![](https://static.penana.com/images/chapter/1425335/Cv_Hitam_Puti...030322_0000.png)
Sebagai laki-laki dewasa, Anwar sering melihat video porno di ponselnya. Hampir setiap hari, Anwar membuka situs porno kemudian melampiaskan nafsunya dengan beronani.2894Please respect copyright.PENANAd2GqNlKAi0
2894Please respect copyright.PENANAvzoD3JD5Ig
Sampailah pada suatu malam, Anwar di dalam kamar kembali melihat video porno di ponselnya sampai libidonya memuncak. Tapi kali ini ia kepikiran melampiaskan ke ibunya karena film porno yang ia tonton berkisah tentang hubungan terlarang ibu dan anak.
2894Please respect copyright.PENANAgfoNZFQ2JE
Saat itu pukul 11 malam. Kakak dan adiknya sudah tertidur di kamar masing-masing. Sementara ibunya juga tidur di kamarnya.
2894Please respect copyright.PENANAahpLZODc7U
Hamidah sendiri sebagai wanita setengah baya sebenarnya memiliki wajah biasa-biasa saja dengan kulit sawo matang. Badannya sedikit gemuk dan memiliki payudara yang cukup besar.
2894Please respect copyright.PENANAVaFMJV2jni
Anwar yang pikirannya sudah diselimuti nafsu, memberanikan diri masuk ke kamar ibunya. Hamidah terlihat tidur memakai daster. Bagian bawahnya tersingkap hingga terlihat celana dalam berwarna biru. Tanpa memakai BH, sehingga menonjol puting susunya.
2894Please respect copyright.PENANA8EoPCkv4IM
Hal ini membuat Anwar makin bernafsu dengan ibunya. Ia pelan-pelan memegang paha Hamidah supaya tidak terbangun. Ia elus-elus hingga tangannya naik mendekati selangkangan ibunya.
2894Please respect copyright.PENANAiRzTOU2psy
Tangan Anwar berpindah ke puting ibunya yang menonjol di balik daster tipis tersebut. Namun Hamidah mulai bergerak namun masih tertidur. Anwar berhenti sejenak.
2894Please respect copyright.PENANAjLLB6VkzHM
Melihat ibunya masih tertidur, tangannya kini berpindah ke selangkangan Hamidah yang tertutup CD. Namun tanpa sadar, tangan Anwar memegang gundukan ibunya begitu keras hingga ibunya terbangun.
2894Please respect copyright.PENANArptTC3TiYr
Hamidah pun sontak kaget. “Anwar, apa yang kamu lakukan nak? tanyanya dengan nada setengah tinggi.
2894Please respect copyright.PENANA9VlHMTHT4m
Anwar hanya diam saja dan tangannya tak beranjak dari vagina ibunya. Nafsu yang menyelimuti kepalanya seakan tak mendengar ibunya. Justru tangan kirinya kini meraih payudara ibunya.
2894Please respect copyright.PENANAFsUArNSn0T
Anwar mencengkram dengan keras payudara ibunya. “Jangan nak,” teriak Hamidah.
2894Please respect copyright.PENANA4iyq0XC7gb
Hamidah berusaha menyingkirkan tangan anaknya dari payudara dan vaginanya. Namun tangan anaknya begitu kuat.
2894Please respect copyright.PENANAohctydoVVc
Hamidah tak berani berteriak lebih kencang. Takut anak-anaknya bangun dan mengetahui aksi Anwar dan malah bikin malu Hamidah.
2894Please respect copyright.PENANAF5zDMfW588
“Kenapa kamu lakukan ke ibu nak? tanya Hamidah lagi sambil tetap berusaha menyingkirkan tangan anaknya.
2894Please respect copyright.PENANA0wzXQjs7ly
“Aku kepingin bu,” akhirnya Anwar menjawab. Bahkan tangan kanannya kini berusaha masuk ke balik CD ibunya. Ia menjamahnya penuh nafsu.
2894Please respect copyright.PENANAqsBKxK4HCL
“Jangan nak,” Hamidah tetap berusaha menolak dan masih memegangi tangan anaknya. Namun tak bisa menghalangi tangan nakal anaknya yang sudah menjamah vaginanya.
2894Please respect copyright.PENANATbKlnwqtpR
“Jangan nak,” kata Hamidah mengulang, namun suaranya sudah terdengar pasrah.
2894Please respect copyright.PENANA3cv7vbIuXL
Kini tangan kiri Anwar menyelinap di balik daster ibunya dan memegang payudara besar ibunya.
2894Please respect copyright.PENANAI4LID2kPBt
Hamidah tak bisa menahan tangan anaknya. Tubuhnya sudah dijamah oleh anaknya sendiri.
ns 172.69.59.210da2