PART 1289Please respect copyright.PENANAdrCm7wYozr
Saat Semesta Menjawab....289Please respect copyright.PENANACLRe90Jt54
Malam itu, disebutnya “Malam Cakra”. Cakra berarti pusaran, atau pusat kehidupan. Disebut cakra karena malam ini semua berkumpul di pusat. Pusat lapangan bumi perkemahan. Melingkar dalam balutan hangatnya api unggun yang meliuk menjulang ke atas, seakan langit ingin diraihnya. Malam yang selalu ditunggu sebagai malam terakhir di penghujung dalam sebuah perkemahan, apapun itu bentuk perkemahannya. Malam yang berselimut rasa, entah apapun itu jenisnya. Malam untuk meletakkan lelah dari segala hiruk pikuk setelah berhari-hari bahkan berbulan memeras penuh isi kepala. Menguras seluruh sisa daya pada raga.289Please respect copyright.PENANAC3iMQy96no
“Gladi Widya Trisula Cakti”. Coba sekali lagi ingat-ingat namanya. Sebuah nama untuk ajang lomba perkemahan yang paling berat. Paling dinanti karena hanya 5 tahun sekali. Seluruh SMA se Kudus berkumpul disini. Perkemahan yang digelar hanya untuk orang-orang yang tekad dan nyalinya bukan main-main. Cukup 5 tahun sekali, hanya orang beruntung yang bisa mendapatkan momentum ini.289Please respect copyright.PENANAPBdv88nQxH
Gladi Widya Trisula Cakti, Kabupaten Kudus yang menggelar. Nama yang diambil dari mana aku pun tidak tahu asal muaranya. Sebuah perkemahan yang digelar di seluruh kabupaten. Serentak, untuk mempersiapkan siapa juaranya. Dan sang juara umum , akan bertarung di provinsi nanti. Iya, bertarung dengan para petarung se Jawa Tengah.289Please respect copyright.PENANABoB7GPhAX2
Malam itu, semuanya berkumpul. Baik peserta, pendamping atau siapapun yang terlibat dalam ajang ini. Membentuk lingkaran yang besar. Hiruk pikuk menata barisan dengan sampingnya kanan kiri. Digeser lagi, maju lagi, mundur lagi.289Please respect copyright.PENANAiukCxvzCiN
“Upacara Api Unggun segera dimulai” terdengar suara MC mengingatkan.289Please respect copyright.PENANA8G0YGF0RtJ
Semuanya hening. Aku di barisan para petugas. Membawa naskah Sekapur Sirih Api Unggun yang akan ku baca nanti. Di sebelahku persis berdiri pendampingku, Bu Karomah. Mata yang teduh, penuh wibawa seorang Ibu itu mendekatkan kepalanya ke arahku. “Nduk, baca do'a dulu biar lancar nggih”. Pesan beliau membisik di telinga. Kepalaku mendekat sambil menghela nafas, ku balas tersenyum sambil mengangguk. Kemudian kembali kami menatap ke arah depan.289Please respect copyright.PENANAdm9ZqBwxKq
Di depan, aku mengamati semua peserta. Aku pahami wajah semua yang berseragam coklat itu dengan lamat-lamat. Ku lihat sorot mata semuanya tajam memperhatikan api. Ku tangkap rautnya, raut yang menggambarkan kelelahan. Wajah yang sudah bermandi keringat dan tanah berhari-hari. Wajah yang sudah tidak ku temui lagi hingar bingarnya membara bak semangat saat pertama kali injakkan kaki di tempat ini.289Please respect copyright.PENANA8jHxwv7dNd
Ku tarik napas dalam-dalam. Ku tatap langit, tanpa berkabut. Banyak deretan bintang yang memancar di sana. Seakan memberi isyarat bahwa ada harapan yang telah melambai. Beberapa harapan yang telah kugantungkan lama. Tidak tau kapan kan bisa ku raih.289Please respect copyright.PENANA0hUTTlPLQw
“Pembacaan Sekapur Sirih Api Unggun” suara nyaring MC itu membubarkan lamunanku.289Please respect copyright.PENANAlTHhd6nMDc
Segera ku angkat naskah yang semula ku letakan di sela lengan kiri. Ku hadapkan kertas dibalik stop map itu ke wajahku. Dengan lantang kubaca bernada mendayu “Sekapur Siri Api Unggun”289Please respect copyright.PENANAGU38WrbG60
Dan seketika semuanya menunduk, menggenggam hasduk merah putih yang dengan sengaja serentak diletakkan di bagian dada kiri.289Please respect copyright.PENANAp8ePwmJJx2
Kemudian ku hadirkan hati,
“Dalam nuansa keheningan malam.289Please respect copyright.PENANAgRdhxS92Ga
Diantara lirihnya hembusan sang bayu dan kemilau cahaya bintang289Please respect copyright.PENANAdN8DfUDOdY
Adalah jiwa-jiwa Pandu kita.289Please respect copyright.PENANAbAq2MXotMy
Yang kembali meniti detak waktu, yang telah terlampaui289Please respect copyright.PENANAbg6Xomm2Wg
Aku tau ini bait permulaan, tapi hatiku sudah bergetar. Tiba-tiba aku teringat betapa kerasnya perjuangan hari-hari kemarin.289Please respect copyright.PENANABIT43TalX2
289Please respect copyright.PENANArUlAl16gdv
Sejenak menjernihkan hati, dalam kepasrahan pada yang kuasa289Please respect copyright.PENANAUoJ3zxjgbJ
Senandung merdu ayat-ayat Tuhan, terdengar sendu289Please respect copyright.PENANAu7MX9bc5mX
Tak terkira setiap hembusan nafas yang kita dapat,289Please respect copyright.PENANAsBUpXmIDTw
Tak berujung setiap detak jantung yang tak henti-hentinya berpacu289Please respect copyright.PENANA6cWcygSd9y
melawan waktu yang kita dapat289Please respect copyright.PENANANtHqq9WWoU
Tak terhingga pula setiap langkah perjalanan hidup yang kita dapat 289Please respect copyright.PENANAI8zUd4jJUo
Bukan hanya hati, suaraku juga mulai bergetar, hatiku mulai basah.289Please respect copyright.PENANAPnrEOGhDWL
289Please respect copyright.PENANAj4q8Y5STxI
Putra – putri Pandu Sejati ……289Please respect copyright.PENANA5Lts9qjCZj
Ingatlah kembali……betapa hari-hari berlalu.289Please respect copyright.PENANAAgoPkR3zS3
Telah memberi kita kesempatan289Please respect copyright.PENANAD6CHagfkhy
Menikmati kesegaran udara pagi, merdunya kicauan burung,289Please respect copyright.PENANAAaIb1Ivufk
hijaunya dedaunan alam, deburan ombak, teriknya sinarnya mentari,289Please respect copyright.PENANAdP0olIObfu
menebarkan rasa kedamaian, dengan segala keindahan dan kenikmatan,289Please respect copyright.PENANAcEf93or7Ag
yang dicipta oleh Sang Penguasa Alam….289Please respect copyright.PENANA6JqhfFQufG
Semuanya itu, akan terus kita nikmati dan rasakan289Please respect copyright.PENANAuVyfkZ2ah4
Manakala jiwa Pandu kita bersahaja,289Please respect copyright.PENANAFhTCdv9Lyr
Dengan segenap kekuatan yang kita punya289Please respect copyright.PENANAhZNi4wBEVG
Berdiri tegap sebagai Patriot Sejati289Please respect copyright.PENANAZRXFqxSKmw
Menjaga tanah tumpah darah, bumi Indonesia,289Please respect copyright.PENANArCopAOFaVK
Sebagai tunas-tunas muda, penerus cita-cita bangsa.289Please respect copyright.PENANAStVVmhVDYY
Wahai sahabat, Praja Muda Karana…….289Please respect copyright.PENANAM1468ybh0H
Engkaulah insan muda harapan,289Please respect copyright.PENANAj3Smrr6ewB
Kearah mana langkah negeri ini akan kau bawa289Please respect copyright.PENANAMo5IhGNLMx
Disana….telah menanti karyamu, dan kesanggupanmu289Please respect copyright.PENANAoII9UBfL4q
Berbuat segala yang terbaik bagi bangsa dan negaramu”289Please respect copyright.PENANAW93jQkCLpy
Bendungan mataku yang sudah kuat-kuat ku tahan, tak kuasa akhirnya dia pecah dan menguar. Aku hanya menikmati momen itu. Sungguh tulisan yang terlalu dibuat dengan hati, hingga siapapun yang membaca dari hati, kan sampai ke hati. Dan aku terhanyut.289Please respect copyright.PENANAuy0RwIA3rI
Setelah ini selesai, kembali kami tegakkan kepala dan perlahan turunkan hasduk yang semula di dada kiri. Untuk Kembali tegap. Untuk Kembali menatap ke depan.289Please respect copyright.PENANAdDnIzJKZYv
Semua rangkaian upacara api unggun itu selesai. Semua membubarkan barisan namun bukan untuk kembali ke tenda. Melainkan merapat ke depan panggung yang telah disiapkan panitia. Banyak balon dan hiasan gemilang panggung yang sengaja didekor untuk kami berhura-hura. Paling tidak, untuk membuat wajah kami tidak setegang sebelumnya.
“Ayo silahkan memposisikan diri merapat ke panggung, karena sebentar lagi kita akan menikmati Malam Sula” perintah host yang sudah di panggung sambil melambai.289Please respect copyright.PENANA6ooKHnj2c2
Mereka berlari mendekat, berdesakan bak takut kehabisan tempat padahal luasnya masih setengah lapangan.
ns 172.70.130.234da2