Kedua wanita yang memakai baju kostum ketat hitam berteknologi itu saling memprotes satu sama lain. Dina, Elf berambut panjang pirang dengan bando biru navy bersikeras menuduh Cron si pengkhianat. Namun Ariri, si darah campuran manusia dan beastrian kelinci itu, menolak tegas bahwa hal itu diatur oleh seseorang.
Mereka berdua cekcok seperti anak kecil yang berebut snack.
“Kamu masih pakai bando itu, Dina?” Cron berjalan kecil mengambil pedangnya. Ia berniat menoleh kearah Dina, namun tatapannya berujung pada arah agak kekiri, ke pagar gedung outdoor.
“A-apa!? Kamu kira ini bagus!?” kata elf itu, memegangi bandonya dengan pipi memerah.
“Justru sebaliknya, loh. Nah, seorang penjual sepertinya berbohong padaku. Apa dulu katanya? Bando itu warna biru navy?”
“Heh!” Dina membuang muka. “Sayangnya penjual itu berkata jujur! Ini memang biru navy!”
#Fuuuup
Camilla keluar dari bayangan, dengan sekejap membuat mereka pingsan dengan stunt gun.
“Su-sudah kubilang dia ini pengkhi-“ ucapan Dina putus karena dibuat pingsan
Mereka sekejap pingsan, sebelum Dina sempat mengucap katanya.
“Oi, oi, Senior! K-kok nggak bilang – bilang dulu, sih!?” Cron menghampiri dua wanita yang tampaknya adalah rekannya dulu.
“Kenapa senior harus izin pada junior?” ucap Camillia dengan jutek. “
“Tapi…” Cron agak frustasi dengan sikap Camilla. Tapi, ia segera professional untuk mengcek isi tas hitam mereka.
Tas itu mempunyai logo khusus dan tidak asing. Bahkan, siapapun pasti tahu bila itu bertuliskan…
Moonshed 747 TEAM
Dua item yang disebutkan Camilla sebelumnya memang benar ada. Alat untuk menerobos tepat langsung pada kaca Metrotube Tower pada lantai 9, tepat di ruangan Montana Baldevere. Sekilas seperti niat mereka tertangkap basah.
Bagaimanapun juga…
Masih ditemukan barang lain, Cron terus menggeledah dengan maksud mencari kebenaran yang mutlak.
“Kamu masih cari sesuatu?” tambah Camillia sebelum kembali bersembunyi pada bayangan. “Nah, terserah. Aku akan mengintai di tempat lain, sayonara.”
Cron tidak menggubris Camilla. Barang demi barang dalam tas itu dikeluarkan.
“K-kami ke sini… atas persetujuan jasa ker-kerja sa-sama… yang di-disewa Wraith Sanctum… Senior….” Ariri tergagap – gagap karena efek stun gun itu masih terasa. Sekarang akhirnya dia sepenuhnya pingsan.
“Ariri!” Cron khawatir. Ia segera memegang tangan Ariri dan merapalkan sihir tertentu. Kemudian ia lakukan itu pada Dina. Mereka kini lepas dari efek tersetrum dan hanya seperti tidur siang.
Cron mendapat kesimpulan penting.
(*Cron pada Mythril, Moonshed membawa Detektor substansial dan Dimensional Pressure. Moonshed bekerja sama dengan Wraith Sanctum!*)
Tidak lama setelah Cron memberi kabar…
(*Cron, apa maksudnya itu? Lady Baldevere tidak meminta kerja sama dengan Moonshed!?*)
(Tch! Apa yang bias kujadikan bukti!?)
Cron berjalan memandangi keramaian arah Glimmerport Towncircle di balik pagar lantai atas outdoor stasiun TV. Cron seolah terburu – buru.
(Fairmind melihat sekte okultis… Bonus dan Scarlett juga demikian… Countdime nggak lihat apa – apa… Om Scheme dan Sticht juga sama….)
(Sebentar… kalau dipikir – pikir…. Kenapa Dina dan Ariri ke arah sini? Mereka juga sampai bawa dua barang penting?)
Cron menimbang – nimbang. Ia hilir mudik kebingungan. Cron terhenti dalam sebuah tembok besar pikirannya.
Tiba – tiba… sesuatu menghancurkan tembok besar itu.
(*Empat orang dari arak – arakan menuju pintu depan! Moonshed…?*)
Suara itu kembali dengan penekanan panik yang luar biasa.
(*Bukan! Si brengsek Aliansi Protea! Sialan! Fairmind, Bonus, Scarlett, bagaimana situasi di sana! Countdime membutuhkan bantuan! Countdime membutuhkan bantuan!*)
Fairmind, Bonus, Scarlett belum merespons.
Protea, salah satu aliansi tertiggi di Glimmerport. Mereka adalah kalangan elit yang menginjak siapapun yang berani menyaingi komoditas mereka dengan aturan diluar yang mereka kehendaki. Misalnya, pertemuan Wraith Sanctum, yang notabene aliansi lebih kecil dari Protea, harus mengadakan kunjungan eksternal ke petinggi Protea.
Karena alasan itu…
(*Cron kepada semua tim! Countdime segera mundur bersama Stitch dan Scheme! Mythril, kita dijebak! Satu orang berkhianat!*)
(*Mundur!? Heh! Itu nggak akan terjadi!*)
Cron mendapat balasan yang segera ia sadari dari nada suara orang itu yang serius namun keras kepala, Countdime.
(*Cron, bagaimana dengan klienku?*)
(Lady Baldevere!?)
(*Klien di luar semua ini! Lindungi mereka! Aku akan membantu countdime. Bisa minta tolong pada om Scheme?*)
(*Cron? Apa ada yang bisa kubantu?*)
(*Aku akan membuat lubang teleportasi, tolong lakukan teleportasi paksa pada lubang yang kubuat, kumohon!*)
Cron bergegas melaksanakan itu. Di bawah badan dua wanita Moonshed yang kini tumbang, digambarlah sebuah portal teleportasi dengan kuas yang diambil dari sakunya.
Setelah itu, Cron segera sadar sepenuhnya dan melompat dari lantai sembilan.
Cron akhirnya sadar…
Wraith Sanctum menaruh pengamanan dan ikut menyumbang performa Scarlett pada perayaan merdekanya Glimmerport demi tujuan tertentu. Ia tidak mungkin mendapat jawabannya langsung dari Montana Baldevere. Tapi ia mendapat kesmpulan penting. Yaitu untuk mengontrol dan memusatkan perhatian para Order of Hypogryph. Sekte gereja Hypogryph memang menjadi musuh berbuyutan bagi para Wraith, banshee, yokai, spirit, vampire dan segala ras hantu dan kegelapan dari Wraith Sanctum.
Masalahnya, sesuatu tidak selamanya berjalan mulus , yang bersembunyi dan berhati – hati segera diketahui orang lain. Setidaknya, Cron menyadari orang itu.
Cron seolah melakukan skyboarding. Terjun bebas dari lantai sembilan dengan santainya. Ia memandang ke bawah, arak – arakan konser di Glimmerport Towncircle mulai ricuh. Setidaknya sesudah konser Scarlett. Namun bukan karena konser sesudah Scarlett juga. Itu dipicu hal lain.
Salah satunya, Cron melihat Countdime dari ketinggian turun setara dengan lantai 5, berurusan dengan empat orang lainnya setelah empat orang tumbang.
(*OI MEREKA NGGAK ADA HABISNYA LOH! Eh tunggu… I-ITU BONUS, FAIRMIND, DAN SCARLETT NGAPAIN!? KENAPA MEREKA SAMA PROTEA!?*)
(*A-apa aku harus memanggil Stitch untuk membantumu, Countdime?*) Mythril menawarinya.
317Please respect copyright.PENANAmAn5fLQCKV
***
Dua belas orang telah berjatuhan.
Keramaian itu mulai tidak ada artinya lagi. Beberapa orang pergi dan menyalamatkan dirinya masing – masing.
#Gasp…! Gasp…!
“Tch! Nggak ada habisnya!” Countdime membenarkan kacamatanya.
#Pssuutt! Tap tap tap!
Anak – anak panah dilontarkan, namun Countdime berhasil menepis dengan pedang darahnya.
Lantas…
Ia memerintahkan darahnya membentuk seperti tali. Tali darah itu kemudian meraih kaki para elf wanita yang menghujani panah pada Countdime barusan.
Countdime menggenggam lengan kanannya, seketika tali darah itu menarik kencang dan membuat para elf itu terjatuh.
(Para amatir ini… apa Protea sekaya ini hingga bisa menyewa orang – orang ini!?)
Mulai berdatangan orang – orang dari kerumunan konser yang hendak menghadapi Countdime sepenuh jiwa.
Dua belas tumbang, maka akan selalu ada dua belas lainnya. Apa yang diharapkan Countdime dari sekitar jutaan penonton?
Tapi…
Sesaat Countdime, pria rapi dan terlihat kompeten itu, terbelalak saat melihat tiga siluet yang sangat ia kenal di belakang dua belas orang baru yang hendak menghadapinya.
(Oi, oi, ini bercanda, kan?)
#Dorrr!
#Ciprat!
Sebuah revolver ditaruk pelatuknya. Namun peluru itu dihentikan tepat pada telapak tangan Countdime, dan segumpal darah menepis peluru itu.
Tiga siluet itu kini semakin tampak wajahnya.
“Lemah! Masih terlalu lemah, Scarlett!” Countdime memprovokasi empat orang itu dengan tawa sinisnya.
(Apa ini? Apa Fairmind, Bonus, Scarlett bisa dibeli dengan uang- ngga – nggak! Lagipula, wajah mereka tampak kosong! Ada yang aneh dengan mereka!)
Fairmind, melompat dan mengeluarkan cakar tajamnya. Lompatannya seolah menembus orang – orang di depannya.
#Srrraattt!
Tebasan cakar Fairmind membuat pedang darah Countdime bersimpahan kocar - kacir dan gagal menepis. Untuk pria kompeten itu sudah memperhitungkan. Ia lekas menghindar ke kanan.
Darah – darah itu kemudian menyatu lagi dan menjadi pedang.
Namun…
#Sriiingg~ Jroosshhh!
“UARRGHHH!”
Lengan kiri Countdime putus dan mengeluarkan cairan kental merah gelap. Rantai berujung Schimitar baru saja membelah lengannya.
Ia mundur ke belakang.
(Tch! Kurang ajar! *gasp… gasp…*)
#Bzzzippbziip!
Seolah tidak memberi Countdime istirahat, peluru perak segera memberondongnya.
Scarlett mengulurkan dua lengannya yang dipersenjatai senpi semi otomatis dilapisi peredam.
Beberapa peluru itu menembus dada Countdime.
#Tes… tes….
Lengan kirinya meneteskan darah cukup deras.
Gerakan Countdime berantakan. Kini ia hanya bisa bertahan dan menghindar. Bahkan pedang darahnya sama sekali tidak berkutik melawan cakar Fairmind.
(Me-mereka… *gasp…* penuh persiapan…. *gasp… gasp…* Apa aku harus memakai itu!?)
Sebelum Countdime mengiyakan idenya, Fairmind sudah dalam dua jengkal di depannya. Ujung cakar itu berkilauan mendekati mata kiri Countdime.
Semua itu terjadi begitu saja.
#Srreeet…
Tubuh Fairmind terbelah menjadi dua. Cairan hijau neon Wraith dari tubuh Fairmind keluar seperti pipa bocor.
#Srressshhh!
ns3.144.153.204da2