Ini kisah nyata namun bisa sebagai evaluasi kita. Malam pertama adalah malah seorang wanita bisa tentram hatinya jika dia hamil. Karena sudah ada lelaki sejati yang mau bertanggung jawab.
Jadi jika istri kita digangbang oleh sahabat-sahabat baik kita dari kalangan non-muslim, sebaiknya tidak perlu minum pil apapun. Biarkan saja pejuh2 mereka membanjiri rahim istri kita. Mengapa? Karena jika istri kita hamil oleh siapapun, tentu itu bukan aib bagi dirinya maupun keluarga. Karena sudah ada kita sebagai suaminya. Bahkan keluarga bangga karena anak adalah kebahagiaan keluarga. Tetangga memuji. Jamaah pengajian pun mendoakan.
Di lain pihak, ini adalah solusi dari larangan nikah beda agama di negara kita. Jika ada seorang muslimah berjilbab jatuh cinta dengan lelaki non muslim berkulup, marilah kita saja yang menikahi. Tapi, biarkan cinta sejatinya yang berkasih sayang dan menghamili istri kita itu. Toh kita dapat tontonan bokep gratis tiap hari. Siaran langsung pula.
Hal ini juga bisa menjadi solusi bagi larangan menikah di bawah 18 tahun. Lelaki remaja usia SMA, SMP, atau mungkin beberapa usia SD bisa memakai istri kita sebagai penyaluran. Jadi pendidikan mereka tidak sampai terhenti karena menghamili gadis. Karena kalau istri kita hamil, ya kita yang menafkahi dan merawat anak itu.
@Luki, akh. Tidak ada manusia yang suci. Semua manusia salah/dosa kecuali Nabi dan Rasul. Kalau seorang kyai, ustadz, ustadzah atau santri berdosa, jangan sampai kita menghinakan mereka karena dosa kita jauh lebih besar dari mereka. Sedangkan mereka banyak ibadah, zikir, dan shalawat yang insyaa Allah bisa mengimbangi dosa mereka di akhirat.
Misalkan ustadz Heri yg menghamili santri2nya di Bandung. Kenyataannya, pesantrennya tidak dikunci. Jika memang para santri itu merasa dilecehkan, mereka bisa kabur atau lari ke tetangga. Bahkan santri2 itu biasa jajan ke tetangga. Kalau memang yang dilakukan ustadz Heri itu salah, memberi minum anjing yang kehausan bisa menghapus dosa zina. Apalagi memberi makan santri penghafal AlQuran.
Itu pidana di Indonesia, kita akui dan hormati. Tapi sebagai orang beragama, kita tetap memuliakan beliau sebagai ustadz. Orang yang berjasa mengajarkan agama kepada masyarakat.
Ustadz Heri itu fenomena gunung es. Yakinlah pesantren yang ada zina di dalamnya bukan cuma satu. Tapi itukan sekedar zina. Bukan korupsi, tero*isme, jual agama buat politik, dll. Sama kaya nyetir mobil gak punya sim. Itu pelanggaran administrasi. Belum punya surat sudah nyetir. Bukan kriminal. Suka sama suka lo.
Jadi jika istri kita digangbang oleh sahabat-sahabat baik kita dari kalangan non-muslim, sebaiknya tidak perlu minum pil apapun. Biarkan saja pejuh2 mereka membanjiri rahim istri kita. Mengapa? Karena jika istri kita hamil oleh siapapun, tentu itu bukan aib bagi dirinya maupun keluarga. Karena sudah ada kita sebagai suaminya. Bahkan keluarga bangga karena anak adalah kebahagiaan keluarga. Tetangga memuji. Jamaah pengajian pun mendoakan.
Di lain pihak, ini adalah solusi dari larangan nikah beda agama di negara kita. Jika ada seorang muslimah berjilbab jatuh cinta dengan lelaki non muslim berkulup, marilah kita saja yang menikahi. Tapi, biarkan cinta sejatinya yang berkasih sayang dan menghamili istri kita itu. Toh kita dapat tontonan bokep gratis tiap hari. Siaran langsung pula.
Hal ini juga bisa menjadi solusi bagi larangan menikah di bawah 18 tahun. Lelaki remaja usia SMA, SMP, atau mungkin beberapa usia SD bisa memakai istri kita sebagai penyaluran. Jadi pendidikan mereka tidak sampai terhenti karena menghamili gadis. Karena kalau istri kita hamil, ya kita yang menafkahi dan merawat anak itu.
Misalkan ustadz Heri yg menghamili santri2nya di Bandung. Kenyataannya, pesantrennya tidak dikunci. Jika memang para santri itu merasa dilecehkan, mereka bisa kabur atau lari ke tetangga. Bahkan santri2 itu biasa jajan ke tetangga. Kalau memang yang dilakukan ustadz Heri itu salah, memberi minum anjing yang kehausan bisa menghapus dosa zina. Apalagi memberi makan santri penghafal AlQuran.
Itu pidana di Indonesia, kita akui dan hormati. Tapi sebagai orang beragama, kita tetap memuliakan beliau sebagai ustadz. Orang yang berjasa mengajarkan agama kepada masyarakat.
Ustadz Heri itu fenomena gunung es. Yakinlah pesantren yang ada zina di dalamnya bukan cuma satu. Tapi itukan sekedar zina. Bukan korupsi, tero*isme, jual agama buat politik, dll. Sama kaya nyetir mobil gak punya sim. Itu pelanggaran administrasi. Belum punya surat sudah nyetir. Bukan kriminal. Suka sama suka lo.