Seperti memasuki lubang gorong – gorong selurutan air. Nerd menyelurut ke bawah seperti sedang tersedot. Dinding gorong – gorong itu punya warna dan pola abstrak yang membingungkan, berganti – ganti warna, dan terlihat aneh.
Dalam beberapa detik, tampak lingkaran cahaya.
#Woosshh!
Sebuah lubang potal terbentuk sesaat.
#Gedebruk!
Seolah dimuntahkan lubang portal, Nerd terpelintir 180 derajat.
“Aduduhh!” Nerd menggosok – gosok pantatnya, memekik kesakitan. Lubang portal kecil itu kemudian menghilang sekejap.
Hal pertama yang Nerd lihat adalah sebuah pasir. Yang kedua, tentu suara ombak yang tidak begitu besar.
Nerd memegang pasir pantai. Lantas… suara gadis dari masa lalunya mulai mengisi ruang fikiran batinnya.
* (Pasirnya pink, krem, dan lavender saling bercampuran! Bagaimana menyebutnya? Gradasi?) *
Warnanya sangat familiar dengan apa yang Nerd dengar di masa lalu.
Kemudian, kepalanya bergerak seperti kamera, mengambil pandangan semua lingkungan.
(Kunang – kunang biru? Dan…)
Di sekitar sudut tertentu terdapat kristal – kristal biru muda bening, violet, kuning, dan krem. Langitnya hitam berbintan, seperti warna lautan di sekitar.
Nerd berjalan kecil di sekitar pantai. Ombaknya terbilang ramah untuk malam hari, namun ia tidak melihat bulan di langit.
(Huh? Lah… darimana pencahayaan malam?) Nerd menggaruk rambutnya.
Ia berpaling arah sebaliknya dari lautan, terdapat pohon – pohon yang cukup normal. Pohon kelapa yang nyaris sama dan umum, hanya saja buahnya berkulit seperti durian.
Suasananya sangat tenang dan hampa, seperti yang diinformasikan.
“Omniscience Lens!”
#Tring!
Kedua pupil mata Nerd yang awalnya menghitam, dalam satu kedipan berubah menjadi kuning keoranyean. Dengan kemampuan itu, Nerd bisa mendeteksi semua karakteristik objek dengan rinci.
Nerd menoleh pada pohon kelapa yang tampak buahnya seperti durian.
Dalam sekejap, papan sihir informasi dengan detil muncul dihadapan Nerd.
*Nama item : Cocorian
*Deskripsi : Air kelapa segar dengan rasa durian
*Kegunaan : Menghilangkan dahaga
*Status : Aman
Nerd mengambil sesuatu dari Magic Duffelnya.
Magic Duffel adalah tas selempang yang wujudnya disederhanakan dari Mythical Creature dan berbagai macam. Mereka adalah alternatif dari inventorial dimensi yang menyimpan item nyaris tak terbatas jumlahnya. Konversi beratnya adalah 1 kapas berbanding dengan barang bawaan yang berjuta ton – ton. Magic Duffel meski sebagai alternatif, harganya jauh lebih mahal daripada inventorial dimensi pada umumnya.
Tangan Nerd tampak mengenggam bumerang.
“Tolong bantu aku! Bumerang titanium!” Nerd melempar bumerang itu.
#Whoc! Whoc! Whoc!
Bumerang itu berputar dan melesat dan mengenai sekitar tiga buah. Nerd melakukan itu berulang pada dua pohon lainnya.
Setelah itu…
Sekitar delapan buah dan satu bumerang telah masuk dalam mulut Magic Duffel, sedangkan tangan Nerd keluar membawa pisau kecil dan sedotan besi.
#Stab!
“Aku selalu penasaran…” Nerd menusuk ringan dan segera meninggalkan lubang kecil. Mata Nerd menyipit memandang isinya.
Air kelapa yang bening dan berkilauan kuning. Baunya sungguh menyengat bau favoritnya.
(Menunda yang enak – enak adalah etika buruk. Selamat minum!) Nerd memasukkan sedotan besi itu.
#Slluurrpp!
(Wow, bukan main!) Nerd memegang dagunya sambil memutar ringan buah yang dipegangnya. (Airnya seger sih… tapi aku mengira – ngira apa yang bisa kulakukan dengan kulitnya?)
Nerd mencoba mengetok ringan. “OUCH!”
(Nah… ini memang mirip durian…)
Nerd lantas terus berjalan memeriksa pantai sekitar sambil menikmati Cocorian yang kini dibawanya.
Sesaat Nerd memeriksa batu kristal – kristal itu…
*Nama : Pristine Lazuis
*Deskripsi : Batu kristal material penghasil resonansi bunyi dan dapat memperkuat cahaya sebanyak 2 kali lipat.
*Kegunaan : Cangkang lampu, alat musik, keindahan cinderamata.
*Status : Non reaktif dan Non beracun.
(Kurasa… aku tidak perlu material ini untuk sekarang…)
Nerd memegang pasir yang punya warna indah. (Bagaimana dengan pasir ini?)
*Nama : Lustergyd Sand
*Deskripsi : Pasir indah yang dapat menghasilkan ketahanan fisik dan sihir tingkat tertentu. Bisa menjadi medan sihir.
*Kegunaan : Sedimentasi khusus menghasilkan kaca dan tembok.
*Status : Non reaktif, Non beracun.
(Wo-woah! A-aku nggak percaya pasir ini-)
Tiba – tiba…
#Sraggh! Sraggh!
Kepakan sayap dua makhluk terbang ke atas mengarah lurus dari arah pandangan Nerd. Yang jelas makhluk itu berbulu.
Sebuah papan sihir muncul karena dua pupil mata Nerd yang kini mengaktifkan Omniscience Lens.
*Nama : (???) Harpy’s pike huntress
*Ras : Beastrian - Burung
*Keterangan : Mereka makhluk yang terstruktur
dan buat. Berdamai dengan mereka hampir mus-
tahil.
*Status : Netral / Agresif.
(Ada Harpy di sini?)
Nerd mengikuti makhluk terbang itu. Daripada terang – terangan berjalan di atas pasir pantai tanpa persembunyian, Nerd mengambil langkah ke jalan beraneka flora.
Selain pohon Cocorian, melewati semak – semak Nerd menemukan beraneka pohon.
Pohon plum, pohon apel, pohon mapel, pohon cemara, dan pohon lignum mutant yang warnanya pink menyala.
(Beraneka macam pohon, huh? Jadi… habis pantai, sementara ini… aku anggap sebagai hutan. Ya, harusnya begitu!) Nerd memandangi sekitar, meyakinkan benaknya.
Nerd berhati – hati, karena hening dan sunyi adalah kunci emas hal yang tak terduga semakin terwujud. Dan hal yang tak terduga, adalah musuh brutal di hadapan semua orang. Itu karena siapapun tidak dapat mempersiapkan atau menghadapinya dengan pengetahuan.
Hingga…
#Tang!
Nerd mendengar sebilah besi yang berdentum dari arah depan tidak jauh. Tiga langkah di depannya, adalah kembali ke jalur pantai. Melalui semak – semak, Nerd melihat adegan seru.
Tiga harpy melawan satu makhluk setengah manusia dan setengah ikan.
(Huh!? Putri duyung!?)
* Nama : (???) Mermaid, The Slayer
* Ras : Merpeople – Mermaid
* Keterangan : Tdk ada keterangan khusus
* Status : Netral / Semi-Agresif
Putri duyung itu memakai armor sisik, helm perang, dan dua Schimitar. Dengan kesulitan, putri duyung itu menyilangkan pedangnya memblokir tombak dari harpy.
#Srrrrt
“Uaaggghhhh…!” ia memekik kesakitan, saat harpy lainnya menyerempetkan tombaknya ke pinggang sang putri duyung.
#Sreeeng TANG!!
Putri duyung itu menggesekkan schimitarnya dan hendak meraih tubuh harpy namun berhasil di blokir dengan tameng.
Armor putri duyung itu hanya melindungi bagian dada ke atas dan kaki siripnya, kecuali pinggang.
Sang putri duyung hanya jadi bulan – bulanan para harpy.
(TCIIH, CURANG BANGET SIH!? MAEN KEROYOK AJA, BURUNG TOLOL!) Wajah Nerd yang pipih seperti botol plasik diremas benci adalah pertanda roman mukanya geram. Ia seolah menyaksikan pertandingan gladiator dan sepenuhnya bertaruh pada putri duyung. Sayangnya pertandingan itu sangat tidak imbang.
Hingga harpy ketiga menyerang…
Sang Putri Duyung yang tampak kelelahan, sedangkan jeda serangan itu semakin sempit.
Sang putri duyung sempat mengayunkan schimitar kirinya, namun tombak itu berada sejengkal nyaris mengenai perutnya!
Seperti anak kecil yang kalah bermain game dengan temannya, Nerd merasakan geram. Rasa geramnya itu dilampiaskan dengan sesuatu.
#Ctuass…
#Bruak, bruak.. SROOGGGG!
Harpy itu terpental seperti bola dua kali lalu menyosor di pasir sejauh tiga ratus meter. Dua harpy lainnya tampak heran.
Lemparan batu Nerd mengenai strike dengan tepat di kepala harpy tersebut. Lantas, ia melompat keluar dari semak…
“HEY! KALAU MAU TANDING SATU LAWAN SATU DONG, HORAAAA!!!!!” Nerd yang emosi, mengangkat dua jari tengah di tangannya. “DASAR BURUNG LEMAHHH!!!”
Nerd kini dipandangi heran dengan ketiga makhluk yang sedang beradu kekuatan. Mereka sama – sama mengeluarkan tanda tanya di benak mereka masing – masing.
Mereka diam sejenak.
#Sraggh! Sragh!
“Manusia?”
Kepakan sayap Dua Harpy itu menuju ke arah Nerd. Para harpy itu juga memakai armor.
Nyali Nerd drastis melonjak turun. Entah karena makanan atau memang Nerd adalah gorilla seperti yang dikatakan Hendrick, akibat keidiotannya, situasi menjadi berbalik.
(O-oi.. A-apa aku… berlebihan?) Keringat nerd bercucuran seolah pipa bocor. Setelah kesetenan sampai terbakar, kini dua kaki Nerd bergetar ketakutan.
Dua harpy itu turun ke pasir. Lebih tinggi 30 cm dari Nerd dan mata mereka oranya kemerah – merahan. Wajah wanita mereka nyaris sama karena penampilan rambut mereka tertutup helm besi.
“Apa yang dilakukan manusia di tempat ini?” Wajah wanita harpy itu mendekat ke arah Nerd. Alisnya seperti timbangan berat sebelah.
“Ha… halo…?” Nerd gugup. “Ka-kalian sangat cantik hari ini…?
Kedua Harpy itu saling bertatapan sesaat. Mereka tersenyum, menampakkan gigi – gigi tajam yang berkilau bagai mata pedang.
“Apalagi kalau bukan makanan!?”
#Sring!
Mereka mengejar Nerd.
Sementara…
Sang putri duyung itu, menancapkan dua schimitarnya ke pasir dan bersandar di batu kristal. Nafasnya tersengal – sengal, sambil tangannya menutup bekas luka yang terus mengeluarkan cairan merah pekat.
“MA-MAAFKAN AKU KAKAK – KAKAK CANTIK! AKU NGGAK AKAN MENGULANGI PERBUATANKU!!!” Mengambil jalur Flora, Nerd lari terbirit – birit saking takutnya. Namun dua harpy itu tepat di belakang Nerd.
“HEY, NAK? BAGAIMANA KALAU KAMU DIAM DI TEMPAT?” kata salah satu Harpy itu. “BAGAIMANA? AKU DAN AVETE NGGAK AKAN MEMAKANMU KOK!?”
Dua harpy itu meski tidak terbang, tampak sangat terampil melompati dahan pepohonan seperti ninja.
“KAKAK… AKAN MENGHIBURMU~”
Mendengar suara desahan yang agak nakal itu, Nerd menoleh dengan polosnya.
“BENARKAH?” Nerd dengan senyum wajahnya bodoh dengan dua mata kelerangnya.
#Srringg… Slash!
Sebagai ganti leher Nerd, satu pohon cemara terbelah.
“Hiiiiiii!” Nerd ngeri ketakutan dan terus mengencangkan kakinya. Kedua harpy itu kini memasang wajah psikopat yang siap mencincang isi tubuh Nerd.
Nerd terus berlari!
Hingga jalur flora itu habis. Nerd kini kembali ke titik di mana dia datang pada mulanya.
Yang menjadi bakal masalahnya adalah, Nerd kelelahan. Sementara dua harpy itu tidak ada bedanya.
(Me-mereka ini robot, kah?)
“Tu-tunggu… *Gasp… gasp…* sebentar… *Gasp… gasp….” Nerd mengulurkan tangannya, tanda untuk menyuruh mereka berhenti, sambil tersengal – sengal.
Untungnya, Harpy itu mendengar permintaannya.
“Huh? Kamu kelelahan, manusia?”
“Lari – larinya sudah berakhir?” kata Harpy satunya dengan wajah kecewa. “Cemen sekali jadi pria, ya ampun…”
Nerd tidak bisa berpikir apapun, dan terduduk. Sekali lagi dengan beruntung, kedua harpy itu hanya berjalan di hadapannya tanpa menyerang.
“Kamuuuu kok beda dari… manusia yang kami lawan?” kata harpy itu lalu berpaling ke rekannya. “Sejak 50 tahun, Doreris?”
“Lebih tepatnya, 56 tahun, Doreris,” balas rekannya, dengan nada jauh lebih halus dari Doreris.
Kini dua harpy itu masih mengitari Nerd, bermaksud mengurung pergerakannya. Namun Nerd, hanya terduduk berkeringat dan sangat kelelahan.
Lantas…
“Hey, kamu mau apa!?” Doreris, Harpy yang bernada tegas itu, bersiap dengan tombaknya saat mengetahui Nerd spontan melakukan sesuatu.
(Negate Affection!)
ns3.137.179.200da2