THAT'S NOT WHAT I WANT
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡghB1XiyP7f
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDnSI5DEAa0
"JUNO!!! Lu ngapain di sini?!" Lily berteriak sembari menarik selimut tebal itu hingga menutupi seluruh tubuhnya dan menyisakan area wajahnya.
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡravsZb6jW8
"Ly, jangan teriak-teriak. Gue juga ngga tau, gue baru bangun." Juno menjawab dengan suara pelan nyaris berbisik, seolah mengisyaratkan agar Lily lebih mengecilkan volume suaranya.
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTIjT4E9Ve4
"Jun, lo ngapain gue, Jun? Bajingan lo, ya!"
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMOshJx9Urw
"Gue udah bilang, gue juga ga tau! Gue ga sadar!"
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ04yqw4RdkV
"Juno, lo brengsek!"
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyIqi4udEcU
***
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy53D6ygeIS
Lily melemparkan benda kecil itu ke atas meja yang berada di tengah-tengah sofa, dimana Juno, Bobby, dan juga Yoyo sedang asik duduk di sana sembari bermain PS. Kedatangan Lily yang secara tiba-tiba itu berhasil membuat tiga pria itu terdiam. Mereka bertiga kompak memandang ke arah yang sama, yaitu benda yang baru saja dijatuhkan Lily di atas meja.
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6PWFOABnH7
"Ini apa, Ly?" Tanya Yoyo lalu mengambil benda itu.
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEdqM1E8iDa
"Gue positif," jawab Lily singkat dengan raut wajahnya yang tak bisa dideskripsikan, namun kemarahan seolah mendominasi di sana.
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6gACcxpQgg
"HAH?! Ly, lo serius? Terus kenapa lo ke sini?" Tanya Bobby menambahi.
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAvRkU4SBR4
"Ya terus gue harus kemana? Ini salah lo semua!"
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGRnUczwk9J
"Harusnya lo isolasi mandiri dulu, atau lo swab pcr dulu." Ujar Bobby lagi.
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMtlwjE7FYk
"Hah? Apa sih, Bob?"
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCfU8P3ipvH
"Lo kena Covid, kan? Kata lo positif." Bobby berucap dengan polosnya.
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwVukS00cTK
"Gue hamil, bodoh!" Lily tak lagi bisa menahan emosinya pada Bobby.
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWHAvJ07DaQ
Mendadak semua menjadi hening, tak ada yang bersuara. Bobby dan Yoyo saling bertatapan, sebelum akhirnya tatapan mereka berakhir pada Juno, sosok yang sejak tadi hanya berdiam diri.
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4INjxc71Lc
"Selamat ya, Jun, lo mau jadi bapak." Yoyo menarik pelan tangan Juno lalu menjabatnya, seolah ingin memberikan selamat. Meski raut wajah Yoyo tak bisa dipungkiri bahwa ia pun ikutan panik. Sementara Juno hanya diam membeku.
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU6n5cAyPPG
"Kalo aja malam itu kalian ga maksa buat minum sampe mabok parah, ini ga bakal kejadian!"
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2qz5qBqIIV
"Tenang, Ly. Kita bisa omongin ini baik-baik," ujar Bobby berusaha menenangkan.
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7cELfpPI6j
"Baik-baik biji mata lo! Gue hamil, anak Juno! Kalian tau gue ga pernah akur sama si brengsek ini. Gimana bisa gue tenang?!"
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN4fghmfMhY
"Ly... Sabar... Jangan marah-marah. Kasian dedeknya," ujar Yoyo berusaha menenangkan.
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNXQdlrdvJ1
"Ikut gue." Juno beranjak dari duduknya lalu menarik tangan Lily agar mengikutinya.
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXPMYLEbTCd
"Bob, gue syok anjir!" Seru Yoyo dengan suara pelan.
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoAsUznp1rW
"Gue juga, yo. Gue pikir mereka cuma bercumbu mesra karena pengaruh alkohol. Ternyata gol beneran."
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtlgiRZqMnu
"Elu sih!" Yoyo menggeplak kepala Bobby.
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbvvDf1nzmM
"Dih, kok gue sih? Lo semua pada mau minum-minum kok."
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgbxUVIqjaU
"Tapi Lily kan engga. Lo yang maksa. Kalo aja waktu itu kita biarin dia balik sama Shilla, pasti ga bakal kejadian gini."
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7hCcgSdW8Y
"Eh, lo juga salah ya, Yo. Kalo aja lo ga ninggalin Juno sendirian di ruang tamu, dia ga bakalan salah masuk ke kamarnya Lily."
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMvEU8O2cn9
"Kalo gitu, salah Lily, kenapa pintunya ga dikunci." Ucap Yoyo.
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl6CCoOGnBM
"Kalo Lily sampe denger lo ngomong gitu, bisa abis lo dijadiin perkedel, Bob. Orang mabok udah ga mikir mau kunci pintu bego. Salah Juno tuh, main myerobot aja jadi bocah. Dia pikir Lily itu Nasya kali."
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnK6mWll15c
"Anjirlaa gue baru kepikiran Nasya juga, kalo dia sampe tau gimana? Kacau kacau."
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUpwZhz9lHF
***
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdRYHmbyR4S
Niat awal Bobby mengadakan birthday party di Villa milik keluarganya tiga bulan yang lalu tentu saja untuk bersenang-senang. Tapi sayang sekali, setelah beberapa tamu undangannya pulang, nyatanya Bobby, Yoyo, dan Juno masih melanjutkan acara minum-minum mereka. Lily yang kebetulan sudah mulai tipsy dan tidak ada tumpangan yang searah, karena Shilla sahabatnya pulang duluan setelah mendapat kabar neneknya masuk rumah sakit. Akhirnya Lily memutuskan untuk mengikuti saran Bobby agar menginap di Villa itu. Akan sangat berbahaya kalau membiarkan Lily menyetir sendirian dengan keadaan kurang sadar seperti itu.
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOLaKquBmGW
Alih-alih bersenang-senang, yang terjadi malahan hal yang tak pernah diduga oleh mereka semua. Juno salah masuk kamar setelah ditinggal Yoyo yang saat itu mengantuk berat, menyusul Bobby yang sudah lebih dulu masuk ke dalam kamar karena Bobby pun sudah tidak kuat menahan pengaruh alkohol. Bukannya masuk ke kamar yang sama dengan Bobby dan Yoyo, Juno malah masuk ke kamar yang ditempati Lily.
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd5LieBkyWM
Dan yang terjadi malam itu adalah sesuatu yang berada di luar kendali dua anak muda lawan jenis yang sedang berada di bawah pengaruh alkohol. Padahal sudah bertahun-tahun sejak mereka semua saling mengenal, Lily tidak pernah akur dengan Juno. Lebih tepatnya, Lily tidak suka melihat Juno, sedangkan Juno lebih ke arah cuek dan tidak peduli dengan sikap tak baik yang ditunjukkan Lily kepadanya. Lily memang membenci Juno, karena bagi Lily, Juno hanyalah lelaki brengsek yang memanfaatkan tampang dan hartanya untuk mempermainkan perempuan. Salah satunya teman baik Lily saat masih kuliah dulu. Juno tebar pesona hampir ke semua perempuan yang ia temui, setelah perempuannya luluh, Juno lalu meninggalkan mereka begitu saja dengan alasan bosan. Sejak saat itu Lily semakin membenci Juno. Katanya sih Juno sudah tobat sejak berpacaran dengan Nasya. Tobat apanya? Malahan sekarang ia sudah menghamili perempuan lain. Lily.
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6denmxLTwM
***
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwQQbMfa1gf
"Bulan depan kalian menikah." Ayah Juno berucap dengan suara rendah namun terkesan tegas.
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZEHHQLznuj
Juno dan Lily serentak mengangkat kepala mereka, menoleh ke arah si pemilik suara itu.
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyoK6e44YHL
"Om, saya ga minta dinikahin kok, om. Saya memang tidak mau aborsi, tapi saya sendiri yang akan merawat anak ini. Ga perlu menikah sama, Juno." Ucap Lily.
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYEFPAQitpX
"Ga bisa, Ly. Ga bisa begitu. Juno juga harus ikut bertanggung jawab. Ini kesalahan yang kalian buat berdua. Jadi harus sama-sama tanggung jawab." Sahut wanita yang sejak tadi tampak begitu sabar menghadapi kelakuan anak sulungnya itu.
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiGhlNOmend
"Tante... Saya beneran ga apa-apa kok. Saya bisa nyusul orang tua saya di Kanada dan hidup di sana, supaya orang-orang ga tau kalau saya mengandung anak, Juno."
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfKgEn72qbP
"Ga, Ly. Ga bisa seperti itu, itu hanya akan semakin menyakiti hati orang tua kamu. Tante dan om ga mau kalo orang tua kamu menganggap anak kami tidak bertanggung jawab. Menikah adalah pilihan terbaik."
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkvJ69cpIc2
"Ma, Juno masih ada Nasya," ucap Juno.
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡovuJTZPjHp
"Putusin Nasya, dan menikah sama Lily. Kamu sudah dewasa, harus tau bertanggung jawab. Jangan bikin malu keluarga." Ayah Juno kembali bersuara dengan tegas. Setelah itu ia bangkit dari sofa, meninggalkan anggota keluarganya yang masih diam mematung pada posisi mereka masing-masing.
****
Nyatanya keputusan orang gua Juno tak lagi dapat dibantah ketika keputusan itu mendapatkan dukungan penuh dari kedua orang tua Lily. Dua anak manusia yang tak saling mencintai itu akhirnya resmi diikat dalam pernikahan.
119Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAumKqahJOw
然後按「加至主畫面」