Hidup berjuta-juta tahun setelah peninggalan sang pemilik pasti rasanya akan hampa. Namun, berbeda dengan yang satu ini. Mereka memiliki siklus tersendiri, sehingga mereka tidak merasakan apa yang orang lain rasakan. Kalian akan mengetahuinya sesaat lagi.
Bagian halaman awal sampai tengah terdengar berisik sekali. Entah apa yang mereka perbincangkan sejak bulan dini hari. Mereka berlaku seperti ini tidak hanya sekali atau dua kali, mereka berkali-kali melakukan hal tersebut. Terus berisik bagaikan kambing yang sedang ingin kawin.
Setelah ditelusuri lebih mendalam, mereka adalah catatan beserta foto-foto kenangan yang sudah dilupakan oleh pemiliknya. Mereka berkoar dan berkolaborasi untuk memberikan sebuah ancaman. Seperti mereka yang terus berkomentar tanpa memberikan perubahan.
Mereka terus membicarakan berbagai hal pada masa lalu- begitulah kenangan bekerja. "Ini adalah hal terindah yang pertama kali wanita itu rasakan. Kecupan kening yang membuatnya tenang dan damai." "Memang kau adalah masa di mana dia tersenyum bahagia, merasa tenang dan damai. Tapi, aku adalah masa di mana mereka berdua tersenyum bahagia. Lihatlah aku, tergambar mereka berdua sedang berjalan-jalan ria, berpegangan satu sama lain, dan terlihat gigi yang putih menyinari pahitnya kehidupan."
Tanggal 03 juni ikut serta menjadi peserta nostalgia seraya berkata, "jangan lupakan aku, kawan. Akulah masa di mana mereka semua berbahagia dengan kebahagiaan yang hakiki. Mereka mengikrarkan janji suci dan membangun kebahagiaan bersama dari nol."
Salah satu foto di dalam buku itu terbangun, kemudian berkata dengan nada tidak senang kepada 03 Juni, "kau memang masa terindah yang pernah dialami, tetapi jangan lupakan aku. Aku adalah masa terburuk yang pernah dialami. Masa di mana mereka hampir bercerai berai menjadi individu yang saling membenci dan..."
"Hei, kau. Ya, kau yang sedang berbicara tanpa berfikir terlebih dahulu. Apakah kau tau? Mereka memang hampir terpecah belah, tetapi mereka pada akhirnya bersatu dan tetap bersama. Mengisi kekurangan dan melengkapinya satu sama lain. Jangan lupakan itu kawan" sanggah foto lainnya.
Tanggal 03 Juni kembalibersuara, "sudahlah, setiap pasangan pasti memiliki masa sulitnya. Masa di mana mereka diuji tentang kesetiaan dan keberanian mereka terhadap resiko yang akan mereka hadapi nanti. Itulah takdirnya, sudah sunnatullah."
Suasana di sana sudah tenang dan lengang. Mereka sadar akan satu hal, mereka memiliki perannya masing-masing, tak perlu menyalahkan satu sama lain. Mereka rasa sudah waktunya untuk kembali istirahat. Akan tetapi, daun pintu menuju halaman tersebut bergerak dan salah satu catatan datang menjumpai mereka semua. Ia adalah penyesalan.
Mereka semua menyaksikan kedatangannya. Ia sepertinya tidak jahat, justru lebih terlihat seperti orang yang pemurung. Salah satu foto kenangan pahit berkata kepadanya, "ada apa kau datang jauh-jauh dari halaman terakhir kemari?" Penyesalan yang sedari tadi menunduk kini mengangkat kepalanya dan melirik satu persatu, lalu berhenti pada foto yang tadi bertanya.
"Aku datang kemari hanya ingin bertanya Sesuatu kepada kalian semua. Jika memang benar adanya bahwa semua ini adalah takdir, bagaimana kalian akan melewatinya?"
Semua foto dan catatan yang sedari tadi ribut dan kini sudah tenang justru kembali ribut. Bedanya kini mereka meributkan tentang pertanyaan yang dilontarkan penyesalan. Foto yang satu bertanya kepada foto yang lainnya. Jika tidak mendapatkan jawabannya, ia akan bertanya kepada foto lainnya, kemudian bertanya kepada foto lainnya, lalu bertanya kepada catatan, selanjutnya bertanya kepada catatan lainnya, hingga mendapatkan jawabannya. Akan tetapi, keributan tidak kunjung berhenti yang artinya tidak ada yang tau jawabannya.
"Ada apa ini ribut sekali?" Tanya 2018 kepada mereka yang sedang ribut. "Tidak ada apa apa, hanya ada kami dan kita di sini." Jawab salah satu catatan dengan polos. "Ya ampun, kau sungguh pintar, hingga membuatku kesal. Maksud aku mengapa kalian ribut sekali?"
03 Juni mengangkat bicara, "kami di sini sedang mencari cara bagaimana kami akan melewati semua takdir ini." Mendengar perkataan 03 Juni, 2018 justru tertawa terbahak bahak hingga tintanya muncrat. "Kau tidak perlu melewatinya, nak. Kalian hanya perlu menjalaninya. Gitu aja kok diributin."
Mereka yang pada awalnya kebingungan, kini mereka sudah tahu apa yang harus mereka lakukan. Mereka dengan mudahnya mengiyakan apa yang dikatakan oleh 2018. Salah satu foto berkata kepada penyesalan, "apakah kau puas sekarang?" "Yeah, sekarang aku puas, sangat puas. Sekarang aku sudah tau bahwa kalian semua bodoh." Dan mereka semua tertawa bersama.
ns216.73.216.223da2