"Aaaahhhh"140Please respect copyright.PENANAWWuCHgkFiR
Sebuah teriakan sontak membuat seluruh pengunjung warnet itu terkejut. Tak kalah terkejutnya ketika mereka tau asal suara tersebut. Dia seorang gadis, tampak dari wajahnya mungkin usianya saat ini 18 tahun. Namanya Dahlia Zara.140Please respect copyright.PENANA1ENwYrePJv
"Stttt " desis seorang gadis sebaya berambut ikal di sebelahnya. "Semua orang liatin kamu tau" lanjutnya dengan berbisik khawatir mengganggu pengunjung lainnya. Lawan bicaranya itupun mengangguk tanda mengerti sambil menunduk malu atas ulahnya tadi.140Please respect copyright.PENANAA39IHGlCtQ
Beberapa detik kemudian semua orang telah hanyut kedalam pekerjaan masing masing seakan tak terjadi apapun.140Please respect copyright.PENANAt7iekznCEl
--SKIP--140Please respect copyright.PENANA1O8WkjbO1Z
"Selamat ya zara kamu lulus di kampus yang kamu mau" ucap gadis berambut ikal yg diikat dengan sehelai pita berwarna senada dengan pakaian yang dikenakan nya,yang kini sedang menikmati mocacino favoritnya. "Iya makasih rev udah support aku terus selama ini" ujar zara yang masih terhanyut dalam rasa bahagianya hingga tak sadar latte yang di pesannya telah datang.140Please respect copyright.PENANA3MiUOWGcDO
-Zara pov-140Please respect copyright.PENANAz7tSKvlQlR
Hhhh akhirnya aku di terima di kampus x,, Apa kamu baik2 saja? Aku merindukan mu. Aku akan datang dan belajar bersamamu. Aku harap kamu masih mengingat ku dan mau memaafkan ku. Han..140Please respect copyright.PENANAoQixswECLx
-Autor pov-140Please respect copyright.PENANAa7rFmRjzIO
"Hei kok ngelamun sih,hayooo mikirin apa??" Ledek Reva sambil menyikut teman dekatnya itu, yang sedari tadi hanya diam menatap tanpa kata. "apa sih rev, aku gak mikir apa2 kok" jawab zara dengan singkat seperti biasanya .140Please respect copyright.PENANAbpCsY6jPNw
Mereka berdua teman dekat sejak 6 tahun terakhir, saat duduk di bangku SMP, tapi sempat terpisah sebab Zara harus tinggal di malaysia. Namun kini mereka bisa bersama lagi. Banyak hal telah berlalu dan berubah tapi tidak dengan hubungan mereka.140Please respect copyright.PENANAiVbEkxGScR
"Pulang yuk! Bentar lagi malam." Ajak reva sambil terus menatap zara yang kembali ke keadaaan sebelumnya. "Oh yaudah yuk!" Jawab zara setelah sadar dari lamunan nya. Mereka pun pulang bersama dan seperti biasa Reva selalu sampai lebih dulu karena rumah Zara yang lebih jauh.140Please respect copyright.PENANAsIP3S47FCQ
Kini Zara berada di atas jalan setapak yang kecil setelah ia memarkirkan mobilnya di ujung jalan tersebut, inilah satu satunya jalan menuju sebuah gubuk kecil, yang dibuat oleh pria paruh baya yang biasa ia panggil pak Kirjo. Seorang lelaki paruh baya yang telah bekerja dirumahnya menjadi seorang supir pribadi Zara sejak ia berumur 10 tahun, ia tak hanya pekerja bagi Zara, namun berkat kebaikan hati pak Kirjo Zara menganggap dirinya sebagai paman nya. Dan disaat seperti inilah Zara suka mengunjungi gubuk yg dibuat khusus untuk dirinya, "kalau nona Zara sedih, duduk aja di sini. Kalau mau sendiri berkunjung aja kesini. Kalau ada masalah cerita aja sama pak Kirjo atau bi Sarah, kita akan selalu ada buat nona muda Zara." Kata pak Kirjo beberapa tahun lalu, sejak saat itu setiap kali Zara merasa sedih atau bahagia atau ada perasaan lain yang hadir lebih dari ukuran biasa ia selalu datang ke gubuk kecil ini. Langit seakan tau apa yg zara butuhkan, ia mengirim ribuan titik air yg mengingatkan zara akan kenangan masa lalunya. Tanpa ia sadari kini ia terduduk di bawah pohon yg amat rindang sambil menikmati tiap rintik yang jatuh. Pohon yang ditanam pak Kirjo saat ia membangun gubuk kecil ini.140Please respect copyright.PENANAGyK1Hvo7CN
-Zara pov-140Please respect copyright.PENANAxHhlpCKFCX
Masih ku ingat jelas garis wajahnya kala itu, benar benar masih menyisakan kenangan antara indah dan sedih. Aku tak tau apa yang kuinginkan, aku ingin kembali ke masa itu dan memperbaiki semuanya, aku ingin meminta maaf dan memulai semuanya lagi dari awal. Tapi apakah ia msih mau menerima ku?
"Maaf kan aku Han, aku merindukan mu" ucapku lirih, detik berikutnya wajahku telah basah oleh rintik hujan juga airmata ku.
-author pov-140Please respect copyright.PENANAhVGfGdpwTY
Hujan masih mengguyur tubuh mungil Zara yang kini tengah terduduk memeluk lutut, matanya yang masih sembab menatap kosong ke depan penuh harapan dan penyesalan, "Zara? Ternyata kamu disini nduk" ujar seorang laki laki paruh baya bernama Kirjo itu. Zara hanya terdiam tanpa menoleh. "Sedari tadi bi Sarah sama nyonya besar khawatir karena kamu belum pulang." Jelas pak Kirjo, "lagi ada masalah yo?" Tanya pak Kirjo. Zara hanya menggeleng pelan, "terus kenapa nona Zara disini?" Tanya pak Kirjo yang masih heran. "Cuma lagi mau sendiri aja" jawab Zara singkat. "Yaudah sekarang kita pulang dulu ya, kasian nyonya besar nungguin kamu lhoo." Ajak pak Kirjo yang sebenarnya tengah ditugaskan mencari Zara yang belum juga pulang kerumah padahal hari sudah di penghujung sore. "Biarin aja, biasanya juga gak pernah tanya Zara, kenapa sekarang tungguin Zara. Mama kan sayang nya sama uang buka Zara" Zara menolak ajakan pak Kirjo dengan nada ketus khas nya. Pak Kirjo pun kemudian duduk disamping Zara, "kamu tuh gk boleh gitu nduk, biar bagaimanapun dia itu ibumu, selama ini dia gk pernah bertanya tentang keadaan kamu bukan karena gak sayang, tapi dia ada kesibukan buat cari uang, buat kebahagiaan kamu. Sekarang pulang yuk, pak Kirjo tau kamu bukan lagi mikirin hal itu kan? Itu cuma buat alasan kamu gk mau pulang aj,, iya kan?" Tanya pak Kirjo penuh selidik. Zara pun menyengir sambil memukul pelan bahu pak Kirjo "ah pak Kirjo nih tau aja sih." "Lagi mikirin temen nona yang cakep itu kan." Ledek pak Kirjo. "Ah pak Kirjo gk seru nih, masa bisa tau apa yang aku pikirin sih." Ujar Zara sambil tersenyum malu. Pak Kirjo pun menarik tangan Zara dan membawa nya kedalam mobil yang ia bawa, sedangkan mobil Zara dibiarkan tetap ditempatnya.
Sedangkan dilain tempat nampak sosok pemuda dengan tubuh tegap layaknya seorang model duduk di sudut ruangan yg dikenal cafe itu sambil menatap kaca besar yang memperlihatkan keadaan kota yang masih bercahaya malam ini walau dengan guyuran hujan.
"udah nunggu lama ya?" Tanya seorang pemuda yang baru saja menempati kursi kosong dihadapannya. Tubuh tegapnya, dan raut wajahnya yang tegas menggambar kan sikap antara dingin dan bijak.
ns216.73.216.89da2