"Kamu harus terima, Ra. Dunia memang abu abu. Berhenti membandingkan realita dengan apa yang kamu baca, itu jelas beda."
Dia menarik nafas sebentar sebelum melanjutkan kalimatnya.
107Please respect copyright.PENANASBLlbqdtyV
"Naga terbang, sihir, pangeran, kutukan, sekolah sihir... Itu engga nyata, Ra." Kini tangannya menggenggam tanganku. Tampaknya pikiranku masih belum sepenuhnya sadar, karena tiba tiba aku melihat dia dengan pakaian pangeran lengkap dengan kuda putih yang menunggu di belakang.
107Please respect copyright.PENANAHmIErkGN5l
"Ayo pulang, Ra. Akan aku bawa kamu pada dunia. Akan aku tunjukkan bahwa warna bukan hanya kelabu." Kini dirinya tersenyum dengan wajah berseri-seri. Tangannya sesekali memilin milin jariku.
107Please respect copyright.PENANA62ES0obcF6
Malam itu sekerlap cahaya kunang-kunang terlihat, disusul puluhan lainnya. Ini persis seperti apa yang pernah aku rasakan dalam sebuah cerita usang yang entah lembar ke berapa. Persis seperti ini, tapi bedanya ini nyata. Ini nyata.
107Please respect copyright.PENANAORMpr0qc3V
"Akan aku bawa kamu ke Bunda Cliffs, Opera Sidney, atau Lapland? Kamu bisa melihat Aurora di sana. Katamu sihir terlihat seperti helaian sutra dengan banyak warna, ya kan?" Ia melanjutkan kata katanya, masih dengan tangan yang memilin milin jariku. "Ya, Ra?."
107Please respect copyright.PENANAr7VGHC6RSV
Aku terkekeh melihatnya. Duniaku sudah lama runtuh, Zan. Lama sekali, saat ibu membakar semua buku milikku, saat ayah menampar karena aku berceloteh tak jelas tentang sihir. Aku tahu, aku tahu jelas itu tidak nyata. Aku sadar aku melihat dunia semakin membosankan dengan rona abu dimana mana. Terimakasih atas kamu yang sudi menemani tanpa memaki, menuntun aku yang ringkih pada kenyataan.
107Please respect copyright.PENANAW94oj2hOXv
Meninggalkan kerlap kerlip dunia penuh sihir memang bukan hal yang mudah, sesuatu yang magis akan selalu menarikku untuk kembali. Tapi kamu benar. Itu tidak nyata, aku harus menghadapi apa yang kamu sebut realita. Bahwa dunia yang kelabu itu biasa. Kini aku pegang kata katamu waktu itu. Bahwa dunia lebih indah dari mantra fantasiku.
107Please respect copyright.PENANABO1bkTbGpV
Aku genggam tanganmu. Menghela nafas lalu bangkit, "Ayo", Kataku. "Ayo kita liat sedikit sihir yang nyata."
107Please respect copyright.PENANAbC8cyhygDV
107Please respect copyright.PENANASsBeXhNhYz
-Sahi, 19 June 2023
ns3.131.93.117da2