(Di Halaman Belakang Rumah Pak Abdullah)90Please respect copyright.PENANAXjJGHrXGsH
90Please respect copyright.PENANA3Qd8dJHjtQ
Bug bug dukk dukk.. duagg duagg buagg buagg.. blaarrrr...90Please respect copyright.PENANAyccCt3P3mt
90Please respect copyright.PENANATfn9GV4DJA
"Kau cukup hebat Nona Zara! Ha Ha Ha Ha.. Hufft.. hufft..!!", kata Heendon tersenyum dengan nafas yang cukup terengah-engah.
Heendon kini sedang berlatih tanding dengan Zara. Kekuatan Zara membuat Heendon sedikit terkejut.90Please respect copyright.PENANAeh8k81hATp
90Please respect copyright.PENANAMlwKZ6o3eh
"Hufft.. hufftt.. He he he.. Kau terkejut ya?! Hiaattt!!", kata Zara yang memulai kembali menyerang Heendon.
Kedua nya benar-benar tidak ingin mengalah satu sama lain. Semakin Heendon meningkatkan teknik serangan nya, saat itu juga Zara akan meningkatkan lagi teknik nya.90Please respect copyright.PENANA3CBzFe94f5
90Please respect copyright.PENANA0vRbdFhOrb
'Ini gila.. Perempuan bernama Zara ini bisa mengimbangi teknik seranganku. Menarik.. Ini sangat membuatku tertarik.. Ha Ha Ha Ha.. Semua wanita yang dekat dengan suamiku itu pasti mempunyai kelebihan masing-masing', kata Heendon saat menyerang Zara sambil berpikir seperti itu.90Please respect copyright.PENANAOI5tA7n6hr
90Please respect copyright.PENANAYEfhCZbmOW
Zara pun berpikir demikian. Sebelum nya dia sempat meremehkan kekuatan dan keahlian bela diri Heendon.
Tapi kini, Zara harus mengerahkan segala kemampuan terbaik nya untuk melawan istri dari pria yang di cintai nya ini.90Please respect copyright.PENANAqfVM29Qs3u
90Please respect copyright.PENANAzd4ty6cpfA
Heendon bertarung melawan Zara. Bisa dikatakan ini adalah pertarungan pribadi antara dua wanita yang mencintai satu orang yang sama. Pertarungan yang intense.
Zara Sang Ratu Karate mencoba melawan Heendon, perempuan yang penuh misteri ini, yang dalam pengakuan nya juga pernah belajar Karate beberapa tahun yang lalu.
Tendangan dan pukulan yang di arahkan masing-masing dari kedua nya itu, bisa di block satu sama lain, dan ada juga yang beberapa teknik yang sudah terbaca.90Please respect copyright.PENANAAx9gCdfQdJ
90Please respect copyright.PENANA1C7bSmLGzJ
"Suara apa itu? Seperti ada orang yang sedang bertarung!", kata Dokter Zelena kepada Dokter Zein yang masih berada di dalam kamar.
"Emm.. Seperti nya Heendon dan Zara sedang berlatih tanding", kata Dokter Zein berasumsi.
"Benarkah?? Ayo kita lihat..!!", kata Dokter Zelena yang merasa tertarik dan kemudian mengajak Dokter Zein untuk melihat nya.90Please respect copyright.PENANAdLD7KzQkKm
90Please respect copyright.PENANA1wbr0hvDe8
Dokter Zein pun hanya mengangguk dan berjalan keluar dari kamar bersama Dokter Zelena, kemudian langsung menuju ke halaman belakang yang ternyata cukup luas itu.90Please respect copyright.PENANAtxF7u5HfHg
90Please respect copyright.PENANAo8W7kQDHYN
"Di mana sepupumu itu?", kata Dokter Zelena bertanya kepada Dokter Zein.
"Sepupuku? Maksudmu si Hamid?", kata Dokter Zein lagi.
"Benar.. Aku hanya sekali saja melihat nya saat dia membawa teteh Zara ke sini", lanjut Dokter Zelena.90Please respect copyright.PENANA5iuSiN3dsw
"Sepertinya Hamid sudah kembali ke rumah nya. Dia kan sudah punya istri", kata Dokter Zein mencoba menjelaskan.90Please respect copyright.PENANAKXkelWBcDR
90Please respect copyright.PENANAL2UCTy8nI0
Dan Dokter Zelena pun hanya mengangguk saja, kemudian kedua nya tidak mengatakan apa-apa lagi hingga sampai ke halaman belakang tersebut.90Please respect copyright.PENANA1ZgWMzId2H
90Please respect copyright.PENANAjha0PXZbeV
(Saat Ini Di Halaman Belakang Rumah)90Please respect copyright.PENANA337apVWn80
90Please respect copyright.PENANAuGDnxeBZ42
Di halaman belakang rumah, terlihatlah pertarungan antara Heendon dan Zara.
Dokter Zelena yang melihat mereka berdua bertarung dengan serius pun menjadi sangat antusias. Dokter Zelena kemudian berteriak.90Please respect copyright.PENANAxXCMJQMx0j
90Please respect copyright.PENANAXosBCQwlri
"Nyonya Zein!!. Aku juga mau berlatih!!", kata Dokter Zelena berteriak dan mengejutkan Dokter Zein yang ada di sebelah nya.90Please respect copyright.PENANAivJVrXZjTj
90Please respect copyright.PENANAlpIn08FMKd
'Sialan si Zelena ini. Sebutan Nyonya Zein itu panggilan sakral. Padahal dia sendiri juga mau di panggil begitu. Huh!!', kata Dokter Zein kesal dan berbicara dalam hati nya.90Please respect copyright.PENANAMtgqADCvsj
90Please respect copyright.PENANAD4Bw7Uf9RU
"Baiklah, kemarilah Nona Zein!!", kata Heendon yang berteriak juga ke arah Dokter Zelena dan teriakan Heendon itu kembali mengejutkan Dokter Zein.90Please respect copyright.PENANAOPbcsxKfKH
90Please respect copyright.PENANAGVbQ4VNAhM
'Lagi-lagi. Mereka kan punya nama sendiri. Kenapa harus memakai namaku? Aneh sekali', kata Dokter Zein lebih kesal lagi dan saat berbicara di dalam hati.90Please respect copyright.PENANAKUTCNKJEcI
90Please respect copyright.PENANAoeYbqHx0FO
Mereka bertiga, Dokter Zelena, Zara dan Heendon pun akhir nya berlatih tanding bersama. Mereka bertiga saling menyerang masing-masing dengan keahlian mereka.
Tidak ada yang bergabung atau membela satu sama lain. Yang ada hanya tiga orang yang saling melawan. Terlihat di sana Dokter Zelena yang sedikit lebih unggul dari Heendon dan Zara.
Selain karena Heendon dan Zara sudah sedikit kehabisan tenaga, Dokter Zelena juga unggul dalam hal kecepatan. Dokter Zelena jika sudah memegang alat apa pun untuk menyerang, serasa kecepatan nya bertambah dua kali lipat.
Maklum saja, karena Dokter Zelena adalah seorang ninja di balik identitas dokter nya.90Please respect copyright.PENANAkzgk3j3lTG
90Please respect copyright.PENANA5ZbnElTBvn
Sesudah berlatih tanding selama hampir 45 menit, mereka bertiga kelelahan. Mereka bertiga duduk bersama dan saling memuji keahlian nya masing-masing.
Dokter Zein yang melihat mereka bertiga sedari tadi pun hanya tersenyum saja.90Please respect copyright.PENANAZ17JvZHsrf
90Please respect copyright.PENANAgKMYrWa8tC
(Beberapa saat kemudian)90Please respect copyright.PENANAI6LZs3Iw6v
90Please respect copyright.PENANAbsFRmusH17
Terdengar suara mobil yang di parkir di halaman depan rumah. Kapten Lenny turun dari mobil dengan tergesa-gesa. Dokter Zein yang mengerti situasi nya pun segera menemui Kapten Lenny.90Please respect copyright.PENANAAvzmudXUU7
90Please respect copyright.PENANAcxWELFlNvi
"Dokter Zein.. Dokter Zein!!", kata Kapten Lenny setengah berteriak.90Please respect copyright.PENANAv66uu8ie6G
"Ya.. aku di sini Nona", kata Dokter Zein sambil berjalan cepat mendekati.90Please respect copyright.PENANAdh2PmlCZE6
"Ada apa Nona kapten?", kata Dokter Zein setelah berhadapan dengan Kapten Lenny.90Please respect copyright.PENANAq716uLcwMY
"Panggil Lenny saja", kata Kapten Lenny, kemudian memberitahu sesuatu yang penting.90Please respect copyright.PENANAYJPcEWwC4d
"Dokter Zein, mungkin kecurigaanmu benar", kata Kapten Lenny.90Please respect copyright.PENANAMa9wCLLB2V
"Apa kau menemukan sesuatu?", tanya Dokter Zein.90Please respect copyright.PENANA0MlgqCTJzl
Kapten Lenny mengangguk, kemudian berkata.90Please respect copyright.PENANAd4zeKXSYx1
90Please respect copyright.PENANA5Q2JOSUDcI
"Aku tadi melewati ruangan Komisaris Wawan. Setelah itu, aku melihat dia tergesa-gesa keluar ruangan. Aku sempat mendengar nya menelepon seseorang dan memanggilnya Pak Rudi", kata Kapten Lenny yang masih terengah-engah.90Please respect copyright.PENANADFldJ2XfRF
90Please respect copyright.PENANAr3GRLeEdgX
"Pak Rudi?", kata Dokter Zein mengerutkan dahi nya.90Please respect copyright.PENANAm8NPv6QFxU
"Kau mengenal nya?", tanya Kapten Lenny bertanya.90Please respect copyright.PENANAYGO2TNqfoe
"Aku tidak yakin, Nona Lenny. Banyak orang yang bernama Rudi", kata Dokter Zein mengangguk.90Please respect copyright.PENANAFB421r3x3V
90Please respect copyright.PENANAjC0T3J86ei
'Tapi aku sangat mengenal seseorang yang bernama Rudi juga. Dia adalah..', pikir Dokter Zein merenung dalam diam.90Please respect copyright.PENANAUrwcoahiHv
90Please respect copyright.PENANA0WHkTRBM9Y
"Dokter Zein.. Apa kau tidak apa-apa?", kata Kapten Lenny bertanya.90Please respect copyright.PENANAdtyS6lI7kp
"Apa kau tau di mana atasanmu itu sekarang?", kata Dokter Zein lagi yang langsung kembali bertanya.90Please respect copyright.PENANAmQ3AQ7r1v1
90Please respect copyright.PENANAmFwF362geo
"Sejak kau memintaku untuk mengawasi atasanku itu, aku sudah menempatkan alat pelacak di mobil Komisaris Wawan", kata Kapten Lenny mengangguk.90Please respect copyright.PENANAP9HI4cxrFm
90Please respect copyright.PENANANxoPNBpRet
"Terima kasih Kapten Lenny", kata Dokter Zein yang kini terlihat lebih menghormati Kapten Lenny.90Please respect copyright.PENANAxo0mlVObv2
90Please respect copyright.PENANA0YqqC6hEGK
Melihat Kapten Lenny dan Dokter Zein berbicara berdua, 'The Three Musketeers Girl', sebutan untuk trio wanita ini, Dokter Zelena, Zara dan Heendon mendekati mereka.90Please respect copyright.PENANA14aF4dg3pD
"Selamat datang, Kapten", kata Heendon kemudian berjabat tangan kepada Kapten Lenny.90Please respect copyright.PENANA26UbgsXEiQ
90Please respect copyright.PENANAPMFUdbtqz1
Dokter Zelena dan Zara pun berbuat hal yang sama dengan nya. Kapten Lenny hanya mengangguk dan sempat berpikir.90Please respect copyright.PENANA31yrLOYh0x
90Please respect copyright.PENANAFmYtDFmdFi
'Mereka bertiga terlihat rukun sekali. Huh!', kata Kapten Lenny dalam hati nya.90Please respect copyright.PENANAfF4gFSZnwj
90Please respect copyright.PENANAQb6kutZbfy
Kemudian Kapten Lenny menceritakan semua nya tanpa ada yang di tutupi. Ketiga gadis itu hanya menganggukkan kepala mereka masing-masing.90Please respect copyright.PENANAkYGQawe068
90Please respect copyright.PENANAGC1Q0Viqev
"Oh iya, Nona Lenny. Aku akan ikut denganmu malam ini", kata Dokter Zein menawarkan.90Please respect copyright.PENANA3dRr17V3OF
90Please respect copyright.PENANAv8zYfwAkSK
"Benarkah?! Oh maaf.. Ehemm.. Baiklah kalau begitu", kata Kapten Lenny senang meskipun terlihat ekspresi wajah nya yang datar.
Ketiga wanita itu saling memandang satu sama lain kemudian tersenyum bersama. Seperti nya mereka baru saja mengerti akan satu hal.90Please respect copyright.PENANAbOIv3347Ts
90Please respect copyright.PENANAxl5ZJOOoHW
(Di malam harinya)90Please respect copyright.PENANAWquBPxDG8H
90Please respect copyright.PENANARJU2lwfHOa
Kapten Lenny dan Dokter Zein berangkat bersama dari rumahnya. Alat pelacak itu mendeteksi lokasi di mana mobil Komisaris Wawan itu berada.
Rupanya ada di daerah sekitar Pantai Trahar, beberapa kilo meter dari pusat Kota Derisa. Dan benar saja, saat mobil Kapten Lenny mendekat ke arah titik lokasi itu, mobil Komisaris Wawan benar-benar ada di sana.90Please respect copyright.PENANAGCZwqNWesg
90Please respect copyright.PENANAebDMLfwv9I
Kapten Lenny yang saat ini hanya memakai Jaket Hoodie Hitam dan Celana Jeans Biru panjang, benar-benar terlihat berbeda.
Dokter Zein pun sempat terkejut melihat penampilan keren dari Kapten Lenny saat ini.90Please respect copyright.PENANAUALbGcu94Y
90Please respect copyright.PENANAzIF8hlBMUX
"Wow.. Anda terlihat cukup menawan di mataku Kapten", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.90Please respect copyright.PENANAUN8p9IDaNu
"Sudah.. Diam!!. Jangan meledekku lagi!!", kata Kapten Lenny tegas, tapi sebenar nya wajah nya sudah memerah sekarang.90Please respect copyright.PENANAQfWrQnIrr9
"Ayo kita cari dia!", kata Kapten Lenny lagi yang kemudian berjalan di depan sambil melirik ke arah kanan dan kiri nya seperti sedang mencari seseorang.90Please respect copyright.PENANAU5GVkPJOsu
90Please respect copyright.PENANAc1SuCgYvxg
Dokter Zein dan Kapten Lenny berjalan bersama dengan Kapten Lenny yang menggandeng lengan Dokter Zein.90Please respect copyright.PENANAanCis6gnFA
90Please respect copyright.PENANAp93vzGujJi
Dokter Zein sebenarnya merasa sedikit tidak nyaman saat di gandeng seperti itu. Itu karena Kapten Lenny terlihat begitu kaku seperti orang yang belum pernah berpacaran sebelum nya.
Kapten Lenny yang menggandeng lengan Dokter Zein dengan cukup kuat membuat lengan Dokter Zein terasa sakit.90Please respect copyright.PENANAYt07F4HuIU
90Please respect copyright.PENANAQLyiaDlJu8
"Nona, kau menyakiti lenganku. Ini lumayan sakit", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.90Please respect copyright.PENANAtqDZgLuM2c
"Oh benarkah.. Kalau begitu aku minta maaf", kata Kapten Lenny membalas perkataan Dokter Zein.90Please respect copyright.PENANAREj9chvWH9
"Seperti nya kau tidak punya pengalaman berkencan ya?. Ha.. Ha.. Ha.. Ha", kata Dokter Zein tertawa terbahak-bahak.90Please respect copyright.PENANAjTsDlQ6oDz
"Hei kau diamlah.. Sudahlah kita fokus saja!", kata Kapten Lenny yang menahan malu karena sudah menjadi merah wajah nya.90Please respect copyright.PENANAsZ2FKRYN73
90Please respect copyright.PENANAo8c2rR9mLf
Dan setelah berjalan berkeliling hampir selama 15 menit, terlihatlah seseorang yang dikenal oleh Kapten Lenny.90Please respect copyright.PENANAgvaJ4oUqYy
90Please respect copyright.PENANAxo0bRO3Ib0
"Ah.. Komisaris Wawan ada di sana!!", kata Kapten Lenny menunjuk suatu arah.90Please respect copyright.PENANAAZqbBzsb9u
"Ya.. Dan aku juga melihat nya. Bahkan seseorang yang sedang berbicara dengan nya pun aku kenal", kata Dokter Zein menatap ke arah yang di tunjuk Kapten Lenny.90Please respect copyright.PENANAjOuO2gzfWW
"Benarkah kau mengenal nya? Siapa dia? Apa dia adalah orang yang di panggil 'Pak Rudi' itu oleh Komisaris Wawan di telepon?!", kata Kapten Lenny menganalisa dengan segala kecocokan yang ada.90Please respect copyright.PENANAYIHWOh2zqr
90Please respect copyright.PENANAm0jtJeBJQW
"Benar.. Orang di sebelah Komisaris Wawan bernama Rudi. Tepatnya Rudi Sadewo, mantan HRD di RS Derisa", kata Dokter Zein sambil menyipitkan mata nya.90Please respect copyright.PENANA73L0jLx4DQ
90Please respect copyright.PENANA5CP0ZqfblF
========================90Please respect copyright.PENANAyqbgtqOsUo