Jena Viola adalah perempuan berusia 25 tahun yang masih single sampai saat ini. Ketiga sahabatnya sudah menikah sejak lama dan satu lagi masih belum menikah tapi sudah punya pacar. Namun Jena sama sekali tidak ada pacar, tidak ada yang sedang PDKT atau apalah. Pokonya tidak ada harapan.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaE1W7VH06g
Jena sendiri tidak masalah dengan statusnya yang masih single. Namun Neneknya selalu menekannya untuk menikah dengan terus menyinggung soal menjadi perawan tua hingga body shaming di setiap Jena mengajak bicara neneknya. Hingga lama kelamaan membuat Jena tidak enak hati jika harus bicara dengan neneknya sendiri. Yang harusnya keluarga menjadi tempat dia merasa nyaman dan tenang justru membuatnya merasa seperti di neraka.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEWWpGFfCMk
Jena memiliki postur tubuh yang berbeda dengan perempuan kebanyakan. Dia rasa itu adalah faktor keturuna dari keluarga ayahnya. Sebagai seorang perempuan berusia 25 tahun, Jena memiliki tinggi hampir 180cm dan memiliki berat badan 90kg.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTX0G09fpWT
Jena bukannya tidak ingin menikah. Jena sadar kalau mungkin penyebabnya belum menikah sampai saat ini adalah karena faktor berat badannya sehingga dia merasa insecure. Meski begitu untuk saat ini ada hal yang lebih penting baginya dibandingkan dengan menikah. Jena ingin menyelesaikan kuliahnya dahulu dan melakukan hal lainnya.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡteURD1jsdI
Hari ini suasana hati Jena kurang baik karena berbicara dengan neneknya. Dan lagi neneknya menyinggung soal menjadi perawan tua dan menekan Jena untuk segera menikah. Dan yang membuat Jena kesal lagi, neneknya mulai menjodohkannya. "Pulangnya jangan malem-malem Si Asep mau kesini" ujar Nenek Jena.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1RbjpTdN83
"Ngapain Nek?" Tanya Jena.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGvy3ZRbnwE
"Ngapelin kamu lah"
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXAzeCje4L2
Jena terdiam, tidak menanggapi lagi penyataan Neneknya. Berbarengan dengan itu ponsel Jena berbunyi pertanda ada pesan masuk.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbl1SpjENx7
"Assalamualaikum" di isi pesan itu yang dari nomor yang tidak dia kenal.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9kfO6pnFmg
Jena berpikir tidak baik kalau tidak menjawab salam jadi Jena membalasnya dengan "waalaikumsallam".
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9HUNnJfVm6
Orang itu kemudian membalas lagi. "Nanti malam AA mau main ya kerumah". (Aa=panggilan kakak untuk laki laki yang lebih tua)
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsX62e7yqZw
Jena sudah tahu dari isi pesannya kalau itu Asep namun Jena tetap membalas pesannya. "Ini A Asep?" Tanya Jena.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkbH3wPveI0
"Iya." Balasnya lagi.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVEYJRyFLpR
Jena mengenal Asep sejak kecil. Usia Asep jauh lebih tua dari pada Jena. Perbedaan usia mereka sekitar 10 tahun. Rumah Asep dan Jena berada di satu kampung, hanya berbeda RT. Asep adalah teman kakak sepupunya Jena jadi dia sering berpapasan saat Jena berkunjung kerumah kakak sepupunya itu.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpk6iC0Srop
Lama Jena tidak membalas lagi pesan itu. Jena tidak bisa seperti ini. Dia tidak suka dipaksa. Beruntung hari ini Jena ada acara dengan sahabat sahabatnya. Sehingga dia punya cara untuk menghindari Asep.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRvgWZNyyh0
Jena segera bersiap untuk pergi menemui sahabat-sahabatnya. Segera dia pamit kepada neneknya lalu pergi dengan mengendarai sepeda motor.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTN1ITkSwok
Jena pergi melewati rumah saudaranya dan disana dia melihat ada Asep. Meski begitu Jena berpura pura tidak melihat Asep yang mungkin melihatnya pergi. Jena sadar kalau dia belum membalas pesan Asep, tapi yasudahlah.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2tZ88xcCEe
Sesampainya di tempat tujuan, hanya ada Nuri di sana karena rumahnya paling dekat dari tempat janjian mereka. Jena memarkirkan motornya di tempat aman dan mudah ditemukan lalu menghampiri Nuri.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9s4Rccp4Ij
"Lu sendirian? Mana laki lu?" Jena menghampiri Nuri yang duduk di kursi yang tersedia tidak jauh dari tempat parkir motor.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLBjxnxuWBd
"Karena ini girls time, jadi dia gue suruh dia pulang" jawab Nuri.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ237KhwUp1w
"Yang lain mana?" Jena menanyakan sahabat-sahabatnya yang lain.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtF9hmJgbD3
"Biasa lah mereka mah tukang ngaret. Apa lagi si Vina yang udah punya anak. Ribet pasti dia" jawab Nuri lagi.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDenNFFuVB4
Jena mengangguk "oh iya..."
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0snjxGXyTw
"Gue juga pengen buru buru punya anak" ujar Nuri lagi sambil membayangkan dirinya menjadi seorang ibu yang sedang menggendong bayinya.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ16Y75qT7SI
"Gue doain deh biar lu segera hamil" sahut Jena mendoakan sahabatnya itu..
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXwPSL4sYUn
Nuri berseru dengan meriah "Aamiiiinnn"
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTABUVVpbz1
Jena menatap ponselnya. Pesan baru masuk tidak lain dan tidak bukan adalah dari Asep. "Bisa kan Jen?"
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQjfrw4Vfy0
Jena bisa segera menolak Asep sekarang saat itu juga dengan hanya mengirim pesan bertuliskan 'tidak bisa'. Tapi dia memilih untuk bertanya kepada Nuri.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpJQn87N5fB
"Nur?" Panggil Jena kepada Nuri
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF6gYQNmKMF
"Ada apa?" Sahut Nuri
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Wg3TJMnxy
"Ini ada orang mau main kerumah gue. Kira kira terima jangan" ujar Jena datar sambil menunjukkan isi pesannya.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFMUavosCsR
"Siapa nih. Lu kenal?" Seru Nuri semangat karena akhirnya sahabatnya yang menjomblo dari lahir ini punya gebetan. Jena menganguk.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzz3JKSsP8z
"Kenal. Rumahnya gak jauh dari rumah gue. Keluarga gue juga kenal sama dia. Menurut lu gimana?" Jelas Jena.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL3DNUUNuXT
"Terima aja" ujar Nuri
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtajkXJObHz
"Tapi gue bingung"
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXSKN0QPCl3
"Coba aja dulu" sahut Nuri lagi meyakinkan sahabatnya itu.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWehJSwSdq6
"Yaudah deh." Akhirnya Jena memutuskan untuk mencoba menerima tawaran Asep dan mengijinkannya datang malam ini. Yang ada dipikiran Jena saat ini hanyalah agar neneknya tenang dan berharap tidak terlalu membicarakan soal pernikahan lagi.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0fKmACmzfw
"Ngomong-ngomong kita mau nunggu sampai kapan disini?" Ujar Jena yang sudah dirasanya terlalu lama menunggu kawan kawannya yang lain.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWrk0vhfGx1
Nuri celingukan ke kiri dan ke kanan seperti mencari sesutu. Dia mencari keberadaan dua orang sahabatnya yang mungkin sudah berada di sekitar tempatnya menunggu. Namun tidak ada hasil.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8uAD73KZcx
"Telpon aja si... atau kita duluan cari tempat duluan yuk". Lanjut Jena lalu bangkit dari duduknya diikuti oleh Nuri yang juga bangkit dari tempat duduknya sambil masih mencari-cari mungkin kawan-kawannya sudah sampai.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡagYBUMetDH
"Yaudah Yuk" Nuri berhenti mencari lalu menggandeng Jena dan mereka pun berjalan masuk ke dalam gedung Mall.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZAEVw4vGtq
Didepan pintu Mall sudah terasa hawa dingin dari pendingin ruangan dari dalam. Jena merasa lega dengan hawa dingin ini. Tapi mungkin karena ini akhir pekan dan banyak orang yang datang ke mall ini jadi suhu nya tidak sedingin biasanya Jena saat datang ke tempat ini di hari kerja. Meski begitu ini lebih baik daripada di luar yang panas.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaR4yLerNnF
"Jen mau makan apa?" Tanya Nuri kepada sahabatnya itu.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlV3N1xqn3D
"Apa aja... yang lain mau makan apa?" Tanya Jena menanyakan keinginan sahabat - sahabatnya yang belum datang.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDgPPoPPDUZ
"Mereka mah biarin aja. Terserah kita aja. Siapa suruh ngaret(telat)" sahut Nuri mencemooh.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwV3EGqt4Xi
"Hmmm.... yaudah deh" Jena memutar bola matanya dan berpikir apa yang dia inginkan. "hari ini gue lagi pengen makan ramen" lanjutnya setelah selesai memutuskan.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhooOWRWwQ8
"Oke yuk"
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0O0ra9Xs22
Nuri dan Jena masuk ke sebuah restoran bergaya Jepang yang menyajikan sushi dan ramen. Mereka mencari tempat duduk lalu pelayan memberikan buku menu. Banyak sekali jenis sushi yang mereka jual dan juga ada beberapa jenis ramen.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiUcY7F8Eg5
Sambil memilih menu makanan yang mereka ingin makan, Jena menginformasikan kepada sahabat-sahabatnya yang belum datang posisi keberadaannya. Tidak lupa menanyakan pesanan mereka agar bisa sekalian Jena dan Nuri yang pesan.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeg04byf6PZ
"Jen?" Panggil Nuri kepada Jena ditengah kesibukannya memilih makanan di buku menu.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBp16IU5TX6
"Hng?" Sahut Jena sambil mengalihkan pandangannya dari layar ponselnya kepada Nuri.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9DDlV3pLNq
"Setelah gue pikir-pikir, lu coba kayak si Siska aja" ujar Nuri. Jena mendelikkan matanya tidak mengerti apa maksud Nuri dan apa yang dia bicarakan pun Jena tidak mengerti.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnCSS9F9LzH
"Kenapa si Siska?" Tanya Jena
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxDab7B1K5K
Nuri berdecak "itu lhooo... instal dating app. Dia kan ketemu lakinya lewat dating app".
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbTrWUGWvEU
"Hooo.... udah pernah. Dan lu tau gak orang-orang nya aneh-aneh. Masa ada yang chat langsung nyuruh gue dateng ke kosannya dia". Sahut Jena.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPtGdJ6zMSp
"Ada berapa yang begitu?" Balas Nuri.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZuHk3OpdB1
"Satu"
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSFuXhhQFt1
Nuri berdecak lagi. "Kan cuman satu orang. Bukan berarti yang lainnya kayak dia. Pasti ada lah yang beneran satu mah.." ujarnya meyakinkan.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO9L3c29JSl
Jena pun sepemikiran dengan Nuri. Meski kadang ada orang-orang aneh bukan berarti yang ada disana aneh semua. Tapi sejujurnya Jena tidak percaya diri dengan dirinya sendiri. Dia merasa spesifikasi dirinya tidak cocok dengan orang-orang di dating app yang selalu dia lihat meliliki pendidikan tinggi, berfoto menggunakan barang-barang mewah dan traveling ke tempat indah. Sedangkan Jena tidak seperti itu. Jena tidak memiliki barang brand mewah, dan juga tidak memiliki pendidikan tinggi apalagi pergi jalan-jalan. Jena hanya seorang pekerja pabrik biasa yang masih belum menyelesaikan studinya.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9pVo5ygQ0e
Karena orang tuanya sudah tiada, Jena harus bekerja untuk membayar biaya pendidikannya dan biaya hidupnya sendiri. Tidak mungkin dia mengandalkan neneknya yang sudah tua. Jadi Jena harus bisa melakukannya sendiri. Namun Jena malah masuk ke dalam lubang hitam yang begitu dalam dan tidak ada yang tahu apa yang sedang Jena jalani saat ini bahkan neneknya dan kakak sepupunya yang sangat dekat denganya. Karena Jena menyembunyikannya, dia tidak ingin keluarganya tahu, dia ingin menyelesaikan semuanya sendiri karena dia tidak bisa terus menyulitkan keluarganya.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzJJY2FHVWN
Meski begitu ada alasan lain Jena tidak memberitahukan keluarganya. Dia tidak sanggup membayangkan betapa keluarganya malu kalau harus punya kerabat seperti Jena. Dia tidak tahan membayangkan harus melihat neneknya sedih. Dia tidak tahan mebayangkan kata kata pedas kakak sepupunya. Jena sangat dekat dengan kakak sepupunya itu sehingga dia tahu bagaimana kakak sepupunya kalau ada yang mengganggu kenyamanan suasana hatinya itu.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlwFqdBMswP
"Hellooowww everybody!!!" Seru Vina langsung duduk di samping Jena dan Siska duduk di samping Nuri.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm8zsOAt4o0
"Telat amat si lo lo pada" ketus Nuri. "Gue sama Jena ini nunggu panas panasan di parkiran nungguin kalean"
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQKdrqGfGs8
"Sorry dehh. Biasa lah baby problem. Boboin anak gue dulu. Boboin bapaknya dulu" sahut Vina memberi alasan yang membuat ketiga sahabatnya tersenyum kecut.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8zZDzPLiFk
"Udah pesen belom?" Tanya Siska.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhKnBYk9Hif
"Beloomm... gue lagi ngomongin datting app dulu. Biar si Jena instal itu aplikasi" sahut Nuri.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4aqCoTJgiP
"Eh iya bener tuh. Coba aja. Siapa tau ada yang cucok khaann..." timpal Vina mendukung Nuri.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeGtKlt5204
"Iyaa... kayak gue nih. Ketemu sana Bang Gery di datting app juga." Siska menambahkan pendapatnya. "Eh kan gue taunya juga dari elu yang ngajarin. Eh malah gue yang dapet duluan" lanjutnya kepada Jena.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5XrTEKTN78
Jena termangu. "Udah lah. Kalian mau pesan apa gue laper" ujarnya kemudian mengalihkan pembicaraan.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIFDyxJeTmQ
"Sini pinjem hp lu" Vina menyodorkan tangannya kepada Jena.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjGyxgKkJns
"Buat apa?" Sahut Jena penuh kecurigaan
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlFuQvm5n2P
"Pesen makan. Gue mau milih sendiri. Lu pilih dulu mau pesan apa." Balas Vina lagi kemudian Jena memilih pesananya lalu memberikan ponselnya kepada Vina.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡonFIBFy6dN
Satu persatu bergantian memilih menunya masing-masing dan yang terakhir adalah Nuri yang memegang ponsel Jena. "Udah nih. Ada tambahan gak? Kalo gak ada gue submit".
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsk6S0ER3LZ
"Udah. Iya . Engga ada" sahut ketiga sahabatnya bersamaan.
350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxlLXM5YIV2
Pesanan telah dibuat dan sekarang waktunya menunggu. Sambil menunggu mereka pun membicarakan hal-hal ini itu. Masalah keluarga, flashback jaman sekolah, dan banyak lainnya hingga Jena lupa dengan ponselnya yang masih di pegang Nuri.350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn3tUJXqDXY
***350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEtrUNHQnPw
Sampai sini dulu cerita nya. Jangan lupa Tekan tombol Like setelah membaca :))))350Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSAuOMQPKVB
然後按「加至主畫面」