itu saling menatap. Jelas terlihat kobaran api amarah dari sorot mata Jackson. Lagi-lagi Max tidak takut, sebab merasa tidak bersalah.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrJ2FW5Odtx
“Dad,” panggil Max pelan.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuEgkikumXM
Bug! Tiba-tiba hantaman keras mendarat di wajah tampan Max hingga tersungkur. Jackson benar-benar mengerahkan seluruh tenaganya.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwatzvej5vE
“Sial!” pekik Jackson kesal dengan diri sendiri dan janjinya kepada Jesslyn. “Jika tidak ingat Jessy sudah kuhancurkan wajahmu,” sambungnya menggeram.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA9Cn1qJqJl
“Jangan sebut nama wanita murahan itu lagi, Dad. Aku tak ingin mendengarnya,” berang Max masih terduduk di tanah.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9T3IgP7NYo
Jackson semakin murka, tidak peduli lagi dengan janjinya. Dengan cepat meraih keras baju Max dan melayangkan tinju lagi hingga bibir Max pecah, darah segar mengalir cukup banyak.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVcQ5EtgGMN
“Brengsek! berani sekali kau menghina putriku!”
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpi9dmQLTdG
“Dia bukan putrimu, Dad. Kamu hanya memiliki dua putri Daisy dan Emily.”
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxY3C0SCZTs
“Diam!” Satu tinju kembali dilayangkan. Kali ini di hidung.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZYWDEmSHOA
Tetesan darah pun mengalir dari hidung mancung Max.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7x6IEWhrR3
“Jangan terus membelanya, Dad. Wanita pengkhianat itu tidak pantas mendapat kebaikanmu. Dia sudah mengkhianati kita, Dad. Buka matamu!” Jerit Max tak mau diam meski sudah berulang kali mendapatkan pukulan.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG5B4Y4lAqs
Rahang Jackson semakin mengeras. Tangan mengepal erat, siap menghantam lagi.
“Argh!” Mengerang panjang seraya menghempaskan tubuh Max. Jackson urung untuk menghajar lagi. Sudah benar-benar muak berurusan dengan putranya yang selama ini sangat disayangi.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2kdKnEfk8a
Max mengira ayahnya mempercayai ucapannya. Susah payah berusaha berdiri dan berbicara lagi. “Wanita sampah itu sudah mendekam di penjara bersama pria kepaarat itu, Dad. Aku yang menangkapnya langsung,” ucapnya penuh percaya diri membuat amarah Jackson kembali bergejolak.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl82YdYpayJ
“Dasar bodoh!” maki Jackson kembali mencengkram kerah baju Max dengan kedua tangan, lalu menghempaskan kasar. Max sampai terhuyung ke belakang beberapa langkah.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlqHCmrJcgY
Satu tangan Jackson menengadah. Dengan cepat salah seorang anak buahnya mendekat. Memberikan senapan laras pendek.
“Kamu sudah mengisinya?” tanyanya sambil menatap Max tajam.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT8vbgA97Gv
“Sudah, Tuan.”
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGOgtXVYqHJ
Jackson tak lagi bertanya, lewat lirikan mata meminta anak buahnya menyingkir. Lantas, mengacungkan senjata api itu ke arah Max.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQQRymIvJDN
Mata Max membulat, sedikit gentar khawatir timah panas akan menembus kepala.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTtqENU2ghi
Jackson menarik pelatuk dengan perlahan.
Dor! Lepas sudah timah panas dari tempatnya. Melesat cepat menyerempet pipi dan telinga Max hingga darah bercucuran. Jackson sengaja tidak mengarahkan ke tengah kepala putranya. Hanya memberi sedikit luka ringan.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbP7phCkCaR
Max membeku. Tubuhnya kaku karena sangat terkejut. Ia tak mengira ayahnya bisa sekejam itu. Atas keberhasilan menangkap pengkhianat, harusnya ia mendapat pujian dan hadiah. Bukan hinaan seperti sekarang ini.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyXVR81hrDT
“Kematian terlalu indah untuk pria bodoh sepertimu.” Jackson melempar senjata kepada salah satu anak buahnya. Dengan yang tangkas dapat ditangkap.
“Hidupmu akan lebih mengerikan dari kematian karena sudah melepaskan wanita seperti Jessy,” sambungnya kemudian berlalu. Kembali ke mobil meninggalkan Max begitu saja.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAlLAKBwy2A
Kaca jendela mobil terbuka sebelum mobil melaju Jackson berpesan, “sembuhkan lukamu. Aku tidak ingin Jessy kecewa karena aku sudah melanggar janji.”
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGJO2OPOfJv
Belum Max sempat menjawab, kaca sudah terlebih dahulu menutup. Orang-orang yang mengepung Max pun bubar. Kembali ke mobil mengawal Jackson dari belakang.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRMkP8GLmPs
“Argh!” Max menendang udara kuat-kuat. Marah dan kecewa daddynya sama sekali tidak mau mendengar. Jelas-jelas Jesslyn sudah berkhianat tetapi tidak juga percaya.
***
Keesokan harinya Max mendengar Jesslyn sudah dibebaskan dari penjara dengan jaminan.
Menjadi murka mengetahui daddynya, Jackson Yan yang membayar jaminan.
“Brengsek! kenapa dibebaskan?!” pekiknya seraya menghantam meja, membuat seorang wanita dan teman-teman Max lainnya terperanjat kaget.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU8tSfEVxuu
“Jesslyn dan daddy-nya terlalu banyak tahu rahasia perusahaan keluargamu. Pasti daddy-mu diancam,” ujar wanita seksi memprovokasi.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKinX930rZU
“Tapi Jesslyn bukan orang yang seperti itu,” bantah pria bernama Brandon yang tak setuju. Sejauh yang ia amati, Jesslyn bukanlah wanita jahat.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKukNnZglEh
Wanita seksi pemilik nama Glenda itu mendesis. Matanya menyorot tajam kepada Brandon, tak suka pria itu membela Jesslyn.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1nbIUWGW2J
Max semakin bingung, yang dikatakan Brandon tidak salah memang, Jesslyn dan paman Ron bukan orang-orang pengecut yang suka mengancam.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVvgYIUc0ja
“Siapapun orangnya, pasti akan berubah jika dalam keadaan terdesak,” kata Glenda berbisik di telinga Max.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiCIve9pBL5
Hati yang marah membuat Max mudah terprovokasi. Sambil mengerat gigi, ia memikirkan cara untuk kembali membuat perhitungan kepada Jesslyn.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ihXe2K7Ut
“Daisy pasti bisa membantuku," batin Max, lekas berdiri teringat saudari angkatnya.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCtj3XEKGmy
“Kamu mau kemana?” tanya Glenda genit. Dia sudah sejak lama menyukai Max. Namun, selama ini Max hanya memandang Jesslyn. Tanpa diduga keadaan berpihak padanya, kesempatan untuknya pun datang. Glenda tidak akan menyia-nyiakan waktu sedikitpun untuk mendekati Max
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0A8rDeWvNr
“Aku ingin menemui Daisy,” jawab Max menyingkirkan tangan Glenda yang bergelayut di lengan.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡamoUvzWr22
“Aku ikut.”
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVpdAHA2VfQ
"Tidak perlu, Daisy tidak menyukaimu."
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGtMxZxgnT4
Glenda menghela napas kasar. Ia langsung kesal kepada Daisy. Ya, Daisy dan Jesslyn memang tidak ada bedanya. Sama-sama menyebalkan.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqmrHLvxY08
Max pergi seorang diri, meninggalkan tempat persembunyiannya beberapa hari belakangan ini. Sebelum melajukan mobil, ia terlebih dahulu menghubungi Daisy. Sayangnya tidak satupun panggilan yang terjawab.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1S7Es3h6NN
Tahu kemana harus mencari saudarinya, Max tak lagi menelepon. Langsung menyalakan mesin mobil dan menancap gas. Melesat cepat menuju Skyhigh, perusahaan milik kakek dari mommy-nya, Tonny Wang.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8MFK3EpD9H
Dalam waktu singkat, Max sudah tiba di perusahaan itu. Daisy yang tengah pusing memikirkan perusahaan sang kakek, terkejut dengan kehadiran Max.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWrvgn7yYUF
"Max," ucapnya lirih.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm04SYYrzRo
Max berjalan mendekat, duduk di sofa tanpa permisi. Menyandarkan tubuh dan menghela napas berat. "Aku sedang membutuhkan bantuanmu, tapi kamu justru terlihat lebih membutuhkan bantuan."
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoWJOYSp0pu
Daisy melirik malas. "Berani sekali kamu datang meminta bantuan setelah kekacauan yang kamu buat. Aku sampai malu menunjukkan wajahku di depan Jessy," jawab Daisy sinis. Sekuat tenaga menahan diri agar tetap tenang dan tak menampar wajah Max.
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmNsEjiQSlj
"Ck, kamu sama saja seperti daddy. Terlalu membela pengkhianat itu. Padahal aku sudah membuktikannya secara langsung."
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVJWZWJdl4X
Daisy terkekeh, "malang sekali nasib sahabatku terlalu mempercayai pria payah sepertimu."
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqUDXeOe4F1
"Cukup, Dee. Aku saudaramu jangan membela pengkhianat itu terus menerus."
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdgGI7gy6li
Daisy menggelengkan kepala tak habis pikir, kemudian menghela napas berat. Sungguh saat ini, ia tak memiliki energi lagi untuk berdebat. "Masalahku tidak lebih kecil darimu, Max. Jadi aku tidak bisa membantumu dan ikut campur. Aku hanya bisa mengatakan, Jessy tidak pernah sekalipun mengkhianatimu. Dia sangat mencintaimu. Andai dia mengizinkan aku pasti sudah memberitahu semuanya. Maaf, hanya sebatas itu yang bisa kukatakan."
283Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfF9YrsyISs
Max terdiam, memikirkan baik-baik ucapan saudari angkatnya. "Jelas-jelas aku mengetahui dan menangkapnya sendiri. Kenapa masih dikatakan tidak berkhianat juga?" batin Max semakin tidak karuan.
Tbc
ns3.147.72.135da2
and then Add to home screen.