Heendon kini resmi di angkat menjadi sekretaris Rudi Sadewo. Dokter Zein dan yang lainnya pun sudah di beritahu tentang 'pekerjaan baru' Heendon ini. Dokter Zein pun menugaskan Heendon untuk tetap mengawasi Rudi Sadewo itu.
Dokter Zein juga mengatakan bahwa Rudi Sadewo sebelumnya adalah HRD RS Derisa. Heendon cukup terkejut mendengar fakta dari Dokter Zein itu.
Itu berarti, hanya dalam waktu kurang lebih 3 bulan saja, kekayaan dari Rudi Sadewo benar-benar berlipat ganda.
269Please respect copyright.PENANAxLvq54ivbd
Ini sangat bertolak belakang sekaligus mencurigakan. Apalagi saat Rudi Sadewo itu bisa menjadi seorang pejabat tinggi di Kota Derisa.
269Please respect copyright.PENANAahZLjXeusy
Pertanyaannya adalah dari mana uangnya hingga dia bisa terpilih. Dan juga dari desas desus yang beredar, Rudi Sadewo kemungkinan akan maju mengkampanyekan dirinya untuk menjadi seorang Walikota.
269Please respect copyright.PENANAVyNlQi87dj
(Seminggu Kemudian)
269Please respect copyright.PENANAMwxbyuDC9G
Seminggu ini di lalui oleh Dokter Zein dan yang lainnya dengan keadaan normal.
269Please respect copyright.PENANAthFG2Dn5zZ
Tidak ada kabar terbaru dari Rudi Sadewo melalui Heendon yang diam-diam mengawasinya.
269Please respect copyright.PENANAKAmHDUhb75
Semuanya masih aman-aman saja. Hanya saja, Rudi Sadewo sempat mengeluhkan kepada Heendon tentang salah satu anak buah andalannya yang tidak juga menemuinya.
269Please respect copyright.PENANAlj0iPt7IBq
Siapa lagi kalau bukan Ryan Arno, sang sniper. Rudi bilang bahwa Arno adalah bagian dari salah satu pasukan militer terbaik di negara ini.
269Please respect copyright.PENANAd3j8NcnJId
Heendon yang tahu juga tentang orang yang di maksud, mencoba menenangkan Rudi Sadewo. Heendon mengatakan kemungkinan Arno saat ini kembali lagi ke pangkalan militernya atau sedang menangani suatu kasus tertentu.
269Please respect copyright.PENANA2L5DU93acP
Opini masuk akal dari Heendon di terima baik di sisi Rudi Sadewo. Meskipun Heendon baru seminggu menjadi sekretaris Rudi Sadewo, tampaknya Pak Rudi ini sudah semakin percaya kepada Heendon.
269Please respect copyright.PENANAjd7NCddMJq
Pak Rudi Sadewo bahkan mengijinkan akses semua fasilitas yang tersedia di bawah naungan Pak Rudi Sadewo.
269Please respect copyright.PENANAVchUzd5EE6
(Di dalam Kamar Fazia)
269Please respect copyright.PENANASd7lX7JElu
Sejak pengakuan cintanya kepada Dokter Zein di hadapan Pak Abdullah dan Bu Hajjar, Fazia benar-benar selalu mengurung diri di dalam kamar.
269Please respect copyright.PENANAYkKn9Y6PgU
Tidak tampak lagi Fazia yang ceria dan cerewet seperti biasanya. Dokter Zein yang menyadari ini pun akhirnya bertanya kepada Pak Abdullah dan Bu Hajjar.
269Please respect copyright.PENANAHpD0A3fGbt
Kedua orang tuanya baru menceritakan tentang kondisi Fazia dan statusnya hubungan darahnya saat ini, bahwa Fazia adalah sebenarnya adik sepupu perempuannya. Dokter Zein yang mengetahui itu pun, sangat terkejut.
269Please respect copyright.PENANAPmJcIvmth6
Sempat Dokter Zein merasa kesal kepada kedua orang tuanya gara-gara baru menceritakan hal sepenting ini sekarang.
269Please respect copyright.PENANAJzzNv5r4Bx
Jika memang benar begitu, mungkin selama ini kecurigaan nya kepada Fazia, dan tentang rahasia-rahasia besar nya, benar-benar mendekati kenyataan.
269Please respect copyright.PENANAIU7LVW8eog
Tapi buru-buru perasaan itu di hilangkannya. Apapun yang terjadi, untuk saat ini yang terpenting adalah support untuk Fazia. Tidak boleh Fazia terus menerus seperti ini.
269Please respect copyright.PENANA3t8IkJUjjd
Jika tidak, di khawatirkan kondisi mental dan emosional Fazia akan terganggu. Apalagi saat mengetahui bahwa kedua orang tuanya tidak bisa berbuat banyak untuk masalah ini.
269Please respect copyright.PENANAjTRQ4kE0Kh
Dokter Zein merasa bahwa dirinya harus melakukan sesuatu untuk Fazia. Dan akhirnya, Dokter Zein sendiri yang memutuskan untuk berbicara hal ini langsung kepada Fazia.
269Please respect copyright.PENANAEyQJl2EVrH
(Tok tok tok)
269Please respect copyright.PENANAV2IfWjCXdw
Pintu kamar Fazia di ketuk. Untuk beberapa saat tidak ada jawaban dari dalam kamar.
269Please respect copyright.PENANAK5ztiHSJLF
Lalu Dokter Zein kembali mengetuk untuk yang kedua kalinya. Barulah Fazia membukakan pintu kamarnya.
269Please respect copyright.PENANAgHExQuL8Zp
"Boleh aku masuk, Zi?", tanya Dokter Zein kepada Fazia.
"Bang Zein...", kata Fazia yang kemudian langsung menarik Dokter Zein masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintunya.
269Please respect copyright.PENANAnAgQet1517
Setelahnya, barulah Fazia menghambur ke pelukan Dokter Zein sambil menangis tersedu-sedu.
269Please respect copyright.PENANAGyEd2na3ud
"Zia... Sudah jangan menangis lagi", kata Dokter Zein begitu lembut kepada Fazia.
"Bang.. Jangan tinggalin Zi bang", kata Fazia yang masih menangis di pelukan Dokter Zein.
"Memangnya aku mau kemana Zi. Kok bilang mau ninggalin kamu?", kata Dokter Zein lagi.
269Please respect copyright.PENANAC3e5MCrLhz
Fazia menyudahi tangisannya lalu mengajak Dokter Zein duduk. Fazia menceritakan semuanya kepada Dokter Zein tentang kegalauan hatinya dan berbagai beban yang ada di hidupnya.
269Please respect copyright.PENANAOpyVb1LClG
Dokter Zein sebenarnya ingin ikut menangis saat mendengar cerita Fazia itu. Tapi di tahannya. Laki-laki harus kuat tidak boleh cengeng.
269Please respect copyright.PENANAzVJrgEW0PG
"Sementara ini sebaiknya kamu jangan tinggal di sini, Zi", kata Dokter Zein kepada Fazia.
"Ini juga bagus untuk melatih mentalmu agar semakin kuat", kata Dokter Zein melanjutkan ucapannya.
"Lalu aku harus kemana Bang? Habibiy..", kata Fazia yang kemudian memeluk Dokter Zein lagi.
269Please respect copyright.PENANAmUIxLzDc6f
Tangis kembali membasahi pipinya. Dokter Zein hanya menghela nafas.
269Please respect copyright.PENANAaPeA1UMruk
"Tinggallah dulu di rumahku, Zi. Di sana keadaannya sepi. Mungkin itu lebih baik untukmu merenungkan semua ini", kata Dokter Zein menyarankan Fazia.
"Aku tinggal sendirian Bang?", kata Fazia berkaca-kaca.
"Aku akan mengunjungimu setiap hari, dan mungkin akan menginap di sana denganmu juga. Tapi tidak setiap hari tentunya", kata Dokter Zein sambil mengelus rambut Fazia yang saat ini tidak memakai hijab.
269Please respect copyright.PENANAOsH4Bxv3Rq
Dokter Zein menyadari bahwa saat ini dia dan Fazia melakukan sesuatu yang salah. Dokter Zein sudah melakukan khalwat dengan Fazia.
269Please respect copyright.PENANAxso066yohJ
Tapi ini terpaksa di lakukan. Dokter Zein tidak ingin 'mantan adik kandungnya' ini terkena depresi ringan atau bahkan berat.
269Please respect copyright.PENANAEpjbpJsixT
Setelah beberapa waktu bercakap-cakap di dalam kamar, dengan pertimbangan matang, Fazia setuju saran Dokter Zein.
269Please respect copyright.PENANAU7lJNo4lVA
Fazia akan keluar dari rumah ini untuk sementara hingga kondisinya dan keluarganya benar-benar stabil.
269Please respect copyright.PENANAhHOPJMsYKH
Dokter Zein juga mengatakan bahwa Dokter Zelena, Zara atau Heendon akan bergantian menemaninya jika dirinya tidak bisa menginap. Fazia menerima semua itu dengan ikhlas.
269Please respect copyright.PENANAIK9YCrXiAm
=======================
269Please respect copyright.PENANAtdpEtXOcY8
Ring... Ring...
269Please respect copyright.PENANA6Y7Pywb1D9
(Telepon Dokter Zein berbunyi)
269Please respect copyright.PENANAQ06QWtY32d
"Zein di sini..", kata Dokter Zein mengangkat teleponnya.
"Dok..", kata seseorang di seberang telepon.
"Ya.. siapa ya?", tanya Dokter Zein lagi.
"Coba tebak", kata si penelepon.
"Maaf saya benar-benar tidak tahu", kata Dokter Zein menggelengkan kepala karena benar-benar tidak mengetahuinya.
"Ini aku.. Amel.. ", kata penelepon yang mengaku bernama Amel itu.
"Amel?? Amel, Amel, Amel??", kata Dokter Zein mengingat-ingat nama itu, kemudian terlintas gambaran seorang wanita berhijab mungil dan memakai kacamata.
"Oh. Maksudmu... Apa kamu itu Risma? Risma Amelie kan?! Alias si Risem itu?!! Ha ha ha", kata Dokter Zein yang terkejut kemudian tertawa.
"100. Ha ha ha. Tapi gak usah bawa-bawa nama Risem juga kalee!!!", kata Risma yang juga ikut tertawa meskipun sedikit kesal.
"Tak kiro pean iki wes lagi neng barzah (Aku kira kamu udah di alam barzah), ha ha ha", kata Dokter Zein meledek Risma.
"Sih Lah.. Lambene.. (au ah. Mulutnya..)" kata Risma memakai logat daerahnya.
269Please respect copyright.PENANA84ImNd2tBy
Risma adalah kenalan lama Dokter Zein. Seorang perawat yang gagal menjadi perawat di RS. Sekarang usianya sudah 24 tahun.
269Please respect copyright.PENANAU5YZPDkPhT
Dokter Zein dan Risma dahulu berkenalan pertama kali lewat salah satu aplikasi media sosial. Orangnya kocak meski dia adalah wanita. Dokter Zein sudah mengenal Risma sejak dia masih kelas 2 di SMA keperawatan.
269Please respect copyright.PENANALNzHRNfzRw
=========================
269Please respect copyright.PENANAuf34BfJ7ox
ns216.73.216.32da2