Tempat yang lumayan ramai. Bagaimana tidak? Kami sudah disambut dengan suara teriakan, jeritan, tawa yang keluar batas hingga tangisan – tangisan aneh. Aku tak membicarakan hantu, tapi menghadapi orang dengan penuh sentimen lebih menyeramkan. Apalagi yang sinting. Suasana tempat yang sangat menyedihkan, yang bahkan untuk pertama kali kami merasa meja resepsionis adalah oasis satu – satunya.
Beagle mengeluarkan lencana kepolisian pada mereka, lalu kami langsung dibawa menuju ruang pimpinan.
Lorong demi lorong telah terlewat. Semua pintu terlihat sama. Bahkan yang membedakan dengan tempat pimpinan adalah terdapat lampu hijaunya di dekat pintu.
Saat pintu itu dibuka, terlihat wanita parubaya sedang merenung dan terjun dalam pikirannya. Bahkan kepalanya baru diangkat setelah sepuluh detik kami datang.
“Anda tidak apa – apa, Madame Pittersburgh?” tanya Beagle sambil menunjukkan lencananya.
Ia menarik nafas dalam – dalam sebanyak dua kali. Kemudian ia mengusap semua air matanya.
“Ya, ya, ya saya baik – baik saja, mari duduk.”
Kami menjelaskan maksud kehadiran ke sini.
“Itu dia masalahnya, Nona Mcpherson. Saya masih kepikiran atas insiden kaburnya pasien kami. Anda tahu sudah yang ke berapa ini?”
Beagle mengangkat alisnya.
“Yang ketiga! Demi tuhan yang ketiga! Dan yang terakhir malah jadi korban lagi! Padahal aku telah bersumpah pada pers insiden ini tidak akan terulang lagi!” jelas wanita itu dengan bingung.
“Itu buruk, saya mengerti.”
“Tentu saja!” tambahnya bergumam. “ Mungkin beberapa bulan ke depan aku akan menutup tempat ini.”
“Bolehkah kami melihat siapa nama pasien itu?” tanyaku.
Wanita mengangguk setelah menghapus air matanya lagi. Kemudian ia mengambil map tebal warna kuning dari rak miliknya.
“Ceritakan pada saya, Miss Pittersburgh, tentang pasien anda yang kabur dan menjadi korban baru – baru ini.”
Ia menghela nafas.
“Saya tidak yakin ini sudah keberapa setiap orang menanyakan hal yang sama,” katanya agak berat sambil menaruh semua map itu di meja.
Aku mengambil map itu. Saat kubuka, tidak jauh dari beberapa lembar halaman, langsung tertuju pada informasi yang kami cari. Aku jadi yakin dengan kata – katanya yang bilang ‘sudah keberapa…’ itu.
Ia membuka ventilasi dan masih membiarkan AC menyala, lalu menyalakan rokok.
“Erica Hutchins, 32 tahun, pecandu narkoba. Ia datang sendiri malam – malam ke tempat kami setahun yang lalu, mengaku melakukan pembunuhan pada gadis 2 tahun lalu yang juga melarikan diri dari tempat ini. Katanya ia juga terlibat dalam kasus ilegal imigran gelap yang melihatkan penjualan budak.”
“Budak dari asia, gadis – gadis china.” Sahut Beagle.
“Yeah. Padahal kami sudah bersikeras bahwa wanita itu bunuh diri,” tambahnya dengan geram. “Tapi kata dokter kriminal itu bilang tidak mungkin! Huh? Yang benar saja! Well anda tahu kan di Yorkshire sudah biasa ada pecandu lalu mati bunuh diri?”
Beagle mengangguk setuju. Aku mulai mengerti waktu itu yang Tn. Juan sebutkan.
“Dokter Flemming?”
Ia mengetip rokoknya.
“Katanya ia mencium bau khloroform. Entahlah, itu agak dipaksakan. Tapi… siapa yang tidak percaya dokter kriminal.” Protesnya.
“Petrina Blewett…” aku membacakan nama pada map kuning.
“Ah… dia yang dua tahun yang lalu meninggal. Sebenarnya ia adalah pasien yang sudah cukup lama, 5 tahun, mengidap cotard delusion, gangguan yang sangat langka. Menganggap dirinya sendiri telah mati, atau bahkan ia pernah berjalan hingga di luar wilayah kami secara tak sadar. Pokoknya kompleks, gadis yang menawan dengan rambut coklatnya. Cukup malang nasibnya karena keluarga mereka telah pasrah.” Jelasnya.
“Jadi dia kabur juga, Miss Pittersbugh?”
Ia mengetip rokoknya lagi, lalu menikmati hembusan asap rokoknya kesekian kalinya.
“Secara teknis dia tidak di kamar waktu dibutuhkan. Otomatis kami anggap kabur. Lalu ia ditemukan lagi meninggal gantung diri di toilet. Salah satu staff kebersihan melaporkan bahwa ada tali aneh yang menggantung dari luar. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan kakak perempuannya saat itu.”
“Kakak perempuannya?” tanyaku.
“Yeah, satu – satunya orang dan yang terakhir menjenguknya.”
“Bagaimana anda bisa yakin kalau itu kakak perempuannya?” Beagle membuka buku kecil yang diambil dari sakunya. “Maksudku, Erica Hutchins, mengaku kalau ia membunuh gadis itu.”
“Saya dari awal tidak percaya kalau Erica Hutchins membunuhnya. Maksudku itu mudah saja kalau seseorang yang terjerat hukum, lalu berpura – pura gila dengan mengaku membunuh seseorang? Hukum akan tumpul pada orang gila. Tapi saat itu aku juga tidak melihat tanda kalau orang ini berbohong. Secara fisik dan perilaku, dia ini linglung.”
“Pengaruh obat ilegal saya kira?” tanya Beagle memastikan.
Ia mengangguk yakin. Kemudian Pittersbugh menjelaskan bahwa Nona Hutchins ini juga tidak mungkin sebagai pelaku yang membunuh Petrina Blewett. Karena Hutchins bilang kalau ia menenggelamkan wanita itu, sementara kasus Blewett ditemukan gantung diri, yang selanjutnya itu disimpulkan sebagai bunuh diri.
“Mengenai kakak perempuannya, itu juga secara fisik berbeda dengan Hutchins yang berambut kuncir agak ungu. Bahkan ia juga menyerahkan kartu identitas dan kartu keluarga. Well, bila fisik mirip dan semua data juga pas, berarti mana lagi yang dipermasalahkan?”
Aku sangat setuju dengan perkataannya itu. Lagipula itu juga sesuai dengan standar peraturan rumah sakit.
“Dan yang ketiga, R. M. Garnache.” Kataku yang membaca isi map kuning itu lagi.
Aku sedikit menaruh curiga pada yang satu ini. Masalahnya itu pernah terdengar di telingaku sebelumnya.
Ia membuang puntung rokok itu, lalu menutup ventilasinya. Kemudian ia duduk di tempatnya lagi.
“Wanita itu cukup aneh. Pertama kali kami melihatnya mondar – mandir di sekitar, siang dan malam. Saat itu saya menyuruh beberapa dokter untuk memeriksanya. Hasilnya cukup parah, Schizophrenia dan PTED. Tidak punya keluarga dan kerabat, kami memutuskan untuk merawatnya. Dia sudah seperti keluarga di rumah sakit ini. Well, entah kenapa 20 tahun yang lalu ia kabur dari tempat ini. Sampai saat ini tidak pernah kembali lagi.” Jelasnya.
“Hm… adakah informasi lain mengenai Garnache ini?”
“Mari saya ingat – ingat…” tambahnya. “Dia memakai baju pelayan… dan kalau pun masih hidup kurang lebih seumuran dengan saya, 70 tahunan,”
Untuk mempercepat waktu, kami meminta beberapa informasi alamat sebelum berpamitan. Aku yang dari tadi kedinginan dengan AC di ruangannya yang bagaikan musim dingin dalam satu kamar, memutuskan untuk ke toilet terlebih dahulu. Aku menyuruh Beagle untuk menunggunya di mobil.
Setelah itu, secara tidak sengaja aku bertemu dengan staff kebersihan . Kami hanya mengobrol sedikit. Katanya, ia sudah bekerja selama bertahun – tahun di rumah sakit ini.
“Jadi, Tn. Couch, anda dari Cornwall? Jauh sekali!” kataku.
Ia menggosok toilet di bilik sebelah.
“Yeah, terkadang rumah sendiri tidak memberikan kehidupan. Kau tahu, kan?”
“Pekerjaan?”
“Yeah, kesejahteraan hidup. Terima kasih atas sialnya hidupku.”
Ia kemudian membuka pintu bilik tersebut dan keluar.
“Itu berarti anda pernah lihat seseorang yang gantung diri di toilet?”
“Maksudmu Nona Blewett? Cukup disayangkan. Yeah, Aku pernah mengobrol dengannya, tidak banyak. Dia itu hanya kesepian pada intinya. Tidak sukses, tidak dihargai, dan mudah frustasi. Meskipun tidak ada satupun keluarga yang mau mengambilnya, kukira dia akan sembuh, tapi siapa tahu yang ada di pikiran seseorang, kan?”
“Kenapa anda begitu yakin?”
“Kenapa? Yeah… tidak ada. Aku hanya merasa begitu. Dia ini hampir dipekerjakan di sini.”
Lalu aku yang hendak keluar, tiba – tiba teringat sesuatu.
“Oh iya, bukannya kakaknya menjenguk?”
Tn. Couch mulai membersihkan cermin wastafel.
“Tadi sudah kubilang, kan? Tapi kalau yang kau maksud wanita seperti turis dengan koper besar dengan kaca mata hitam. Ia langsung dibawa ke ruangan pimpinan.”
“Eh? Yang rambutnya coklat?”
“Yeah, tidak salah juga sih kalau dia mirip. Waktu itu aku membersihkan lobi sekitar ruangan Madame Pitterbughs. Tapi saat itu aku agak terlambat.”
“Maksud anda?”
Ia mengangkat bahunya.
“Yeah, ia pulang tanpa koper. Aku agak malu memberitahunya. Well, jadi yang sudah biarlah sudah.”
“Perbedaan kasta.” Kataku sambil bercanda.
“Itu lumrah terjadi.” Balasnya.
Setelah itu aku tidak membuat Beagle menunggu terlalu lama dan langsung masuk ke mobil.
ns 172.71.254.80da2
然後按「加至主畫面」