(Di Halaman Belakang Rumah Pak Abdullah)138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN3Nbx6dWin
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc6CfTPqIY4
Bug bug dukk dukk.. duagg duagg buagg buagg.. blaarrrr...138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpYhzCmrsWf
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVJkDWwR6cn
"Kau cukup hebat Nona Zara! Ha Ha Ha Ha.. Hufft.. hufft..!!", kata Heendon tersenyum dengan nafas yang cukup terengah-engah.
Heendon kini sedang berlatih tanding dengan Zara. Kekuatan Zara membuat Heendon sedikit terkejut.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRchXeiZ8ip
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc7asAy86Sf
"Hufft.. hufftt.. He he he.. Kau terkejut ya?! Hiaattt!!", kata Zara yang memulai kembali menyerang Heendon.
Kedua nya benar-benar tidak ingin mengalah satu sama lain. Semakin Heendon meningkatkan teknik serangan nya, saat itu juga Zara akan meningkatkan lagi teknik nya.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1V3O31LF2B
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLelAzNVd2t
'Ini gila.. Perempuan bernama Zara ini bisa mengimbangi teknik seranganku. Menarik.. Ini sangat membuatku tertarik.. Ha Ha Ha Ha.. Semua wanita yang dekat dengan suamiku itu pasti mempunyai kelebihan masing-masing', kata Heendon saat menyerang Zara sambil berpikir seperti itu.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXY6K9DswdV
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzK6krWdccK
Zara pun berpikir demikian. Sebelum nya dia sempat meremehkan kekuatan dan keahlian bela diri Heendon.
Tapi kini, Zara harus mengerahkan segala kemampuan terbaik nya untuk melawan istri dari pria yang di cintai nya ini.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡihF5a4zCis
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Lq5EyYTPR
Heendon bertarung melawan Zara. Bisa dikatakan ini adalah pertarungan pribadi antara dua wanita yang mencintai satu orang yang sama. Pertarungan yang intense.
Zara Sang Ratu Karate mencoba melawan Heendon, perempuan yang penuh misteri ini, yang dalam pengakuan nya juga pernah belajar Karate beberapa tahun yang lalu.
Tendangan dan pukulan yang di arahkan masing-masing dari kedua nya itu, bisa di block satu sama lain, dan ada juga yang beberapa teknik yang sudah terbaca.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQO1sLQXz2Q
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXzHR1ZXkpD
"Suara apa itu? Seperti ada orang yang sedang bertarung!", kata Dokter Zelena kepada Dokter Zein yang masih berada di dalam kamar.
"Emm.. Seperti nya Heendon dan Zara sedang berlatih tanding", kata Dokter Zein berasumsi.
"Benarkah?? Ayo kita lihat..!!", kata Dokter Zelena yang merasa tertarik dan kemudian mengajak Dokter Zein untuk melihat nya.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMyD2KG1eM8
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJFsWPlIxpk
Dokter Zein pun hanya mengangguk dan berjalan keluar dari kamar bersama Dokter Zelena, kemudian langsung menuju ke halaman belakang yang ternyata cukup luas itu.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnOPT0aMgRk
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs6eRNR2A2s
"Di mana sepupumu itu?", kata Dokter Zelena bertanya kepada Dokter Zein.
"Sepupuku? Maksudmu si Hamid?", kata Dokter Zein lagi.
"Benar.. Aku hanya sekali saja melihat nya saat dia membawa teteh Zara ke sini", lanjut Dokter Zelena.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiL4BtnPW3G
"Sepertinya Hamid sudah kembali ke rumah nya. Dia kan sudah punya istri", kata Dokter Zein mencoba menjelaskan.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOFWOkb24HN
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPJNOYlaDbt
Dan Dokter Zelena pun hanya mengangguk saja, kemudian kedua nya tidak mengatakan apa-apa lagi hingga sampai ke halaman belakang tersebut.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxRPJRN937t
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrp6OWHZsqN
(Saat Ini Di Halaman Belakang Rumah)138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡetHaE7NY7C
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLyndDimooJ
Di halaman belakang rumah, terlihatlah pertarungan antara Heendon dan Zara.
Dokter Zelena yang melihat mereka berdua bertarung dengan serius pun menjadi sangat antusias. Dokter Zelena kemudian berteriak.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpLQRdje2D4
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCiH1092TRS
"Nyonya Zein!!. Aku juga mau berlatih!!", kata Dokter Zelena berteriak dan mengejutkan Dokter Zein yang ada di sebelah nya.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6z5h32Tcn8
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ1nBDLqpdp
'Sialan si Zelena ini. Sebutan Nyonya Zein itu panggilan sakral. Padahal dia sendiri juga mau di panggil begitu. Huh!!', kata Dokter Zein kesal dan berbicara dalam hati nya.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5sSa1vBxHq
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVarU4RdXVc
"Baiklah, kemarilah Nona Zein!!", kata Heendon yang berteriak juga ke arah Dokter Zelena dan teriakan Heendon itu kembali mengejutkan Dokter Zein.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFMuJ2AzkrY
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGL8CitTP0p
'Lagi-lagi. Mereka kan punya nama sendiri. Kenapa harus memakai namaku? Aneh sekali', kata Dokter Zein lebih kesal lagi dan saat berbicara di dalam hati.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJwWF2qevt3
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLtboURMovf
Mereka bertiga, Dokter Zelena, Zara dan Heendon pun akhir nya berlatih tanding bersama. Mereka bertiga saling menyerang masing-masing dengan keahlian mereka.
Tidak ada yang bergabung atau membela satu sama lain. Yang ada hanya tiga orang yang saling melawan. Terlihat di sana Dokter Zelena yang sedikit lebih unggul dari Heendon dan Zara.
Selain karena Heendon dan Zara sudah sedikit kehabisan tenaga, Dokter Zelena juga unggul dalam hal kecepatan. Dokter Zelena jika sudah memegang alat apa pun untuk menyerang, serasa kecepatan nya bertambah dua kali lipat.
Maklum saja, karena Dokter Zelena adalah seorang ninja di balik identitas dokter nya.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtndRHQHSlT
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYDm2wou4gE
Sesudah berlatih tanding selama hampir 45 menit, mereka bertiga kelelahan. Mereka bertiga duduk bersama dan saling memuji keahlian nya masing-masing.
Dokter Zein yang melihat mereka bertiga sedari tadi pun hanya tersenyum saja.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw2OgY3SEcz
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcR8xKqdxN9
(Beberapa saat kemudian)138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr9CeOV5drL
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcL8hXsDeBP
Terdengar suara mobil yang di parkir di halaman depan rumah. Kapten Lenny turun dari mobil dengan tergesa-gesa. Dokter Zein yang mengerti situasi nya pun segera menemui Kapten Lenny.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ38KMu0a4SZ
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeDUHcURvNY
"Dokter Zein.. Dokter Zein!!", kata Kapten Lenny setengah berteriak.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2G7BFyA5uM
"Ya.. aku di sini Nona", kata Dokter Zein sambil berjalan cepat mendekati.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsDaci5uMfC
"Ada apa Nona kapten?", kata Dokter Zein setelah berhadapan dengan Kapten Lenny.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡio1mzMvT0d
"Panggil Lenny saja", kata Kapten Lenny, kemudian memberitahu sesuatu yang penting.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCrTbgebxlr
"Dokter Zein, mungkin kecurigaanmu benar", kata Kapten Lenny.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrZeqDuHJwW
"Apa kau menemukan sesuatu?", tanya Dokter Zein.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhSiWFLrR0f
Kapten Lenny mengangguk, kemudian berkata.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDB5EAfgmO5
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaCUZJHNeab
"Aku tadi melewati ruangan Komisaris Wawan. Setelah itu, aku melihat dia tergesa-gesa keluar ruangan. Aku sempat mendengar nya menelepon seseorang dan memanggilnya Pak Rudi", kata Kapten Lenny yang masih terengah-engah.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡODv6AOEmBO
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡduPvCdh9Rd
"Pak Rudi?", kata Dokter Zein mengerutkan dahi nya.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYyLtSnJQ0i
"Kau mengenal nya?", tanya Kapten Lenny bertanya.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJuabQcFulS
"Aku tidak yakin, Nona Lenny. Banyak orang yang bernama Rudi", kata Dokter Zein mengangguk.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDfIbKDLW6G
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAOdJy99GqT
'Tapi aku sangat mengenal seseorang yang bernama Rudi juga. Dia adalah..', pikir Dokter Zein merenung dalam diam.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ISdPfvWml
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOvM8sWdRVo
"Dokter Zein.. Apa kau tidak apa-apa?", kata Kapten Lenny bertanya.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn7NjDNb8Li
"Apa kau tau di mana atasanmu itu sekarang?", kata Dokter Zein lagi yang langsung kembali bertanya.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrUyBYT4kPm
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe6PbNNpZtJ
"Sejak kau memintaku untuk mengawasi atasanku itu, aku sudah menempatkan alat pelacak di mobil Komisaris Wawan", kata Kapten Lenny mengangguk.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq5TIw4d0hS
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeQvUVK1Uxz
"Terima kasih Kapten Lenny", kata Dokter Zein yang kini terlihat lebih menghormati Kapten Lenny.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLIR4mB8rYM
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG6bdrEQirr
Melihat Kapten Lenny dan Dokter Zein berbicara berdua, 'The Three Musketeers Girl', sebutan untuk trio wanita ini, Dokter Zelena, Zara dan Heendon mendekati mereka.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlVAuqEpvVG
"Selamat datang, Kapten", kata Heendon kemudian berjabat tangan kepada Kapten Lenny.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPcqk5DyICY
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ8Jab68gaW
Dokter Zelena dan Zara pun berbuat hal yang sama dengan nya. Kapten Lenny hanya mengangguk dan sempat berpikir.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡio2ez2bz9d
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdv2T3IHXBJ
'Mereka bertiga terlihat rukun sekali. Huh!', kata Kapten Lenny dalam hati nya.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqVZYhqAsWA
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvsDgOoqrXP
Kemudian Kapten Lenny menceritakan semua nya tanpa ada yang di tutupi. Ketiga gadis itu hanya menganggukkan kepala mereka masing-masing.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRuSvlg8FaX
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGKsLCLgJtx
"Oh iya, Nona Lenny. Aku akan ikut denganmu malam ini", kata Dokter Zein menawarkan.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6xRZnUNTax
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJagZs22aKy
"Benarkah?! Oh maaf.. Ehemm.. Baiklah kalau begitu", kata Kapten Lenny senang meskipun terlihat ekspresi wajah nya yang datar.
Ketiga wanita itu saling memandang satu sama lain kemudian tersenyum bersama. Seperti nya mereka baru saja mengerti akan satu hal.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT1wNWdgz8v
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN2NkI9NjIl
(Di malam harinya)138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx583UxMnTt
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVsr3LqUJ9n
Kapten Lenny dan Dokter Zein berangkat bersama dari rumahnya. Alat pelacak itu mendeteksi lokasi di mana mobil Komisaris Wawan itu berada.
Rupanya ada di daerah sekitar Pantai Trahar, beberapa kilo meter dari pusat Kota Derisa. Dan benar saja, saat mobil Kapten Lenny mendekat ke arah titik lokasi itu, mobil Komisaris Wawan benar-benar ada di sana.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRTUFA0bKtl
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnpYRCithun
Kapten Lenny yang saat ini hanya memakai Jaket Hoodie Hitam dan Celana Jeans Biru panjang, benar-benar terlihat berbeda.
Dokter Zein pun sempat terkejut melihat penampilan keren dari Kapten Lenny saat ini.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbv0Hzzyy1z
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRW8ZInxvUD
"Wow.. Anda terlihat cukup menawan di mataku Kapten", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP1JsH6CGu6
"Sudah.. Diam!!. Jangan meledekku lagi!!", kata Kapten Lenny tegas, tapi sebenar nya wajah nya sudah memerah sekarang.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg0OfBFBU9S
"Ayo kita cari dia!", kata Kapten Lenny lagi yang kemudian berjalan di depan sambil melirik ke arah kanan dan kiri nya seperti sedang mencari seseorang.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0IhJw006Gb
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw1XpsfIqpk
Dokter Zein dan Kapten Lenny berjalan bersama dengan Kapten Lenny yang menggandeng lengan Dokter Zein.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdwLjWLeUSr
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh8hrJeN1BP
Dokter Zein sebenarnya merasa sedikit tidak nyaman saat di gandeng seperti itu. Itu karena Kapten Lenny terlihat begitu kaku seperti orang yang belum pernah berpacaran sebelum nya.
Kapten Lenny yang menggandeng lengan Dokter Zein dengan cukup kuat membuat lengan Dokter Zein terasa sakit.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3zjSl2zrBg
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3PqDOZEOE3
"Nona, kau menyakiti lenganku. Ini lumayan sakit", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS42VCWJFKc
"Oh benarkah.. Kalau begitu aku minta maaf", kata Kapten Lenny membalas perkataan Dokter Zein.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJayPuHUjze
"Seperti nya kau tidak punya pengalaman berkencan ya?. Ha.. Ha.. Ha.. Ha", kata Dokter Zein tertawa terbahak-bahak.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMvKhRhtO6R
"Hei kau diamlah.. Sudahlah kita fokus saja!", kata Kapten Lenny yang menahan malu karena sudah menjadi merah wajah nya.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ6A61ACApz
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfvrhYW4P7q
Dan setelah berjalan berkeliling hampir selama 15 menit, terlihatlah seseorang yang dikenal oleh Kapten Lenny.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbZRxIzaUOx
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL462VTf9NE
"Ah.. Komisaris Wawan ada di sana!!", kata Kapten Lenny menunjuk suatu arah.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqyqp24pQCC
"Ya.. Dan aku juga melihat nya. Bahkan seseorang yang sedang berbicara dengan nya pun aku kenal", kata Dokter Zein menatap ke arah yang di tunjuk Kapten Lenny.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZsPyP23orY
"Benarkah kau mengenal nya? Siapa dia? Apa dia adalah orang yang di panggil 'Pak Rudi' itu oleh Komisaris Wawan di telepon?!", kata Kapten Lenny menganalisa dengan segala kecocokan yang ada.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpPbR1uB1rz
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4zfESVpliQ
"Benar.. Orang di sebelah Komisaris Wawan bernama Rudi. Tepatnya Rudi Sadewo, mantan HRD di RS Derisa", kata Dokter Zein sambil menyipitkan mata nya.138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgeqR13ZslP
138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFfJb3SEfj3
========================138Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡddGnVc0fjs
然後按「加至主畫面」