"dokter, pasien ruang rawat 3 krisis"
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡndpgaUHeEi
"Oke, bagaimana keadaannya"
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmLbhyIpdty
Suasana tegang menghiasi salah satu kamar pasien. Terlihat seorang remaja yang terbaring di sana dengan keadaan sulit bernafas.
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7teccx9tBx
Laki-laki tinggi berjas putih itu segera menanganinya, setelah beberapa saat di tangani oleh sang dokter, pasien dengan nama Arya itu akhirnya kembali tenang.
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhvzFmHCBvN
"Arya, bagaimana perasaan mu sekarang?" Tanya sang dokter
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvTOsB0y3hq
"Baik, dok. Sudah lebih baik" jawab Arya
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Mk9YIX1Fz
Setelah memastikan semuanya baik-baik saja, dokter tersebut barulah keluar dari ruang rawat Arya dan kembali pada pekerjaannya yg lain.
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT38nomzIJg
Namanya Ryandra Reyasa Maharga, laki-laki 25 tahun yg sudah menjabat sebagai dokter. Dokter muda nan tampan yg banyak di kagumi baik dalam rumah sakit maupun di luar rumah sakit, tapi sampai sekarang belum juga menambatkan hati pada siapapun. Bahkan pada dokter Aura yang katanya paling cantik di divisinya.
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtWrysrfcZh
"Kak Ryan!" Sapa gadis kecil 13 tahun yg tengah duduk di depan rumah sakit sambil melambaikan tangannya ke atas pada Reyasa.
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFws6s9XFII
"Aulia..."
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnmU2DIlMzO
Namanya Aulia, adik angkat satu-satunya Reyasa.
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3O4BROb32H
"Kenapa tidak masuk?"
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6VT3qiKsJA
"Kakak tau, aku sangat tidak suka aroma rumah sakit"
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0fkSQIf5PY
"Aromanya tidak seburuk itu"
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGTBZ09wBLx
"Bagiku sangat buruk"
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuxni8t6ZOg
"Baiklah... Jadi kenapa kau kemari?"
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZglPvzSWVg
"Ini ibu menyuruhku membawa makanan untukmu" ucapnya sambil memberikan kotak bekal yg di bawanya tadi.
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIjrZzbhBzD
"Jangan lupa di makan sampai habis ya, kakak!" Tambahnya lagi sambil menaik-turunkan alisnya, bercanda pada sang kakak
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡex1pGiiglJ
Mereka tau betul bagaimana rasa masakan sang ibu. Jika tidak asin maka itu bukan masakan sang ibu.
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOmCMstCGxK
"Iya... Iya, akan aku habiskan"
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq3ASKVdSWj
"Good" Aulia mengacungkan jempolnya
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrKTFidFIdd
"Yaudah, kau mau pulang sekarang?" Tanya Reyasa dan diangguki oleh adiknya itu.
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0D2GDunuqW
"Perlu kakak antar?"
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXFHCgyqKxd
"Tidak perlu, jarak ke sanggar juga gak jauh-jauh banget"
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC17IpV7VUQ
Walau masih kecil, Aulia sudah di sekolahkan di sekolah besar dan di masukkan ke banyak tempat les, katanya bagus untuk melatihnya dari kecil, dan itu semua pun dari kemauan Aulia sendiri.
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrsDrSzwSS1
Dari kecil mereka di ajarkan untuk memutuskan jalan mereka sendiri, sisanya akan di bantu oleh ayah dan ibunya. Begitulah mereka menjadi orang besar yg mandiri nantinya.
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGORPRig7ae
"Yaudah aku jalan sekarang, bye bye.."
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4E7L2bwv4x
Setelah melihat sang adik pergi barulah Reyasa masuk kembali ke dalam rumah sakit.
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv1U6VKIEDK
***
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi86GI6Kbu0
"Bahkan langit sekarang sedang merasakan kesedihanku, Sky" ucap gadis berambut hazel dengan panjang sepinggang itu pada peliharaan kecil di sampingnya, seekor anak anjing berbulu putih yg bernama Sky.
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ19YbGx8Fhc
"Sky, apa kau lapar?" Tanya nya pada Sky sekali lagi.
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkAR5Zuk7di
"Aku lapar, tapi hujan membuatku tidak mood. Dewi air pasti sengaja menurunkan hujan untuk membuat ku kesal sekarang"
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl9vHiNPy6f
Hujan sedang deras-derasnya mengguyur kota, dan gadis itu hanya bisa mengeluh.
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRUkbQQ0TUP
Lucine Quila Adelia, begitulah dewi Quila di panggil sekarang. Dengan tubuh manusia nya sekarang dia tidak bisa melakukan apapun.
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKmMLnjCjdD
Tidak bisa dengan gampangnya menghentikan hujan atau mendatangkan angin seperti saat di alam langit.
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNBdf7G5gfj
"Apa yang kau lihat?" Tanya Quila pada Sky yang terus menatapnya tanpa menggonggong.
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNyiviwPRQB
"Iya, sekarang aku tidak bisa berbuat apa-apa! Ejek saja sepuas yang kau mau Sky!"
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTFqxoUvz3U
Walau mati dan terlahir kembali berapa kali pun, Quila tidak ingin ingatannya di hapus. Ia pikir ini sama dengan hukuman yang pantas di dapatkannya karena hancurnya dua alam, serta hukuman atas kematian Reyasa.
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIb5YKkXaPW
"Tuan Reyasa, seharusnya kau melihat ini, dewi air membuatku kesal lagi" gumam Quila menatap butiran hujan yg berjatuhan di luar.
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXi6JW1YIXk
"Seandainya kau ada di sini, maka kau pasti akan menghibur ku dengan guyonan mu yg tidak lucu itu" tambahnya lagi.
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkp5ZVj2vuI
"Ini tidak seberapa, seharusnya hukumanku lebih besar lagi" Quila memejamkan matanya karena merasa sakit di dadanya akibat mengingat kejadian-kejadian di masa lalu.
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0UwImssBEa
'Criiingg' suara bell di depan toko berbunyi
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9iroQ0jLYY
"Selamat datang" ucapnya pada sang pelanggan
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyhkbbTl8Eo
Quila membuka sebuah toko kelontong kecil yg di kelolanya sendiri. Toko di di kota besar yg jarang di tau orang.
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJHS858ed6v
Pukul 9 malam, Quila sedang membersihkan tokonya dan bersiap-siap untuk menutupnya.
Tapi, sebelum itu terjadi...
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBKeF3iNmfj
"Tunggu sebentar!" Ucap seseorang saat Quila akan menutup tokonya
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC9dDR8pNlk
"Sebentar saja, tolong buka tokonya" ucap laki-laki itu lagi.
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY9IqVNZhRV
'Tak!' Quila menjatuhkan kuncinya
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvSGDiv6y6l
Matanya menatap laki-laki di depannya tanpa berkata apa-apa. Ia refleks menutup mulutnya dengan sebelah tangannya, dan air matanya sudah luruh membasahi pipinya.
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpOvj1AlTcl
Laki-laki di depannya sangat mirip dengan Reyasa-nya.
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdQBdTFeAvb
"Tuan Reyasa" ucapnya pelan
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpABbu63he2
"Kenapa kau menangis?"
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqhORm0qDHs
"Quila..." — Reyasa
315Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ZV2Vr7AuQ
—Bersambung—
ns18.225.7.106da2
然後按「加至主畫面」