“Dimana ini?”
428Please respect copyright.PENANAzxTVHlMcdM
Fauzan terbangun dan melihat sekelilingnya, dia melihat susana yang tidak asing baginya, yaitu didalam kelas sekolahnya seperti biasa. Namun yang berbeda adalah suasana kejadian tersebut sudah berlalu.
428Please respect copyright.PENANAMOqaFfraPi
“Ini kan dikelasku, dan itu guru sejarah ku”
428Please respect copyright.PENANAfd378m9LaA
“Oh ini pasti mimpi.”
428Please respect copyright.PENANA3irf3ApASw
Walaupun Fauzan sadar bahwa hal tersebut adalah mimpi, Fauzan tetap mengikuti menikmati mimpinya karena ini pelajaran sejarah merupakan pelajaran favoritnya. Guru sejarah dihadapan kelasnya mulai menerangkan pelajarannya.
428Please respect copyright.PENANACwxDfWqJdQ
“Baiklah anak-anak, hari ini kita akan belajar bagaimana perjuangan KH. Zaenal Moestafa dalam memperjuangkan kemerdekaannya...”
428Please respect copyright.PENANAVgftPqX2FW
“Oh benar sejarah ini salah satu yang paling kusuka” Ucap Fauzan dalam hati, Fauzan mendengarkan guru sejarahnya yang mulai menjelaskan bagaimana perjuangan KH. Zaenal Moestafa di Tasikmalaya.
428Please respect copyright.PENANAMvUAWl0DZd
Namun gurunya berhenti ditengah penjelasannya. Fauzan pun menunggu dengan penasaran.
428Please respect copyright.PENANAPxQnifJ6Su
“Namun anak-anak, dalam hebatnya perjuangan KH. Zaenal Moestafa tersebut, terdapat tragedi menyedihkan didalamnya”
428Please respect copyright.PENANAuZpNUxgO5N
“Hmmm? ‘Tragedi Menyedihkan’ apa maksudnya?” Fauzan dengan rasa penasaran yang besar memperharikan dengan seksama sampai mencondongkan badannya kedepan.
428Please respect copyright.PENANAzZy3ZoHlzb
“Tragedi tersebut adalah... pemb.... kepa... Sa...”
428Please respect copyright.PENANAGvxpmBQEV4
“Apa? Aku tidak dapat mendengarnya!?” suara guru nya semakin menghilang dan semuanya semakin menghitam dan lenyap...
428Please respect copyright.PENANAIyiMg7aMRE
“Haaa...haaa...haaa...”
428Please respect copyright.PENANAUxkik4OXxL
Fauzan terbangun dari mimpinya dengan nafas tersengal, Fauzan melihat sekitar bahwa dia berada di kamar seseorang, dengan rumah yang dominan terbuat dari kayu dan aroma kayu yang khas.
428Please respect copyright.PENANAqnDxwoamFf
“Dimana ini?”
428Please respect copyright.PENANAMGPRVguLyd
Dia meraba tempat tidur yang ditempatimya, tempat tidur tersebut terbuat dari kayu di tiap peyangganya dan kasur nya terbuat dari kapas lembut yang dibungkus dengan kain.
428Please respect copyright.PENANAmstCQuWbP9
Tepat tidak jauh darinya, terdapat jendela yang mengarah keluar, dia meranjak bangkit dari tempattidurnya dan menuju ke jendela. Dilihatnya suasana pedesaan, namundapat dikatakan ‘Terlalu Pedesaan’ karena alat dan pakaian masyarakat terlihat sangat kuno.
428Please respect copyright.PENANA8kLPWJko60
“oh benar, aku kembali ke masalalu” Fauzan teringat semua kejadian yang menimpanya, tetntara jepang, pemuda yang menyelamatkannya, dan perempuan cantik yang menyelamatkannya dari interogasi.
428Please respect copyright.PENANAfDBkxSZNJh
“Akhh... kepalaku, hmm...kain?”setelah mengingat itu semua, Fauzan merasakan sakit dikepalanya dan dia juga teringat sebelum diapingsan, dia merasakan pukulan kuat dikepalanya. Tapi yang menjadi pertanyan adalah ‘siapa yang merawatku dan membawaku kesini?’
428Please respect copyright.PENANA1AOjFJmbgF
“jangan jangan...”
428Please respect copyright.PENANAW7vbiDX3uU
“Alhamdulillah, kau sudah sadar”
Benar saja, tepat sebelum dia menebak itu adalah perempuan cantik yang sebelumnya menyelamatkannya. Perempuan tersebut masuk ke kamar tersebut.
428Please respect copyright.PENANAwWzF93jolo
“Ah... hmm... terima... kasih...”
428Please respect copyright.PENANAOqZEAM1Zzw
Fauzan yang tidak terbiasa bicara dengan wanita, karena kehidupannya yang hanya melalang buana disekitaran rumah dan warnet menjadi kegagapan seperti pegawai yang sedang bicara dengan bosnya.
428Please respect copyright.PENANAcWx8P64LiG
“Bagaimana dengan kepalamu?”
428Please respect copyright.PENANAEfJY8i0e4l
“ah.... sudah baikan, Syukurlah”
428Please respect copyright.PENANAKY0HLcTSnf
Perempuan cantik yang sedang memakai jilbab putih yang sangat kontras dengan dengan mata coklatnya yang bundar tersenyum setelah mendengar jawaban dari Fauzan. Seketika itu, Fauzan merasakan hempasan besar ke dadanya seperti ombak menghempas karang, dan rasa deg degan yang luarbiasa yang dirasakannya seperti ketika dia mengerjakan ujian sekolah.
428Please respect copyright.PENANAMiBqjGZQWP
“hmmm...aku sekarang dimana?”
428Please respect copyright.PENANACBtCiUQmms
“sekarang kamu berada di KH. Zaenal Mostafa.”
428Please respect copyright.PENANAPxmO7ZpM1V
“ohhh.. begitu..hmm KH.Zaenal Mostefa?”
428Please respect copyright.PENANAjVaE7slkVD
“OH YA AKU HARUS BERTEMU KH. ZAENAL MOSTAFA!”
428Please respect copyright.PENANAUMr2DCsZri
Fauzan dengan bergegas mendekati perempuan tersebut dan menanyakan pertanyaan dengan nada tinggi.
428Please respect copyright.PENANApLEH5O5aAp
“hmm... beliau berada di ruang tamu sekarang..”
428Please respect copyright.PENANAfWU57M4huN
Dengan perasaan kaget, perempuan itu menjawab dengan terbata-bata.
Fauan langsung bergegas keluar kamar, namun tepat sebelum keluar kamar, Fauzan dengan kerennya menoleh belakang dan bertanya.
428Please respect copyright.PENANAwsOTsQ2uJS
“sebelumnya, boleh kah aku tahu namamu?”
428Please respect copyright.PENANAMBvZ5HMwup
“namaku Siti”
428Please respect copyright.PENANAuRfxlS6oW5
“Baiklah Siti terima kasih, sampai berjumpa lagAAAAWWWWW!!”
428Please respect copyright.PENANARBELBDHZQB
Karena semua kosentrasi yang tertuju pada pertanyaan dan tidak memperhatikan sekitarnya, jari kelingking kaki Fauzan terkena sudut pintu ketika bergegas keluar setelah mendengar jawaban dari Siti.
428Please respect copyright.PENANAUpKEvCfiVY