(Di Tempat Keributan)120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS4LVc52z0b
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ21yvqRZTbD
"Dasar kau p*****r sialan!!", kata seorang pria paruh baya yang menghujat seorang wanita.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvJ1Aeb361W
"Aku tau kau sengaja menabrakku kan?!", kata pria paruh baya itu melanjutkan ucapan nya.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzArIJKtUhb
"Tuan, maaf sekali lagi. Saya sudah meminta maaf kepadamu kan?", kata perempuan itu berkata lembut yang ternyata adalah Heendon.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0kRaGT0f4W
"Kau cantik tapi tidak memiliki mata!!", kata pria paruh baya itu yang bernama Dodi Jatmiko.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaQYgK0XCCg
"Saya harus berapa kali untuk meminta maaf padamu Tuan?", kata Heendon dengan ekspresi memelas.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeiIXQvUWdk
"Kau tidak pantas di maafkan. Kau membuatku malu saja kepada calon klienku!!", kata Dodi yang benar-benar sangat marah.
Dodi sudah berdandan super rapi untuk menemui klien nya ini. Tapi seperti di sengaja, Heendon memang terlihat sangat jelas menabrak dan kemudian menumpahkan minuman kopi hitam ke baju putih nya. Kacau sudah pertemuan nya saat ini.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6G4JBkoDZz
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ700y3THzwq
Karena terlalu marah, Dodi akhir nya melayangkan tamparan nya ke wajah Heendon. Heendon mencoba diam saja dan menutup mata. Lama Heendon menunggu tamparan itu, tapi tidak kunjung datang.
Akhir nya Heendon pun membuka mata nya.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQEvRnUlPmV
Seorang lelaki yang sudah cukup tua ternyata memegang tangan Dodi. Pak Rudi lah orang nya. Dengan ekspresi menatap tajam pada Dodi, Pak Rudi berkata.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOP8Iw46msK
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd6O7UWC19f
"Aku malu padamu. Sebagai sesama lelaki, kau bertindak seperti banci. Kau adalah seorang laki-laki tapi bisa-bisa nya akan menampar wanita yang tidak berdaya!", kata Pak Rudi marah kepada Dodi.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUpIjdQ1KXa
"Tidak usah ikut campur urusanku!!", kata Dodi kepada Pak Rudi.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvS8UGtBsWX
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6h6yrx1pkb
Kraakkkk...120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ17D42fhc3H
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkPoPEfknNs
Terdengar suara renyah dari pergelangan tangan manusia. Kemudian di ikuti dengan teriakan. Pak Rudi yang sudah cukup tua ternyata mampu mematahkan pergelangan lelaki itu dengan hanya meremas nya.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDrcXRmMz0P
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlYGv4trRl2
"Aarrghhhh!!", kata Dodi yang berteriak kesakitan.
Dodi refleks memegang pergelangan tangan nya yang patah. Belum selesai dengan kesakitan nya, badan nya di tendang lagi oleh lelaki lain yang sedang berdiri bersama orang itu hingga Dodi jatuh terjerembab ke pasir.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiH8Hc8WyOA
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzTbEXSsdCt
Duaagggg..120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGxxJ3iotEa
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVrqoqmXg2A
Dodi masih dalam keadaan sadar dengan mulut yang mengeluarkan darah. Meskipun kepala nya sudah berkunang-kunang, Dodi coba menahan sebisa mungkin agar tidak pingsan.
Seperti nya saat ini organ dalam nya sudah terluka. Dodi menatap kedua pria yang ada di hadapan nya itu dengan ekspresi yang ketakutan.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF5zkPP9fu6
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJjySL5gGE6
"Jika kau tidak terima, kau bisa mencariku!", kata Pak Rudi yang melemparkan kartu nama nya ke arah Dodi.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk1lMmywuAI
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDUqJqzjvqq
"Rudi Sadewo!!!", kata Dodi yang tahu bahwasa nya Rudi Sadewo adalah salah satu pejabat di Kota Derisa ini.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFL2HgRimE8
"Seperti nya kau mengenalku dengan cukup baik. Pergilah dan jangan lagi-lagi berbuat seperti itu kepada wanita", kata Pak Rudi yang seolah-olah adalah seorang guru sedang menasehati murid nya.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBXRPWYvtxU
"Maaf Pak Rudi. Maaf. Saya tidak akan berbuat seperti itu lagi. Permisi!!", kata Dodi yang segera melarikan diri dari tempat itu.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9mONov1DR8
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmwiIvc3jr8
'Yes.. it works!!', kata Heendon dalam hati nya yang memang sengaja memancing Pak Rudi dan Komisaris Wawan agar keluar dari tempat nya.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBeYNCNmFCb
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvvZo0hHFGu
"Terima kasih Pak. Terima kasih juga untuk Bapak yang ini. Maaf sebenar nya saya yang salah tadi. Orang itu tidak salah", kata Heendon yang berakting dengan sangat baik.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkMTF63OpNY
"Nona, meskipun kau yang salah, dia tidak berhak memukulmu. Ngomong-ngomong apa yang anda lakukan di tempat ini?", kata Pak Rudi berlagak seperti ayah.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcC0ZDNpIUR
"Itu.. itu.. maaf.. ", kata Heendon yang kemudian berakting menangis tersedu-sedu yang membuat Pak Rudi dan Komisaris Wawan saling memandang.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡurkZA9oWLw
"Sebaiknya kita bicarakan di sana saja Nona. Kebetulan kami sedang makan di sana", kata Pak Rudi menunjuk ke suatu arah.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDvuYPEO9wp
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn4DBZqFg0b
"Apa itu tidak mengganggu kalian Pak.. Saya kan hanya..", kata Heendon yang kemudian langsung di sela perkataan nya oleh Pak Rudi.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRmgy8IGHe0
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡswTa08MUy5
"Nona, tidak usah sungkan. Mari silahkan. Kami berdua mengundang anda", kata Pak Rudi yang sopan dan mendapatkan persetujuan juga dari Komisaris Wawan.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsmEJG6v9Oh
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZYtH3ouVaH
Akhir nya mereka bertiga menuju ke tempat yang ditunjuk tadi.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3tndZcuHPv
'Tidak ku sangka aktingku sangat sempurna. Aku cukup hebat juga dalam hal ini', kata Heendon berbicara di dalam hati nya.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ2WsSylJFt
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBfTodZQdPY
==========================120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqfNXGiUsbY
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1VxOAwsnTL
(Saat ini di Rumah Pak Abdullah)120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMw84iMC65N
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoNtEARtQbl
"Abi, Umi. Tolong jujur sama Zia", kata Fazia yang kini sedang menangis sesenggukan.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXKtXwofSLL
"Zia..", kata Bu Hajjar yang juga menangis karena tidak menyangka rahasia besar keluarga nya akan terbongkar.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrQgSnvonZK
"Tidak apa-apa Umi, Zia ikhlas. Abi sama Umi sudah Zia anggap orang tua Zia sendiri. Abi, tolong ceritakan sama Zia ya", kata Fazia memohon.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHcPxT2wo40
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd8s9orLX6s
Pak Abdullah menarik nafas sesaat. Kemudian dengan mata berkaca-kaca, beliau menceritakan.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7383xHDmwl
"Semua ini berawal dari 25 tahun yang lalu", kata Pak Abdullah mengawali cerita. Sedangkan Bu Hajjar dan Fazia hanya diam mendengarkan.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcyeeTxg4si
"Anak dari kakekmu, seperti yang sudah kau tau, memiliki 3 orang anak. Aku dan ke 3 bibimu itu. Kau sudah mengenal nya bukan?", kata Pak Abdullah yang mata nya semakin berkaca-kaca.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXLTLZh5Akq
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIKPlaCVRzP
Pak Abdullah lalu melanjutkan cerita nya. Pak Abdullah menarik nafas dalam-dalam kemudian berbicara.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv8KF51o75k
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡizvta2yCII
"Sebenarnya ada satu lagi anak dari kakekmu. Dia bernama Zaid Al-Ghifari. Dia adalah ayah kandungmu", kata Pak Abdullah kembali menjelaskan.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWJGGZ2uis5
"Karena suatu hal, ayahmu dan kakekmu bertengkar hebat. Itu hanya gara-gara seorang wanita, Sofiyya Nur. Dan dia adalah ibu kandungmu", kata Pak Abdullah dan tanpa terasa butiran air mata mengalir membasahi pipi nya.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYPWykNhhM2
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhEUOFlVfCp
Akhir nya mulailah Pak Abdullah menceritakan segala nya. Cerita ini bersumber dari Zaid sendiri, ayah kandung Fazia.
Cerita itu di mulai dari kisah awal pertama ayah dan ibu Fazia bertemu, hingga merembet menuju inti pokok masalah. Itu adalah saat dimulai nya perseteruan antara ayah kandung Fazia dan kakek nya.
Kemudian identitas ibu Fazia yang masih menjadi misteri, hingga akhir nya ayah Fazia di usir dari keluarga besar Al-Ghifari. Sebab nya hanyalah karena Ayah kandung Fazia sudah menikah diam-diam dengan Ibu kandung Fazia tanpa restu kakek nya.
Dan cerita itu di akhiri saat Fazia yang masih bayi terpaksa harus di titipkan kepada Pak Abdullah. Karena pada saat itu Zaid, adik Pak Abdullah sedang dalam situasi genting dan Zaid sendiri tidak mau memberitahu dengan detail tentang masalah nya.
Sampai sekarang, Zaid dan Sofiyya tidak pernah kembali lagi untuk menemui Fazia.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkB1wUuX4to
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVezwwvUcE4
(NB : Akan diceritakan dengan detail di bab-bab selanjutnya ketika waktunya sudah tepat. He he.. Sabar ye)120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu5UnnEFIQy
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEbPv8BZtHK
Hanya tangis yang terdengar setelah Pak Abdullah menceritakan semua kisah itu. Kisah yang mungkin akan menyakitkan untuk Pak Abdullah dan keluarga nya.
Juga pasti akan menyakitkan untuk hati Fazia saat mengetahui kebenaran nya. Pak Abdullah dan Bu Hajjar tidak pernah tahu bahwa Fazia ternyata sudah menyiapkan diri untuk hal ini.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKEfAdc5UCB
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGJAgwcIY4d
"Abi.. Umi.. apapun yang terjadi, kalian berdua tetap ku anggap orang tuaku", kata Fazia tersenyum.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9uOZY8asth
"Zia.. apa kau tidak sedih?", tanya Pak Abdullah yang heran melihat kondisi Fazia yang hanya sedih untuk sesaat saja.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkKW0pZ6crs
"Zia sedih. Sangat sedih. Tapi bagaimana pun, Zia juga mendapatkan hikmah dari semua ini. Dan yang pasti sekarang Zia sangat bahagia. Itu yang membuat Zia bisa tetap tersenyum", kata Fazia menjelaskan.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO62LCqSXET
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoIvMYEFBa6
"Maksudmu Zi?", kata Bu Hajjar penasaran begitu pula Pak Abdullah.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNfuk3enMVz
"Semua nya karena akhiy, maksudku Bang Zein Mi..", kata Fazia membalas.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUylF174zyx
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8r6pzCRv28
"Maksudmu Zein sudah tau masalah ini?", tanya Pak Abdullah merasa terkejut.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7e6Kl6WS5r
"Bang Zein belum tau Bi. Yang Zia maksud, Zia dan Bang Zein dengan status Zia saat ini", kata Fazia yang membuat Pak Abdullah dan Bu Hajjar semakin kebingungan.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYiYPgYW2Xv
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW4LS3ELX8s
"Abi dan Umi gak ngerti. Wallahi gak ngerti", kata Pak Abdullah lagi.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDtmx8Stk3T
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0SUYmJUlib
"Maksud Zia, dengan status Zia saat ini, Bang Zein itu kakak sepupu Zia kan?", kata Fazia menambahkan lagi.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWX8jJSKmlt
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡctiVjdgYA1
"Benar.. Kau dan Zein sebenar nya adalah sepupu", kata Pak Abdullah mengangguk.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLlWn0VEkDd
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPJ9W5nJlr8
"Dan itu artinya, Zia dan Bang Zein bukanlah mahrom kan? Zia juga berharap.. Zia bisa menikah dengan Bang Zein", kata Fazia yang akhir nya jujur mengakui perasaan nya kepada Dokter Zein di depan Pak Abdullah dan Bu Hajjar.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU8KmCOpYBf
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8GssQpfdvY
Duuaaaaaarrrrrrrrrrrrrr...120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡomMN7F9RP8
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkpZ0awCt4Z
"Apaaaaaaaa?!!!", kata Pak Abdullah dan Bu Hajjar yang berteriak bersamaan.120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ836JUSW42c
120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoUs2AyKQl9
=======================120Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8WqpqxFFso
然後按「加至主畫面」