/story/103512/puisi-akrostik
Puisi Akrostik | Penana
arrow_back
Puisi Akrostik
more_vert share bookmark_border
info_outline
format_color_text
toc
exposure_plus_1
coins
Search stories, writers or societies
Continue ReadingClear All
What Others Are ReadingRefresh
X
Never miss what's happening on Penana!
G
Submission Closed
Puisi Akrostik
Chintya
Judging: Community Vote
Prompt Entries Comments (0)

Tema : “Teruntuk Hujan”

Judul : CHINTYA MASTIAR

Celah-celah air terdengar di luar jendela kamarku

Hembusan demi hembusan angin masuk melewati celah ventilasi 

Ingatan tentang masa kecil seolah kembali

Nampak begitu cerah dan berseri 

Tatkala aku terpejam di sudut kamarku

Yang ku rasakan hanyalah kerinduan mengusik kalbuku

Andai roda waktu bisa berputar kembali


Matahari meredup sinarnya 

Angin berbaur dalam ruang semesta

Suara gemercik air runtuh bagai turun dari langit

Turut menghiasi kehampaan ini 

Impian terbangun tanpa ilusi 

Akankah kita ceritakan dunia yang telah kita lewati?

Rasa kebersamaan, suka duka, dan persahabatan ini

Show Comments
BOOKMARK
Total Reading Time: 1 minute
toc Entries
No tags yet.
bookmark_border Bookmark Start Reading >
×


Reset to default

X
×
×

Install this webapp for easier offline reading: tap and then Add to home screen.