/story/101497/hujan-keraguan?v=mobile
Hujan keraguan | Penana
arrow_back
Hujan keraguan
more_vert share bookmark_border file_download
info_outline
format_color_text
toc
exposure_plus_1
Search stories, writers or societies
Continue ReadingClear All
What Others Are ReadingRefresh
X
Never miss what's happening on Penana!
G
Hujan keraguan
Nzr99
Intro Table of Contents Comments (0)

Aku bukan seorang penulis, bahkan bukan seorang pembuat cerita, namun keadaan yang membimbingku menjadi seorang yang bisa melakukan seperti yang orang lain lakukan, dengan syarat yang kulakukan sesuai hati nuraniku, itu saja.....

Aku selalu menjauhi mereka yang memiliki kelebihan, bukan tak menerima kemampuan mereka, namun aku tak memiliki bakat seperti mereka, dan yang jelas aku tak bisa seperti mereka. Hingga suatu saat sebuah sosok menyadarkan diriku, seorang yang terlahir dengan segala kekurangan dalam hal fisik, namun semangat dan keahliannya melebihi orang normal sekalipun. Dari situ aku benar-benar tertampar dengan sangat keras, hingga aku sadar bahwa Allah selalu menciptakan makhluk_NYA dengan sesuatu yang istimewa, dan akan selalu ku ingat sebuah kalimat yang mengatakan " Di setiap kekurangan pasti ada sebuah keistimewaan ". Keraguan yang menyelimuti seakan tersapu oleh jaminan yang telah di takdirkan pada setiap jiwa, bahkan hujan keraguan ini pun telah reda dan kalian pasti tau apa yang terjadi setelah hujan reda...akan banyak warna menghiasi kehidupan dan amat sangat indah...inilah kehebatan yang sesungguhnya. Bila masih menganggap diriku sendiri adalah makhluk yang hina, jelek, bodoh dan tak bisa apa-apa, sesungguhnya aku telah melukai hati Sang Pencipta_KU.... Tabir hasut yang telah melingkar dalam jiwaku sebaiknya di syukuri, dan jangan menyalahkan si penghasut, sebab memang itu tugasnya sama seperti diriku yang memiliki tugas untuk taat kepadaNYA.

Hujan itu penuh keberkahan walau dengan segala gelegar gemuruh dengan segala hembusan angin yang hebat bahkan kadang menakutkan bagi jiwa-jiwa seperti ku ini, namun hujan selalu membersihkan segala kotoran yang melingkar pada sebuah kehidupan, hanya jiwa yang ikhlas yang mampu memahami semua yang sedang terjadi... Aku selalu berharap Allah mengerti aku, padahal tanpa diminta pun, Allah sangat mengerti apa yang terbaik untuk ku, namun apakah aku sudah memahami apa yang Allah harapkan pada diriku ini...😓😓😓

Banyak kecerobohan yang kulakukan namun Allah selalu memaafkan, tak pernah berhenti memberikan apa yang aku mau, banyak kebodohan yang kulakukan dengan sengaja namun Allah tetap memaafkan dan tetap selalu memenuhi apa yang aku mau. Akankah aku tetap seperti ini, dan selalu melakukan kesalahan yang itu itu saja. Maka pahamilah bahwa aku memang diciptakan, dan Pencipta KU akan selalu bertanggungjawab dengan semua keadaanku, tapi pantaskah balasan yang aku lakukan seperti ini...maaf pun mungkin tak akan cukup, namun setidaknya aku berfikir disetiap aku akan mengambil sebuah keputusan dan menggunakan batinku ketika melakukan nya juga menyertakan NAMANYA disetiap nafasku..Bismillah di awal dan Alhamdulillah di saat menerima kenyataan apapun itu...tak lebih..dua kata itu bisa membuatNYA bangga padaku apa lagi di ikuti dengan hal lainnya yang sudah di SyareatkanNYA... Semoga husnul khotimah.. Dan semua yang datang dariNYA pasti akan kembali kepada-NYA. Sesimpel itu memang, namun buku perjalanan kehidupan ku seakan menjadikan itu berliku, hanya rasa syukur karena telah membimbingku sampai sejauh ini.

🙏🙏🙏

Show Comments
BOOKMARK
Total Reading Time: 2 minutes
toc Table of Contents
No tags yet.
bookmark_border Bookmark Start Reading >
×


Reset to default

X
×
×

Install this webapp for easier offline reading: tap and then Add to home screen.