Hari senin yang sangat melelahkan, bahkan setelah libur di akhir pekan pun tak membuatku fresh sama sekali. Kekurangan tidur yang membuat kepalaku pusing dan badanku lemas, sehingga otak pun tak bisa diajak kompromi. Aku baru saja keluar dari pantri untuk menyeduh kopi, berharap setelah meminumnya aku merasa lebih baik dan bisa kembali fokus untuk bekerja.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡETxonPIfN3
Dengan gontai ku seret langkah kaki yang terasa menanggung beban berat.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDgfBNHjetJ
Koridor ini sepi di waktu jam kerja, tapi bukan berarti tak ada orang selain aku.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM7WB50NCox
Didepan sana ada sepasang insan yang tengah berbahagia layaknya di dunia hanya ada mereka berdua, dan aku seperti benda mati yang terpaksa harus melihat kemesraan mereka, membuat kepalaku semakin cenat-cenut dibuatnya.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAAiBLnCPUc
Kenapa harus sekarang? tak bisakah mereka lewat setelah aku masuk ruang kerjaku agar tidak berpapasan disini. Bagaimana lagi, aku terpaksa harus melewati mereka karena tidak ada jalan lain, kembali ke pantri juga tidak mungkin.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRnqA5aUvgt
"Makasih sayang aku seneng banget, biarpun sifat kamu keliatan cuek tapi tetap perhatian, di tengah kesibukan kamu pun masih mau ikut urus persiapan pernikahan kita, aku jadi makin cinta deh sama kamu.." Perempuan yang bergelayut manja pada lelaki berbalut setelan jas mahal itu kini mencium pipinya, yang dicium hanya diam tanpa ekpresi apalagi setelah menyadari kehadiranku.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGovqun6BE4
Ahh.. mau pura-pura tidak melihat juga sudah terlanjur.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ68kHL4pZyp
Segera ku palingkan muka, dan mempercepat langkahku bermaksud untuk melewati mereka begitu saja.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAIeSA3kdId
"Hey kamu..!" Aku menoleh menatapnya sebagai bentuk jawaban dari seruannya.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGI3K4IbNOD
"Kenapa kamu begitu tidak sopan, disini ada CEO dan calon istrinya loh, tapi kamu lewat tanpa menyapanya terlebih dulu. Dimana letak sopan santunmu sebagai bawahan hah?" Ucap perempuan itu dengan congkaknya.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp9NCd8OLW7
Kukira dia tidak menyadari keberadaanku, atau tidak akan mempermasalahkannya karena sedang sibuk bermesraan, tapi ternyata dia mau menegurku dengan menggunakan kedudukannya. Ok baiklah..
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe0nrx0iAm5
"Maaf nona mungkin anda tidak mendengarnya, Saya sudah menyapa tadi." Benarkah...? Tentu saja itu bohong.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg6yifprcrv
"Jadi kau mau bilang aku tuli.." ucapnya tersulut, benar memang aku tidak ada menyapa dengan bentuk kata apapun, tapi kenapa aku harus melakukannya.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ87DmeNopeE
"Tidak begitu.." jawabku enteng.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNa0tYOeXWx
"Kau.. " geramnya mengarahkan telunjuk pada wajahku. Ingin rasanya aku mematahkan jarinya atau menyiram wajah cantiknya dengan kopi ditanganku.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXbeJr961v3
"Coba tanya pak CEO apa beliau mendengarnya..!"
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbfEE3q0VTo
Perempuan itu beralih menatap pria yang katanya calon suaminya itu. mengikuti arahan dariku, bodoh memang mau saja aku kerjain.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxJWBpiGOFq
"Sayang apa kamu mendengar dia menyapa?"
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfkVdeG87nP
"Hmm.." Yang ditanya hanya bergumam enggan bersuara.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOwJ5ACZKHv
"Baiklah kalo begitu saya mau kembali bekerja." Aku pun segera mengayunkan kakiku sebelum perempuan itu membuka suaranya lagi.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYgVsHz1hBT
"Sudah biarkan saja dia pergi.." Lelaki yang sejak tadi diam itu menghentikan calon istrinya.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Pjsoy9g8U
Masih bisa kudengar perempuan itu merajuk pada calon suaminya tersebut. "Sayang aku tidak menyukainya, kamu harus memecatnya ya.."
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡljFPfC4Rib
Laki-laki itu tidak terdengar menjawab. Aku hanya berdecak. "Dia tidak akan bisa memecatku begitu saja." Gumam hatiku sombong.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIpyLuFUNuQ
Yeaahh kopiku kini sudah dingin, haruskah aku membungnya?.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv6I6EHJsDU
***
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXFBa7Kq7it
"Assalamualaikum,, aku pulang.." Setelah mencapai rumah, aku menyandarkan tubuhku pada sofa, mengusir rasa lelah untuk sejenak akibat otak dan hatiku yang sudah maratonan.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4igs8wSa5r
"Wa'alaikumsalam,, sayang.. wajahmu pucat sekali..! apa kamu sakit..?" Wanita dewasa yang baru memasuki usia paruh baya dengan jiwa keibuan penuh kasih sayang ini tengah mengkhawatirkanku.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgQmBQMQBBJ
"Kei cuma kurang tidur mi.." Yaaa.. sudah empat malam aku tidak bisa tidur dengan baik semenjak mendengar kabar tanggal pernikahan mereka yang telah di tentukan.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgm1JuBKyg4
Ini bukan tentang patah hatinya gadis remaja yang akan ditinggalkan menikah oleh kekasihnya atau seseorang yang disukainya, melainkan lebih dari pada itu.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUsgPjkc2fS
"Sayang..." Panggilnya sendu, memahami apa yang aku alami.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhdJE8oZPt1
"Kei baik-baik aja, Mami gak perlu khawatir." Kalimat penenang. Tapi semua orang yang tahu posisiku saat ini pasti mengerti aku tidak sedang dalam keadaan baik.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNlZgta3iOU
"Apa tadi dia mengajaknya ke kantor..?" Selidik wanita yang kupanggil mami.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNMMBxFRw09
Aku menanggapi dengan tersenyum masam seraya memejamkan mata, menahan buliran yang mendesak keluar. Bukan sekali dua kali dia mengajak perempuan itu ke kantor, hanya saja sekarang aku sudah hampir melewati batas ketegaran.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhboaCowjnR
"Kemari sayang peluk mami, tidak usah sungkan lagi, menangislah sepuasmu,, keluarkan kesakitanmu." Sosok yang paling pengertian itu merengkuh tubuhku.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡykt1QsEC5V
Air mata yang coba kutahan itu luruh juga, membasahi bahu yang memelukku erat.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgIzZvuJ5lx
"Mami,,, kei mau pulang kampung.." Tiba-tiba aku menginginkan healing, pura-pura tegar juga menguras energi luar dalam..
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyW5Wd6kUyA
"Mami akan menemanimu.." Bukan tawaran tapi ini merupakan penegasan dari mami.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkDeiswiZEt
"Gak usah mi, Kei sendiri aja.." penolakan dariku.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡybYlIEYE7W
Aku bukan lari dari kenyataan, lebih tepatnya menghindar untuk sesaat.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvlcUq8uCEJ
Sosok yang memeluku saat ini bukanlah ibu kandungku, aku tidak bisa menariknya terlalu jauh sehingga dia harus memilih antara aku atau anaknya sendiri, yang sialnya dia adalah suamiku.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqgs5Q8bTmL
"Istirahat lah sayang, mami akan membawakan vitamin ke kamarmu.."
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkFpnJzDeWP
Aku mengangguk atas perintah ibu keduaku tersebut.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUJTof2DUOm
Berkat vitamin yang diberikannya aku bisa tidur dengan nyenyak malam ini dan paginya aku terlihat segar kembali, siap untuk bekerja sebelum cutiku dikabulkan.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN2FVYKUzCD
***
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3U8DFR7i2V
Aku mengangkat gagang telepon yang berada diatas meja kerjaku, baru menyapa dengan mengucap hallo suara disebrang sudah terdengar memberi perintah. "Keruanganku sekarang.." Singkat, padat, jelas, jangan tanyakan siapa penelpon itu, bukan lain ialah sang pemimpin hidupku.. Menyebalkan sekali..
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc9bUAqcEQT
Tak ayal aku gegas menghampiri ruangannya. "Bapak memanggil saya..?"
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt1N752Zlgp
"Kamu mengambil cuti.. untuk apa?" Laki-laki yang tengah sibuk dengan berkas-berkas itu berbicara. Rupanya secepat ini dia tahu, padahal aku baru mengajukannya kemarin sore sebelum pulang.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKDQ7tqe7R7
"Urusan keluarga." Aku sengaja menjawabnya Ketus.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXZDCP9VgxF
"Pernikahannya dua bulan lagi.." Dia berkata dengan masih menatap berkas, seakan kertas-kertas itu yang diajak bicara.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ17HwdmB5vI
Aku muak mendengar penuturannya. Malas juga melayani omong kosongnya.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ4ylg66f7y
"Cih.. yang menikah kan anda, apa kaitannya sama cuti saya sekarang.."
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLrckcK7xNT
"Kamu tidak boleh cuti, aku mau laporan keuangan tahunan.." apa dia sedang mengujiku, memberi perintah tidak masuk akal sekali.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiMWkH61zgX
"Ini baru bulan sembilan pak, saya juga tidak meminta cuti lama, saya hanya ingin pulang kampung. Rindu keluarga apa tidak boleh..?" Ketus aku mengatakannya.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnHbuUYT9wT
"Tidak,, karena aku tidak bisa ikut bersamamu.." Apa salahnya sih, aku kan tidak mengajak atau memintanya ikut, kenapa dia menjadi tidak jelas begitu jawabnya.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT0CPbgsGcZ
"Saya bisa pergi sendiri. Urus saja persiapan pernikahan anda jangan mengurusi kehidupan saya.." Aku mulai naik pitam, hanya karena masalah pribadi mengambil jatah cutiku di perusahaan saja dipersulit padahal selama aku bekerja disini tidak pernah menyia-nyiakan waktu, aku bisa dibilang termasuk karyawan teladan lah.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7uVJpP7C5j
"Tapi kamu masih istriku sha.." ucapnya pelan tapi penuh penekanan, sekarang dia mengakui kalo aku istrinya, istri yang diduakan begitu maksudnya.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxvSZMCPcfl
"Kenapa tidak diceraikan saja..!
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp0F7psvJaN
Saya sudah sering meminta talaq kan.." Aku juga berbicara pelan, karena ini kantor dimana orang-orang tidak tahu kalau kami suami-istri.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0dIbfY1978
"Kamu tidak akan pernah mendapatkanya.." Jawaban yang serupa seperti sebelumnya,.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQwpZ7sWsFY
"Wanita mana yang mau di madu, kenapa kamu tidak mengerti juga." Saya mulai frustasi, dia masih tetap pada posisi sebelumnya.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPKntpL68aR
"Baiklah..." Ucapku menggantung. aku bergerak mengambil pemotong yang terdapat disudut meja, ternyata pergerakanku tak luput dari perhatiannya.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLNP0GNUo33
"Hanya ada satu cara agar bisa terbebas dari anda, biar saya mati saja kalau begitu." Lanjutku mengarahkan cutternya ke arah pergelangan tangan.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhMuPv1mOqF
Dia menangkisnya dengan cepat, kemudian menarikku dalam pelukannya. "Kendalikan dirimu.."
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZlOyySnmju
"Lepaskan.." tentu aku berontak.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY9bPnteVoJ
"Istighfar sha.." sebelum dia menyuruh pun aku sudah melafalkannya berkali-kali dalam hatiku, agar aku tetap waras, bagaimana pun,, bunuh diri adalah dosa besar, aku hanya ingin menggertaknya saja, Tapi ternyata itu tak ada gunanya.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNbVlE7ai1m
Untuk sewaktu-waktu aku diam diposisi ini dengan nafas yang masih menahan sesak di dada, semua jadi satu, hingga ketukan dipintu membuat melepaskan pelukan, begitu terbebas aku segera keluar dari kamarnya, sudah terlalu lama aku didalam, mungkin saja sekertarisnya sudah curiga aku berselingkuh dengan CEO mereka atau jangan-jangan dia mendengar argumen kami.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzc5eIaIAY2
Terserahlah aku tidak mau ambil pusing sekarang, mungkin jika ketahuan tentang status kami aku berharap itu bisa membuat aku terbebas dari situasi tak mendamaikan hidup seperti ini.
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXJ5D3EV2I0
*****
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyoI7JKa83S
905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiFiPbcb96L
然後按「加至主畫面」