Copas dari sebalah ya
Sebenarnya aku punya beberapa pilihan untuk mendapatkan calon suami yang terbaik di mataku. Namun pilihanku jatuh kepada Bang Abe (nama lengkapnya Abraham). Karena menurutku, Bang Abe itu penyabar dan selalu mengalah dalam setiap perdebatan denganku. Selain daripada itu, Bang Abe mendapat gelar masternya di Amerika.
1996Please respect copyright.PENANAPg25z8NTWu
Aku pun teringat kata-kata Bang Abe, “Sebenarnya aku ini rugi kalau bekerja untuk orang lain. Aku mengejar master degree di Amerika dengan tujuan ingin membuka perusahaan sendiri, bukan mau bekerja di perusahaan orang lain. Tapi sekarang kita belum punya modal.
1996Please respect copyright.PENANAUyCmLwD92f
Karena itu terpaksalah aku bekerja untuk orang lain dahulu, sambil mengumpulkan modal untuk start di perusahaan kita sendiri. Dari perkawinanku dengan Bang Abe, lahirlah anak pertama kami, bayi perempuan yang cantik dan kami beri nama Vania, dengan nama kecil Nia.
1996Please respect copyright.PENANAfCPs9Cd4iD
Namun sampai Vania sudah berusia 3 tahun, keadaan kami masih “jalan di tempat”. Perbedaannya cuma satu hal. Bahwa sejak lahirnya Vania, aku mengajak Mbak Rumiar, kakak kandungku, tinggal di rumahku. Kebetulan Mak Rum sejak dua tahun terakhir berstatus janda tanpa anak.
1996Please respect copyright.PENANAoGItGAITOo

Cerita Sex Memanjakan Pesona Birahi
Ngocoks Kehadiran Mbak Rum lumayan meringankan bebanku sebagai ibu rumah tangga. Karena Mbak Rum sangat menyayangi Nia. Maklum dia belum punya anak, sehingga naluri keibuannya dilimpahkan kepada anakku.
1996Please respect copyright.PENANAHgdToTT7If
Mbak Rum juga sangat cekatan untuk bersih-bersih dan masak makanan untuk kami makan bersama. Tapi begitulah, keuangan kami belum kuat. Sehingga Mbak Rum hanya bisa masak dengan bahan seadanya saja.
1996Please respect copyright.PENANAKPMsdTZUo6
Memang aku cukup prihatin dengan keadaan ini. Sampai aku sering punya keinginan untuk bekerja. Karena percuma aku punya gelar SE tapi tidak digunakan untuk meringankan beban suamiku.
1996Please respect copyright.PENANArdXGgj7SHT
Tapi suamiku selalu menolak permintaan ijinku untuk bekerja. Suamiku selalu menjawab, “Meskipun kamu jadi pejabat tinggi, aku lebih suka statusmu sebagai ibu rumah tangga, Sayang.”
1996Please respect copyright.PENANAlqhOwvalMG
Karena itu aku terpaksa berdiam diri di rumah terus sebagai ibu rumah tangga yang sejati. Padahal aku sudah gemas, ingin melihat suamiku sukses dengan profesinya. Kalau pun dia tetap bekerja, aku sih ingin melihatnya punya jabatan yang bagus di perusahaan besar itu.
1996Please respect copyright.PENANAHvoFJP8dwi
Aku juga prihatin karena suamiku hanya mampu memiliki motor bebek. Dengan motor murahan itulah dia pulang-pergi ke kantornya. Padahal teman-teman seangkatan dengannya, rata-rata sudah punya mobil.
1996Please respect copyright.PENANAnUvLQIBCzV
Rasanya percuma saja suamiku mengejar gelar master di Amerika, tapi kalah dengan teman-teman seangkatannya yang masih S1. Ada juga yang S2, tapi didapatkan di Indonesia. Gelarnya juga magister, bukan master seperti suamiku. Tapi keadaannya jauh lebih sukses daripada suamiku.
1996Please respect copyright.PENANAWE4KXMsPaX
Untungnya aku ini bukan seorang istri yang banyak tuntutan. Aku tak pernah meminta pakaian dan perhiasan yang mahal-mahal. Aku pun tak pernah membeli alat make up yang serba impor, karena pada dasarnya aku tak terlalu mengandalkan alat make up. Memoles bibir dengan lipstick pun hanya sekali-sekali saja.
1996Please respect copyright.PENANAqvyvHuBnlU
Mengenai keadaan keuangan pun, mungkin aku harus pasrah saja. Karena mungkin nasib kami belum bisa juga meraih sukses seperti orang lain. Siapa tahu kelak kami bisa mengejar teman-teman yang sudah duluan sukses itu.
1996Please respect copyright.PENANA8x8rIO5CLR
Di sudut lain, masalah seksual misalnya, berjalan secara normal menurutku. Meski Bang Abe bukan sosok yang menggebu-gebu di atas ranjang, namun aku selalu terpuaskan oleh kejantanannya.
1996Please respect copyright.PENANAjolVUFTf9f
Dalam komunikasi pun selalu normal. Karena suamiku seorang penyabar dan selalu mengalah padaku, kecuali ijin bekerja itu yang tetap tidak diberikan padaku.
1996Please respect copyright.PENANAk1VCJE4aht
Karena itu, kami tidak pernah bertengkar dalam soal sekecil apa pun. Lalu kenapa aku harus mengkhayalkan sesuatu yang belum ditakdirkan untuk meraihnya? Kenapa aku pun tidak mengikuti sikap dan perilaku suamiku yang penyabar itu?
1996Please respect copyright.PENANAq05e1s7Nlk
Ya, barangkali aku harus bersabar menghadapi segala kenyataan ini. Meski banyak pahitnya, harus kutelan dengan sabar, sabar dan sabar.
1996Please respect copyright.PENANACeMUTJqseB
Terlalu ngotot juga bisa hypertensi nanti… hihihihiiii…!
1996Please respect copyright.PENANAOwa3c2kvGz
Pada suatu sore, suamiku pulang dalam keadaan yang lain dari biasanya. Dia pulang dengan sebuah sedan mahal. Aku tahu benar sedan itu built up dari Eropa, yang harganya pasti milyaran.
1996Please respect copyright.PENANAjz8LEMstSw
Aku terheran-heran dibuatnya. Lalu menghampiri suamiku yang baru turun dari mobil mewah itu. “Mobil siapa ini Bang?” tanyaku.
1996Please respect copyright.PENANAshlMsshxiI
“Punya Kevin,” sahut suamiku.
1996Please respect copyright.PENANAx8973fQa6V
“Kevin mana?”
1996Please respect copyright.PENANAoEuu0oAYz3
“Kevin… putra mahkota perusahaan.”
1996Please respect copyright.PENANAYa2U0t8QjJ
“Owh anaknya big boss itu?”
1996Please respect copyright.PENANAFiDnKDkeFT
“Iya. Tiga bulan lagi juga dia akan menjadi orang nomor satu di perusahaan. Karena ayahnya sudah sakit-sakitan, punya penyakit jantung segala.”
1996Please respect copyright.PENANAiPeBHnDMCH
“Kevin kan masih muda sekali Bang. Apa mampu dia mengendalikan perusahaan sebesar itu?”
1996Please respect copyright.PENANAk0WpV8qRRW
“Umurnya sudah duapuluhtiga tahun. Sudah jadi sarjana tamatan Inggris pula. Nanti deh kita bicarakan… ada sesuatu yang harus kita rundingkan.”
1996Please respect copyright.PENANAISYX87cGWt
Suamiku melangkah masuk ke dalam rumah kami yang di pinggir jalan besar tapi masih sangat sederhana.
1996Please respect copyright.PENANAOxkcVzzKQe
“Memangnya ada apa Bang? Kok seperti serius gitu? Ada kabar baik atau…”
1996Please respect copyright.PENANAAQ8tBFsWgs
“Siapin makan dulu deh. Perutku lapar.”
1996Please respect copyright.PENANAt97TxXpRa4
“Emang tadi gak makan siang di kantin kantor?”
1996Please respect copyright.PENANANuqm7iTCb7
“Makan. Tapi hanya sedikit. Banyak yang harus dipikirin sih.”
1996Please respect copyright.PENANAJHnU5eO4Yq
Aku bergegas menyiapkan makanan untuk suamiku. Tidak ada yang istimewa makanan yang kuhidangkan untuknya. Cuma sayur asem, ikan asin jambal, kerupuk kampung dan sambel bajak.
1996Please respect copyright.PENANAL5c0rIsnVp
Tapi suamiku tampak bersemangat menyantap makanan yang kuhidangkan itu. Memang dia sudah mulai bosan dengan makanan-makanan mewah dan kebarat-baratan, lalu kembali ke makanan tradisional begitu.
1996Please respect copyright.PENANAHLAXu7FpEH
Aku belum lapar. Karena itu aku hanya duduk di samping suamiku, untuk menemaninya makan.
1996Please respect copyright.PENANANbYnKoD05u
“Nia mana?” tanyanya setelah selesai makan.
1996Please respect copyright.PENANAn5REp29Qfa
“Lagi tidur di kamar Mbak Rum.”
1996Please respect copyright.PENANArwcFVAWmBh
Setelah menyeka mulutnya dengan kertas tissue, Bang Abe menarik pergelangan tanganku, “Kita ngobrol di kamar aja yuk. Biar bebas ngomongnya.”
1996Please respect copyright.PENANA8LILCCcVg4
Kuikuti saja langkah suamiku menuju kamar.
1996Please respect copyright.PENANAoXaceRdaNp
Suamiku merebahkan diri, menelentang di atas bed. Aku pun rebahan di sampingnya. Tanpa keberanian untuk mulai bicara.
1996Please respect copyright.PENANAGxbeIuDh0C
Lalu dia mulai berkata, “Sebenarnya masalah ini masalah berat. Tapi demi kemajuan kita, harus dihadapi juga dengan hati dan otak dingin.”
1996Please respect copyright.PENANAOD71Fcvz5s
“Masalah apa sih? Kok Abang seperti berat gitu menyampaikannya. Apakah ada tugas baru yang harus Abang hadapi?” tanyaku.
1996Please respect copyright.PENANAU1d7aRHFUk
“Seperti yang sudah kubiang tadi, tiga bulan lagi Kevin akan sepenuhnya memegang kendali perusahaan. Karena dia anak tunggal big boss yang sudah sakit-sakitan itu. Aku pun berusaha mendekati dia sejak beberapa hari belakangan ini. Dengan tujuan, semoga nanti aku dikasih jabatan penting di perusahaan.
1996Please respect copyright.PENANAty5ROCKLx7
“Memangnya apa permintaan Kevin itu Bang?”
1996Please respect copyright.PENANA4Sgqs3vOPc
“Sebelum menjawab soal itu, aku ingin mengingatkan bahwa kamu pernah menghadiri pesta ulang tahun Kevin dan waktu perayaan anniversary perusahaan kan?”
1996Please respect copyright.PENANAi1TOZjzq8V
“Iya, “aku mengangguk sambil mengingat-ingat dua kejadian penting itu.
1996Please respect copyright.PENANAIY3oR8Srde
“Apakah kamu melihat sikap Kevin yang berbeda saat itu?”
1996Please respect copyright.PENANA5ljouPO58Z
“Nggak. Biasa-biasa aja,” sahutku berbohong. Padahal aku memang merasa risih karena di kedua even itu Kevin menatapku terus sambil tersenyum-senyum. Tapi masa soal sekecil itu harus kusampaikan kepada suamiku?
1996Please respect copyright.PENANAIqC51Yansf
“Kevin sangat tergiur olehmu. Dan akan mendudukkanku di posisi penting dalam perusahaan asalkan… “Bang Abe tidak melanjutkan kata-katanya.
1996Please respect copyright.PENANA8BVSjArvPA
“Asalkan apa?” tanyaku penasaran.
1996Please respect copyright.PENANAJjknTyzR95
“Asalkan kamu bersedia menemaninya di villa, satu atau dua malam saja.”
1996Please respect copyright.PENANABBQdBj3Nd2
“Gila! Mentang-mentang orang tajir melilit! Seenaknya aja meminta istri orang. Memangnya aku ini perempuan apa?”
1996Please respect copyright.PENANAbjpkDjQf1y
“Tapi… apa salahnya kalau kita berkorban demi kemajuan kita? Aku yakin kalau permintaannya itu dikabulkan, masa depan kita bakal gilang-gemilang, Sayang.”
1996Please respect copyright.PENANAWjQXoDjJvo
“Kevin kan anak konglomerat. Cewek yang seperti bidadari pun bisa didapatkannya. Kenapa harus memilih istri orang?”
1996Please respect copyright.PENANARjznwIdjig
“Karena kamu punya daya tarik yang luar biasa, Sayang.”
1996Please respect copyright.PENANAVtplSARpf1
“Aaaah… aku nggak mau diperlakukan sewenang-wenang oleh siapa pun.”
1996Please respect copyright.PENANAzORVYubgIU
“Sayang… tadi dia sampai berkali-kali minta maaf dan minta aku tidak tersinggung.”
1996Please respect copyright.PENANAQbX3SzBh4R
“Lalu Abang menyetujui keinginannya? Begitu?”
1996Please respect copyright.PENANA5M8SRVYYNc
“Belum kusetujui.
. Aku hanya bilang akan menunggu keputusanmu. Jadi sekarang bola ada di tanganmu. Kalau ingin masa depan kita cemerlang, ikuti saja keinginan Kevin itu. Kamu kan sudah ikut program KB. Jadi pasti Kevin takkan bisa menghamilimu.”
1996Please respect copyright.PENANAMcIWJ595jA
“Baaang…! Aku merinding nih dengernya juga. Udah ah. Abang harus tegas menolaknya. Kalau nanti kedudukan Abang tidak ada perubahan, pindah aja ke perusahaan lain. Kenapa harus ngikutin rencana jahanam seperti itu?”
1996Please respect copyright.PENANAQkPvsawktO
“Seperti yang kubilang barusan, Kevin berulang-ulang minta maaf, minta agar aku tidak tersinggung. Sama sekali tidak kelihatan arogan. Itu pun kalau kamu mau. Kalau tidak, ya gampang… tinggal laporan aja padanya besok, bahwa kamu tidak mau. Selesai. Tapi resikonya ya gitu itu. Kita akan tetap seperti sekarang ini.
1996Please respect copyright.PENANAAvquYQIJTo
Aku terdiam. Dengan perasaan masih jengkel.
1996Please respect copyright.PENANANnkJJeOgyI
“Orang-orang yang sudah sukses, pasti ada terobosan dengan jalannya masing-masing.”
1996Please respect copyright.PENANAWH64sTicsh
“Tapi bukan dengan menjual memek istrinya, kan?”
1996Please respect copyright.PENANA6Nnq3MPqLT
“Aku juga takkan menjualmu. Meski dibeli berapa pun aku takkan pernah menjualmu,” ucap suamiku sambil membelai rambutku dengan lembut. Membuat keteganganku agak mereda.
1996Please respect copyright.PENANAGOVeG5VrBD
“Kalau aku mengikuti omongan Abang, keutuhan dan nilai-nilai suci perkawinan kita pasti akan hancur.”
1996Please respect copyright.PENANACsJRJBeUhh
“Tidak! Bahkan sebaliknya… aku akan semakin mencintaimu, Sayang…”
1996Please respect copyright.PENANAvevr28haoG
“Omong kosong. Mana ada suami yang tambah mencintai istrinya setelah si istri dinodai oleh lelaki lain?!”
1996Please respect copyright.PENANA2TyIAm90g3
“Ya buktikan aja nanti. Sebagai lelaki, aku pantang menjilat air ludahku sendiri. Masalahnya, jika kamu melaksanakan rencana yang kuanggap sebagai kesempatan baik itu, aku akan menganggapmu turut membantu kemajuan karierku. Bukan sekadar membiarkan lelaki lain menodaimu.”
1996Please respect copyright.PENANAAFgOiBWPv1
Aku terdiam.
1996Please respect copyright.PENANArfYYcwazgV
Suamiku berkata lagi, “Coba pikirkan unsur-unsur positifnya dulu. Kalau kamu pandai mengambil hati Kevin, apa pun permintaanmu pasti dikabulkan. Misalnya mobil yang di depan itu kamu pinta, pasti diberikan. Memang harganya milyaran. Tapi buat konglomerat seperti Kevin, beli seratus mobil mewah pun gak ada apa-apanya.
1996Please respect copyright.PENANAfBPCDdY4jL
Aku masih terdiam.
1996Please respect copyright.PENANALt9hez9ydh
Suamiku melanjutkan, “Coba kamu pikirkan dengan positif thinking. Kevin itu tampan, karena dia itu berdarah campuran Jerman dengan Tionghoa dan Indonesia. Masih muda pula, empat tahun lebih muda dariku. Dan aku akan mengijinkan apa pun yang akan kamu lakukan waktu meladeninya. Bahkan sebaiknya dia dirayu tapi lakukan secara halus sekali.
1996Please respect copyright.PENANA94FilqUQmy
Aku terdiam terus. Bahkan kupeluk bantal guling sambil membelakangi suamiku. Seolah mau tidur. Padahal aku tetap menunggu suamiku berkata lagi.
1996Please respect copyright.PENANAOy19mge6AS
Tapi dia malah turun dari bed dan keluar dari kamar.
1996Please respect copyright.PENANAnwe45wR8eR
Aku jadi bingung sendiri. Karena semua yang telah dikatakan oleh suamiku tadi, benar-benar mengejutkanku. Semua itu tak pernah terpikir olehku sebelumnya.
1996Please respect copyright.PENANAX2SfbQfo7i
Lalu apa yang harus kulakukan? Haruskah aku membuang “kesempatan bagus” seperti yang dikatakan olehnya tadi? Bukankah aku sudah berkali-kali minta izin untuk bekerja, karena ingin membantunya? Lalu sekarang ada “terobosan”, tapi semuanya itu tergantung pada keputusanku.
1996Please respect copyright.PENANAX4rGVTMUCg
Diam-diam aku turun dari bed, mengambil selimut tipis, lalu kubawa selimut itu ke luar. Ternyata suamiku sedang duduk di ruang tamu sambil duduk di sofa panjang yang menghadap ke televisi.
1996Please respect copyright.PENANAfXNrv2KEFl
Aku menghampirinya. Lalu merebahkan diri di atas sofa dan menumpangkan kepalaku di atas paha suamiku, sambil menyelimuti diriku sendiri karena kalau sudah menjelang malam begini suka banyak nyamuk.
1996Please respect copyright.PENANAdDxLg7ja2H
Suamiku tidak bicara sepatah kata pun. Hanya membelai rambutku yang terurai ke atas pahanya.
1996Please respect copyright.PENANA5sLTVMJQ2G
“Bang…” ucapku memecahkan kebisuan.
1996Please respect copyright.PENANAUCbe3JkAQv
“Hmm?”
1996Please respect copyright.PENANAQSow8SRJR9
“Kalau keinginan Kevin itu ditolak, apa akibatnya?”
1996Please respect copyright.PENANArLXNkeO4HV
“Ya takkan ada apa-apa. Kita akan berada di posisi semula. Serba pas-pasan. Bahkan mungkin aku akan resign saja, karena tidak kuat dengan penghasilan yang tidak sesuai dengan kebutuhan kita.”
1996Please respect copyright.PENANATaBWlxctJt
“Lalu setelah resign mau kerja di mana?”
1996Please respect copyright.PENANAPYTIo8gdpN
“Nggak usah nyari kerja. Mau usaha sendiri aja. Kalau perlu dagang gorengan juga gak apa-apa.”
1996Please respect copyright.PENANAlUvcyX6TvI
“Seorang master lulusan Amerika mau dagang gorengan?!”
1996Please respect copyright.PENANA6eaO8mCaK6
Nggak apa-apa. Hidup di zaman sekarang ini tak perlu gengsi-gengsian. Siapa tau dari dagang gorengan kita bisa lebih sukses daripada sekarang.”
1996Please respect copyright.PENANAk4CgIMvQgr
Aku terdiam. Membayangkan suamiku mendorong gerobak yang dilengkapi dengan wajan berisi minyak goreng dan kompor dengan tabung gas kecil.
1996Please respect copyright.PENANA0nDP8EYibg
Ooooh… yang bener aja!
1996Please respect copyright.PENANAhVqq2acrpx
Lalu kalau sudah seperti itu, siapa yang mau disalahkan? Aku? Takdir? Siapa?
1996Please respect copyright.PENANAkiIdBFHGB2
Ya Tuhan! Semoga hal itu jangan pernah terjadi dalam kehidupan kami!
1996Please respect copyright.PENANAHqdy8hFXV1
“Lalu… kalau kita kabulkan keinginan Kevin itu, apa akibatnya?” tanyaku.
1996Please respect copyright.PENANAdkpc3M2pwk
“Banyak sekali yang akan terjadi. Aku bisa ditempatkan di posisi penting seperti yang kita harapkan. Kamu juga akan mendapatkan beberapa efek positif. Apa pun yang kamu minta pada Kevin, pasti dikasih.”
1996Please respect copyright.PENANAqzsKBMrOPS
“Maksudku, apa akibatnya terhadap keutuhan perkawinan kita Bang.”
1996Please respect copyright.PENANAqtxaCZyxeO
“Akibatnya… aku akan semakin mencintai dan menyayangimu. Karena beberapa kemajuan akan terjadi. Dan itu berkat jasamu. Berkat semangatmu untuk membantu karierku.”
1996Please respect copyright.PENANAtqFctb91je
“Bukannya Abang bakal jijik mendekatiku yang telah dinodai oleh orang lain?” tanyaku dengan nada kurang percaya.
1996Please respect copyright.PENANAfiK2ixn9JT
“Buktikan saja nanti. Kalau sampai seperti itu, ludahi saja mukaku. Pernahkah aku ingkar janji selama ini? Pernahkah aku menjilat air ludahku sendiri?”
1996Please respect copyright.PENANAsreekumuiw
Memang suamiku tidak pernah ingkar janji. Apa pun yang diucapkannya selalu dibuktikan. Karena dia berprinsip, seorang lelaki itu harus bisa dipegang omongannya.
1996Please respect copyright.PENANAi79R2uOUQB
Aku duduk di samping suamiku. Kemudian kucium pipinya dengan mesra. Tanpa melontarkan kata-kata. Karena aku bingung harus berkata apa.
1996Please respect copyright.PENANABEpHqxEzMy
“Jadi bagaimana? Apakah kamu sudah mulai berpikir secara positif thinking?” tanya suamiku.
1996Please respect copyright.PENANAqmVIB7rCxy
“Aku akan mengikuti apa pun yang Abang inginkan. Dengan syarat, jika kelak terjadi hal-hal negatif, Abang yang harus bertanggung jawab. Jangan menyalahkan aku.”
1996Please respect copyright.PENANAGjd7tWov1g
“Tentu saja semua akan kupertanggungjawabkan Sayang. Termasuk janjiku akan semakin mencintai dan menyayangimu… akan kubuktikan nanti.”
1996Please respect copyright.PENANAbhOAQ8aaco
“Lalu apa yang harus kulakukan?” tanyaku dengan perasaan bimbang.
1996Please respect copyright.PENANAHg6KP0zMF7
“Sekarang baru hari Rabu. Besok aku akan mengatakan padanya bahwa kamu masih belum memberi keputusan, supaya dia juga jangan terlalu mudah mendapatkanmu. Pada hari Jumat, baru aku akan mengatakan bahwa kamu sudah bersedia mengikuti kehendaknya.”
1996Please respect copyright.PENANAkEUpm3xh9l
“Lalu?”
1996Please respect copyright.PENANAcMk6AcmoAP
“Kemungkinan pada Jumat sorenya aku akan mengantarkanmu ke villa milik Kevin. Dengan mobil mahal itu. Lalu hari Minggu sore aku akan menjemputmu lagi.”
1996Please respect copyright.PENANAjLUHsEyWQv
“Iiih… aku degdegan mendengarnya juga Bang.”
1996Please respect copyright.PENANAOA8bJehJwJ
“Biasa itu sih. Orang kan suka takut pada sesuatu yang belum diketahuinya. Tapi setelah tahu, pasti gak degdegan lagi.”
1996Please respect copyright.PENANAXyv4vzHoYO
“Gak tau juga. Sebenarnya aku masih bimbang. Tapi aku juga berusaha untuk tak mengecewakan Abang.”
1996Please respect copyright.PENANADlvfHHMcoB
“Iya… baguslah.”
1996Please respect copyright.PENANAN6kWtoFqNr
“Kalau Jumat sore aku diantarkan ke villa itu, Abang sendiri mau ke mana?”
1996Please respect copyright.PENANAmHMxfUT8hD
“Ya pulanglah. Sambil ngajak main Nia jalan-jalan pakai mobil yang luar biasa nyamannya itu.”
1996Please respect copyright.PENANAki5IL75202
“Kalau Mbak Rum nanyain ke mana aku, gimana?”
1996Please respect copyright.PENANAMu8y0i3ABh
“Mmmm… gampanglah. Aku mau bilang kamu sedang bantu-bantu masak di rumah Kak Reni, karena mau ada rapat dua hari berturut-turut. Gimana?“
1996Please respect copyright.PENANAbGOxrJzgPU
“Iya… itu jawaban bagus,” sahutku. Yang dimaksud Kak Reni itu adalah kakak kandung suamiku, yang aktif di dalam sebuah organisasi.
1996Please respect copyright.PENANAaT16SZvpHs
“Tapi,” kataku lagi, “kalau Jumat sore aku diantarkan dan Minggu sore baru dijemput lagi… berarti lebih dari sehari semalam aku harus menemani Kevin, Bang.”
1996Please respect copyright.PENANAnTA9ROiPYD
“Iya, dua hari kan gak lama. Hitung-hitung nyari pengalaman menikmati hari-hari weekend bersama orang yang sangat tajir. Pasti segalanya serba wah…”
1996Please respect copyright.PENANAlUJtHYfX9w
“Sebenarnya aku heran juga, kenapa Kevin bisa tertarik sama aku? Dia kan punya duit berlimpah ruah. Cewek yang seperti apa pun bisa didapatkannya. Kenapa dia malah tertarik sama aku?”
“Aku kan lebih tua empat tahun kalau dibandingkan dengan Kevin Bang.”
1996Please respect copyright.PENANAoSEFLfdlz4
“Justru itu yang disukai Kevin.”
1996Please respect copyright.PENANAyUczGvSflu
“Maksudnya?”
1996Please respect copyright.PENANAd0TKcwjiqu
“Kevin berterus terang padaku, bahwa dia itu pengagum wanita yang lebih tua darinya. Dia sama sekali tidak suka cewek yang masih remaja. Sebenarnya banyak lelaki yang seperti itu. Lelaki yang hanya tertarik kepada wanita yang usianya lebih tua… bahkan ada lelaki muda yang hanya tertarik pada wanita berusia empatpuluh tahunan ke atas.
1996Please respect copyright.PENANAwuNwwOvFCK
“Terus… nanti apa saja yang harus kulakukan di villa itu?” tanyaku.
1996Please respect copyright.PENANA6tqLMKK2RM
“Ikuti mengalirnya arus saja.”
1996Please respect copyright.PENANAoUK4LMZbVZ
“Tapi Bang… bagaimana kalau dia menginginkan hubungan seks?”
1996Please respect copyright.PENANApeixFkELpK
“Ladeni aja. Bikin dia sepuas mungkin.”
1996Please respect copyright.PENANA5qdiRuFfQn
“Iiiih… gak kebayang…! Emangnya Abang gak cemburu kalau aku sampai digituin sama Kevin?”
1996Please respect copyright.PENANA5W3WM6OGjs
“Tentu aja cemburu. Tapi aku akan mengembangkan cemburu itu menjadi gairah.”
1996Please respect copyright.PENANAZjdWVygQOt
“Maksudnya?”
1996Please respect copyright.PENANASC0rAEPFNr
“Lihat aja nanti. Sepulangnya dari villa itu, pasti aku jadi semakin bergairah untuk menyetubuhimu, Sayang.”
1996Please respect copyright.PENANA5W7aMK3CLw
“Begitu ya?”
1996Please respect copyright.PENANAl4BhD2lBVa
“Iya… duh… ini baru membicarakannya saja kontolku udah ngaceng. Kita main dulu yok,” ucap suamiku sambil berdiri dan menuntun tanganku, masuk ke kamar lagi.
1996Please respect copyright.PENANApSxswx8bO7
Setelah menutup dan mengunci pintu, suamiku langsung mencumbuku. Menyingkapkan dasterku sampai ke perut, lalu menarik celana dalamku sampai terlepas di sepasang kakiku. Dan menyerudukkan mulutnya ke kemaluanku yang senantiasa tercukur bersih ini.
1996Please respect copyright.PENANAb4vAftalny
Bang Abe mulai menjilati kemaluanku. Ini yang paling kusukai. Foreplay dengan cunnilingus. Membuatku klepek-klepek dalam nikmatnya jilatan suamiku.
1996Please respect copyright.PENANAM8n7jVh150
Tak lama kemudian suamiku sudah menelanjangi dirinya. Aku pun melepaskan dasterku sehingga kami jadi sama-sama telanjang bulat.
1996Please respect copyright.PENANATVYOj16pyj
Batang kemaluan suamiku pun mulai membenam ke dalam liang kewanitaanku yang sudah basah akibat jilatannya barusan.
1996Please respect copyright.PENANASAABtRBzQJ
“Ini aku sambil membayangkan dirimu sedang disetubuhi oleh Kevin,” ucap suamiku sambil mulai mengentotku perlahan.
1996Please respect copyright.PENANAdTHKoYDCO8
Ah… tahukah suamiku bahwa aku pun sedang membayangkan hal yang sama? Membayangkan tengah digauli oleh putra mahkota perusahaan besar itu?
1996Please respect copyright.PENANAEqsYaRMMWB
Memang luar biasa akibatnya. Suamiku jadi begitu gagahnya menyetubuhiku. Sementara aku sendiri merasakan luar biasa nikmatnya entotan suamiku yang tengah kubayangkan sebagai entotan Kevin…!
1996Please respect copyright.PENANAMLsh88Jyhe
Apakah aku mulai bisa “positif thinking” seperti dikatakan berkali-kali oleh suamiku tadi? Lalu apakah gairah kami ini timbul sebagai akibat dari “positif thinking” itu juga?
1996Please respect copyright.PENANACmED0BAnEq
Suamiku memang terasa sangat bergairah menyetubuhiku. Padahal menurut pengakuannya, gairah itu langsung timbul sebagai akibat dari pembicaraan mengenai Kevin. Apalagi jika aku sudah melaksanakan rencana yang sudah diatur oleh suamiku bersama calon big bossnya itu nanti…!
1996Please respect copyright.PENANAjhsKpLaBD9
Ya… pikiranku mulai bergeser ke sudut lain. Sudut tentang ketampanan Kevin yang masih belia itu. Pikiran tentang segarnya fisik lelaki yang lebih muda dariku itu.
1996Please respect copyright.PENANAUK4ozkSYl4
Ah… aku harus
“Bangsa kita memang suka sekali memikirkan kekurangannya, tanpa memikirkan kelebihannya. Padahal kelebihan itu harus dikembangkan sebaik mungkiin. Seperti kamu ini Sayang. Kamu ini punya paras cantik. Punya tubuh kayak biola. Pokoknya kamu ini sangat cantik dan seksi habis.
“Aku kan lebih tua empat tahun kalau dibandingkan dengan Kevin Bang.”
1996Please respect copyright.PENANALlG7UobAPh
“Justru itu yang disukai Kevin.”
1996Please respect copyright.PENANA6WnGQSJ72W
“Maksudnya?”
1996Please respect copyright.PENANATTuyqBSVG7
“Kevin berterus terang padaku, bahwa dia itu pengagum wanita yang lebih tua darinya. Dia sama sekali tidak suka cewek yang masih remaja. Sebenarnya banyak lelaki yang seperti itu. Lelaki yang hanya tertarik kepada wanita yang usianya lebih tua… bahkan ada lelaki muda yang hanya tertarik pada wanita berusia empatpuluh tahunan ke atas.
1996Please respect copyright.PENANAWlpAtU8xr6
“Terus… nanti apa saja yang harus kulakukan di villa itu?” tanyaku.
1996Please respect copyright.PENANAvz5OOJJlPt
“Ikuti mengalirnya arus saja.”
1996Please respect copyright.PENANAFsJiD8L67m
“Tapi Bang… bagaimana kalau dia menginginkan hubungan seks?”
1996Please respect copyright.PENANA5Jz0YgRDBe
“Ladeni aja. Bikin dia sepuas mungkin.”
1996Please respect copyright.PENANA2hkqKR8Ib9
“Iiiih… gak kebayang…! Emangnya Abang gak cemburu kalau aku sampai digituin sama Kevin?”
1996Please respect copyright.PENANAlRuTi7zAbm
“Tentu aja cemburu. Tapi aku akan mengembangkan cemburu itu menjadi gairah.”
1996Please respect copyright.PENANAaJnGaqaRai
“Maksudnya?”
1996Please respect copyright.PENANAWLLYz4w7HQ
“Lihat aja nanti. Sepulangnya dari villa itu, pasti aku jadi semakin bergairah untuk menyetubuhimu, Sayang.”
1996Please respect copyright.PENANAmnjHGaH8hi
“Begitu ya?”
1996Please respect copyright.PENANAktw2nu0ZGg
“Iya… duh… ini baru membicarakannya saja kontolku udah ngaceng. Kita main dulu yok,” ucap suamiku sambil berdiri dan menuntun tanganku, masuk ke kamar lagi.
1996Please respect copyright.PENANANx9QBNKue1
Setelah menutup dan mengunci pintu, suamiku langsung mencumbuku. Menyingkapkan dasterku sampai ke perut, lalu menarik celana dalamku sampai terlepas di sepasang kakiku. Dan menyerudukkan mulutnya ke kemaluanku yang senantiasa tercukur bersih ini.
1996Please respect copyright.PENANAfSO8X7pe0R
Bang Abe mulai menjilati kemaluanku. Ini yang paling kusukai. Foreplay dengan cunnilingus. Membuatku klepek-klepek dalam nikmatnya jilatan suamiku.
1996Please respect copyright.PENANAxnJ5Bd5fJm
Tak lama kemudian suamiku sudah menelanjangi dirinya. Aku pun melepaskan dasterku sehingga kami jadi sama-sama telanjang bulat.
1996Please respect copyright.PENANAQUx19S87vO
Batang kemaluan suamiku pun mulai membenam ke dalam liang kewanitaanku yang sudah basah akibat jilatannya barusan.
1996Please respect copyright.PENANAQlTU5YBnvh
“Ini aku sambil membayangkan dirimu sedang disetubuhi oleh Kevin,” ucap suamiku sambil mulai mengentotku perlahan.
1996Please respect copyright.PENANAiQbiCrp2ry
Ah… tahukah suamiku bahwa aku pun sedang membayangkan hal yang sama? Membayangkan tengah digauli oleh putra mahkota perusahaan besar itu?
1996Please respect copyright.PENANA7lgIojbtOZ
Memang luar biasa akibatnya. Suamiku jadi begitu gagahnya menyetubuhiku. Sementara aku sendiri merasakan luar biasa nikmatnya entotan suamiku yang tengah kubayangkan sebagai entotan Kevin…!
1996Please respect copyright.PENANAGUoB6tolSJ
Apakah aku mulai bisa “positif thinking” seperti dikatakan berkali-kali oleh suamiku tadi? Lalu apakah gairah kami ini timbul sebagai akibat dari “positif thinking” itu juga?
1996Please respect copyright.PENANA23d5FuhqyW
Suamiku memang terasa sangat bergairah menyetubuhiku. Padahal menurut pengakuannya, gairah itu langsung timbul sebagai akibat dari pembicaraan mengenai Kevin. Apalagi jika aku sudah melaksanakan rencana yang sudah diatur oleh suamiku bersama calon big bossnya itu nanti…!
1996Please respect copyright.PENANA1hDNzZaBN8
Ya… pikiranku mulai bergeser ke sudut lain. Sudut tentang ketampanan Kevin yang masih belia itu. Pikiran tentang segarnya fisik lelaki yang lebih muda dariku itu.
banyak. Masih kenyang.”
1996Please respect copyright.PENANALSXnJvsUak
Lalu aku mengganti pakaianku dengan gaun yang dipilih oleh suamiku. Gaun terusan berwarna orange yang bagian bawahnya terlalu pendek, sehingga mempertontonkan sebagian besar paha putih mulusku.
1996Please respect copyright.PENANAdpQZvsaaMp
Sebenarnya aku agak segan memakai gaun ini, karena seperti mau pameran paha. Sementara bagian atasnya pun mempertontonkan batas kedua payudaraku terlalu lebar, juga seolah pameran toket gedeku.
1996Please respect copyright.PENANAtBZsxc98r8
Tapi karena suamiku yang memilihkan gaun ini untuk kupakai, akhirnya kukenakan juga.
Sebelum berangkat, aku berpesan kepada Mbak Rum, bahwa aku akan menginap dua malam di rumah saudaranya Bang Abe, karena “mau bantuin masak untuk peserta rapat selama dua hari berturut-turut”.
1996Please respect copyright.PENANAvq2D8l6CIi
Beberapa saat kemudian, aku sudah duduk di dalam sedan mahal itu. Memang nyaman sekali, suara mesinnya hampir tak terdengar, suspensinya pun halus sekali. Sehingga aku seolah duduk di dalam mobil yang tidak bergerak. Padahal saat itu kami sudah berada di jalan tol dengan kecepatan 100 km/jam.
1996Please respect copyright.PENANAo1XbTxS2T0
Aku punya saudara sepupu yang kalau sudah berada di jalan tol suka tancap gas sampai 140km/jam. Tapi untungnya suamiku tak suka main kebut begitu. Dahulu, waktu masih suka mengemudikan mobil orang tuanya pun, kecepatannya tak pernah lebih dari 100km/jam. Malah dia suka bilang, “Gak ada yang mau melahirkan, kenapa harus ngebut?!
1996Please respect copyright.PENANAWPBWNGrtGB
“Nanti berusahalah agar bisa mengambil hati Kevin. Soalnya aku tau, kalau sudah terambil hatinya, Kevin itu tidak sulit untuk menghambur-hamburkan uangnya,” kata suamiku di belakang setir.
1996Please respect copyright.PENANASojeuOBfio
“Ohya… Kevin itu sudah punya istri belum Bang?” tanyaku.
1996Please respect copyright.PENANAv87ddZqd8G
“Belum. Dia masih bujangan,” sahut suamiku, “Dalam keseharian, kulihat Kevin itu baik kok. Pegawainya banyak yang cantik, tapi tak pernah diganggu olehnya. Makanya aku juga heran, kenapa dia sangat kagum padamu. Mungkin kamu itu sesuai dengan kriterianya.”
1996Please respect copyright.PENANAov1Ek7vCnC
“Istri orang juga termasuk kriterianya? Hihihiii…”
1996Please respect copyright.PENANAFhvGCoGkvg
“Mmmm… mungkin hal itu suatu kebetulan saja. Kebetulan yang sesuai dengan kriterianya itu sudah punya suami.”
1996Please respect copyright.PENANAXcZQWGeLKP
“Tapi aku dagdigdug terus rasanya Bang. Soalnya aku gak pernah menghianati suami sejengkal pun. Sekarang tau-tau harus…”
1996Please respect copyright.PENANAL0w66RJ52n
“Santai aja Sayang. Semua yang akan terjadi kan atas izin lisan dariku. Kamu malah harus bangga karena jadi satu-satunya wanita yang dipilih oleh calon orang nomor satu di perusahaan.”
1996Please respect copyright.PENANAnUayNKNA8x
“Tapi hatiku belum bisa menerima Bang. Biar bagaimana aku ini seolah dipaksa untuk meninggalkan suami tercintaku…”
1996Please respect copyright.PENANAEhaU69FoIo
“Kamu akan mendukung perjuanganku, lewat pengorbananmu. Bukan akan meninggalkanku.”
1996Please respect copyright.PENANAXds4GxjHOb
Rasanya aku dicekoki terus dengan aksioma-aksioma baru, yang mulai menjejali benakku. Bahwa apa pun yang akan terjadi di villa nanti, adalah demi kemajuan karier suamiku.
1996Please respect copyright.PENANAcF4ojQIHAy
Dan aku seolah sedang membacakan mantra di dalam batinku. Mantra yang seolah pembenaran pada apa pun yang akan kulakukan di villa nanti: Demi kemajuan karier suamiku. Demi kemajuan karier suamiku. Demi suamiku. Demi suami tercintaku…!
Tapi setelah tiba di villa yang lumayan jauh dari kotaku itu, tak urung aku degdegan lagi. Tak ubahnya anak kecil yang mau disuntik…!
1996Please respect copyright.PENANA9MkJoaSaCL
Ternyata suamiku membawa kunci villa megah itu. Dia sendiri yang membuka pintu depan dan mengajakku masuk ke villa itu.
1996Please respect copyright.PENANAZhtm8ZCddM
Aku berbisik ke telinga suamiku, “Dia belum datang?”
1996Please respect copyright.PENANALy78QazWZC
Suamiku malah memperlihatkan WA di hapenya. WA dari Kevin yang berbunyi.
1996Please respect copyright.PENANAozQcMkE77t
-Aku juga sudah dekat. Sepuluh menit lagi pasti tiba di villa-
1996Please respect copyright.PENANAg1rUhWdt5w
Aku semakin dagdigdug setelah membaca WA itu. Dengan pikiran serba salah. Karena sebentar lagi suamiku akan pulang, lalu tinggal aku bersama Kevin berdua saja di villa ini.
1996Please respect copyright.PENANA4EYLWsNdAQ
“Bang… nanti Abang tidur sama siapa di rumah?” tanyaku asal nyeplos, untuk mengurangi perasaan gugup ini.
1996Please respect copyright.PENANAQ1t6qqOU1O
“Sendirian aja,” sahutnya, “Nia kan sama Mbak Rum.”
1996Please respect copyright.PENANAwjev7k3xMg
“Bang… biar adil, nanti Abang tidur sama Mbak Rum aja ya.”
1996Please respect copyright.PENANAxcwanW1JqK
“Ngaco kamu. Kalau aku nafsu nanti gimana?”
1996Please respect copyright.PENANAhbVv2Owj2x
“Ya salurin aja sama Mbak Rum. Dia kan udah lama menjanda. Belum pernah melahirkan pula. Pasti memeknya lebih enak daripada memekku.”
1996Please respect copyright.PENANAPSjuELMqE6
“Jangan ngawur ah ngomongnya.”
1996Please respect copyright.PENANAbzqmWvzMMY
“Aku serius Bang. Soalnya aku merasa kasian juga sama Abang. Pasti Abang merasa tersiksa juga nanti, sambil membayangkan aku bersama Kevin. Daripada tersiksa, mendingan salurkan aja sama Mbak Rum. Tapi nanti rekam suaranya, pake hape juga bisa kan?”
1996Please respect copyright.PENANAvr13ilE8kD
“Sudahlah jangan ngomong ngelantur. Mendingan siap-siap aja untuk menyenangkan hati Kevin. Jangan kecewakan dia. Ingat… tiga bulan lagi dia bakal jadi orang nomor satu di perusahaan. Dialah yang bakal menentukan nasib kita ke depannya nanti. Nah tuh… mobilnya sudah datang…” sahut suamiku sambil menunjuk ke depan.
1996Please respect copyright.PENANA6rqFqklaLI
(Karena aku sering mengamati perkembangan harga-harga mobil di internet, sambil melamun… seandainya kami sudah punya mobil…).
1996Please respect copyright.PENANAFd3M9unGXD
Kevin masuk ke dalam villa dalam pakaian sport, celana pendek, baju kaus dan sepatu olahraga, semuanya serba putih.
1996Please respect copyright.PENANAKVhGirbW2j
Dan Kevin menghampiriku yang berdiri kaku di dekat pintu depan.
1996Please respect copyright.PENANAdBury2Tbug
“Apa kabar Mbak?” sapanya sambil menjabat tanganku.
1996Please respect copyright.PENANABOYn9zZWnF
“Baik Boss,” sahutku tanpa keberanian menatap matanya.
1996Please respect copyright.PENANA43siCX1L4o
Suamiku juga berdiri tegak dan kaku di sampingku. Lalu berkata, “Maaf Boss… kalau tidak ada lagi yang harus aku kerjakan, aku mohon pamit pulang.”
1996Please respect copyright.PENANAlPc6tJRq8U
“Oke, “Kevin mengangguk sambil tersenyum, “Hari Minggu sore jemput istrinya ke sini ya.”
“Siap Boss.”
1996Please respect copyright.PENANADwPe5hkDLt
Lalu Kevin menepuk bahu suamiku sambil berkata, “Terima kasih atas pengertiannya ya. Nanti akan berbuah hal positif pada Abe juga.”
1996Please respect copyright.PENANAzr0wEX8e7U
“Siap Boss. terima kasih. Aku mohon pamit.”
1996Please respect copyright.PENANASKgUyICZKJ
“Ohya… sebentar, “Kevin membuka tas kecil yang tergantung di bahunya. Lalu mengeluarkan amplop berwarna coklat muda, mungkin berisi segepok uang di dalamnya. Amplop itu diberikan kepada suamiku sambil berkata, “Ini untuk beli pertamax.”
1996Please respect copyright.PENANAPywAjhE3ww
“Siap! Terimakasih Boss.”
1996Please respect copyright.PENANAyYjgozR6tB
Suamiku cipika-cipiki dulu denganku, kemudian meninggalkanku bersama Boss Kevin berdua saja di ruang tamu villa megah ini.
1996Please respect copyright.PENANAZuoRTBoDYu
Bersambung…
1996Please respect copyright.PENANAH8DDVPxZrQ