BAB 4: KAMU ADALAH MILIK SEMUA ORANG DI RUMAH INI
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPS7gJ6178e
Nayla masih menangis sesenggukan di kamar setelah Kay dan Dira mempermainkannya seperti itu. Dua kakak angkatnya itu meninggalkan sendiri di kamar setelah diajak threesome. Ravel yang melintas di depan kamar itu mendengar suara tangisan Nayla lalu masuk ke dalam. Ia jongkok di depan Nayla sambil mengelus-elus kepalanya. Ravel menegaskan bahwa tubuh Nayla bukan miliknya lagi.
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS36Tx2uOyS
“Kenapa Ayah sama kakak-kakak yang lain tega ngelakuin ini sama aku?!” tanya Nayla.
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡut6sKIVRfJ
“Kamu nggak perlu nangis dan sedih berlarut-larut, kan Ayah udah bilang sejak kamu masuk ke dalam rumah ini dan jadi bagian dari keluarga ini, tubuh kamu udah jadi milik semua orang di rumah ini,” ucap Ravel sambil membelai rambut Nayla.
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI3qIKU4W4V
“Udahlah nggak usah banyak drama, Nay, nanti kamu lama-lama juga suka,” timpal Elina‒anak angkat tertua.
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqMhZ7O2ZyS
Elina sudah menyiapkan air di bath up dan ia memandikan Nayla yang masih syok dengan kejadian yang menimpanya hari ini. Awalnya, Nayla mengira kalau Elina mungkin lebih baik dari saudara angkatnya yang lain dan tak akan melakukan hal-hal tak senonoh padanya. Tapi ternyata Nayla salah, Elina sama saja dengan saudara angkatnya yang lain.
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Dhd0SOc9A
“Aku bantuin ya Nay, kamu nggak usah takut atau sedih, apa yang dilakukan Ayah ke kamu itu adalah bentuk kasih sayang,” ucap Elina sambil menuangkan sabun ke tubuh Nayla.
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRRQXsid50R
“Tapi Kak‒” sebelum Nayla sempat mengutarakan isi hatinya, tiba-tiba Elina mengecup bibirnya dan mengulumnya dengan liar.
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSCelnRQlS0
Nayla berusaha melepaskan tautan bibirnya dari Elina, tapi perempuan itu justru makin mengulumnya dengan brutal sampai membuat Nayla tak bisa bernafas. Tak selesai sampai disitu, mulut Elina makin turun ke bawah menciumi setiap jengkat tubuh Nayla sampai ke teteknya.
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz1syNURtDT
“Emmpphhh… Kak Elina, jangan…” racauan melolos keluar dari mulut Nayla.
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgFuQeF2g3P
“Ummm… Jangan? Kamu aja menggelinjang geli gini kok, kamu suka kan?”
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsgE1orhW6Y
Saat Elina sedang asyik menciumi tubuh Nayla, tiba-tiba Ravel masuk ke kamar mandi dan memerintahkan Nayla untuk melayani dirinya. Nayla yang masih polos dan belum pernah melakukan hal-hal berbau seks seperti ini nampak bingung. Elina lantas membantu Nayla melakukan handjob dan oral pada Ravel.
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYyFLHYj0R4
“Aku nggak bisa, Yah,” kata Nayla sambil menggelengkan kepalanya.
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVVXtu2OW6S
“Harus bisa, Nayla! Kamu harus belajar!” bentak Ravel.
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTU9RUPH2YW
Elina lantas bangun dari posisi tidurnya, ia menatap celana Ravel, ada sesuatu yang menonjol. Ravel lantas membuka resletting celananya dan penis itu menyembul keluar.
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE7pw69X4af
“Sosis Papa gede banget kalau lagi tegang,” kata Elina sambil menatap ayah angkatnya itu dengan tatapan penuh nafsu dan menggoda.
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfaKD4BXQC5
“Elus sayang, kamu lihat sendiri kan dia sudah menegang,” sahut Ravel.
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhiBXM0y52q
Tangan Elina mengelus penis yang besar dan panjang yang sudah menegang itu. Ia memainkannya dengan cara memijat lalu mengocok penis Ravel. Desahan keluar dari mulut Ravel menikmati permainan Elina.
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVMQTQ2ZzTt
“Yeahh.. Ahh… Sayang kocok terus,” kata Ravel sambil memejamkan matanya menikmati handjob Elina.
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaD2lsq4awR
Merasa kurang puas dengan kocokan Elina, Ravel lantas meminta Nayla untuk gantian mengulum penisnya. Nayla menelan saliva, ia memang sudah melakukannya barusan dengan Kay, tapi ia masih takut dan ragu. Nayla kemudian memasukkan penis yang besar dan berurat itu ke dalam mulutnya.
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZYvILtADcF
“Mphh… Ya sayang… Ahhh… Enak…” desah Ravel sambil menjambak rambut Nayla.
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡltQ6CCRCxW
“Mpphh… Slurpp…” terlihat Nayla memejamkan mata kala penis yang besar itu di dalam mulutnya.
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡheG7o2VGjB
Penis Ravel yang panjang dan berurat itu menton sampai ke tenggorokan Nayla yang membuatnya ingin muntah. Cairan sperma keluar dari penis Ravel dan menyembur ke wajah Nayla, bahkan sedikit sempat tertelan oleh Nayla. Seketika Nayla mual-mual merasakan sperma yang tertelan.
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQz2kX5TRgO
Crot!
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7uLrdhQ9lZ
“Hoek! Hoek!”
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡylUcss0uEO
“Hahaha… Nggak apa-apa Nay, nanti kamu juga bakal terbiasa dengan rasa sperma,” kata Ravel tertawa.
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡajfSCbCdxN
Tak selesai sampai disitu, Ravel meminta Elina dan Nayla main berdua di depannya. Ravel ingin mendapatkan kepuasaan seksual tanpa menyentuh Nayla, jadi dia ingin melihat Nayla memuaskan Elina. Nayla lantas jongkok di depan memek Elina dan menjilatinya sesuai dengan keinginan Ravel. Karena merasa nikmat, Elina semakin melebarkan kakinya agar Nayla bisa bertindak leluasa.
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvOPWsqy7c0
“Yeahhh.. Ahhh…Mpphh…” desah Elina sambil meremas-remsa dua gunung kembarnya sendiir.
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT7g8af0tkH
“Ummm…Slurpp…” lidah Nayla menari-nari di memek Elina, meskipun dia masih amatiran tapi permainannya cukup membuat Elina menggelinjang keenakan.
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV1d1EwXsrw
Setelah beberapa saat, cairan kenikmatan membahasi vagina Elina bahkan sampai ke pahanya. Tapi Ravel belum menyuruh Nayla berhenti, dia terus menyuruh Nayla menjilati area sensitive Elina dan bertukar saliva dengan anak angkatnya itu.
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Bw62ZA7ut
Sedangkan Raven yang berdiri di depan pintu kamar mandi mulai terangsang melihat adegan lesbian kedua anak angkatnya. Dia merasakan kontolnya keras dan menegang. Ia lalu mengocok perlahan, masturbasi sambil melihat permainan panas Elina dan Nayla.
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUTfAzFiMbE
“Yeahhh… Bagus permainan kalian, lanjutkan,” kata Raven sambil sibuk mengocok kontolnya.
3812Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5zGoBll5I3
Tak berselang lama, cairan kenikmatan keluar membasahi bibir vagina Elina kedua kalinya. Nayla kemudian disuruh melumat habis bibir Elina seperti orang yang rakus. Sedangkan tangan Elina bergantian untuk memuaskan Nayla. Ia memasukkan dua jari tangannya ke dalam lubang vagina Nayla dan memainkannya.
ns216.73.217.1da2
然後按「加至主畫面」