
FILM OUT321Please respect copyright.PENANA7WehXxPPaY
321Please respect copyright.PENANAgaog9oja5t
RUN
321Please respect copyright.PENANAk4NojNM9Pc
321Please respect copyright.PENANAE8qWOHeOpQ
─ 11 April 2012 ─321Please respect copyright.PENANAG8DftfVI7C
321Please respect copyright.PENANArxUDPkfuxz
321Please respect copyright.PENANAYPJWbXJrOo
[18.09] Saat dering ponsel mulai menyapa, ingin rasa membuka mata namun apalah daya kala lelah masih terasa. Dering ponsel yang kembali mengeluarkan suara, memaksanya kembali kealam nyata. Tangan mulai meraba, dan menekan tombol yang ada sekenanya saja.321Please respect copyright.PENANAZLiUAqvE5a
321Please respect copyright.PENANABXCYiJ5yCV
321Please respect copyright.PENANAGdXABmkBZ5
“Lo udah siap kan? Ingat hari ini ada reuni.” Tanya Draco dari seberang sana.321Please respect copyright.PENANAZfzmJMUkYH
321Please respect copyright.PENANAbemkxjTit0
321Please respect copyright.PENANA76w7hQK1Cj
Osaka hanya diam tanpa ada suara, masih mencoba mengumpulkan nyawanya.321Please respect copyright.PENANAgR1hUKrlXN
321Please respect copyright.PENANAPao0pPjIts
321Please respect copyright.PENANAyZbqWO7TU7
“Malah diam lagi, lo baru bangun ya? Cepetan siap-siap, cinta pertama gue katanya juga mau datang.” Ucap Draco dengan terburu-buru dan terkesan memaksa.321Please respect copyright.PENANAF2YxoydRE4
321Please respect copyright.PENANALIW0j5jpWB
321Please respect copyright.PENANANasKPhQVDp
“Apa hubungannya cinta pertama lo, sama kedatangannya gue?” Osaka bertanya dengan suara seraknya.321Please respect copyright.PENANAI0lPw1wkvr
321Please respect copyright.PENANAR3alUnXO2l
321Please respect copyright.PENANA3FJHMnMYbE
“Doi kan pernah naksir sama lo, jadi kalo lo datang doi pasti nyamperin kita. Gue pengen liat doi lebih lama…”321Please respect copyright.PENANAUUw7UjaS2m
321Please respect copyright.PENANAypIY7GTG4T
321Please respect copyright.PENANAo2qVtagNpm
Sambungan telepon diputus sepihak oleh Osaka, dia jenuh dengan tingkah Draco yang semakin mengada-ada disetiap harinya.321Please respect copyright.PENANAflcRrO3SWK
321Please respect copyright.PENANAO4N1jQgQ8V
321Please respect copyright.PENANA72PgoH0Rvr
Osaka kembali berdiam diri, mencoba membawa kesadarannya kembali. Dia malah mulai teringat pada mimpi dari alam bawah sadarnya, mimpi yang terasa seperti realita. Sakit didada mulai dirasa dan hatinya mulai terisi dengan tanda tanya.321Please respect copyright.PENANA5HxtGrUsOF
321Please respect copyright.PENANADKrSdKYFib
321Please respect copyright.PENANAO9LtbUEWWq
[19.02] Osaka memutuskan pergi kereuni alumni dengan berjalan kaki, karena memang acara kumpul bersama diadakan didekat sini. Jalanan yang terasa sepi kembali membuat tanya dihati, apakah semua itu hanya mimpi atau peristiwa yang pernah terjadi.321Please respect copyright.PENANAPvXrHHt0s1
321Please respect copyright.PENANAKXpqdVoSmd
321Please respect copyright.PENANAEF9xPonO0u
Seperti keraguan yang mendapat jawaban, kini telah tampak sosok tinggi berparas manis sedang melangkah dari seberang jalan menuju kearahnya dengan langkah yang sangat lamban.321Please respect copyright.PENANA9XmGw8T29C
321Please respect copyright.PENANABlK8dgROi7
321Please respect copyright.PENANAVYSoUPPP9H
Situasi ini terasa seperti yang terjadi dimimpinya, namun ada sesuatu yang berbeda. Bukan dia yang melangkah mendekati sosok disebarang sana, namun malah sebaliknya. Sekarang Osaka malah semakin bertanya-tanya, dan hanya dapat menatap sosok disana dengan rasa penasarannya.321Please respect copyright.PENANApV7NpohwkY
321Please respect copyright.PENANAvOPvCgMAxL
321Please respect copyright.PENANAkbKNQzlaFp
Tanya seketika lenyap kala Osaka menangkap kilatan cahaya dari arah jalan sebelah kirinya, itu adalah sinar lampu dari sebuah mobil yang melaju kencang tepat mengarah pada sosok yang mengisi mimpinya.321Please respect copyright.PENANAueMFuxIXVf
321Please respect copyright.PENANAwLZzHZaKre
321Please respect copyright.PENANAXOw3pfQ2UO
Entah karena dorongan apa, Osaka mulai berlari secepat yang dia bisa dan memeluk erat sosok yang tadi berada didepannya. Membuat keduanya terlempar dan berguling kepinggiran jalan. Mobil masih melaju, berlalu pergi dengan kecepatan tinggi tanpa peduli dengan dua orang yang hampir menjadi korban kecelakaan.321Please respect copyright.PENANA1RCwbB72sb
321Please respect copyright.PENANAvLMBRj6LcQ
321Please respect copyright.PENANARK7eTxSjIW
Osaka masih berbaring diatas jalanan, dengan sosok tadi berada diatas tubuhnya. Posisi mereka yang saling berhadapan dengan wajah yang sangat dekat membuat mereka saling bertukar tatap, tangan Osaka yang masih merengkuh perlahan terlepas saat sosok yang tadi berada dalam dekapannya mulai bangkit untuk mendudukkan diri.321Please respect copyright.PENANAI2nHmMJVrC
321Please respect copyright.PENANAIZNvDfnYeJ
321Please respect copyright.PENANASS4VwBSYdH
Osaka masih terdiam ditempatnya, dengan degupan tak karuan didada karena dia mengingat semua tentangnya. Mimpinya bukan hanya bunga tidur atau sekadar angan belaka, namun sebuah kenangan yang pernah mereka ukir bersama-sama.321Please respect copyright.PENANAea3iyotALd
321Please respect copyright.PENANAkH7lGepuwz
321Please respect copyright.PENANAs98MVNSuQp
Sosok yang kini berada di hadapannya adalah Arnon, begitu lah dia menyebutnya saat mereka pertama kali bertegur sapa. Ditempat yang sama, dengan situasi yang jauh berbeda. Osaka ikut mendudukkan dirinya, bingung berganti dengan rasa khawatir saat melihat sosok di hadapannya.321Please respect copyright.PENANA79lpmchdpr
321Please respect copyright.PENANAB7lISHMPiN
321Please respect copyright.PENANAe3i5ekGw9J
“Ada yang luka, di mana yang sakit?” Ucap Osaka, dengan tangan yang bergerak dengan sendirinya mengusap kepala orang yang di tanya keadaannya.321Please respect copyright.PENANAReQQasRzBY
321Please respect copyright.PENANAQuAKt6ggNQ
321Please respect copyright.PENANAy4bxQe7OTC
Bukan jawab yang didengar Osaka namun suara tawa yang terdengar sangat jelas karena sepinya suasana, raut wajah si pemilik tawa juga tampak indah dibawah sinar rembulan yang menjadi penerang seadanya.321Please respect copyright.PENANAgIpoUGESTf
321Please respect copyright.PENANAFEsiJQr1yt
321Please respect copyright.PENANAgvAH9iWemi
Rasa takut menjadi satu dengan banyak perasaan lain yang sulit untuk dijabarkan, membuat kalut isi pikiran. Ingatan tentang kehilangan dan ketidak mampuan untuk melindungi Arnon, mengambil alih dirinya yang tengah terpikat dengan pesona si pemilik tawa nan menawan.321Please respect copyright.PENANACy4zlSSaxR
321Please respect copyright.PENANANhhFoOtzxN
321Please respect copyright.PENANAT7Jja3s1Al
Suara tawa dan senyuman manisnya tak akan bertahan lama didunia bila aku memilih untuk tinggal disisinya, aku akan menjadi penyebab kemalangan yang menimpa dirinya dan merenggut bahagia dan juga mimpi yang ingin digapainya. Osaka takut dia akan melakukan kesalahan yang sama dan kembali kehilangan sosok yang mengisi ruang dihatinya.321Please respect copyright.PENANAs9xe9Se7k5
321Please respect copyright.PENANArJkY7nhcDr
321Please respect copyright.PENANAjC2toO4FBx
“Seharusnya itu di tanyain buat diri sendiri, gak, sih?” Jemari indah Arnon mulai menarik pelan, lengan Osaka.321Please respect copyright.PENANAr0fYxqSppw
321Please respect copyright.PENANACr2QEXfj1d
321Please respect copyright.PENANAJNWIPsp6E5
“Nih, coba liat. Tangannya sampai lecet. Ayo keklinik dulu, biar diperiksa lukanya.”321Please respect copyright.PENANAJaPSGB1knm
321Please respect copyright.PENANA8QruvNXrY1
321Please respect copyright.PENANAImbAxwbChR
Sebelum Osaka merasa semakin jatuh kepada pesona Arnon, dia memilih untuk bangkit dari duduknya. Rasa sakit bahkan tak dapat dirasa, karena banyaknya suara yang mengisi kepalanya.321Please respect copyright.PENANA1XlQ6c2E5v
321Please respect copyright.PENANAZFbsFzetaP
321Please respect copyright.PENANA9ryJASmlfV
“Besok saya bisa pergi sendiri, saya punya kenalan dokter.” Osaka mengulurkan tangannya untuk memberikan bantuan, yang disambut oleh Arnon yang juga ikut bangkit dari duduknya.321Please respect copyright.PENANA1NcY3Hh4eo
321Please respect copyright.PENANAmBJ4sEtZrW
321Please respect copyright.PENANAiRJusKkLd8
“Bisa jalan tidak? Saya antar pulang, ya.”321Please respect copyright.PENANAkshMzapM1F
321Please respect copyright.PENANA03OvEKrxPe
321Please respect copyright.PENANAVFJt5eLX7d
“Emang tau aku tinggalnya di mana?” Benar juga! Mereka adalah dua orang yang pertama kali bertemu, bukankah aneh sekali kalau Osaka tau di mana tempat tinggal milik Arnon.321Please respect copyright.PENANA37kNXc4lWF
321Please respect copyright.PENANAPngUGMvkdA
321Please respect copyright.PENANALns9g8oCOq
“Makanya kan kamu yang nunjukin jalannya, emang nggak nyaman di anterin?” Tentu saja aneh, Osaka adalah orang asing untuk Arnon. Untuk apa dia memberi tahu alamat rumahnya, bisa saja Osaka mempunyai niat tersembunyi.321Please respect copyright.PENANAvB6Fkwg56R
321Please respect copyright.PENANAtttneJmaUU
321Please respect copyright.PENANABzEEBToQRV
Namun bukan itu yang terjadi, “Rumah aku dekat sini, kok. Nanti kalo hampir sampai aku kasih tau.”321Please respect copyright.PENANACzve4V7Lk7
321Please respect copyright.PENANAhTCUR8v0cZ
321Please respect copyright.PENANAIhi9y63otO
Dengan tangan yang masih bertautan, mereka menyusuri jalan dalam keheningan. Osaka sibuk berkutat dengan perdebatan batin antara isi pikiran yang membuatnya menahan diri, dan hati yang berdegup kencang menginginkan lebih dari ini.321Please respect copyright.PENANANBiP0gp48l
321Please respect copyright.PENANAzoqIvIcKfQ
321Please respect copyright.PENANA96tYAXTs7O
Rasa takut akan kembali kehilangan, membuat Osaka mengeratkan tangan keduanya merasakan kehangatan yang mampu memberi ketenangan. Tidak ada pula ditemukan perlawanan dari Arnon, jadi yang dilakukan Osaka adalah menggenggam sedikit lebih lama untuk terakhir kalinya sebelum mengucap salam perpisahan.321Please respect copyright.PENANAMN226uMtiK
321Please respect copyright.PENANA6k59i983ay
321Please respect copyright.PENANAK4rXmb3zso
[19.56] Mereka telah tiba didepan komplek perumahan Arnon, komplek yang terasa familiar karena sering sekali dikunjungi begitu lah yang ada di ingatan Osaka.321Please respect copyright.PENANAsvhbKn6GvF
321Please respect copyright.PENANAL6UCBdM9sH
321Please respect copyright.PENANAs1YFU4HaD4
Tangan yang masih setia saling menggenggam, tak ada satupun di antara keduanya yang berniat melepaskan. Arnon yang merasa hanya ditatap oleh Osaka kemudian mengatakan, “Boleh minta nomor telepon, Kakak?”321Please respect copyright.PENANA7R1XMssoW9
321Please respect copyright.PENANAvn9YMESSrj
321Please respect copyright.PENANAwN0gww5M6t
Arnon berdeham, upaya memperbaiki suaranya yang bergetar akibat salah tingkah. “Maksudnya, aku mau traktir Kaka makan. Sebagai tanda terima kasih buat hari ini.” Lanjutnya sambil memberikan senyuman, yang terlihat malu-malu.321Please respect copyright.PENANALuMWp3xdLs
321Please respect copyright.PENANAQ7Csn6wEeH
321Please respect copyright.PENANAX0Bb2FWKp0
Senyuman itu sekali lagi menghancurkan pertahanan Osaka, tangan yang tadi menggenggam kini menarik tubuh yang ada di hadapan mengikis jarak di antara keduanya. Kedua tangan Osaka digunakan untuk merengkuh tubuh yang lebih kecil darinya, merasakan hangat menjalar diseluruh tubuhnya. Aroma yang membuat candu kembali dapat dirasa, sesak dan lega menerpa perasaannya.321Please respect copyright.PENANAy51MOlBp6d
321Please respect copyright.PENANASPO5W1gotU
321Please respect copyright.PENANA4aZab4wDkI
“Aku cuman minta kamu bahagia, hidup emang nggak mudah tetapi aku harap kamu dapat selalu melangkah. Kalo kamu mau coba bahagia, aku anggap itu sebagai ucapan terima kasih dari kamu buat malam ini.”321Please respect copyright.PENANAsq9irHXMWq
321Please respect copyright.PENANATU9GCZ3y0C
321Please respect copyright.PENANAXWF3wI9QxZ
“Gimana kalo tempat aku melangkah adalah jalan yang udah di tentuin arahnya? Tetapi tujuannya belum tentu bisa ngasih aku bahagia pas nanti sampai sana.” Suara Arnon terdengar pelan dan tangannya menggenggam erat kemeja yang dikenakan Osaka, seakan belum siap kehilangan sumber rasa hangat yang diterimanya saat ini. Entah apa sebabnya, Arnon hanya merasa nyaman dan aman ketika berada dalam dekapan orang asing yang baru ditemuinya malam ini.321Please respect copyright.PENANA4oPbRMbPWV
321Please respect copyright.PENANApQ3MohYJ07
321Please respect copyright.PENANAKCBzrMUDqz
“Nggak ada yang berhak atas kebahagiaan kamu, karena emang cuman kamu yang bisa kasih definisi apa artinya bahagia buat hidupnya kamu. Jadi lakuin semua yang kamu mau, buat jalan menuju bahagianya kamu.” Pelukan dilepas untuk menatap mata kesayangannya, itulah panggilan yang biasa diucap oleh Osaka setelah mereka resmi mengikrar janji untuk selalu bersama.321Please respect copyright.PENANARbCRIgLNzh
321Please respect copyright.PENANAMKmsDpJ27F
321Please respect copyright.PENANAOGU8GHAV1f
“Setidaknya coba untuk diri kamu sendiri dulu, jangan pikirin orang lain termasuk aku. Kalo emang itu bukan sesuatu yang kamu mau, ya udah jangan karena yang berhak ngambil keputusan cuman kamu. Tapi kalo kamu mau coba aku yakin kamu pasti bisa, karena kamu selalu bisa dan aku tau itu. Kaya aku yang percaya sama kamu, aku mau kamu juga coba ngelakuin hal yang sama.” Setelah itu mereka berdua berpisah tanpa bertukar nama panggilan, yang ada hanya ucapan selamat tinggal tanpa kepastian kapan akan kembali dipertemukan.