-
info_outline Info
-
toc Table of Contents
-
share Share
-
format_color_text Display Settings
-
exposure_plus_1 Recommend
-
report_problem Report
-
account_circle Login
Setiap malam, banyak serigala yang berdiri di depan jendela kamar ku. Mereka berbulu juga melolong. Mengadu cerita yang membuatku ketakutan penuh rindu. Jangan buka jendelanya, atau nanti aku ditarik masuk ke mulut penuh liur yang kemudian baur.
Pada hari-hari yang penuh orang, juga asap kota. Seringkali kau datang dengan bau. Memaksa ku mengingat siapa yang pernah memeluk ku. Sampai-sampai tulang ku remuk butuh susu. Kadang aku ingin membunuh ibumu, juga ibuku. Agar kita tidak bertemu dalam satu waktu kemudian abu-abu.
Apakah kau sadar, sedari tadi yang kutulis adalah waktu, juga kau yang hanya buat sendu juga halu.
Aku adalah perempuan, yang sudah lama kehilangan kata. Tubuhku dilucuti seorang penyair yang pamit mati tanpa aku tahu dimana kuburannya.
Reading Theme:
Font Size:
Line Spacing:
Paragraph Spacing:
Load the next issue automatically
Reset to default