Hari senin yang sangat melelahkan, bahkan setelah libur di akhir pekan pun tak membuatku fresh sama sekali. Kekurangan tidur yang membuat kepalaku pusing dan badanku lemas, sehingga otak pun tak bisa diajak kompromi. Aku baru saja keluar dari pantri untuk menyeduh kopi, berharap setelah meminumnya aku merasa lebih baik dan bisa kembali fokus untuk bekerja.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp8iwjNwWEL
Dengan gontai ku seret langkah kaki yang terasa menanggung beban berat.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC9TGUNSfEb
Koridor ini sepi di waktu jam kerja, tapi bukan berarti tak ada orang selain aku.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLsvrqTiJEC
Didepan sana ada sepasang insan yang tengah berbahagia layaknya di dunia hanya ada mereka berdua, dan aku seperti benda mati yang terpaksa harus melihat kemesraan mereka, membuat kepalaku semakin cenat-cenut dibuatnya.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWimDoaB8GC
Kenapa harus sekarang? tak bisakah mereka lewat setelah aku masuk ruang kerjaku agar tidak berpapasan disini. Bagaimana lagi, aku terpaksa harus melewati mereka karena tidak ada jalan lain, kembali ke pantri juga tidak mungkin.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKGT7GJiFOV
"Makasih sayang aku seneng banget, biarpun sifat kamu keliatan cuek tapi tetap perhatian, di tengah kesibukan kamu pun masih mau ikut urus persiapan pernikahan kita, aku jadi makin cinta deh sama kamu.." Perempuan yang bergelayut manja pada lelaki berbalut setelan jas mahal itu kini mencium pipinya, yang dicium hanya diam tanpa ekpresi apalagi setelah menyadari kehadiranku.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7oiaROsKZ2
Ahh.. mau pura-pura tidak melihat juga sudah terlanjur.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGYdJbTw3DZ
Segera ku palingkan muka, dan mempercepat langkahku bermaksud untuk melewati mereka begitu saja.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWUMS2BY4ao
"Hey kamu..!" Aku menoleh menatapnya sebagai bentuk jawaban dari seruannya.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLxgkETr1Wg
"Kenapa kamu begitu tidak sopan, disini ada CEO dan calon istrinya loh, tapi kamu lewat tanpa menyapanya terlebih dulu. Dimana letak sopan santunmu sebagai bawahan hah?" Ucap perempuan itu dengan congkaknya.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsqLa4bxy2c
Kukira dia tidak menyadari keberadaanku, atau tidak akan mempermasalahkannya karena sedang sibuk bermesraan, tapi ternyata dia mau menegurku dengan menggunakan kedudukannya. Ok baiklah..
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3EVnFML5Jd
"Maaf nona mungkin anda tidak mendengarnya, Saya sudah menyapa tadi." Benarkah...? Tentu saja itu bohong.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfSMJNuvcE7
"Jadi kau mau bilang aku tuli.." ucapnya tersulut, benar memang aku tidak ada menyapa dengan bentuk kata apapun, tapi kenapa aku harus melakukannya.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ00ytID0mnh
"Tidak begitu.." jawabku enteng.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYmeYs48Obh
"Kau.. " geramnya mengarahkan telunjuk pada wajahku. Ingin rasanya aku mematahkan jarinya atau menyiram wajah cantiknya dengan kopi ditanganku.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBhMoxKJT8A
"Coba tanya pak CEO apa beliau mendengarnya..!"
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgK6jnMgWwN
Perempuan itu beralih menatap pria yang katanya calon suaminya itu. mengikuti arahan dariku, bodoh memang mau saja aku kerjain.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4rtxN1KkzA
"Sayang apa kamu mendengar dia menyapa?"
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEjE4x0x8RX
"Hmm.." Yang ditanya hanya bergumam enggan bersuara.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIXFJwJI8Hf
"Baiklah kalo begitu saya mau kembali bekerja." Aku pun segera mengayunkan kakiku sebelum perempuan itu membuka suaranya lagi.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxYDBxYoH4K
"Sudah biarkan saja dia pergi.." Lelaki yang sejak tadi diam itu menghentikan calon istrinya.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3NuELkTcob
Masih bisa kudengar perempuan itu merajuk pada calon suaminya tersebut. "Sayang aku tidak menyukainya, kamu harus memecatnya ya.."
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqpoOZlGNEv
Laki-laki itu tidak terdengar menjawab. Aku hanya berdecak. "Dia tidak akan bisa memecatku begitu saja." Gumam hatiku sombong.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWoxezeA6Cq
Yeaahh kopiku kini sudah dingin, haruskah aku membungnya?.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOAsPvNdauP
***
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBie1oit9Ii
"Assalamualaikum,, aku pulang.." Setelah mencapai rumah, aku menyandarkan tubuhku pada sofa, mengusir rasa lelah untuk sejenak akibat otak dan hatiku yang sudah maratonan.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4NmXQMowcA
"Wa'alaikumsalam,, sayang.. wajahmu pucat sekali..! apa kamu sakit..?" Wanita dewasa yang baru memasuki usia paruh baya dengan jiwa keibuan penuh kasih sayang ini tengah mengkhawatirkanku.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZhylMfZGLI
"Kei cuma kurang tidur mi.." Yaaa.. sudah empat malam aku tidak bisa tidur dengan baik semenjak mendengar kabar tanggal pernikahan mereka yang telah di tentukan.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9U7hDrRQdj
Ini bukan tentang patah hatinya gadis remaja yang akan ditinggalkan menikah oleh kekasihnya atau seseorang yang disukainya, melainkan lebih dari pada itu.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhxIIzZELbr
"Sayang..." Panggilnya sendu, memahami apa yang aku alami.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbCLS2QdfCY
"Kei baik-baik aja, Mami gak perlu khawatir." Kalimat penenang. Tapi semua orang yang tahu posisiku saat ini pasti mengerti aku tidak sedang dalam keadaan baik.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCnNG3IcI1A
"Apa tadi dia mengajaknya ke kantor..?" Selidik wanita yang kupanggil mami.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5TsCULvAe4
Aku menanggapi dengan tersenyum masam seraya memejamkan mata, menahan buliran yang mendesak keluar. Bukan sekali dua kali dia mengajak perempuan itu ke kantor, hanya saja sekarang aku sudah hampir melewati batas ketegaran.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXYDy4RcBd5
"Kemari sayang peluk mami, tidak usah sungkan lagi, menangislah sepuasmu,, keluarkan kesakitanmu." Sosok yang paling pengertian itu merengkuh tubuhku.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWZTLRHhKFu
Air mata yang coba kutahan itu luruh juga, membasahi bahu yang memelukku erat.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2LdpUgaEUL
"Mami,,, kei mau pulang kampung.." Tiba-tiba aku menginginkan healing, pura-pura tegar juga menguras energi luar dalam..
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSl4MuqGYBE
"Mami akan menemanimu.." Bukan tawaran tapi ini merupakan penegasan dari mami.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlMohTfPaDA
"Gak usah mi, Kei sendiri aja.." penolakan dariku.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡznE31JKCag
Aku bukan lari dari kenyataan, lebih tepatnya menghindar untuk sesaat.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZV4hzMOCE3
Sosok yang memeluku saat ini bukanlah ibu kandungku, aku tidak bisa menariknya terlalu jauh sehingga dia harus memilih antara aku atau anaknya sendiri, yang sialnya dia adalah suamiku.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOaIFDNnKT2
"Istirahat lah sayang, mami akan membawakan vitamin ke kamarmu.."
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVDhwo5a1f1
Aku mengangguk atas perintah ibu keduaku tersebut.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ10YSXlicz
Berkat vitamin yang diberikannya aku bisa tidur dengan nyenyak malam ini dan paginya aku terlihat segar kembali, siap untuk bekerja sebelum cutiku dikabulkan.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp1Pr9AwfQz
***
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvcM91ZwnUO
Aku mengangkat gagang telepon yang berada diatas meja kerjaku, baru menyapa dengan mengucap hallo suara disebrang sudah terdengar memberi perintah. "Keruanganku sekarang.." Singkat, padat, jelas, jangan tanyakan siapa penelpon itu, bukan lain ialah sang pemimpin hidupku.. Menyebalkan sekali..
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzzl9bPwsPi
Tak ayal aku gegas menghampiri ruangannya. "Bapak memanggil saya..?"
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDRXMQuDBbX
"Kamu mengambil cuti.. untuk apa?" Laki-laki yang tengah sibuk dengan berkas-berkas itu berbicara. Rupanya secepat ini dia tahu, padahal aku baru mengajukannya kemarin sore sebelum pulang.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡITu798uDzu
"Urusan keluarga." Aku sengaja menjawabnya Ketus.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ePBxwOkjz
"Pernikahannya dua bulan lagi.." Dia berkata dengan masih menatap berkas, seakan kertas-kertas itu yang diajak bicara.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJDbnWexoPL
Aku muak mendengar penuturannya. Malas juga melayani omong kosongnya.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuG9crRAuQz
"Cih.. yang menikah kan anda, apa kaitannya sama cuti saya sekarang.."
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNUPtBZtN9U
"Kamu tidak boleh cuti, aku mau laporan keuangan tahunan.." apa dia sedang mengujiku, memberi perintah tidak masuk akal sekali.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyZLV5aBqIM
"Ini baru bulan sembilan pak, saya juga tidak meminta cuti lama, saya hanya ingin pulang kampung. Rindu keluarga apa tidak boleh..?" Ketus aku mengatakannya.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLrHiO9xjyT
"Tidak,, karena aku tidak bisa ikut bersamamu.." Apa salahnya sih, aku kan tidak mengajak atau memintanya ikut, kenapa dia menjadi tidak jelas begitu jawabnya.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5PCYHqpmoB
"Saya bisa pergi sendiri. Urus saja persiapan pernikahan anda jangan mengurusi kehidupan saya.." Aku mulai naik pitam, hanya karena masalah pribadi mengambil jatah cutiku di perusahaan saja dipersulit padahal selama aku bekerja disini tidak pernah menyia-nyiakan waktu, aku bisa dibilang termasuk karyawan teladan lah.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI8BlAwZ8rv
"Tapi kamu masih istriku sha.." ucapnya pelan tapi penuh penekanan, sekarang dia mengakui kalo aku istrinya, istri yang diduakan begitu maksudnya.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIZ8S5ty5Ch
"Kenapa tidak diceraikan saja..!
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHFbYsg9gwL
Saya sudah sering meminta talaq kan.." Aku juga berbicara pelan, karena ini kantor dimana orang-orang tidak tahu kalau kami suami-istri.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpU3hqq9VHg
"Kamu tidak akan pernah mendapatkanya.." Jawaban yang serupa seperti sebelumnya,.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5nTxJwjm3B
"Wanita mana yang mau di madu, kenapa kamu tidak mengerti juga." Saya mulai frustasi, dia masih tetap pada posisi sebelumnya.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEqUint3NGE
"Baiklah..." Ucapku menggantung. aku bergerak mengambil pemotong yang terdapat disudut meja, ternyata pergerakanku tak luput dari perhatiannya.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ZvCBKQUak
"Hanya ada satu cara agar bisa terbebas dari anda, biar saya mati saja kalau begitu." Lanjutku mengarahkan cutternya ke arah pergelangan tangan.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhwBcyVpjFh
Dia menangkisnya dengan cepat, kemudian menarikku dalam pelukannya. "Kendalikan dirimu.."
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ63LI4MSN34
"Lepaskan.." tentu aku berontak.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRpHeqEgSie
"Istighfar sha.." sebelum dia menyuruh pun aku sudah melafalkannya berkali-kali dalam hatiku, agar aku tetap waras, bagaimana pun,, bunuh diri adalah dosa besar, aku hanya ingin menggertaknya saja, Tapi ternyata itu tak ada gunanya.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsl7FAHURBT
Untuk sewaktu-waktu aku diam diposisi ini dengan nafas yang masih menahan sesak di dada, semua jadi satu, hingga ketukan dipintu membuat melepaskan pelukan, begitu terbebas aku segera keluar dari kamarnya, sudah terlalu lama aku didalam, mungkin saja sekertarisnya sudah curiga aku berselingkuh dengan CEO mereka atau jangan-jangan dia mendengar argumen kami.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe5GMnfdhHU
Terserahlah aku tidak mau ambil pusing sekarang, mungkin jika ketahuan tentang status kami aku berharap itu bisa membuat aku terbebas dari situasi tak mendamaikan hidup seperti ini.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9OWjEGfPck
*****
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFDz9sXYW30
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxp2VpWoXjY
然後按「加至主畫面」