Bruak!
508Please respect copyright.PENANAJu6nSYCOSx
Brian Won di lemparkan oleh petugas kereta cepat ke dalam ruangan yang sangat sempit. Ruangan itu memiliki ukuran satu kali satu meter yang sudah terasa sesak meskipun baru di masuki oleh satu orang.
508Please respect copyright.PENANAMf8l0Iuqdn
"..."
508Please respect copyright.PENANAVSlghoGkRd
Brian Won terlihat tenang dan tidak memiliki banyak bereaksi. Dia menatap petugas kereta cepat yang telah melempar nya dengan tatapan datar dan berkata.
508Please respect copyright.PENANA118GnWpado
" Dimana dua pemuda itu?" Tanya Brian Won dengan nada tenang.
508Please respect copyright.PENANAh6Vli1A4Yx
" Huh! Mereka berdua adalah keponakan dari bos kami. Kamu telah membuat sebuah kesalahan besar dengan membuat mereka berdua marah." Ucap petugas kereta itu dengan nada dingin.
508Please respect copyright.PENANABPoewzScfX
Mendengar penjelasan dari petugas itu, Brian Won mulai merasa kesal saat ini.
508Please respect copyright.PENANAgfcRpNfgbQ
Dia mengulurkan tangan dan menyentuh gagang pintu dengan kuat.
508Please respect copyright.PENANArMu7l1x8Sa
" Hem? Apa yang mau kamu lakukan?" Tanya petugas kereta itu dengan ekspresi dan nada aneh.
508Please respect copyright.PENANAP0B4BZYYbE
Krak!
508Please respect copyright.PENANABcJ8cxVGfL
Saat petugas kereta cepat itu mulai merasa kebingungan, suara retakan yang cukup keras tiba - tiba terdengar.
508Please respect copyright.PENANAlnVndMi1ke
Petugas kereta cepat itu terkejut dan melihat pintu dengan ekspresi tidak percaya.
508Please respect copyright.PENANAftLRZmZdRf
" Ini... Bagaimana mungkin?!" Ucap petugas kereta cepat dengan nada tidak percaya.
508Please respect copyright.PENANANJqxIEWtkF
Dia melihat gagang pintu yang kini telah rusak akibat cengkraman tangan Brian Won dengan ekspresi tidak percaya.
508Please respect copyright.PENANAyp4OdBHcxN
Bruak!
508Please respect copyright.PENANAadEu86pMfl
Brian Won membuka pintu dan berjalan keluar dengan ekspresi tenang.
508Please respect copyright.PENANAJBxYbUrSeR
Dia menatap petugas kereta cepat itu dengan ekspresi santai dan berkata, " Dimana dua pemuda itu sekarang? Oh ya, katakan juga di mana bos mu berada saat ini."
508Please respect copyright.PENANAXok729aRBq
" Anu... Itu.... Mereka sedang berada di gerbong depan. Apa, apa yang mau kamu lakukan?" Ucap petugas kereta cepat itu dengan nada gugup.
508Please respect copyright.PENANA6oOSLocRhZ
" Bukan kah sudah jelas? Aku akan pergi untuk membersihkan sampah negara." Balas Brian Won dengan nada santai.
508Please respect copyright.PENANAYyaXNdzPlM
Brian Won berjalan dengan tenang di depan petugas kereta cepat itu.
508Please respect copyright.PENANASk3gO0iVk8
Petugas kereta cepat tidak bereaksi sampai saat di mana Brian Won sudah menghilang.
508Please respect copyright.PENANAOhFeIhtynm
......
508Please respect copyright.PENANAMsPYvXzY7d
Di dalam salah satu gerbong, terdapat dua orang pemuda yang bermasalah dengan Brian Won sedang duduk dengan panik di sofa yang terlihat mahal.
508Please respect copyright.PENANAiOFYMSglKX
" Paman, paman harus membalaskan dendam kami! " ucap pemuda berkacamata mata hitam dengan nada kesal.
508Please respect copyright.PENANAxOvEXnCYPz
Saat ini penampilan nya terlihat aneh dengan tangan dan kaki yang bengkok ke segala arah.
508Please respect copyright.PENANAVhBi59flYS
Pria paruh baya gendut itu terlihat gugup sambil menatap khawatir ke arah dua ponakan nya itu.
508Please respect copyright.PENANAAhOVamwabq
" Kalian berdua harus tenang. Aku sudah menyuruh bawahan ku untuk menghajar orang yang telah membuat kalian berubah menjadi seperti ini." Jawab pria paruh baya gendut itu dengan nada serius.
508Please respect copyright.PENANANzwP4BrJf7
" Huh! Jangan hanya di hajar! Kami ingin orang itu menjadi orang cacat seumur hidup dan tidak bisa di pulihkan lagi!!" Kata pemuda bertahi lalat hitam dengan ekspresi penuh kebencian.
508Please respect copyright.PENANA8LgtXGYeik
Pria paruh baya gendut itu mengangguk beberapa kali dengan ekspresi serius.
508Please respect copyright.PENANAmet9G7qLfi
" Tentu saja, aku akan membuat pemuda itu menjadi seperti yang kalian berdua inginkan. Kalian berdua tunggu saja kabar baik dari ku."
508Please respect copyright.PENANAhIwuRSQ4I0
" He he... Menarik, kalian ingin aku berubah menjadi orang cacat? Lalu coba lakukan itu sekarang.
508Please respect copyright.PENANAAj5nz3ktAV
Aku tidak akan banyak melawan kalian, jadi tenang saja." Suara menggoda Brian Won tiba - tiba terdengar.
508Please respect copyright.PENANAnDjNuWWuB0
Pria paruh baya gendut dan dua pemuda itu tertegun.
508Please respect copyright.PENANAQEFjBz65QP
Mereka bertiga menengok secara perlahan dan melihat Brian Won yang sedang berdiri dengan ekspresi main - main beberapa meter di belakang mereka.
508Please respect copyright.PENANAGqC9qacHhn
" Kamu... Bagaimana bisa kamu datang kemari?!" Teriak pria paruh baya gendut itu dengan nada terkejut.
508Please respect copyright.PENANAdm99bU2Ops
" He he, jangan pikir kamu bisa mengurung ku dengan cara seperti ini. Kau tahu? Aku pernah di tangkap oleh salah satu negara superpower dan berhasil keluar dengan mudah dari penjara terbaik yang mereka miliki.
508Please respect copyright.PENANAmCVxjKSH6q
Hanya kurungan di dalam kereta cepat belaka, mustahil bisa mengurung ku dalam waktu yang lama." Jelas Brian Won dengan nada main - main.
508Please respect copyright.PENANANQ7Z8Q1apP
Pria paruh baya gendut dan dua pemuda itu tentu saja tidak percaya dengan cerita yang diucapkan oleh Brian.
508Please respect copyright.PENANAOR8eqW8il5
Mereka bertiga tertawa dan mulai mengejek Brian tanpa ampun.
508Please respect copyright.PENANAr8DE5lP1uk
Brian hanya tersenyum tipis saat dia mendengar kan ejekan dari mereka bertiga.
508Please respect copyright.PENANAirswJDb8fE
Setelah cukup lama Brian membiarkan tiga orang itu tertawa lepas sambil mengejek nya, dia kemudian bicara dengan nada santai.
508Please respect copyright.PENANAeeXhu44HPF
" Kalian bertiga, apa kalian tidak ingin meminta maaf kepada ku?" Ucap Brian pelan.
508Please respect copyright.PENANAk1p0VI7Pjk
Pria paruh baya gendut itu merasa sedikit terkejut, dia menatap Brian dengan ekspresi mengejek sebelum kemudian berkata.
508Please respect copyright.PENANAUGNdT2EVXS
" Minta maaf? Seharusnya kau yang melakukan nya bocah! Cepat balikan keponakan ku seperti semula.
508Please respect copyright.PENANAUgYVf1sYla
Jika kau menolak untuk mengembalikan mereka, aku tidak akan ragu untuk memotong tubuh mu menjadi beberapa bagian!" Ancam pria paruh baya gendut itu dengan nada dingin.
508Please respect copyright.PENANA7EtJnr2YYe
Brian Won terdiam.
508Please respect copyright.PENANAXD2ZLYwFzr
Dia menunduk dan menyeringai kejam beberapa saat setelah nya.
508Please respect copyright.PENANA7J1aCHSGnO
" Jadi begitu, kalian bertiga memang sampah yang perlu aku hilangkan dari muka bumi." Ucap Brian Won dengan tenang.
508Please respect copyright.PENANAcIOrhG6wYc
"...." kali ini pria paruh baya gendut itu terkejut.
508Please respect copyright.PENANAXBPHfxHy0W
Ekspresi nya terlihat serius saat dia menatap Brian Won dengan ekspresi curiga.
508Please respect copyright.PENANAVSw1GHmcoz
Sebelum pria paruh baya gendut itu sempat bicara, Brian Won mendadak menghilang dari tempat nya dan muncul di belakang pria paruh baya gendut itu.
508Please respect copyright.PENANADhGYafcU4Q
" Apa?! Sejak kapan?!" Pria paruh baya gendut itu terkejut dan berbalik menatap Brian Won dengan ekspresi waspada.
508Please respect copyright.PENANALK6YzXwCAT
Namun beberapa detik kemudian, ekspresi pria paruh baya gendut itu berubah saat dia merasakan tubuh nya melemah secara tiba - tiba.
508Please respect copyright.PENANAWHscJvzSXd
Bruk!
508Please respect copyright.PENANAa64ELEVjyl
Pria paruh baya gendut itu jatuh dan berbaring di lantai dengan ekspresi kosong.
508Please respect copyright.PENANAgf4k4DLGZv
Darah merah terus mengalir dengan deras melalui lubang yang ada di dada nya.
508Please respect copyright.PENANAhw98QnSfT8
"...." Dua pemuda yang melihat kejadian ini terkejut sebelum kemudian mulai merasa panik dan ketakutan melanda pikiran mereka.
508Please respect copyright.PENANA3ISshXRlnw
Brian Won berbalik, dia memperlihatkan tangan nya yang bernoda darah dan berkata dengan senyum hangat.
508Please respect copyright.PENANAFURLKfmy82
" Kalian berdua, sekarang adalah giliran kalian. Tenang saja, tidak akan sakit kok. Kalian akan mati tanpa merasa sakit sedikit pun di tangan ku." Ucap Brian Won dengan nada lembut.
508Please respect copyright.PENANAinG2ri0in4
" Tidak... Pergi dari sini!!" Pemuda berkacamata hitam berteriak panik untuk mengusir Brian Won.
508Please respect copyright.PENANAZCiUUe23kL
Pemuda bertahi lalat hitam berusaha keras merangkak untuk melarikan diri dari Brian Won.
508Please respect copyright.PENANAjbHLuKfYL0
" He he he... Mana bisa aku pergi sekarang. Sebelum nya aku sudah memberi kalian bertiga kesempatan. Salah sendiri kalian bertiga tidak memanfaatkan kesempatan dari ku dengan baik." Ucap Brian Won menggunakan senyum lembut.
508Please respect copyright.PENANAH4HEgk3Kwc
Brian Won menjawab sambil bergerak selangkah demi selangkah ke arah dua pemuda itu.
508Please respect copyright.PENANAsfgMX12gDY
Pemuda berkacamata hitam menjadi lebih panik dari sebelum nya. Pemuda bertahi lalat hitam juga mencoba lebih keras untuk melarikan diri dari Brian Won.
508Please respect copyright.PENANAn6xDGzdhso
Setelah itu, terdengar dua teriakan keras yang berbeda dan bertahan selama beberapa detik.
508Please respect copyright.PENANA41L2uiWjMS
Usai teriakan itu menghilang, terlihat Brian Won yang tengah duduk tenang di atas sofa. Dia menatap mayat tiga orang itu dan mengeluarkan ponsel nya untuk membuat panggilan telepon.
508Please respect copyright.PENANADhb935zBTo
" Halo! Tuan Won, kenapa anda memanggil saya? Apa ada sesuatu yang bisa saya bantu?" Ucap seorang lelaki di sisi lain telepon dengan nada antusias.
508Please respect copyright.PENANAWrVDthKjO2
" Um! Aku baru saja membunuh beberapa warga sipil. Apa kau bisa datang kemari untuk mengurus nya?" Jawab Brian Won dengan tenang.
508Please respect copyright.PENANAVvYDfGqYjc
" Oke... Dimana anda sekarang? Saya akan bergegas menemui anda sekarang." Jawab lelaki di sisi lain telepon dengan cepat.
508Please respect copyright.PENANAtOl2Sfy7xU
" Aku berada di kereta cepat saat ini. Kau tunggu saja kereta cepat yang akan tiba di kota bunga beberapa jam lagi.
508Please respect copyright.PENANApQXDJF1Z5P
Aku berada di dalam kereta cepat itu." Jelas Brian Won dengan nada santai.
508Please respect copyright.PENANAFqFV9bwbn9
" Baik Tuan Won, saya akan berangkat segera menuju ke stasiun kereta cepat kota bunga." Ucap lelaki di sisi lain telepon dengan nada antusias.
508Please respect copyright.PENANA0xUy2BFJSG
Kemudian setelah itu, Brian Won menutup telepon dan membaringkan tubuh nya dengan mata tertutup.
508Please respect copyright.PENANA8JHIqkMcjh
' Hem, dua bajingan ini sudah mati, seharusnya Liu Wen bisa tenang beristirahat di kursi nya.' gumam Brian Won di dalam hati.
508Please respect copyright.PENANAbBmfyAwxzP
Selesai memikirkan keadaan Liu Wen, Brian Won akhirnya tertidur pulas beberapa saat setelah nya.
508Please respect copyright.PENANAiH27T6Yjbe
Yang sedikit aneh di sini, telapak tangan Brian Won terlihat masih bernoda darah dan dia seperti nya tidak berniat untuk membersihkan noda darah itu.
ns216.73.216.100da2